Anda di halaman 1dari 12

MARHAMA

N 111 15 043
Pembimbing : Dr.dr.M.Sabir, M.Si
Pada laporan manajemen ini, permasalahan
program penatalaksanaan dan pengendalian
ISPA yang akan dibahas dengan indikator
keberhasilan: Indikator keberhasilan dalam
upaya program penatalaksanaan dan
pengendalian ISPA dilakukan dengan
menggunakan data pencatatan dan
pelaporan, pengamatan khusus dan
penelitian
Bagaimana penatalaksanaan Program Pengendalian
ISPA di Puskesmas Donggala?

Apa saja permasalahan yang menjadi kendala dalam


mencapai target cakupan Program Penatalaksanaan
Pengendalian ISPA di Puskesmas Donggala?
Advokasi dan Sosialisasi

Dapat dilakukan melalui pertemuan


dalam rangka mendapatkan komitmen
dari semua pengambil kebijakan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan


pemahaman, kesadaran, kemandirian
dan menjalin kerjasama bagi pemangku
kepentingan di semua jenjang melalui
pertemuan berkala, penyuluhan.

Penemuan dan Tatalaksana ISPA

Penemuan penderita secara pasif

Penemuan penderita secara aktif


Obat
Tablet Kotrimoksazol 480 mg
Sirup Kotrimoksazol 240 mg/5 ml
Sirup kering Amoksisilin 125 mg/5 ml
Tablet Parasetamol 500 mg
Sirup Parasetamol 120 mg/5 ml.

Alat
Pedoman
Pedoman Pengendalian ISPA
Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita
Pedoman Autopsi Verbal
Pedoman Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza
Pedoman Respon Nasional menghadapi Pandemi
Influenza
Media Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan
Untuk melaksanakan kegiatan pengendalian ISPA
diperlukan data dasar (baseline) dan data program yang
lengkap dan akurat.
Kemitraan dan Jejaring
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Monitoring
dan Evaluasi
Program pengendalian penyakit ISPA di Puskesmas Donggala dikelola oleh seorang perawat
yang bekerja sama dengan dokter. Adapun program kerja yang dilakukan di Puskesmas
Donggala terkait dengan pengendalian diare antara lain
Advokasi dan Sosialisasi
Kegiatan advokasi dan sosialiasi telah dilakukan dengan cara memberikan pemahaman
kepada tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat mengenai pentingnya program ini.
Hal ini terkait dengan tingginya angka kejadian ISPA, khususnya pneumonia di Sulawesi
Tengah.
Ketersediaan Logistik
Obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Donggala cukup lengkap untuk mendukung
program pengendalian ISPA.
Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan rutin berjenjang dari puskesmas ke pusat terus dilakukan setiap akhir bulan dan
tahun. Semua data-data yang telah terkumpul diolah dan dicatat dengan baik untuk
kemudian dilaporkan ke pusat.
Kemitraan dan Jejaring
Puskesmas Donggala memiliki kemitraan dan jejaring yang cukup luas, sehingga
mendukung pelaksanaan program ini. Puskesmas sudah bekerja sama dengan para lintas
program dan sektor hingga kader-kader wilayah kerja Puskesmas.
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Peningkatan SDM terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan pemegang program yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Tingkat Kabupaten. Diharapkan melalui kegiatan
tersebut, tenaga kesehatan di bidang ini lebih mengetahui dan memahami bagaimana
melaksanakan program ini dengan baik.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi untuk program ini hendaknya dilaksanakan secara berkala
(mingguan, bulanan, triwulan) dan secara korektif. Kegiatan ini masih belum dilaksanakan
secara berkala oleh Puskesmas. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kembali
terhadap kegiatan ini, untuk menjamin proses pelaksanaan sudah sesuai dengan jalur
yang ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan
Kegiatan program Pengendalian ISPA harus dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari
advokasi dan sosialisasi hingga monitoring dan evaluasi

Kendala yang dihadapi Puskesmas Donggala dalam melaksanan kegiatan ini adalah
penemuan pasien secara aktif yang belum terlaksana dengan baik, kegiatan monitoring dan
evaluasi yang juga belum dilaksanakan secara berkala.

Saran
Penemuan pasien secara aktif harus dilakukan lebih intens lagi, sehingga masyarakat yang
telah berobat sekali akan datang untuk berobat lagi atau kontrol kembali ke Puskesmas.
Dengan begitu, program ini akan terlaksana dengan baik.

Monitoring dan evaluasi kerja Program Pengendalian ISPA harus dilakukan secara berkala,
guna untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan, apakah telah sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan atau belum.
Pudjiaji, AH, dkk, 2009, Pedoman Pelayanan Medis: Ikatan Dokter
Anak Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta
WHO, 2015, Pneumonia, dalam World Healt Organization, diakses
30 juli 2017, dari
<http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs331/en/ >
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2016, Modul
Tatalaksana Standar Ispa, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah
Kementrian Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Survei Kesehatan Dasar Tahun 2013. Laporan
Riskesdas 2013. Jakarta. 2013
Kementerian Kesehatan RI, 2012, Pedoman Pengendalian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut, dalam Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, diakses 30
juli 2017, dari
<http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/FINAL%20DESIGN%2
0PEDOMAN%20PENGENDALIAN%20ISPA.pdf>

Anda mungkin juga menyukai