Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang
dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau
melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga
berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh
sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana Sejarah Renang?
2. Apa yang perlu di persiapkan dalam olah raga renang?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya:
1. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
2. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga Renang.
3. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang
adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang"
yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai
berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang
berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para
Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1] Pada 1538,
Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang
pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein
Zwiegesprch ber die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam
renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur
Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan
renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika
Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan
renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-
kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya
tersendiri pada tahun 1905

B. Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu,
sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut
yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau ombak
besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang
untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi. Berenang di air
kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri penyebab
penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan
kualitas air kolam yang sehat.

C. Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus. Manusia
dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang ditujukan

2
untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk
membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di
air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk
menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk
mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang
untuk kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan
perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan hidung, penutup
kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang dan
menghindari risiko yang timbul akibat berenang.

D. Macam-Macam Gaya Renang


Dalam renang kita mengenal 4 macam gaya renang yaitu gaya bebas (free swim), gaya
kupu-kupu (butterfly stroke), gaya punggung dan gaya dada atau gaya katak (Breaststroke).
Setiap gaya renang yang ada terdapat tekniknya tersendiri. Berikut penjelasan selengkapnya
tentang macam-macam gaya renang beserta gambarnya:
1. Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas atau free swim adalah gaya renang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Tekniknya : Kedua tangan digerakan jauh ke depan secara bergantian dengan
gerakan mengayuh sementara kedua kaki dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah secara
bergantian. Saat melakukan renang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan keluar dari air, saat tubuh pada posisis miring
kepala berpaling ke samping. Saat mengambil napas, perenang dapat memilih menoleh ke kanan
atau ke kiri.

3
2. Renang Gaya Kupu-Kupu

Renang gaya kupu-kupu (butterfly stroke) atau gaya lumba-lumba adalah gaya renang dengan
posisis dada menghadap kepermukaan air. Tekniknya: Kedua lengan ditekan ke bawah dan
digerakan ke arah luar sebelum mengayun secar bersamaan, sementara kedua kaki menendang ke
atas dan ke bawah secara bersamaan seperti gerakan sirip ekor ikan ataupun lumba-lumba. Udara
dihembuskan dengan kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul ke permukaan air dan
saat kepala berada dipermukaan air udara dihirup lewat mulut.

3. Renang Gaya Punggung

Gaya punggung (Back stroke) adalah gaya renang dengan posisi punggung menghadap ke
permukaan air. Gerakan pada gaya punggung ini hampir sama dengan gaya bebas namun dengan
posisi tubuh terlentang di permukaan air. Tekniknya : Kedua tangan digerakan secara bergantian
menuju pinggang seperti gerakan mengayuh, mulut dan hidung berada di permukaan air
sehingga mudah untuk mengambil dan membuang napas dengan mulut ataupun hidung.

4
4. Renang Gaya Dada

Renang gaya dada atau gaya katak (Breaststroke) adalah gaya renang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, tapi berbeda dengan gaya bebas, tubuh selalu dalam keadaan tetap
atau stabil dan kepala dapat berada dalam air dalam waktu lama. Tekniknya : Kedua kaki
menendang ke arah keluar sementara kedua tangan diluruskan ke depan lalu kedua tangan dibuka
kesamping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan renang
ini seperti gerakan katak sedang berenang sehingga gaya ini disebut juga dengan gaya katak.
Pernapasan dalam gaya renang ini dilakukan saat mulut berada pada permukaan air yaitu setelah
satu kali atau dua kali gerakan tangan-kaki.

E. Manfaat renang Bagi Kesehatan.


Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang
yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang
minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau
mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang
kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya
secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain:
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah,
dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena
harus melawan massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan
kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya,
berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

5
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang
masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar,
dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan
pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang
tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
`Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon
endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

F. Lapangan
1. Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah
25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade
ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga
paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman
minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
6
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan
pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang
sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang
panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar
bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1
dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan
(heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah.
Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6
lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan
menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur
waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan
sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di
Winnipeg, Kanada.
4. Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start
dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari
balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak
melebihi 10.

G. Peraturan Perlombaan Dalam Renang


Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi
start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke
dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki
bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya
punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok
start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam
posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit
start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.
Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

7
H. Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis
kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada).
Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
Gaya punggung: 100 m, 200 m
Gaya dada: 100 m, 200 m.
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
Gaya bebas estafet: 4100 m, 4200 m
Gaya ganti estafet: 4100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara
bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan
gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam
renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang
masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung,
dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya
bebas.

I. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional


Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional sangat
kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi renang,
wartawan tabloid olahraga Bola, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya
mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI
kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya
rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin. Atlet
renang Indonesia pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia
Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan
nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali dan
juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.

8
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang
pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti: Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur
Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47
detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua
perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk
nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung.
Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor
untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di Singapura pada
pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di
China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu, yaitu dari
nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra Gunawan.

J. Induk Organisasi
Federasi Renang Internasional (Fdration Internationale de Natation, disingkat FINA)
adalah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite
Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang, FINA juga merupakan induk organisasi
internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA
berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam,
polo air, dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Untuk
Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI )

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada daratan.
Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk mendapat
prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan
adalah: meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme,
meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa
Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

B. Saran-saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi
juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/186238363/Makalah-Renang
https://dodolanweb.blogspot.co.id/2014/12/ukuran-kolam-renang-standar-nasional.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/sejarah-dan-perkembangan-olahraga-renang.html
http://olahraga.biz.id/2017/04/27/4-macam-gaya-renang-paling-populer/
https://aturanpermainan.blogspot.co.id/2015/10/macam-macam-perlengkapan-untuk-
berenang.html

11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang. ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Sejarah Renang ............................................................................................................ 2
B. Risiko ........................................................................................................................... 2
C. Perlengkapan................................................................................................................ 2
D. Macam-Macam Gaya Renang ..................................................................................... 3
E. Manfaat renang Bagi Kesehatan. ................................................................................ 5
F. Lapangan...................................................................................................................... 6
G. Peraturan Perlombaan Dalam Renang ......................................................................... 7
H. Nomor perlombaan ...................................................................................................... 8
I. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional ............................. 8
J. Induk Organisasi .......................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan................................................................................................................... 10
B. Saran-saran .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

12
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata pelajaran Penjas (Pendidikan Jasmani)
dengan judulRenang di SMK Negeri 10 Medan.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Susrama selaku guru mata pelajaran Penjas
(Pendidikan Jasmani) yang teklah membimbing dan memberikan pelajarannya.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata
pelajaran Penjas.

Medan, November 2017


Penulis

13i

Anda mungkin juga menyukai