1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1 tahun 5 bulan
Alamat : Jl. Antasan Senor Ilir Martapura
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Status Perkawinan : Belum kawin
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/ Indonesia
Tanggal Masuk RS : 12 November 2017
Tanggal Pengkajian : 14 November 2017
Diagnosa Medis : Susp. Ileus Obstruktif
No. RM : 1-36-49-XX
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Saat pengkajian ibu pasien mengatakan, badan pasien demam dan mual > 5
x/ hari .
Keterangan :
= laki-laki == klien
= perempuan
= serumah
= hubungan dengan keluarga
= meninggal
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Penampilan pasien sesuai dengan usianya dan tampak bersih, pasien terlihat
rewel dan gelisah.
Tanda-tanda vital:
Suhu : 38,10 C BB: 9,6 Kg
Nadi : 79 x/ menit
Respirasi : 20 x/ menit
Tingkat Kesadaran kualitatif : Composmentis
Tingkat Kesadaran kuantitatif : GCS (E4, V5, M6)
a. Membuka mata
1) Dengan rangsangan nyeri tidak membuka mata
2) Membuka mata dengan rangsangan nyeri tekan pada bola mata
3) Membuka mata dengan rangsangan suara (menyuruh pasien membuka
mata)
4) Spontan
b. Respon verbal/bicara
1. Tidak ada respon dengan adanya nyeri
2. Mengerang tidak ada kata-kata
3. Dapat mengucapkan kata-kata tapi tidak berupa kalimat dan tidak
tepat
4. Dapat bicara dalam kalimat, tapi terdapat disorientasi waktu dan
tempat
5. Baik, dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu siapa ia,
dimana ia berada dan kapan
c. Respon motorik/gerakan
1) Tidak terdapat respon dengan rangsangan nyeri
2) Dengan rangsangan nyeri terdapat gerakan ekstansi
3) Dengan rangsangan nyeri terdapat gerakan fleksi
4) Dapat menghindar dari rangsangan nyeri
5) Mengetahui lokasi nyeri
6) Menuruti perintah
2. Kulit
Akral pasien teraba hangat, turgor kulit kembali < 3 detik, kulit terlihat
bersih, warna kulit sawo matang dan tidak ada kelainan bentuk kulit.
b. Paru
Inspeksi : Dada pasien terlihat simetris dengan ekspansi dada normal
Palpasi : Dada pasien simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Vesikuler
9. Abdomen
Inspeksi : Terlihat ada bekas luka operasi 3 cm di atas umbilikus,
distensi abdomen, tidak ada benjolan dan perubahan warna
kulit pada abdomen
Auskultasi : 18x/ menit
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Skala otot :
Dekstra Sinistra
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Keterangan :
0 : Paralisis 1 : Ada kontraksi
2 : Menggeser 3 :Melawan gravitasi
4 : Melawan tahan ringan 5 : Melawan tahan kuat
Skala Aktifitas:
No Aktifitas Skala
1 Bemain 3
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Bantuan Alat
2 : Bantuan orang
3 : Bantuan Alat & orang
4 : Bantuan
5 : Tergantung penuh
2. Personal hygiene
Di rumah : Ibu pasien mengatakan pasien mandi 2 x sehari dan keramas
setiap hari.
Di RS : Ibu pasien mengatakan saat di RS pasien di seka 2 x sehari
pagi dan sore.
3. Nutrisi
Di rumah : Ibu pasien mengatakan setelah operasi 1 bulan yang lalu
pasien hanya makan bubur dan minum susu 3 x sehari
Di RS : Ibu pasien mengatakan selama pasien di RS pasien di puasakan
dokter, pasien terlihat terpasang NGT, tampak residu NGT
100 cc warna kuning kecoklatan.
4. Eliminasi
Di rumah : Ibu pasien mengatakan pola BAB anaknya 1x/hari dan
BAK tidak terhitung
Di RS : Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 1 x hanya berupa
bercak dan terpasang kateter urine, isi kateter urine 100 cc
Perhitungan balance cairan
Intake = Infus D5 NS 1000 cc + drip 5 cc kcl + injeksi 1 cc + AM 76,8
= 1082,8 cc
Output= Urine 100 cc+ BAB 5 cc + residu NGT 100 cc + IWL 208,968
= 413, 968
Balance cairan
Intake + output = 1082,8 413, 968 = 668, 832
5. Seksualitas
Pasien berumur 1 tahun 5 bulan fase perkembangan seksual pada tahap oral.
6. Psikososial
Pasien terlihat rewel, pasien hanya beradaptasi kepada kedua orang tuanya.
7. Spritual
E. DATA FOKUS
Saat pengkajian ibu pasien mengatakan, badan pasien demam dan mual > 5 x/
hari, pasien terlihat rewel dan gelisah.
Tanda-tanda vital:
Suhu : 38,10 C BB: 9,6 Kg
Nadi : 79 x/ menit
Respirasi : 20 x/ menit
Inspeksi :Terlihat distensi abdomen, pasien terpasang NGT dengan residu
100 cc berwarna kuning kecoklatan
Auskultasi : 18x/ menit
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan akral pasien teraba hangat
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium tanggal 12 November 2017
Kontra Indikasi:
Hipersensitif
terhadap antibiotik
Cephalosporin
neonates
Flet enema Monobasic Laxatif Indikasi: 2x25 Melalui
Na purgetive Mengatasi konstipasi cc rektum
phosphate occasional, atau anus
19 g, pembersihan bowel
dibasic Na sebelum proctoscopy
phosphate pra & paska operasi,
7g sigmoidoscopy &
pemeriksaan x-ray
Kontra Indikasi:
Kalium Suplemen Indikasi: 1x5 cc Drip infus
klorida mineral - Hipokalemia (term
asuk pasien
dengan
diabetes , muntah ,
panjang diare ,
serta pada latar
belakang
Penggunaan
pasien glukokortik
oid ,
- Beberapa
diuretik dan obat
anti hipertensi);
pencegahan
dan pengobatan
paroxysmal
takikardia ,
keracunan
glikosida , aritmia
ektopik (pada
infark miokard
akut ).
Kontra Indikasi:
gagal ginjal kronis ;
gangguan
metabolisme
(hiponatremia
dengan hipovolemia ,
asidosis )
Data objektif:
- Akral pasien teraba
hangat
- Pasien terlihat
rewel dan
gelisah.
-
TTV:
- Suhu : 38,10 C
- BB: 9,6 Kg
- Nadi : 79 x/ menit
- Respirasi: 20 x/
menit
Data penunjang:
- Lekosit 16.0 g/dl
2. Selasa 14 Data subjektif: Iritasi Mual
November - Ibu pasien gastrointestinal (00134)
2017 / 04.30 mengatakan
anaknya mual > 5
x/ hari tetapi tidak
muntah
Data objektif
- Pasien terlihat
distensi abdomen
TTV:
- Suhu : 38,10 C
- BB: 9,6 Kg
- Nadi : 79 x/ menit
- Respirasi: 20 x/
menit
Data penunjang:
- Lekosit 16.0 g/dl
- Beri obat atau cairan IV (agen anti - Untuk menurunkan demam akibat
bakteri) infeksi
2. 00134 Mual NOC: Kontrol mual dan NIC: Manajemen mual
berhubungan muntah - Kaji frekuensi mual, durasi, tingkat - Untuk merencanakan intervensi
dengan iritasi 1x6 jam mual/muntah yang akan diberikan
keparahan, faktor frekuensi, presipitasi
gastrointestinal hilang atau berkurang
yang menyebabkan mual.
Kriteria hasil:
- Keluarga sering - Observasi tanda-tanda nonverbal mual - Mengetahui ketidaknyamanan
melaporkan mual yang pasien akibat mual
terkontrol (skala 4 dari
skala 1-5) - Berikan informasi mengenai mual - Memberikan pengetahuan dan
seperti penyebab mual mencegah terjadinya cemas pada
keluarga
- Berikan informasi
mengenai mual seperti
penyebab mual
- Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit
- Kolaborasi pemberian
obat antiemetik yang
efektif
3. 17.00 00132 Ibu pasien Pasien terlihat rewel, Nyeri akut Intervensi manajemen
mengatakan penis gelisah dan selalu berhubungan dengan nyeri:
anaknya nyeri memegang area agens cedera fisik - Lakukan pengkajian nyeri
P: Nyeri dirasakan penisnya komrehensif yang
saat pasien meliputi lokasi,
bergerak karakteristik,
Q: - onset/durasi, frekuensi,
R: Area penis kualitas intensitas atau
S: 7 (1-10) beratnya nyeri dan faktor
T: Hilang timbul pencetus
- Observasi nonverbal
ketidaknyaman saat nyeri
timbul
- Instruksikan anggota
keluarga untuk mencatat
warna, volume, frekuensi,
dan konsitensi tinja
- Observasi tanda-tanda
nonverbal mual
- Berikan informasi
mengenai mual seperti
penyebab mual
- Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit
- Kolaborasi pemberian
obat antiemetik yang
efektif
2. 16.00 00132 Ibu pasien Pasien tampak lebih Masalah teratasi Intervensi manajemen nyeri
mengatakan nyeri rileks dihentikan
dirasakan anaknya
hilang
3. 16.00 00013 Ibu pasien Pasien terlihat BAB Masalah teratasi Intervensi manajemen diare
mengatakan cair warnanya coklat dihentikan
anaknya BAB kehitaman
normal 1x/ hari
- Observasi tanda-tanda
nonverbal mual
- Berikan informasi
mengenai mual seperti
penyebab mual
- Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit
- Kolaborasi pemberian
obat antiemetik yang
efektif
2. 08.00 00146 Keluarga pasien - Keluarga tampak Ansietas berhubungan Intervensi pengurangan
mengatakan cemas cemas dengan ancaman pada kecemasan
terhadap kondisi - Kelurga sering status terkini - Gunakan pendekatan
anaknya bertanya tentang yang tenang dan
kondisi pasien meyakinkan
- Kaji tanda verbal dan non
verbal kecemasan
- Jelaskan semua prosedur
yang akan dijalani pasien
- Berikan informasi faktual
terkait diagnosis dan
perawatan