Anda di halaman 1dari 1

b.

Penularan Melalui Vektor

(i) Mekanis : Cara mekanis ini meliputi hal-hal yang sederhana seperti terbawanya bibit penyakit
pada saat serangga merayap ditanah baik terbawa pada kakinya atau pada belalainya, begitu pula
bibit penyakit terbawa dalam saluran pencernaan serangga. Bibit penyakit tidak mengalami
perkembangbiakan.

(ii) Biologis : cara ini meliputi terjadinya perkembangbiakan (propagasi / multiplikasi), maupun
melalui siklus perkembangbiakan atau kombinasi kedua-duanya. (cyclopropagative) sebelum bibit
penyakit ditularkan oleh serangga kepada orang / binatang lain.

Masa inkubsi ekstrinsik diperlukansebelum serangga menjadi infektif. Bibit penyakit bisa ditularkan
secara vertikal dari induk serangga kepada anaknya melalui telur (transovarium transmission);
atau melalui transmis transtadial yaitu Pasasi dari satu stadium ke stadium berikutnya dari siklus
hidup parasit didalam tubuh serangga dari bentuk nimfe ke serangga dewasa.

Penularan dapat juga terjadi pada saat serangga menyuntikkan air liurnya waktu menggigit atau
dengan cara regurgitasi atau dengan cara deposisi kotoran serangga pada kulit sehingga bibit
penyakit dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui luka gigitan serangga, luka garukan. Cara
penularan seperti ini bukanlah cara penularan mekanis yang sederhana sehingga serangga yang
menularkan penyakit dengan cara ini masih bisa disebut sebagai vektor penyakit.

Anda mungkin juga menyukai