•Trauma adalah penyebab utama terjadinya kematian, morbiditas, hospitalisasi, dan
kecacatan di Amerika dari usia 1 tahun hingga pertengahan dekade ke lima.
•Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, terjadi 130.557 kematian
dari kecelakaan pada tahun 2013.
•Sekitar 25% pasien yang mengalami trauma thoraks menyebabkan kematian.
•Trauma tersebut termasuk flail chest, pneumothoraks, hemothoraks, kontusio paru,
pneumomediastinum, tamponade jantung, dan ruptur diafragma.
ANATOMI THORAKS
Rangka dinding toraks
Compage thoracis yang dibentuk oleh : -Columna vertebralis di belakang -Costae dan spatium intercostalis di samping - Sternum serta rawan iga di depan. ANATOMI PARU TRAUMA THORAKS Trauma yang mengenai dinding thoraks dan atau organ intrathoraks, baik karena trauma tumpul maupun oleh karena trauma tajam. Trauma multipel sering terjadi pada seseorang, maka diperlukan klasifikasi trauma thoraks berdasarkan anatominya, yaitu: Dinding Thoraks : Flail Chest Pleura : Pneumotorak, hemothorak Pulmonal : Kontusio paru Mediastinal Pneumomediastinal Diafragma : Ruptur Diafragma FLAIL CHEST
Flail chest adalah area toraks yang
melayang, disebabkan adanya fraktur iga multipel berturutan lebih atau sama dengan 3 iga, dan memiliki garis fraktur lebih atau sama dengan 2 (segmented) pada tiap iganya. Akibatnya adalah: terbentuk area "flail" yang akan bergerak paradoksal (kebalikan) dari gerakan mekanik pernapasan dinding dada. Area tersebut akan bergerak masuk saat inspirasi dan bergerak keluar pada ekspirasi. PATOFISOLOGI RONTGEN
Rontgen thoraks adalah pencitraan yang pertama kali
dilakukan. Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan beberapa hal,antara lain: - Terlihat fraktur ≥3 tulang iga yang berurutan dengan fraktur segmental dan / atau> 5 fraktur igayang berurutan. - Fraktur trauma pada costae 1 -Fraktur non traumatik costae 1 -Costal hook sign: tulang iga berbentuk belalai gajah karena rotasi patahan tulang Foto Thoraks X-ray pada pasien laki-laki, 32 tahun dengan trauma tumpul. Terlihat adanya fraktur pada costae V-VIII posterior kanan. Foto Thoraks x-ray. Terdapat fraktur multipel dan panah putih terlihat “costal hook sign”, tampak gambaran radioopak pada hemithoraks kanan menunjukkan adanya hemothorak dan emfisema subkutis Foto Rontgen Thoraks AP posisi supine pada pasien wanita, 42 tahun dengan trauma tumpul thoraks. Tampak adanya fraktur midshaft klavicula kiri. Multipel fraktur costae II-IX kiri dengan gambaran radioopak menunjukkan kontusio paru. Tampak terpasang ETT pada trakea8 CT SCAN Pemeriksaan CT scan thoraks lebih sensitif dari pada pemeriksaan foto rontgen thoraks. Pada pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan beberapa hal, antara lain:7 - Fraktur iga - Kontusio paru (hampir selalu terjadi) - Laserasi paru - Pneumotoraks (sangat umum) - Hemothorax (umum) - Pneumomediastinum - Emfisema subkutan - Perdarahan mediastinum - Cedera pada aorta CT SCAN 3D PASIEN WANITA, 42 TAHUN DENGAN TRAUMA TUMPUL THORAKS. TAMPAK ADANYA FRAKTUR COSTAE II-IX PADA KURVATURA LATERAL KIRI. ADANYA PERGESERAN TULANG PADA COSTAE IV,VI,VII,VIII, DAN IX. FRAKTUR PADA KURVATURA ANTERIOR COSTAE II-V TANPA DISERTAI PERGESERAN. PADA KLAVIKULA KIRI TAMPAK FRAKTUR DENGAN PERGESERAN TULANG MEDIAL9 Scan pasien wanita, 42 tahun dengan trauma tumpul thoraks (Kiri) potongan Axial Bone window, tampak adanya fraktur costae kiri. Gambar CT Scan (kanan) potongan koronal Bone Window, tampak adanya fraktur costae ada hemithoraks kiri.9 ULTRASONOGRAPHY (USG)
USG dapat menunjukkan diskontinuitas kortikal, bayangan garis tepi,
artefak gema akustik. Pemeriksaan USG tidak lebih sensitif dari pada x-ray
untuk pasien karena tidak nyaman dan menghabiskan waktu pemeriksaan
USG pada dinding thoraks tampak disrupsi kortikal tulang NUCLEAR MEDICINE Scan tulang Tc99m merupakan pemeriksaan yang sensitif namun tidak spesifik padafraktur iga menunjukkan daerah fokus tinggi-serapan, yang perlu berkorelasi dengan SPECT atau Tampak fokus tinggi serapan pencitraan radiografi yang menunjukkan fraktur costae pada hemithoraks kiri