Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Judul Kegiatan :

Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus Gawat Darurat)

Oleh :

Muhammad Ali Ustman


Nim : 14312172
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN)


DIREKTOR AT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Mahasiswa yang tersebut di bawah ini :


Nama : Muhammad Ali Ustman
No. Mahasiswa : 14312172
Fak/Jurusan : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Setelah melalui proses validasi program di hadapan kepala wilayah / instansi, serta
pembimbing dan pertanggungjawaban program dihadapan Pembimbing I, laporan
KKN PPM model Reguler ini dapat DISAHKAN

Agustus 2017
Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa / Lurah Kepala Dusun

Pembimbing 1 Pembimbing 2

i
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikumwarahmatullaahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang


sehingga penulis dapat menyelesaikan program dan lapoaran Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Islam Indonesia yang bertempat di Dusun Krajan Utara, Desa
Sukogelap, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah yang
dimulai sejak tanggal 31 Juli 2017 hinga 31 Agustus 2017.
Lapoan KKN ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir dalam kegiatan
sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa selama menjalankan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata. Laporan disusun berdasarkan hasil observasi dan realisasi program
kerja yang telah dilakukan selama kegiatan berlangsung. Setiap kegiatan yang
dilakukan menjadikan penulis sebagai pribadi yang lebih baik lagi.
Penulis juga menyadari banyak kesalahan dalam penulisan dan penyusunan
laporan KKN sekaligus sadar bahwa pelaksanaan program kerja dan penyusunan
laporan KKN ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan, baik berupa saran, kritk,
bimbingan maupun bantuan lainnya.Maka dari itu pada kesempatan ini, penyusun
mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia-Nya sehingga Penulis


dapat menjalankan KKN dengan lancar dan diberikan kesehatan selama
kegiatan KKN dari awal hingga selesai.
2. Nabi Muhammad SWT yang telah menjadi panutan dan tauladan bagi
seluruh makhluk berupa perkataan dan perbuatannya.
3. Alm. Ayah, Ibu dan saudara yang selalu mendukung dan mendoakan
yangterbaik untuk kelancaran selama kegiatan KKN.
4. Kampus tercinta Universitas Islam Indonesia (UII) tempat penyusun
membina ilmu dan khususnya kepada dosen - dosen Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UII.

ii
5. Bapak Andy Reza S.H., M.M., M.H., selaku dosen pembimbing lapangan 1
dan Bapak Yudi Wiratno, S.T. selaku pembimbing lapangan 2 yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat yang bermanfaat demi suksesnya
pelaksanaan program KKN.
6. Bapak Teguh Aris Wibowo selaku Kepala Desa/Lurah Sukogelap yang
telah memberikan izin, bimbingan dan bantuan selama pelaksanaan KKN;
7. Bapak Misran dan Ibu Wartini yang telah memberikan tempat tinggal
sementara dan selalu memberikan perhatian kepada saya dan telah menjadi
keluarga saya;
8. Seluruh warga Dusun Krajan Utara dari bapak, ibu, pemuda, pemudi, serta
anak-anak yang telah membantu jalannya program-program KKN;
9. Teman-teman KKN Unit 31 ; Annisa, Sabrina, Zela, Faris, Adit, Despi,
Ayu, dan Intan yang selama satu bulan berbagi atap, suka duka, dan
candaan.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya program-program KKN
Universitas Islam Indonesia yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan, doa, dukungan dan bimbingannya yang telah
diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Laporan KKN ini serta banyak kesalahan dan
kekhilafan yang dilakukan selama pelaksanaan KKN, oleh karena itu Penulis
memohon maaf. Semoga Laporan KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan sebagai referensi.

Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Yogyakarta, 31 Agustus 2017


Penyusun,

Muhammad Ali Ustman

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

BAB I. ANALISIS SITUASI 1

BAB II. PROGRAM KEGIATAN 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN 7

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 9

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 23

5.1. Kesimpulan 23

5.2. Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 24

LAMPIRAN 25

- Lembar Hasil Observasi


- Surat Bukti Penyerahan Laporan Kegiatan ke Desa dan Kecamatan
- Form Rekapitulasi Pelaksanaan Program
- Foto Dokumentasi Kegiatan

iv
BAB I

ANALISIS SITUASI

1.1 Kondisi Terkini Masyarakat/Desa


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis dengan Bapak
Darmaji selaku Sekretaris Desa Sukogelap, diskusi bersama Bapak Teguh Aris
Wibowo selaku salah Kepala Desa Sukogelap dan beberapa masyarakat Desa
Sukogelap serta menganalisis data yang telah didapatkan, berikut disampaikain
keadaan yang sesungguhnya terjadi di Desa Sukogelap. Berada di daerah perbukitan
dengan ketinggian 300-400 mdpl. Secara Geografis Desa Sukogelap berbatasan
dengan desa-desa lain seperti di utara berbtasan dengan Desa Gunung Teges, di
selatan berbatasan langsung dengan Desa Wanurejo dan di sebelah barat berbatasan
langsung dengan Desa Kali Glagah.
Karena berada di daerah perbukitan, Desa Sukogelap sendiri merupakan
daerah yang rawan terkena beberapa bencana. Bedarsarkan observasi yang
dilakukan oleh penulis diperoleh data bahwa terdapat bencana yang rawan di daerah
ini. Bencana-bencana tersebut diantaranya yaitu gempa bumi, tanah longsor, angin
ribut dan yang paling parah dan sering terjadi adalah bencana kekeringan dan air
bersih.
Berdasarkan data yang diambil dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana mengenai indeks rawan bencana yang ada di Indonesia, menempatkan
daerah Purworejo di urutan top 50 tepatnya di urutan nomor 46. Mengingat bahwa
daerah Sukogelap merupakan daerah yang berada di dataran tinggi di Purworejo
menyebabkan persoalan mengenai bencana ini sangat riskan. Masalah bencana juga
tidak boleh disepelekan apalagi samapai di abaikan, karena bencana yang terjadi
dapat menyebabkan masalah-masalah yang lain.
Ditambah dengan keadaan masyarakat yang mayoritas belum mendapatkan
pengetahuan mengenai kebencanaan baik itu dari lembaga yang mengurusi bagian
kebencanaan maupun dari pemerintah. Belum adanya sumber bacaan atau
informasi mengenai kebencanaan juga mempersulit masyarakat untuk memperoleh
pengetahuan mengenai kebencanaan. Pemerintah juga belum memberikan edukasi

1
kepada perwakilan kepada masyarakat desa. Walaupun di desa ini sudah memiliki
fasilatas internet yang memadai namun masyarakat juga belum memanfaatkan
fasilitas tersebut untuk mencari sumber literasi mengenai kebencaan dan
penanggulangan bencana.
1.2 Persoalan yang Dihadapi Masyarakat/Desa
Pendidikan yang masih rendah membuat pendidikan mengenai maslah yang
krusial minim didapatkan. Rata-rata pendidikan warga masyarakat di Desa
Sukogelap adalah lulusan paling tinggi SMP. Dengan pendidikan yang masih
rendah ini pula kesadaran mengenai pentingnya pengetahuan kebencanaan masih
kurang. Maka dari itu kesadaran dari masyarakat harus ditumbuhkan agar
antusiasme masyarakat tentang pentingnya sebuah ilmu dan pendidikan
kebencanaan. Karena melihat dari potensi bencana yang tinggi, masyarakat
seharusnya sadar akan bahaya yang akan dihadapi.
Akses jalan yang masih belum baik juga membuat sulit pemerintah untuk
menjamah ke daerah pelosok seperti di Desa ini. Selain dari akses jalan yang jelek
mungkin pemerintah juga belum serius didalam menggarap masalah kebencanaan
ini.
Oleh karena itu dengan minimnya pengetahuan kebencanaan dari masyarakat
Desa Sukogelap, penulis ingin meningkatkan pengetahuan kebencanaan kepada
warga masyarakat Desa Sukogelap. Karena hal pertama yang harus dipahami
masyarakat tentang potensi bencana adalah pemahaman tentang ilmu kebencanaan
dan praktek langsungnya. Penulis memberikan solusi dengan memberikan edukasi
tentang kebencanaan karena penulis merasa bahwa edukasi kebencanaan dari
pemerintah belum ada tanda-tanda akan dilaksanakan. Dengan menghadirkan
narasumber yang tepat dan sesuai maka penulis berharap program yang dijalankan
penulis akan memberikan dampak yang positif kepada masyarakat. Potensi
bencana yang besar dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kebencanaan
dapat menumbulkan hal yang tidak baik karena tidak adanya sinergi antara
masyarakat apabila terjadi bencana.

2
1.3 Peta Akses Jarak dari UII
Akses jarak dari Universitas Islam Indonesia ke lokasi KKN (Desa Sukogelap)
yang diambil dari Google Maps dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Gambar 1.1 Rute Perjalanan dari Univesitas Islam Indonesia


Perjalanan dari UII ke Desa Sukogelap membutuhkan waktu selama 2 jam 30 menit
melalui Jl. Kulon Progo-Purworejo yang dilewatkan Deandeles dengan kondisi
jalan yang cukup sulit.
a) Rekapitulasi Jam Observasi
Tabel 4.1 Jam Observasi
Nama Hari dan Tanggal Jumlah
No Kegiatan Pelaksanaan Tempat Jam Jam
Rumah Pak
1 Observasi Sabtu, 22 Juli 2017 Teguh 10.00-12.00 2
Selasa, 1 Agustus Rumah Pak
2 Observasi 2017 Darmaji 08.00 11.00 3
Selasa, 1 Agustus Rumah
15.00-17.00
3 Observasi 2017 warga desa 2
Total Jam 7

3
BAB II

PROGRAM KEGIATAN
Program yang di laksanakan oleh penulis mencakup sosialisasi,
penjabaran materi kebencanaan, dan pelatihan tanggap bencana. Proogram yang
dilaksakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Penjelasan konsep bencana, penanggulangan bencana, dan tanggap


bencana. Pada tahapan pertama ini penulis menjelaskan mengenai apa itu
bencana dan bagaimana cara menanggulangi bencana tersebut. Penulis dan
pemateri menjelaskan jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi di Desa.
Pemateri juga memberikan contoh nyata tentang ketika terjadi bencana.
Penjelasan mengenai TRC (Tim Reaksi Cepat). Tahapan kedua ini penulis
ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya sebuah
tim yang mampu memberikan tindakan secara cepat saat menghadapi bencana.
Masyarakat juga diajarkan secara teori bagaimana cara merawat korban
bencana dan cara melakukan pertolongan pertama saat terjadi bencana.
Simulasi dan pelatihan TRC (Tim Reaksi Cepat). Tahapan ini penulis
mendatangkan pemateri dari PMI Daerah Istimewa Yogyakarta saudara
Bangkit Prasetya Adi S.Th.I.. Tahapan ini pemateri memberikan materi
mengenai pertolongan pertama pada korban ketika terjadi bencana. Tidak
hanya memberikan materi secara ceramah namun pemateri juga memberikan
pelatihan langsung kepada peserta. Praktik langsung dan simulasi yang
dilakukan oleh peserta memiliki tujuan agar masyarakat bisa mempraktikkan
secara langsung materi yang diberikan.
Manajemen logistik. Pada tahapan ini penulis tidak dapat memberikan
materi karena keterbatasan waktu dan obyek sasaran.
Penjelasan keselamatan pengungsi. Tahapan ini penulis memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamtan
pengungsi. Keselamatan disini dimaksudkan bahwa ketika terjadi bencana
pengungsi mendapatkan kelayakan dalam pengungsian seperti kecukupan
pangan, sandang ,dan papan. Jadi ketika bencana terjadi pengungsi tetap

4
mendapatkan jaminan kehidupan yang sesuai dengan apa yang seharusnya
didapatkan.
Penjelasan dan pelatihan perencanaan dan pembangunan setelah bencana.
Tahapan ini penulis menjelaskan bagaimana tahapan pasca terjadinya bencana
yakni pembangunan kembali hal-hal yang rusak akibat terjadinya bencana.
Tahap ini pemateri juga menyampaikan bagaimana cara membangun kembali
sebuah susunan sistem yang baru setelah terjadinya bencana. Seperti halnya
pemulihan kembali sistem perekonomian yang sempat terputus karena
bencana. Program pemulihan kembali desa yang rusak akibat sebuah bencana
dan lain sebagainya.
Rekapitulasi Jam Program Kegiatan
Tabel 2.1 Jam Program Kegiatan Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan
mitigasi bencana FGD (Fokus Gawat Darurat) Desa Sukogelap

Hari dan Tanggal Jumlah


No Nama Kegiatan Tempat Jam
Pelaksanaan Jam
Pengenalan
kebencanaan dan Rabu, 9 Agustus Balai 13.00
1 1,5
Mitigasi 2017 Desa 14.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Rabu, 9 Agustus Balai 15.00
2 1,5
Mitigasi 2017 Desa 16.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Kamis, 10 Posko 13.00
3 1,5
Mitigasi Agustus 2017 unit 31 14.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Kamis, 10 Posko 15.00
4 1,5
Mitigasi Agustus 2017 unit 31 16.30
Bencana
Penjelasan TRC
Minggu, 13 Posko
5 (Tim Reaksi 19.00-22.00 3
Agustus 2017 unit 31
Cepat)
Penjelasan TRC
Minggu, 13 Posko
6 (Tim Reaksi 19.00-22.00 3
Agustus 2017 unit 31
Cepat)

5
Sabtu, 19 Balai
7 Simulasi TRC 15.30-17.30 2
Agustus 2017 Desa
Sosialisasi
Jumat, 25 Posko 19.00 -
8 Keselamatan 3
Agustus 2017 unit 31 22.00
Pengungsi
Sosialisasi
Sabtu, 26 Posko 19.00 -
9 Keselamatan 3
Agustus 2017 unit 31 22.00
Pengungsi
Sosialisasi
Pembangunan Senin, 28 Posko
10 19.00-21.00 2
dan Perencanaan Agustus 2017 unit 31
Pasca Bencana
Sosialisasi
Pembangunan Selasa, 29 Posko
11 19.00-21.00 2
dan Perencanaan Agustus 2017 unit 31
Pasca Bencana
Jumlah Jam 24

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) Desa Sukogelap, metode yang dilakukuan penulis adalah sebagai
berikut :
3.1.1 Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian
atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang diteliti. kemudian
mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi.(Djaelani 2013). Dalam menjalankan program, penulis
mencoba untuk melihat potensi bencana apa yang mungkin terjadi dan
yang pernah terjadi di Desa Sukogelap. Dengan langsung terjun ke
lapangan dan melihat keadaan desa untuk mendapatkan informasi yang
akurat dan tepat mengenai kondisi geografis lokasi yang dianggap
berpotensi terjadi bencana. Melakukan diskusi dengan beberapa warga
guna memperoleh informasi yang akurat mengenai data yang diambil oleh
penulis. Dari hasil observasi ini penulis dapat mengetahui keadaan yang
saat ini sebenarnya terjadi di Desa Sukogelap.
3.1.2 Metode Partisipatoris
dilakukan bersama di antara masyarakat warga melalui proses berbagi dan
belajar bersama, untuk memperjelas dan memahami kondisi dan
permasalahan mereka sendiri. (lingkarLSM 2013). Dalam menjalankan
program, penulis menggunakan partisipasi dari peserta sebagai patokan
keberhasilan secara kuantitatif program penulis. Semakin aktif forum dan
diskusi yang berlangsung maka mengindikasikan bahwa program dari
penulis sukses secara kuantitatif. Selain melihat dari keaktifan diskusi,
dapat pula dilihat dari antusiasme dari peserta. Program yang dijalankan
pun berfokus pada diskusi antara pemberi materi dengan peserta agar
terjadi interaksi antara pemateri dengan peserta sesuai dengan tujuan
metode pelaksanaan.

7
3.2 Untuk dapat menjalankan metode pelaksanaan agar sesuai dengan yang
diharapkan maka penulis melakukan tahapan sebagai berikut:
3.2.1 Metode interview (wawancara)
Penulis melakukan pengumpulan informasi mengenai potensi bencana di
Desa Sukogelap dengan menggunkan metode wawancara yaitu tanya
jawab secara langsung dengan narasumber. Tahapan interview ini juga
merupakan tahapan untuk mendukung metode observasi.
3.2.2 Metode Sosialisasi dan Diskusi
Dalam pelaksaan program kegiatan, penulis melakukan metode sosialisasi
langsung kepada masyarakat Desa Sukogelap. Tahapan sosialisasi
digunakan penulis untuk menentukan tune yang sama dengan tujuan dari
penulis. Dalam tahapan ini penulis langsung melatih, mempraktikkan, dan
mengajarkan kepada masyarakat mengenai kebencanaan, kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana, dan melatih masyarakat setelah terjadinya
bencana secara teorinya. Tahapan ini guna untuk mendukung metode
partisipatori
3.2.3 Praktiki dan Pelatihan Langsung
Pelatihan dilaksanakan dengan cara penjelasan dan mempratikkan
langsung bagaimana cara menghadapi bencana yang dipandu oleh penulis
dan narasumber. Tahapan ini pula selainn melakukan praktik juga
diadakan diskusi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

3.3 Alat ukur metode pelaksanaan program

Untuk menentukan apakah metode pelaksaan penelitian yang dilakukan


sudah tapat maka perlu adanya standar pengukuran. Penulis memberikan range
penilaian kesuksesan berdasarkan data kuantitatifnya, yaitu berasal dari jumlah
partisipasi peserta dalam mengikuti program. Rentang nilai yang dibuat oleh
penulis adalah sebagai berikut:

0% - 50% Rendah

51% - 75% Sedang

76% - 100% Tinggi

8
Dalam pelaksanaan program diperoleh hasil sebagai berikut


100 %

40
= 50 100 %

= 80 %

Jadi secara kuantitas pelaksaan program mendapatkan nilai tinggi.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil dari Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi bencana
FGD (Fokus Gawat Darurat) Desa Sukogelap.
Program pelaksanaan dari pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi
bencana FGD (Fokus Gawat Darurat) yang bertujuan untuk meeningkatkan
pengetahuan dini masyarakat terhadap kebencanaan. Program yang telah
dijalankan oleh penulis mendapatkan hasil yang memuaskan.
Hasil yang didapatkan setelah menjalankan program adalah masyarakat tahu dan
mengerti pengetahuan dasar tentang kebencanaan dan penanggunlangannya.
Sesuai dengan tujuan dan harapan dari penulis, masyarakat setelah mengikuti
program penulis langsung menerapkan ilmu mengenai kebencanaan ini. Sebagai
contoh, warga mulai menyebarluaskan pengetahuan mengenai kebencanaan
kepada masyarakat lain yang belum mengerti mengenai kebencanaan. Respon
yang diberikan oleh masyarakat berkaitan dengan program yang dilaksanakan
oleh penulis menddapatkan respon yang baik.
2. Pembahasan
Melihat dari data kuantitasnya yang menunjukkan nilai yang tinggi dan melihat
dari data kualitatifnya yang mendapatkan hasil yang positif juga maka program
yang dilaksanakan oleh penulis menunjukkan indikator yang bagus dan
berbanding lurus. Dengan metode-metode yang digunakan oleh penulis dan
dengan tahapan-tahapan yang tepat maka diperoleh pembahasan bahwa kegiatan
edukasi yang tepat adalah dengan menggunkan metode campuran antara
ceramah dengan praktek langsung. Terbukti dengan data kuantitasnya maupun
dari data kualitasnya yang sama-sama menunjukkan nilai positif.
Data kuantitatif yang menunjukkan angka 80% diperoleh oleh penulis dengan
melihat dari target sasaran dengan realisasinya. Antusiasme masyarakat Desa
Sukogelap sangat tinggi berkaitan dengan ilmu baru yang ingin diberikan kepada
mereka. Hal tersebut dipengaruhi rasa ingin tahu dari masyarakat yang tinggi
terhadap hal-hal yang baru sehingga membuat warga masyarakat tertarik untuk
mengikuti kegiatan pelatihan kebencanaan ini.

10
Melihat dari data kualitatifnya juga menunjukkan nilai yang positif. Terbukti
dengan menyebarnya ilmu kebencanaan dikalangan pemuda Sukgelap yang
menjadi sasaran utama Hal tersebut dapat terjadi karena adanya beberapa faktor
pendukung maupun faktor penghambat diantaranya adalah sebagai berikut:
Faktor Pendukung:
Terdapat antusiasme yang baik dari Masyarakat dan Pemuda yang ada di Desa
Sukogelap
Terdapat kerjasama yang baik antara penulis dan pemuda yang bersedia
membantu dan ikut menghadiri program penulis
Terdapat antusiasme dan respon yang baik masyarakat karena pengetahuan
yang diberikan dianggap benar dan sesuai

Faktor Penghambat
Sedikitnya sasaran warga masyarakat
Kurangnya waktu penulis dalam menjalankan program
Dokumentasi Kegiatan :

11
Gambar 4.1 Penjelasan Mengenai kebencanaan dan mitigasi bencana

Gambar 4.2 Ketika Pengerjaan Program Pertama

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Kegiatan pelatihan Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan program
terlaksana dengan tepat sasaran sesuai dengan masalah yang ada dimana
masyarakat yang kurang teredukasi masalah kebencanaan dan
penanggulangangannya. Program yang dijalankan oleh penulis telah sesuai
dengan tujuan dari penulis yakni untuk memberikan pengetahuan dasar
mengenai kebencanaan daan penanggulangannya. Terdapat respon yang
baik dan positif dari masyarakat khususnya pemuda Desa Sukogelap.
Walaupun terdapat hambatan yang mengganjal program penulis tetapi dapat
diatasi dengan baik sehingga apa yang diinginkan tersalurkan dengan baik.

2. Saran
Program KKN berikutnya agar meningkatkan lagi literasi mengenai
kebencanaan karena materi mengenai bencana belum sepenuhnya
diberikan penulis karena keterbatasan waktu.
Peneliti selanjutnya diharapkan mampu memberikan latihan lain
untuk kesiapsiagaan bencana karena materi tentang kesiap siagaan
bencana masih banyak yang belum disampaikan oleh penulis.
Untuk masyarakat Desa Sukogelap untuk dapat menambah ilmu
mengenai mitigasi benca karena daerah desa berada di area rawan
bencana.

13
DAFTAR PUSTAKA
Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian
Kualitatif. FPTK IKIP Veteran Semarang 20 (1): 8292.
Fauzy, Akhmad. 2017. Pedoman Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Islam Indonesia
Semester Genap. Yogyakarta: DPPM UII
lingkarLSM. 2013. Apa Itu Riset Aksi Partisipatoris (RAP)?
http://lingkarlsm.com/apa-itu-riset-aksi-partisipatoris-rap/.

14
LAMPIRAN

Gambar Menjelaskan kepada Warga tentang Kebencanaan

Gambar Ketika Pemuda Antusias Mengikuti Program

15
Gambar Antusias Warga Mengikuti Program

Gambar Terlihat antusiasme masyarakat dan pemuda

16
Gambar Narasumber memberikan materi

17
18

Anda mungkin juga menyukai