Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Nazmiati

Tugas Pengolahan Limbah Industri


Kela : 3B-D3 Teknik Kimia Baku Mutu Air Limbah PLTU

NIM : 151411059

Dosen : Ir. Bambang Soeswanto , M.T

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil efluen Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) PLTU sehingga didapatkan perencanaan daur ulang yang sesuai. Daur ulang
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air servis, hidran, dan cadangan air pada
PLTU Muara Karang. Hasil uji laboratorium efluen IPAL PLTU Muara Karang yang tidak
memenuhi baku mutu kelas II PP No. 82 Tahun 2001

Baku mutu air limbah menurut PERMENLH no.8 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu
Air Limbah Bagi Usaha atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal adalah ukuran
batas atau kadar unsur pencemar atau jumlah unsur pecemar yang ditenggan keberadaannya
dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau
kegiatan. Setelah air limbah tersebut diolah dan sesuai dengan baku mutu yang diijinkan,
maka air keluaran (efluen) hasil pengolahan air limbah tersebut aman untuk dibuang ke badan
air.

Berdasarkan peraturan menteri negara lingkungan hidup nomer 8 tahun 2009 tentang
baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal, yang
dimaksud dengan air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud
cair. Usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal adalah usaha dan/atau kegiatan
yang menggunakan bahan bakar baik padat, cair, dan gas maupun campuran serta
menggunakan uap panas bumi untuk menghasilkan tenaga listrik.

PLTU adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator
yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan air yang
dipanaskan oleh bahan bakar dalam boiler Menurut Lawrance K.Wang (2004), PLTU adalah
suatu industri yang menghasilkan listrik dari uap serta mendistribusikannya. Listrik yang
dihasilkan berasal dari proses pembakaran dan bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara,
dan gas.

Untuk pengumpulan data, peneliti mendapatkan dari dua sumber, yaitu data sekunder
dan primer. Data sekunder merupakan data yang telah disediakan oleh pihak lain yang dapat
langsung digunakan oleh peneliti. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data sekunder penelitian

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari sumber-sumber
asli. Pada penelitian ini data primer meliputi pengambilan sampel air efluen IPAL eksisting
pada efluen Pit berupa parameter TDS, COD, dan BOD. Pengambilan sampel sebanyak satu
kali pada dua titik yang berbeda sebagai variasi. Nilai parameter yaitu TDS, BOD, dan COD
didapatkan dari hasil uji laboratorium Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL).

Tabel 2. Metode Pengujian Parameter

Hasil penelitian,yaitu Perbandingan hasil efluen berdasarkan data primer dan sekunder
dengan baku mutu air kelas II PP No.82 tahun 2001, dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini

Tabel 3. Perbandingan Hasil Efluen dengan PP.No.82 Tahun 2001 Kelas II


Parameter Kualitas Efluen IPAL Kelas II (PP No. 82 Tahun
maksimum (mg/L) 2001)
Data sekunder
pH 8.5 6-9
TSS 67.5 50
Minyak dan Lemak 0.129 1
Kromium Total (Cr) < 0.02 0.05
Tembaga (Cu) <0.011 0.02
Besi (Fe) <0.01 5
Seng (Zn) <0.022 0.05
Phospat (PO4-) 0.294 0.2
Data Primer
TDS* 378 1000
BOD* 4.76 3
COD* 82.6 25
Sumber: Lapora Efluen IPAL Staf K3L PLTU Muara Karang 2013,*Uji Laboratorium PSTL 2013

Berdasarkan tabel diatas, terdapat parameter yang tidak memenuhi baku mutu air kelas
II PP.No.82 Tahun 2001. Parameter terebut yaitu TSS,BOD, dan COD. Hal ini menujukkan
bahwa hasil efluen instalasi pengolahan air limbh PLTU Muara Karang tidak memenuhi baku
mutu sehingga memerlukan daur ulang.

Anda mungkin juga menyukai