Anda di halaman 1dari 14

Makalah Hasil Pembelajaran Fisika

Suhu, Kalor dan Perpindahan


Tahun Pelajaran 2017-2018

DISUSUN OLEH
1. Anindya Alysyah P. (4) 6. M. Amirkan (26)
2. Arifin. (7) 7. M. Faishal (28)
3. Chasanatul lailiya (10) 8. M. Rasyid F (29)
4. Dessy Abrillia S (13) 9. Rinaldi Adiba (32)
5. M. Rico A. (25)

PEMBIMBING
Bpk. MISDI HANTONO S.Pd,M.Pd
LABORATORIUM FISIKA SMA NEGERI 1 TUREN
Jl. Mayjend. Panjaitan 65, (0341) 824711 Turen, Kab. Malang 65175

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat Nyalah, tugas membuat
makalah hasil pembelajaran tentang Suhu, Kalor, dan Pemuaian dapat terselesaikan sesuai waktu
yang disediakan tanpa halangan yang berarti. Makalah pembelajaran ini disusun setelah melakukan
serangkaian diskusi bersama yang dikuatkan dengan daftar pustaka dalam rangka untuk memenuhi
tugas mata pelajaran fisika semester 1 kelas XI. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Misdi Hantono, S.Pd, M.Pd, selaku guru pembimbing mata pelajar fisika kelas XI MIPA 6
2. Orang tua kami yang ikut mendukung secara moral maupun materiil.
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah mendukung dan bekerja sama sehingga terselesaikannya
makalah ini.
Kami penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat dan mudah dipelajari bagi para
pembaca untuk mendalami fisika terutama tentang bab suhu, kalor, dan pemuaian. Selalu bersemangat
dan tanamkan pada diri anda bahwa:

Saya pasti bisa, jika saya pikir saya bisa

Kami menyadari bahwa Makalah hasil pembelajaran ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang bersifat membangun, serta
bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam Makalah hasil pembelajaran ini terdapat
kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis lakukan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 17 Agustus 2017

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 2


Daftar Isi
1. Kata Pengantar .......................................................... 2
2. Daftar Isi .................................................................... 3
Bab I: Pendahuluan
1. Latar Belakang .......................................................... 4
2. Rumusan Masalah ..................................................... 4
3. Tujuan ........................................................................ 4
Bab II: Teori Dasar
1. Suhu............................................................................ 5
2. Pemuaian ................................................................... 7
3. Kalor .......................................................................... 10
4. Perpindahan Kalor .................................................... 13
Bab III: Penutup
1. Kesimpulan ................................................................ 14
2. Daftar Pustaka ........................................................... 14
3. Kata Motivasi............................................................. 14

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 3


Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bisa terlepas dari yang
namanya suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjadikan
kalor sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalam menjalankan
kehidupan dimuka bumi ini. Di era modernisasi seperti ini aplikasi kalor
dibidang teknologi mungkin tidak sulit anda temukan bahkan juga mungkin
terdapat dirumah anda, yaitu lemari es, suatu mesin yang diantaranya mengubah
suatu air menjadi es. Aplikasi perpindahan kalor di alam, anda jumpai pada
sirkulasi udara di pantai. Bagaimana air biasa menjadi es? Mengapa air laut
bertiup siang hari dan angin darat bertiup malam hari? Hal-hal tersebut
merupakan bagian-bagian dari pada suhu dan kalor.
2. Rumusan Masalah
Apa pengertian suhu?
Alat apakah yang digunakan untuk mengukur suhu?
Apa saja macam macam thermometer?
Bagaimana cara merubah skala suhu dari satu satuan ke satuan
yang lainnya?
Apa pengertian kalor dan adakah pengaruh kalor terhadap benda
Apa yang dimaksud penguapan, mendidih, meleleh, dan melebur?
Bagaimanakah bentuk persamaan kalor?
Peralatan apa saja yang memanfaatkan sifat kalor?
3. Tujuan
Kami penulis dan makalah ini berharap dengan kami menulis makalah ini
selain memenuhi tugas tugas mata pelajaran fisika semester 1 kelas XI, juga
dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambat wawasan pengetahuan
fisika terutama tentang suhu, kalor dan perpindahan bagi siswa lain sehingga
dapat menjadi ladang amal bagi kami penulis makalah ini

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 4


Teori Dasar

1. Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan alat yang disebut termometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut
sifat termometrik. Satuan suhu adalah derajat. Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi
termometer adalah air raksa.
Alkohol dapat juga digunakan untuk mengisi tabung termometer karena alkohol dapat
mengukur suhu yang lebih rendah lagi tetapi tidak dapat mengukur suhu yang tinggi sebab titik
bekunya-144oC dan titik didihnya 78oC. Jadi termometer alkohol sangat baik untuk mengukur
suhu-suhu yang rendah tetapi tidak dapat mengukur suhu-suhu yang tinggi.
Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang
dapat dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.
Dari skala suhu yang ada sekarang telah ditetapkan:
a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100C dan titik bekunya 0C. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 0C 100C dan dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80R dan titik bekunya 0R. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 0R 80R dan dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212F dan titik bekunya 32F. Rentang temperaturnya
berada pada temperatur 32F 212F dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K 373,15 K dan dibagi dalam 100
skala.

Jadi, jika diperhatikan


pembagian skala tersebut,
satu skala dalam derajat
Celsius sama dengan satu
skala dalam derajat Kelvin,
sementara satu skala Celsius
kurang dari satu skala
Reamur dan satu skala
Celsius lebih dari satu skala
Fahrenheit. Secara
matematis perbandingan
keempat skala tersebut,yaitu
sebagai berikut.

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 5


Contoh Soal tentang Suhu:

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 6


2. Pemuaian
A. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat merupakan peristiwa bertambah panjang, lebar, atau volume suatu
benda padat karena pengaruh panas (kalor). Contoh pemuaian zat padat seperti pemuaian rel
kereta yang telah disebutkan tadi.
Jenis-jenis Pemuaian Zat Padat
Benda padat pada prinsipnya mengalami pemuaian di semua bagian benda tersebut (volume)
tapi guna memudahkan mempelajarinya, pemuaian zat padat dibagi menjadi 3
a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1
dimensi). Coba amati kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika dibanding pada
pagi hari, itulah contoh dari muai pemuaian panjang. Besarnya pemuaian zar tergantung pada
konstanta muai panjang zat dan nilai konstanta tersebut akan berbeda-beda untuk tiap zatnya.
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda,
besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.

Rumus pemuaian panjang L = Lo + x


L = Lo (1 + .T)
x= Lo. . T
L = panjang setelah dipanaskan
X=besarnya pemuaian panjang Lo = panjang mula-mula
Lo = panjang mula-mula
= konstanta pemuaian
T = selisih suhu

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 7


tabel koefisien muai panjang beberapa zat padat

b. Pemuaian Luas
Contoh pemuaian luas yang bisa sobat amati adalah pada pemanasan lempeng tipis logam.
Lempeng tipis logam akan mengalami penambahan luas setelah dipanaskan. Kemampuan
suatu benda untuk mengalami pemuaian luas sangat ditentukan oleh koefisien muai luas
dilambangkan dengan , Dengan nilai = 2. Rumus Pemuaian Luas

A = Ao..T
A = Ao + A
A = A0 (1+.T)

Ao = Luas Sebelum dipanaskan


A = luas setelah pemanasan
A = penambahan luas
= koefisien muai luas
T = selisih suhu (kenaikan suhu)

c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume sama juga dengan pertambahan atau pemuaian panjang secara 3 dimensi.
Karena itu muai volume sama juga dengan tiga kali muai panjang. Pemuaian volume suatu
zat tergantung pada koefisien muai volumenya (gamma) dimana = 3

V = Vo..T
V= Vo + V
V= Vo(1+.T)

V = penambahan volume
Vo = volume awal
T = kenaikan suhu
= koefisien muai volume

B. Pemuaian Zat Cair

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 8


Pada zat cair pemuaian yang terjadi hanya pemuaian volume, tidak ada pemuaian panjang
dan luas. Ini terkait dengan sifat dar zat cair sendiri yang bentuknya berubah-ubah sesuai
dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Coba sobat isi penuh sebuah panci dengan air
kemudia panaskan, beberapa saat kemudian akan ada air yang tumpah dari panci tersebut,
itulah salah satu contoh pemuaian zat cair. Masih banyak lagi contoh-contoh pemuaian zat
cair yang bisa sobat temukan.
rumus pemuaian zat cair
seca ra matematis rumus pemuaian zat cair sama dengan rumus pemuaian volume pada
pemuaian zat padat. Besarnya pemuaian zat cair ditentukan dari koefisien muai volume nya b
.

V = Vo.b.T

dengan b adalah koefisien muai volume zat cair. Nilai b ini berbeda dengan atau koefisien
muai volume zat padat. V penambahan volume yang terjadi. T selisih suhu.

C.Pemuaian Zat Gas/ Pemuaian Gas

Gas juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat. Khusus untuk
pemuaian zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair. Ada satu
variabel yang sangat menentukan pemuaia zat gas yaitu tekanan. Sobat muengkin pernah
melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah satu contoh sederhana pemuaian
gas.

Hukum yang menjelaskan tentang pemuaian zat gas

a. Hukum Gay Lussac

PV = nRT

P = tekanan (atm)
V = volume (L)
n = mol zat
R = 0,0082
T = suhu (0K), x0C = (x + 273)0K

hukum Gay Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap volume gas sebanding dengan
suhu gas mutlak tersebut sehingga

V/T = nR/T = tetap

karena perbandingan volme dan suhu tetap, maka perbandingan volume dan susu sebelum
dan sesudah pemuaian juga akan tetap. Sehingga persamaannya menjadi

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 9


Vo V1
- = - > pemuaian gas pada tekanan tetap (Isobar)
T1 T2
dengan T = suhu dalam satuan kelvin

b. Hukum Boyle

hukum boyle menyatakan bahwa pada batas-bats tertentu suhu rendah yangp, berlaku bbahwa
hasil perkaian antara tekanan dan volume selalu tetap. Secara matematis rumusnya

PV = nRT = tetap

karena perkalian tekanan dan volume selalu tetap, maka perkalian volume dan volume
sebelum dan sesudah pemuaian juga tetap. jadi persamaan rumusnya

P1.V1 =P2.V2 > pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal)

c. Hukum Boyle-Gay Lussac

Sesuai namanya hukum ini merupakan perpaduan antara hukum boyle dengan hukum lussac.
Hukum ini menyatakan bahwa dalam pemuaian zat gas perkalian volume dengan tekanan
dibagi suhu selalu tetap.

P1.V.1 P2.V2
= - = tetap
T1 T2

3. KALOR

Kalor dapat didefinisikan sebagai


proses transfer energi dari suatu zat ke zat
lainnya dengan diikuti perubahan
temperatur.
Satuan kalor adalah joule (J)
yangm diambil dari nama seorang
ilmuwan yang telah berjasa dalam bidang
ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan
kalor lainnya adalah kalori.

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 10


Perubahan Wujud

Kalor laten Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat. Kalor laten ada dua jenis,
Kalor Peleburan: untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama dengan kalor
bekunya. kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu
sebagai berikut:

Q=mL

dengan:

Q=kalor yang diperlukan untuk melebur (J)


m=massa benda (kg)
L=kalor laten (kalor lebur)(J/kg)

Kalor Uap: kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan
kalor embun kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu
sebagai berikut:

Q=mU

dengan:

Q=kalor yang diperlukan untuk melebur (J)


m=massa benda (kg)
U=kalor laten (kalor lebur)(J/kg)

Kalor Pengubah Suhu Zat

Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa benda m,
kenaikan suhu t dan jenis zat.
Jenis zat diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan
suhu sebesar 10C.
Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut.

Q=mcT

dengan:

Q=kalor yang diserap benda (J)


m=massa benda (kg)
T=perubahan suhu atau T_2-T_1 ()
c=kalor jenis (J/(kg)

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 11


Kapasitas Kalor

kapasitas kalor adalah Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1 C .

Q=CT
dengan:
Q=kalor yang diserap benda (J)
C=kapasitas kalor (J/)
T=perubahan suhu atau T_2-T_1 ()

Jika persamaan kapasitas kalor dibandingkan dengan persamaan kalor jenis, maka
Anda dapatkan persamaan sebagai berikut.

C=mc
dengan:
c=kalor kalor jenis (J/kg)
C=kapasitas kalor (J/)
m=massa benda (kg)

Asas Black

Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke benda
yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu berhubungan
dengan perpindahan energi.
Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperature lebih rendah akan
menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan
tersebut dapat ditulis sebagai berikut.

Q_(L )= Q_(T )

Persamaan di atas menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang
disebut sebagai Asas Black.

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 12


Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris sebagai penghargaan atas
jasa-jasanya, yakni Joseph Black (17281799).

4..PERPINDAHAN KALOR

Konduksi: Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai


dengan perpindahan partikel-partikelnya.

Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam hubungan:
H=KA T/L
dengan:
T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi, (K)
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah, (K)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam, (m^2)
L = panjang batang,(m)
K = koefisien konduksi termal, (J/ms K)
H = jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan luas. (J/s)

Konveksi: perpindahan kalor yang


disertai dengan perpindahan partikel-partikel
zat.

Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi


pada zat cair dan gas. Besarnya energi (kalor)
yang dipindahkan memenuhi persamaan
berikut.

H=hAT
dengan:
H = jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu,
A = luas penampang aliran,
T = perbedaan temperatur antara kedua tempat fluida mengalir, dan
h = koefisien konveksi termal.

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 13


Radiasi: perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium). Dalam
eksperimennya Stefan Boltzman menemukan hubungan daya radiasi dengan suhunya,
yaitu memenuhi persamaan berikut

H=AeT^4
Keterangan:
H : laju radiasi (W)
A : luas penampang benda (m2)
T : suhu mutlak (K)
e : emisitas bahan
: tetapan Stefan-Boltzmann (5,6705119 10-8 W/mK4)

Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan materi di atas suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda panas memiliki suhu derajat yang
tinggi, sedangkan benda yng dingin memiliki suhu derajat yang rendah.
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi
ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Besar kalor
yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu
tergantung pada; Massa benda, Kalor jenis benda, dan Perbedaan suhu kedua
benda. Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan cara, yaitu : konduksi,
konveksi, radiasi
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair,
pada zat gas.
2. Daftar pustaka
Marthen Kanginan, Sains Fisika SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2013
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid=90&catid=14:suhu&id=79:perpindah
an-kalor&option=com_content&view=article

Beri nilai dari usahanya, jangan dari hasilnya. Baru kita


bisa mengerti kehidupan A. Einstein
Saya pasti bisa jika saya pikir saya bisa
Marthen Kanginan

Makalah Hasil Pembelajaran Suhu, Kalor, dan Perpindahan| halaman 14

Anda mungkin juga menyukai