Anda di halaman 1dari 12

POS PEMBINAAN TERPADU USIA LANJUT

DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Oleh:
MARHAMA
N 111 15 043

Pembimbing:
Dr. Benny Siyulan, M.Kes
Dr. dr. M. Sabir, M.Si
BAB I PENDAHULUAN
Usia Lanjut

usia lanjut yang produktif


Dimanfaatkan untuk
Sebagai hasil
pembangunan meningkatkan mutu kehidupan
masyarakat

Peningkatan
angka harapan
hidup
pembinaan dan pelayanan
kesehatan usia lanjut

Posbindu merupakan peran serta masyarakat


dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM Utama yang HIPERTENSI
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik
BAB II PERMASALAHAN

Input : Tenaga kesehatan yang turut serta dalam pelayanan


Posbindu kurang, terkadang tidak ada dokter dan apotek
yang turut dalam pelayanan ini karena mengutamakan
pelayanan di Puskesmas, sarana dan prasarana masih
kurang, dan sumber dana masih kurang.

Proses : Pada mekanisme pelaksanaan kegiatan, di Posbindu


belum semua tahap dilakukan

Output : Kehadiran lansia saat pelaksanaan Posbindu masih perlu


ditingkatkan meskipun target program sudah tercapai.
BAB III PEMBAHASAN
Input
Masalah yang muncul dari input program ini adalah
kurangnya tenaga kesehatan Puskesmas Talise yang
ikut dalam pelaksanaan Posbindu lansia ini, biasanya
apoteker di Puskesmas kurang sehingga tidak ikut
turun dalam pelaksanaan serta dokter tidak setiap saat
ikut, hanya saja jika di Puskesmas ada dokter muda
yang bertugas maka dokter muda yang berperan aktif
dalam Posbindu Lasia ini. Hal ini disebakan karena
tenaga kesehatan seperti dokter dan apoteker lebih
mengutamakan pelayanan di Puskesmas.
Proses
Masalah yang muncul pada proses program ini adalah mekanisme pelaksanaan kegiatan
tidak semuanya dilakukan sesuai pedoman. Menurut pedoman mekanisme pelaksanaan
kegiatan yang sebaiknya digunakan sistem 5 tahapan/5 meja sebagai berikut:
Pendaftaran, dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan : Pada Posbindu Puskesmas
Talise, tahap pertama sudah dilakukan sesuai pedoman, dan pelaksana di lapangan
Meja 1 adalah perawat dan bidan, dibantu oleh kader yang bertugas memanggil nama lansia
yang akan telah mendaftar.

Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usila, serta penimbangan berat badan
Meja 2 dan pengukuran tinggi badan.

Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental


Meja 3

laboratorium sederhana
Menurut Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan, 2001, meliputi
pemeriksaan Hemoglobin untuk deteksi anemi menggunakan metode Sahli, atau
Meja 4
Talquist, atau Cuprisulfat, dan pemeriksaan urin untuk deteksi gangguan ginjal, dan
Diabetes

Pemberian penyuluhan dan konseling


Meja 5
DOKUMENTASI

Pelayanan kesehatan Pada Posbindu


Layana Sosial

Obat-obatan yang disediakan pada setiap


Posbindu

Penyuluhan kesehatan pada Posbindu


Tondo
Output
Sasaran langsung Sasaran tidak langsung

o virilitas/pra senilis: 45-59 tahun o Keluarga di mana usia lanjut berada


o usia lanjut: 60-69 tahun o Masyarakat di lingkungan usia lanjut
o usia lanjut resiko tinggi: >70 berada
tahun atau usia lanjut berumur o Organisasi sosial yang bergerak di
60 tahun atau lebih dengan dalam pembinaan kesehatan usia
masalah kesehatan. lanjut
o Petugas kesehatan yang melayani
kesehatan usia lanjut
o Masyarakat luas.
Melalui pedoman ini diketahui bahwa output dari program ini
adalah usia lanjut. Pada output program ini sudah mencapai target.
Menurut data yang diambil dari Profil Puskesmas sejak tahun 2014
hingga 2016 jumlah lansia mengalami peningkatan. Adapun kendala
Menurut wawancara dengan penanggungjawab program hal ini
disebabkan karena banyaknya lansia yang terkadang tidak datang
saat pelayanan Posbindu Lansia dikarenakan tidak ada yang
mengantar, lupa waktu pelaksanaan Posbindu, sedang sakit,
ataupun malas untuk datang. Namun, hal ini disiasati oleh kader
berupa pencatatan nama-nama lansia yang tidak datang, dan
setelah Pelayanan berakhir kader bersama petugas kesehatan
lainnya datang langsung ke rumah usia tersebut untuk melakukan
pelayanan posbindu. Dan sampai saat ini kader, penanggungjawab
program dan seluruh petugas kesehatan wilayah kerja Puskesmas
Talise senantiasa berusaha meningkatkan presentasi pelayanan
Posbindu Lansia.
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
Program Posbindu Lansia di Puskesmas Talise sudah baik, namun
masih perlu peningkatan dari input yakni jumlah tenaga kesehatan
yang masih kurang saat pelaksanaan kegiatan (dokter dan apotek
yang tidak selalu hadir saat pelayanan), proses yakni pelaksanaan
kegiatan yang belum semuanya dilakukan sesuai dengan Pedoman
Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan, 2001 di tahap 2
pencatatan kegiatan sehari-hari, pengukuran tinggi badan, di tahap
3 pemeriksaan status mental, di tahap 4 pemeriksaan laboratorium
dilakukan setiap pelayanan Posbindu kepada setiap lansia baik yang
telah didiagnosis berkaitan dengan pemeriksaan tersebut maupun
yang belum, sedangkan pada output yakni sudah mencapai target
namun perlu ditingkatkan agar lansia yang mendapat pelayanan
bisa mencapai 100 %.
SARAN
Untuk meningkatkan program ini perlu
Peningkatan SDM yang turun saat
pelaksanaan program serta pembekalan
kembali kepada seluruh petugas kesehatan
yang ikut serta sehingga semua tahap kegaitan
Posbindu dilaksanakan, dan mengoptimalkan
kunjungan rumah apabila lansia tidak datang
saat pelayanan Posbindu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai