Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain
masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang
harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, balita
merupakan periode emas dalam kehidupan anak yang dicirikan oleh pertumbuhan
dan perkembangan yang berlangsung pesat serta rentan terhadap kekurangan gizi.1
Menyusui merupakan proses fisiologis untuk memberikan nutrisi kepada bayi
secara optimal. Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi ideal untuk menunjang
kesehatan, pertumbuhan perkembangan bayi secara optimal. ASI mengandung
lemak, karbohidrat, protein, nutrient mikro dan antibodi dalam jumlah yang tepat
untuk pencernaan, perkembangan otak dan pertumbuhan bayi. Bayi yang
mendapatkan susu formula mungkin saja lebih gemuk dibandingkan yang
mendapatkan ASI, tetapi belum tentu lebih sehat. Bayi dianjurkan untuk disusui
secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI dilanjutkan
dengan makanan pendamping ASI, idealnya selama dua tahun pertama kehidupan.
Menyusui eksklusif salama 6 bulan terbukti memberikan risiko yang lebih kecil
terhadapp berbagai penyakit infeksi dan penyakit lainnya dikemudian hari.2
Hasil penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa bayi yang diberikan ASI
eksklusif memiliki pertumbuhan normal lebih banyak dibandingkan bayi yang
diberikan ASI non eksklusif. Pada bayi yang diberikan ASI ekslusif 31,25%
termasuk gizi baik dan pada bayi yang diberikan ASI non ekslusif hanya 25%
yang termasuk gizi baik.1
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin meneliti tentang
perbandingan status gizi bayi dengan pemberian ASI eksklusif dan ASI non
ekslusif.
B. Perumusan Masalah
Apakah terdapat perbandingan status Gizi bayi berumur 6 -36 bulan dengan
pemberian ASI eksklusif dan ASI non ekslusif di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Talise.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui perbandingan status Gizi bayi berumur 6 -36 bulan dengan
pemberian ASI eksklusif dan ASI non eksklusif di Posyandu Wilayah Kerja
Puakesmas Talise.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui status gizi bayi berumur 6 36 bulan dengan pemberian ASI
eksklusif di Posyandu Wilayah Kerja Puakesmas Talise.
b. Mengetahui status gizi bayi berumur 6 36 bulan dengan pemberian ASI
non eksklusif di Posyandu Wilayah Kerja Puakesmas Talise.
c. Membandingkan status Gizi bayi berumur 6 -36 bulan dengan pemberian
ASI eksklusif dan ASI non ekslusif di Posyandu Wilayah Kerja Puakesmas
Talise.

D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Subjek Penelitian
Mengetahui status Gizi bayi berumur 6 -36 bulan dengan pemberian ASI
eksklusif dan ASI non ekslusif di Posyandu Wilayah Kerja Puakesmas
Talise.
2. Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu kedokteran tentang status Gizi bayi
berumur 6 -36 bulan dengan pemberian ASI eksklusif dan ASI non ekslusif
di Posyandu Wilayah Kerja Puakesmas Talise.
3. Tempat Dilakukannya Penelitian
Sebagai data yang menggambarkan status Gizi bayi berumur 6 -36 bulan
dengan pemberian ASI eksklusif dan ASI non eksklusif di Posyandu
Wilayah Kerja Puakesmas Talise, sehingga diharapkan dapat dilakukan
penanganan lebih lanjut agar masalah kesehatan tersebut tidak sampai
menyebabkan gangguan yang lebih lanjut.

4. Pemerintah dan Praktisi Kesehatan


Sebagai sumber informasi bagi pemerintah dan praktisi kesehatan agar
lebih memperhatikan masalah kesehatan berupa masalah pemberian ASI
eksklusif yang dapat berdampak pada status gizi anak serta pertumbuhan
anak..

5. Masyarakat Umum
Sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan sehingga diharapkan
masyakarat dapat lebih memahami lagi manfaat pemberian ASI eksklusif
terhadap pertumbuhan anak dan status gizi anak, serta lebih banyak lagi
masyarakat yang memberikan ASI eksklusif kepada anak mereka.

6. Masyarakat Ilmiah
Sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti-
peneliti sebelumnya, tetapi belum merupakan penelitian terbaru yang dilakukan di
tempat peneliti kali ini. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada
populasi, sampel, tempat penelitian.
Penelitian yang menjadi bahan pertimbangan penulis yang pertama adalah
penelitian Kurniawati, dkk, dengan judul Perbedaan Status Gizi Bayi Berumur 4-6
bulan pada pemberian ASI Eksklusif dengan ASI non Eksklusif, pada penelitian
ini persamaan terletak pada variabel terikat dan variabel bebasnya dan yang
berbeda terletak pada sampel dan populasinya serta teknik pemilihan sampelnya.
Penelitian yang kedua oleh Hadi, dkk yang berjudul Hubungan Pemberian
ASI eksklusif terhadap Perkembangan anak usia 3 12 bulan. Persamaan pada
penelitian ini terletak pada variabel bebasnya yaitu pemberian ASI eksklusif dan
perbedaannya terletak pada variabel terikatnya yaitu pada penelitian ini Pemberian
ASI eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai