Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kayu manis merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang banyak
dibudidayakan di Indonesian. Kayu manis dibudidayakan untuk diambil kulit
kayunya yang biasanya digunakan sebagai bumbu masakan. Tanaman kayu manis
dapat tumbuh di daerah pegunungan sampai ketinggian 1.500 m dengan tinggi 1-12
m, daun lonjong atau bulat telur, warna hijau, dan daun muda berwarna merah. Di
Indonesia terdapat beberapa jenis kayu manis antara lain Cinnamomun burmanni.
Jenis kayu manis yang berbeda dengan Cinnamomun zeylanicum dan Cinnamomun
cassia dan beberapa jenis tanaman kayu manis asli Indonesia.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan
manusia. Bumbu ini digunakan dimesir kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan
disebutkan beberapa kali didalam kitab-kita perjanjian lama. Kayu manis juga secara
tradisional dijadikan sebagai suplement untuk berbagai penyakit, dengan dicampur
madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut
kembung.
Cinnamomum burmannii (Kayu Manis) merupakan salah satu jenis dari famili
Lauraceae. Tumbuhan ini banyak terdapat di daerah sub tropis dan tropis. Penelitian
terhadap minyak atsiri dari Cinnamomum burmannii yang berasal dari Guangzhou,
China yang dilakukan oleh Wang, dkk (2009) melaporkan bahwa komponen mayor
minyak atsiri yang terkandung adalah transsinamaldehid (60,72%), eugenol (17,62%)
dan kumarin (13,39%). Cinnamomum burrnanii memiliki senyawa bioaktif
antibakteri tampak dari pengujian yang dilakukan terhadap bakteri-bakteri Salmonella
typhosa, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Menurut Hertiani et,al (2009)
kandungan aktif antibakteri pada minyak atsiri kayu manis yaitu senyawa fenol.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa hal-hal yang akan dibahas diantaranya:

1. Apa saja jenis, sumber, dan sifat fungsional dari cinnamomum (kayu manis)?
2. Mutu dari cinnamomum ( kayu manis )
3. Menjelaskan bagaimana proses pembuatan minyak atsiri dari cinnamomum
(kayu manis).
4. Menjelaskan senyawa kimia yang terkandung dalam minyak atsiri
cinnamomum ( kayu manis ).
5. Apa saja prinsip analisis minyak atsiri ?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan yang ingin didapat pada penyusunan makalah ini adalah agar pembaca dapat
memahami tentang simplisia kayu manis. Dari spesifikasi kayu manis, pembuatan minyak atsiri dari
kayu manis dan kandungan kimia yang terdapat dalam kayu manis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1jenis jenis cinnamomun

Terdapat empat jenis cinnamomun antara lain cinnamomun burmanni,


Cinnamomum zeylanicum, Cinnamomum cassia, Cinnamomum cullilawan.
Cinnamomum burmanii ini berasal dari Indonesia. Tanaman akan tumbuh baik pada
ketinggian 6001500 mdpl. Tanaman ini banyak dijumpai di Sumatera Barat,
Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15 m.
Cinnamomum zeylanicum dalam dunia perdagangan dikenal dengan Ceylon
cinnamom tanaman ini masih bisa dijumpai di habitat aslinya, sangat cocok ditanam
di dataran rendah sampai 500 mdpl. Tanaman mencapai tinggi 56 m dan bercabang
lateral. Pemanenan dapat dilakukan umur tiga tahun, kulitnya berwarna abuabu.
Selain kulit, daun dan akarnya pun mengandung minyak atsiri. Cinnamomum cassia
merupakan tanaman asli dari Birma dan diperbanyak di Cina selatan. Dalam dunia
perdagangan tanaman ini dikenal Chinese cinnamom. Warna pucuknya bervariasi
dari hijau muda sampai hijau kemerahan, tajuknya berbentuk piramida dan
Cinnamomum cullilawan hanya dikenal di daerah Ambon dan pulau Seram (Maluku)
dengan nama selakat atau selakar. Kayunya termasuk kayu lunak dan berwarna putih
sehingga kayunya tidak dapat dimanfaatkan sebagai kayu bangunan. Kulit batang dan
akarnya mengandung minyak atsiri.

2.1.2 Sumber Cinnamomun


Sumber kayu manis adalah kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak batang
yang telah dipangkas. Dengan cara panen, dapat dipanen pada saat usia 2- 3 tahun
dipotong beberapa cm diatas tanah, tunas- tunas baru dipilih 5-6 buah dan dibiarkan
tumbuh untuk dipotong lagi setalah mencapai tinggi 2-3 meter. Panen dapat
dilakukan pada saat musim hujan, batang-batangg dikuliti arah memanjang menjadi 2
bagian atau lebih. Diberkas dan didiamkan beberapa lama supaya terjadi fermentasi

3
yang nanti akan mempermudah pengikisan epidermis dan jaringan hijau dibawah
epidermis.
2.1.3 Sifat Fungsional Cinnamomun
Sifat fungsional dari cinnamomun dimana cinnamomun komponen utamanya
adalah sinamaldehid, sinamaldehid digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan
penyedap aroma masakan. Minyak kayu manis sebagai inaktivasi bakteri misalnya,
Escherichia coli. Selain itu juga bersifat sebagai antioksidan dan antifungi. Rupanya
sifat antibakteri tersebut terutama disebabkan oleh adanya sinamaldehid.

2. 2 Mutu Dari Cinnamomun

Mutu dari cinnamomun yang baik adalah cinnamomun yang menghasilkan


minyak atsiri yang yang berwarna kuning jernih sampai kecoklatan. Dimana
komponen tertinggi minyak atsiri pada kulit kayu manis, daun dan akar masing-
masing mengandung sinamaldehid (51 %), eugenol (76 %) dan kamfer (47 %).

Menurut standar esensial oil association of USA mensyaratkan kadar


sinamaldehid (55%-78%), dan untuk ekspor indonesia menetapkan kadar
sinamaldehid yaitu minimum 50 %.

2.3 Proses Pembuatan Minyak Atsiri Dari Cinnamomun

Teknologi produksi minyak atsiri yang banyak digunakan adalah destilasi uap
yang dapat dilakukan dengan 3 tahap yaitu; teknik hidrodestilasi, destilasi dengan uap
basah ( destilasi uap-air) dan dengan uap kering (dry system).

4
A. Destilasi uap kulit kayu manis
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kulit kayu manis
(Cinnamomum burmanii) dengan dua ukuran partikel, yaitu 1 2cm (kasar) dan -10
+ 20 mesh (halus). Kulit kayu manis ukuran kasar disiapkan dengan memotong kulit
kayu menggunakan pisau, sedang ukuran halus disiapkan dengan menggiling. Hasil
penggilingan diayak melalui saringan dengan ukuran partikel yang sesuai keperluan.

5
Proses pemisahan minyak atsiri dari kulit kayu manis dilakukan dengan destilasi
uap air pada dua laju destilasi, yaitu 1,4 L/jam dan 2 L/jam. Nilai laju destiasi
tersebut sebanding dengan laju kalor yang diterima oleh sistem dan setara dengan
jumlah destilat yang terkondensasi selama satu jam, masing-masing sebanyak 1,4 L
dan 2 L. Perolehan minyak atsiri ditentukan berdasarkan percobaan dengan massa
kulit kayu manis sebanyak 0,5, 1 dan 2 kg. Percobaan destilasi uap bahan kasar
dilakukan dengan satu rak, sedang percobaan dengan bahan halus dilakukan dengan
satu dan dua rak. Destilasi dihentikan bila destilat yang keluar dari kondensor sudah
terlihat jernih. Karakteristik minyak atsiri hasil destilasi uap, yang mencerminkan
mutu minyak atsiri tersebut, ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia.

B. Destilasi uap daun kayu manis

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah daun tanaman kayu manis
yang telah dikering anginkan. Percobaan destilasi uap dilaksanakan dengan daun
sebanyak 0,5 kg, 1kg dan 3 kg. Destilasi uap dilakukan dengan dua cara, yaitu
destilasi uap-air dan hidrodestilasi. Untuk destilasi uap-air bahan ditempatkan
dalam rak seperti yang dilakukan pada destilasi uap-air kulit kayu manis.
Perolehan minyak daun kayu manis didasarkan atas hasil percobaan yang
dilakukan dengan satu rak. Percobaan hidrodestilasi dilakukan dengan ketel yang
sama dengan yang digunakan untuk destilasi uap-air. Bahan dimasukkan kedalam
ketel tanpa rak, kemudian ditambah air yang cukup jumlahnya agar semua bahan
terendam. Proses pemisahan minyak atsiri dilakukan dengan destilasi uap-air pada
laju destilasi 2L/jam. Destilasi uap daun kayu manis sebanyak 3 kg juga
dilakukan pada laju destilasi 1,4 L/jam. Komposisi minyak daun kayu manis
ditentukan dengan teknik analisis kromatografi gas.

2.4 Senyawa Kimia Minyak Atsiri Yang Terkandung Dalam Cinnamomun

Seluruh bagian cinnamomun mengandung minyak atsiri dengan komponen


yang berbeda, komopen utama minyak atsiri dari kulit kayu manis adalah

6
sinamaldehid, komponen minyak atsiri pada daun dan kulit akar adalah eugenol dan
kamfer. Terdapat 3 jenis senyawa yaitu senyawa monoterpen, fenilpropanoid, dan
seskuiterpen.

Jenis senyawa Kadar (%) senyawa dalam minyak atsiri


Kulit kayu Daun Akar Buah
Monoterpen 25,3 6,7 95,2 6,7
Fenil propanoid 64,8 85,4 2,2 0,9
seiskuiterpen 8,7 4,7 0,7 8,3

2.5 Analisis Kandungan Minyak Atsiri

Analisis Minyak Atsiri Selain dilakukan penghitungan terhadap randemen


yang dihasilkan, dilakukan juga analisis lain yang bertujuan untuk mengetahui
kualitas dari minyak atsiri yang dihasilkan.
Tabel meetode analisis
NO. ANALISIS METODE
1. Bobot jenis Piknometer
2. Indeks bias Reflaktometer
3. Kelarutan dalam alkohol Dalam etanol
4. Viskositas Viskometer
5. Kadar sinamaldehid Kromatografi gas

Randemen : destilasi dengan menggunakan ukuran bahan lebih kecil


cenderung menghasilkan randemen minyak atsiri yang lebih besar. Ukuran
dan metode destilasi mempengaruhi randemen minyak atsiri. Destilasi dengan
uap air menghasilkan randemen yang lebih tinggi bila dibandingkan perlakuan
lain.

7
Berat jenis bergantung pada komponen senyawa-senyawa penyusunnya.
Komponen utama minyak atsiri adalah sinamaldehide dan juga golongan
terpen memiliki komponen yang lebih dominan.
Nilai indeks bias meningkat pada minyak atsiri yang mengandung rantai
karbon yang panjang dan terdapat sejumlah ikatan rangkap.
Kelarutan dalam alkohol dipengaruhui oleh komponen senyawa minyak atsiri
tersebut. Semakin tinggi kandungan fraksi yang tidak teroksigenasi maka daya
kelarutan minyak atsriri tersebut akan semakin rendah.
Viskositas, minyak atsiri yang dihasilkan oleh destilasi dengan ukuran kecil
akan menghasilkan viskositas yang kecil pula.
Kadar sinamaldehid merupak kadar yang paling tinggi dalam cinnamomun.

8
BAB III
KESIMPULAN

Terdapat empat jenis cinnamomun antara lain cinnamomun burmanni,


Cinnamomum zeylanicum, Cinnamomum cullilawan, cinnamomun cassia.
Sumber kayu manis adalah kulit bagian dalam yang diperoleh dari anak
batang yang telah dipangkas.
Sifat fungsional cinnamomun adalah terdapat bhan sinamaldehid yang
dapat digunakan sebgai bahan penyedap makanan.
Mutu minyak atsiri pada cinnamomun adalah kadar sinamaldehid adalah
(55%-70%) sedangkan indonesia minyak atsiri yang digunakan untuk
ekspor diindonesia dengan kadar minimum 50 % sinamaldehid.
Teknologi produksi minyak atsiri yang banyak digunakan adalah destilasi
uap yang dapat dilakukan dengan 3 tahap yaitu; teknik hidrodestilasi,
destilasi dengan uap basah ( destilasi uap-air) dan dengan uap kering (dry
system.
Prinsip analisis kandungan minyak atsiri yaitu berdasarkan randemen,
berat jenis, indeks bias, kelarutan dalam alkohol,viskositas dan kandungan
sinamaldehid.

9
DAFTAR PUSTAKA
Fuki Tri Yulianto,Lia Umi Khasan, R Baskara Katri Anandito,2012,
Pengaruh Ukuran bahan dan metode destilasi (destilasi air dan destilasi uap-
air ) terhadap kualitas minyak atsiri kulit kayu manis dalam

file:///C:/Users/Windows%2010/Downloads/4178-7600-1-PB%20(3).pdf
diakses pada 12 november 2017

Maria Inggrid H. Harjono djogosubroto, Destilasi uap minyak atsiri dari kulit
dan daun kayu manis dalam
file:///C:/Users/Windows%2010/Downloads/18-17-1-SM%20(2).pdf
diakses pada 12 november 2017

10

Anda mungkin juga menyukai