Take Home Teknologi Rempah Dan Minyak Atsiri
Take Home Teknologi Rempah Dan Minyak Atsiri
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa hal-hal yang akan dibahas diantaranya:
1. Apa saja jenis, sumber, dan sifat fungsional dari cinnamomum (kayu manis)?
2. Mutu dari cinnamomum ( kayu manis )
3. Menjelaskan bagaimana proses pembuatan minyak atsiri dari cinnamomum
(kayu manis).
4. Menjelaskan senyawa kimia yang terkandung dalam minyak atsiri
cinnamomum ( kayu manis ).
5. Apa saja prinsip analisis minyak atsiri ?
Adapun tujuan yang ingin didapat pada penyusunan makalah ini adalah agar pembaca dapat
memahami tentang simplisia kayu manis. Dari spesifikasi kayu manis, pembuatan minyak atsiri dari
kayu manis dan kandungan kimia yang terdapat dalam kayu manis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang nanti akan mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan hijau dibawah
epidermis.
2.1.3 Sifat Fungsional Cinnamomun
Sifat fungsional dari cinnamomun dimana cinnamomun komponen utamanya
adalah sinamaldehid, sinamaldehid digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan
penyedap aroma masakan. Minyak kayu manis sebagai inaktivasi bakteri misalnya,
Escherichia coli. Selain itu juga bersifat sebagai antioksidan dan antifungi. Rupanya
sifat antibakteri tersebut terutama disebabkan oleh adanya sinamaldehid.
Teknologi produksi minyak atsiri yang banyak digunakan adalah destilasi uap
yang dapat dilakukan dengan 3 tahap yaitu; teknik hidrodestilasi, destilasi dengan uap
basah ( destilasi uap-air) dan dengan uap kering (dry system).
4
A. Destilasi uap kulit kayu manis
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kulit kayu manis
(Cinnamomum burmanii) dengan dua ukuran partikel, yaitu 1 2cm (kasar) dan -10
+ 20 mesh (halus). Kulit kayu manis ukuran kasar disiapkan dengan memotong kulit
kayu menggunakan pisau, sedang ukuran halus disiapkan dengan menggiling. Hasil
penggilingan diayak melalui saringan dengan ukuran partikel yang sesuai keperluan.
5
Proses pemisahan minyak atsiri dari kulit kayu manis dilakukan dengan destilasi
uap air pada dua laju destilasi, yaitu 1,4 L/jam dan 2 L/jam. Nilai laju destiasi
tersebut sebanding dengan laju kalor yang diterima oleh sistem dan setara dengan
jumlah destilat yang terkondensasi selama satu jam, masing-masing sebanyak 1,4 L
dan 2 L. Perolehan minyak atsiri ditentukan berdasarkan percobaan dengan massa
kulit kayu manis sebanyak 0,5, 1 dan 2 kg. Percobaan destilasi uap bahan kasar
dilakukan dengan satu rak, sedang percobaan dengan bahan halus dilakukan dengan
satu dan dua rak. Destilasi dihentikan bila destilat yang keluar dari kondensor sudah
terlihat jernih. Karakteristik minyak atsiri hasil destilasi uap, yang mencerminkan
mutu minyak atsiri tersebut, ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah daun tanaman kayu manis
yang telah dikering anginkan. Percobaan destilasi uap dilaksanakan dengan daun
sebanyak 0,5 kg, 1kg dan 3 kg. Destilasi uap dilakukan dengan dua cara, yaitu
destilasi uap-air dan hidrodestilasi. Untuk destilasi uap-air bahan ditempatkan
dalam rak seperti yang dilakukan pada destilasi uap-air kulit kayu manis.
Perolehan minyak daun kayu manis didasarkan atas hasil percobaan yang
dilakukan dengan satu rak. Percobaan hidrodestilasi dilakukan dengan ketel yang
sama dengan yang digunakan untuk destilasi uap-air. Bahan dimasukkan kedalam
ketel tanpa rak, kemudian ditambah air yang cukup jumlahnya agar semua bahan
terendam. Proses pemisahan minyak atsiri dilakukan dengan destilasi uap-air pada
laju destilasi 2L/jam. Destilasi uap daun kayu manis sebanyak 3 kg juga
dilakukan pada laju destilasi 1,4 L/jam. Komposisi minyak daun kayu manis
ditentukan dengan teknik analisis kromatografi gas.
6
sinamaldehid, komponen minyak atsiri pada daun dan kulit akar adalah eugenol dan
kamfer. Terdapat 3 jenis senyawa yaitu senyawa monoterpen, fenilpropanoid, dan
seskuiterpen.
7
Berat jenis bergantung pada komponen senyawa-senyawa penyusunnya.
Komponen utama minyak atsiri adalah sinamaldehide dan juga golongan
terpen memiliki komponen yang lebih dominan.
Nilai indeks bias meningkat pada minyak atsiri yang mengandung rantai
karbon yang panjang dan terdapat sejumlah ikatan rangkap.
Kelarutan dalam alkohol dipengaruhui oleh komponen senyawa minyak atsiri
tersebut. Semakin tinggi kandungan fraksi yang tidak teroksigenasi maka daya
kelarutan minyak atsriri tersebut akan semakin rendah.
Viskositas, minyak atsiri yang dihasilkan oleh destilasi dengan ukuran kecil
akan menghasilkan viskositas yang kecil pula.
Kadar sinamaldehid merupak kadar yang paling tinggi dalam cinnamomun.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Fuki Tri Yulianto,Lia Umi Khasan, R Baskara Katri Anandito,2012,
Pengaruh Ukuran bahan dan metode destilasi (destilasi air dan destilasi uap-
air ) terhadap kualitas minyak atsiri kulit kayu manis dalam
file:///C:/Users/Windows%2010/Downloads/4178-7600-1-PB%20(3).pdf
diakses pada 12 november 2017
Maria Inggrid H. Harjono djogosubroto, Destilasi uap minyak atsiri dari kulit
dan daun kayu manis dalam
file:///C:/Users/Windows%2010/Downloads/18-17-1-SM%20(2).pdf
diakses pada 12 november 2017
10