Tugas GK Penting Mode 2
Tugas GK Penting Mode 2
DISUSUN OLEH
1. Anindya Alysyah P. (4) 6. M. Amirkan (26)
2. Arifin. (7) 7. M. Faishal (28)
3. Chasanatul lailiya (10) 8. M. Rasyid F (29)
4. Dessy Abrillia S (13) 9. Rinaldi Adiba (32)
5. M. Rico A. (25)
PEMBIMBING
Bpk. MISDI HANTONO S.Pd,M.Pd
LABORATORIUM FISIKA SMA NEGERI 1 TUREN
Jl. Mayjend. Panjaitan 65, (0341) 824711 Turen, Kab. Malang 65175
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat Nyalah, tugas membuat
makalah hasil pembelajaran tentang Suhu, Kalor, dan Pemuaian dapat terselesaikan sesuai waktu
yang disediakan tanpa halangan yang berarti. Makalah pembelajaran ini disusun setelah melakukan
serangkaian diskusi bersama yang dikuatkan dengan daftar pustaka dalam rangka untuk memenuhi
tugas mata pelajaran fisika semester 1 kelas XI. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Misdi Hantono, S.Pd, M.Pd, selaku guru pembimbing mata pelajar fisika kelas XI MIPA 6
2. Orang tua kami yang ikut mendukung secara moral maupun materiil.
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah mendukung dan bekerja sama sehingga terselesaikannya
makalah ini.
Kami penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat dan mudah dipelajari bagi para
pembaca untuk mendalami fisika terutama tentang bab suhu, kalor, dan pemuaian. Selalu bersemangat
dan tanamkan pada diri anda bahwa:
Kami menyadari bahwa Makalah hasil pembelajaran ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang bersifat membangun, serta
bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam Makalah hasil pembelajaran ini terdapat
kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis lakukan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
1. Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan alat yang disebut termometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut
sifat termometrik. Satuan suhu adalah derajat. Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi
termometer adalah air raksa.
Alkohol dapat juga digunakan untuk mengisi tabung termometer karena alkohol dapat
mengukur suhu yang lebih rendah lagi tetapi tidak dapat mengukur suhu yang tinggi sebab titik
bekunya-144oC dan titik didihnya 78oC. Jadi termometer alkohol sangat baik untuk mengukur
suhu-suhu yang rendah tetapi tidak dapat mengukur suhu-suhu yang tinggi.
Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang
dapat dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.
Dari skala suhu yang ada sekarang telah ditetapkan:
a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100C dan titik bekunya 0C. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 0C 100C dan dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80R dan titik bekunya 0R. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 0R 80R dan dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212F dan titik bekunya 32F. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 32F 212F dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K 373,15 K dan dibagi dalam 100
skala.
b. Pemuaian Luas
Contoh pemuaian luas yang bisa sobat amati adalah pada pemanasan lempeng tipis logam.
Lempeng tipis logam akan mengalami penambahan luas setelah dipanaskan. Kemampuan
suatu benda untuk mengalami pemuaian luas sangat ditentukan oleh koefisien muai luas
dilambangkan dengan , Dengan nilai = 2. Rumus Pemuaian Luas
A = Ao..T
A = Ao + A
A = A0 (1+.T)
c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume sama juga dengan pertambahan atau pemuaian panjang secara 3 dimensi.
Karena itu muai volume sama juga dengan tiga kali muai panjang. Pemuaian volume suatu
zat tergantung pada koefisien muai volumenya (gamma) dimana = 3
V = Vo..T
V= Vo + V
V= Vo(1+.T)
V = penambahan volume
Vo = volume awal
T = kenaikan suhu
= koefisien muai volume
V = Vo.b.T
dengan b adalah koefisien muai volume zat cair. Nilai b ini berbeda dengan atau koefisien
muai volume zat padat. V penambahan volume yang terjadi. T selisih suhu.
Gas juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat. Khusus untuk
pemuaian zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair. Ada satu
variabel yang sangat menentukan pemuaia zat gas yaitu tekanan. Sobat muengkin pernah
melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah satu contoh sederhana pemuaian
gas.
PV = nRT
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
n = mol zat
R = 0,0082
T = suhu (0K), x0C = (x + 273)0K
hukum Gay Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap volume gas sebanding dengan
suhu gas mutlak tersebut sehingga
karena perbandingan volme dan suhu tetap, maka perbandingan volume dan susu sebelum
dan sesudah pemuaian juga akan tetap. Sehingga persamaannya menjadi
b. Hukum Boyle
hukum boyle menyatakan bahwa pada batas-bats tertentu suhu rendah yangp, berlaku bbahwa
hasil perkaian antara tekanan dan volume selalu tetap. Secara matematis rumusnya
PV = nRT = tetap
karena perkalian tekanan dan volume selalu tetap, maka perkalian volume dan volume
sebelum dan sesudah pemuaian juga tetap. jadi persamaan rumusnya
Sesuai namanya hukum ini merupakan perpaduan antara hukum boyle dengan hukum lussac.
Hukum ini menyatakan bahwa dalam pemuaian zat gas perkalian volume dengan tekanan
dibagi suhu selalu tetap.
P1.V.1 P2.V2
= - = tetap
T1 T2
3. KALOR
Kalor laten Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat. Kalor laten ada dua jenis,
Kalor Peleburan: untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama dengan kalor
bekunya. kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu
sebagai berikut:
Q=mL
dengan:
Kalor Uap: kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan
kalor embun kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu
sebagai berikut:
Q=mU
dengan:
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa benda m,
kenaikan suhu t dan jenis zat.
Jenis zat diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan
suhu sebesar 10C.
Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Q=mcT
dengan:
kapasitas kalor adalah Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1 C .
Q=CT
dengan:
Q=kalor yang diserap benda (J)
C=kapasitas kalor (J/)
T=perubahan suhu atau T_2-T_1 ()
Jika persamaan kapasitas kalor dibandingkan dengan persamaan kalor jenis, maka
Anda dapatkan persamaan sebagai berikut.
C=mc
dengan:
c=kalor kalor jenis (J/kg)
C=kapasitas kalor (J/)
m=massa benda (kg)
Asas Black
Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke benda
yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu berhubungan
dengan perpindahan energi.
Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperature lebih rendah akan
menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan
tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Q_(L )= Q_(T )
Persamaan di atas menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang
disebut sebagai Asas Black.
4..PERPINDAHAN KALOR
Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam hubungan:
H=KA T/L
dengan:
T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi, (K)
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah, (K)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam, (m^2)
L = panjang batang,(m)
K = koefisien konduksi termal, (J/ms K)
H = jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan luas. (J/s)
H=hAT
dengan:
H = jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu,
A = luas penampang aliran,
T = perbedaan temperatur antara kedua tempat fluida mengalir, dan
h = koefisien konveksi termal.
H=AeT^4
Keterangan:
H : laju radiasi (W)
A : luas penampang benda (m2)
T : suhu mutlak (K)
e : emisitas bahan
: tetapan Stefan-Boltzmann (5,6705119 10-8 W/mK4)
Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan materi di atas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda panas memiliki suhu derajat yang
tinggi, sedangkan benda yng dingin memiliki suhu derajat yang rendah.
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi
ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Besar kalor
yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu
tergantung pada; Massa benda, Kalor jenis benda, dan Perbedaan suhu kedua
benda. Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan cara, yaitu : konduksi,
konveksi, radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair,
pada zat gas.
2. Daftar pustaka
Marthen Kanginan, Sains Fisika SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2013
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid=90&catid=14:suhu&id=79:perpindah
an-kalor&option=com_content&view=article