Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Judul Kegiatan :

Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus Gawat Darurat)

Oleh :

Muhammad Ali Ustman


Nim : 14312172
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN)


DIREKTOR AT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Mahasiswa yang tersebut di bawah ini :


Nama : Muhammad Ali Ustman
No. Mahasiswa : 14312172
Fak/Jurusan : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Setelah melalui proses validasi program di hadapan kepala wilayah / instansi, serta
pembimbing dan pertanggungjawaban program dihadapan Pembimbing I, laporan
KKN PPM model Reguler ini dapat DISAHKAN

Agustus 2017
Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa / Lurah Kepala Dusun

Pembimbing 1 Pembimbing 2

i
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikumwarahmatullaahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang


sehingga penulis dapat menyelesaikan program dan lapoaran Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Islam Indonesia yang bertempat di Dusun Krajan Utara, Desa
Sukogelap, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah yang
dimulai sejak tanggal 31 Juli 2017 hinga 31 Agustus 2017.
Lapoan KKN ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir dalam kegiatan
sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa selama menjalankan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata. Laporan disusun berdasarkan hasil observasi dan realisasi program
kerja yang telah dilakukan selama kegiatan berlangsung. Setiap kegiatan yang
dilakukan menjadikan penulis sebagai pribadi yang lebih baik lagi.
Penulis juga menyadari banyak kesalahan dalam penulisan dan penyusunan
laporan KKN sekaligus sadar bahwa pelaksanaan program kerja dan penyusunan
laporan KKN ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan, baik berupa saran, kritk,
bimbingan maupun bantuan lainnya.Maka dari itu pada kesempatan ini, penyusun
mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia-Nya sehingga Penulis


dapat menjalankan KKN dengan lancar dan diberikan kesehatan selama
kegiatan KKN dari awal hingga selesai.
2. Nabi Muhammad SWT yang telah menjadi panutan dan tauladan bagi
seluruh makhluk berupa perkataan dan perbuatannya.
3. Alm. Ayah, Ibu dan saudara yang selalu mendukung dan mendoakan
yangterbaik untuk kelancaran selama kegiatan KKN.
4. Kampus tercinta Universitas Islam Indonesia (UII) tempat penyusun
membina ilmu dan khususnya kepada dosen - dosen Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UII.

ii
5. Bapak Andy Reza S.H., M.M., M.H., selaku dosen pembimbing lapangan 1
dan Bapak Yudi Wiratno, S.T. selaku pembimbing lapangan 2 yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat yang bermanfaat demi suksesnya
pelaksanaan program KKN.
6. Bapak Teguh Aris Wibowo selaku Kepala Desa/Lurah Sukogelap yang
telah memberikan izin, bimbingan dan bantuan selama pelaksanaan KKN;
7. Bapak Misran dan Ibu Wartini yang telah memberikan tempat tinggal
sementara dan selalu memberikan perhatian kepada saya dan telah menjadi
keluarga saya;
8. Seluruh warga Dusun Krajan Utara dari bapak, ibu, pemuda, pemudi, serta
anak-anak yang telah membantu jalannya program-program KKN;
9. Teman-teman KKN Unit 31 ; Annisa, Sabrina, Zela, Faris, Adit, Despi,
Ayu, dan Intan yang selama satu bulan berbagi atap, suka duka, dan
candaan.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya program-program KKN
Universitas Islam Indonesia yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan, doa, dukungan dan bimbingannya yang telah
diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Laporan KKN ini serta banyak kesalahan dan
kekhilafan yang dilakukan selama pelaksanaan KKN, oleh karena itu Penulis
memohon maaf. Semoga Laporan KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan sebagai referensi.

Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Yogyakarta, 31 Agustus 2017


Penyusun,

Muhammad Ali Ustman

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

BAB I. ANALISIS SITUASI 1

BAB II. PROGRAM KEGIATAN 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN 7

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 9

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 23

5.1. Kesimpulan 23

5.2. Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 24

LAMPIRAN 25

- Lembar Hasil Observasi


- Surat Bukti Penyerahan Laporan Kegiatan ke Desa dan Kecamatan
- Form Rekapitulasi Pelaksanaan Program
- Foto Dokumentasi Kegiatan

iv
BAB I

ANALISIS SITUASI

1.1 Kondisi Terkini Masyarakat/Desa


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan olehh penulis berikut
disampaikain keadaan yang sesungguhnya terjadi di Desa Sukogelap. Berada di
daerah perbukitan dengan ketinggian 300-400 mdpl. Secara Geografis Desa
Sukogelap berbatasan dengan desa-desa lain seperti di utara berbtasan dengan Desa
Gunung Teges, di selatan berbatasan langsung dengan Desa Wanurejo dan di
sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Kali Glagah.
Karena berada di daerah perbukitan, Desa Sukogelap sendiri merupakan
daerah yang rawan terkena beberapa bencana. Bedarsarkan observasi yang
dilakukan oleh penulis diperoleh data bahwa terdapat bencana yang rawan di daerah
ini. Bencana-bencana tersebut diantaranya yaitu gempa bumi, tanah longsor, angin
ribut dan yang paling parah dan sering terjadi adalah bencana kekeringan dan air
bersih.
Berdasarkan data yang diambil dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana mengenai indeks rawan bencana yang ada di Indonesia, menempatkan
daerah Purworejo di urutan top 50 tepatnya di urutan nomor 46. Mengingat bahwa
daerah Sukogelap merupakan daerah yang berada di dataran tinggi di Purworejo
menyebabkan persoalan mengenai bencana ini sangat riskan. Masalah bencana juga
tidak boleh disepelekan apalagi samapai di abaikan, karena bencana yang terjadi
dapat menyebabkan masalah-masalah yang lain.
Ditambah dengan keadaan masyarakat yang mayoritas belum mendapatkan
pengetahuan mengenai kebencanaan baik itu dari lembaga yang mengurusi bagian
kebencanaan maupun dari pemerintah. Belum adanya sumber bacaan atau
informasi mengenai kebencanaan juga mempersulit masyarakat untuk memperoleh
pengetahuan mengenai kebencanaan. Pemerintah juga belum memberikan edukasi
kepada perwakilan kepada masyarakat desa. Walaupun di desa ini sudah memiliki
fasilatas internet yang memadai namun masyarakat juga belum memanfaatkan

1
fasilitas tersebut untuk mencari sumber literasi mengenai kebencaan dan
penanggulangan bencana.
1.2 Persoalan yang Dihadapi Masyarakat/Desa
Pendidikan yang masih rendah membuat pendidikan mengenai maslah yang
krusial minim didapatkan. Rata-rata pendidikan warga masyarakat di Desa
Sukogelap adalah lulusan paling tinggi SMP. Dengan pendidikan yang masih
rendah ini pula kesadaran mengenai pentingnya pengetahuan kebencanaan masih
kurang. Maka dari itu kesadaran dari masyarakat harus ditumbuhkan agar
antusiasme masyarakat tentang pentingnya sebuah ilmu dan pendidikan
kebencanaan. Karena melihat dari potensi bencana yang tinggi, masyarakat
seharusnya sadar akan bahaya yang akan dihadapi.
Akses jalan yang masih belum baik juga membuat sulit pemerintah untuk
menjamah ke daerah pelosok seperti di Desa ini. Selain dari akses jalan yang jelek
mungkin pemerintah juga belum serius didalam menggarap masalah kebencanaan
ini.
Oleh karena itu dengan minimnya pengetahuan kebencanaan dari
masyarakat Desa Sukogelap, penulis ingin meningkatkan pengetahuan
kebencanaan kepada warga masyarakat Desa Sukogelap. Karena hal pertama yang
harus dipahami masyarakat tentang potensi bencana adalah pemahaman tentang
ilmu kebencanaan dan praktek langsungnya. Penulis memberikan solusi dengan
memberikan edukasi tentang kebencanaan karena penulis merasa bahwa edukasi
kebencanaan dari pemerintah belum ada tanda-tanda akan dilaksanakan. Dengan
menghadirkan narasumber yang tepat dan sesuai maka penulis berharap program
yang dijalankan penulis akan memberikan dampak yang positif kepada masyarakat.
Potensi bencana yang besar dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai
kebencanaan dapat menumbulkan hal yang tidak baik karena tidak adanya sinergi
antara masyarakat apabila terjadi bencana.

2
1.3 Peta Akses Jarak dari UII
Akses jarak dari Universitas Islam Indonesia ke lokasi KKN (Desa Sukogelap)
yang diambil dari Google Maps dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Gambar 1.1 Rute Perjalanan dari Univesitas Islam Indonesia


Perjalanan dari UII ke Desa Sukogelap membutuhkan waktu selama 2 jam 30 menit
melalui Jl. Kulon Progo-Purworejo yang dilewatkan Deandeles dengan kondisi
jalan yang cukup sulit.

3
BAB II

PROGRAM KEGIATAN
Program yang di laksanakan oleh penulis mencakup sosialisasi,
penjabaran materi kebencanaan, dan pelatihan tanggap bencana. Proogram yang
dilaksakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Penjelasan konsep bencana, penanggulangan bencana, dan tanggap


bencana. Pada tahapan pertama ini penulis menjelaskan mengenai apa itu
bencana dan bagaimana cara menanggulangi bencana tersebut. Penulis dan
pemateri menjelaskan jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi di Desa.
Pemateri juga memberikan contoh nyata tentang ketika terjadi bencana.
Penjelasan mengenai TRC (Tim Reaksi Cepat). Tahapan kedua ini penulis
ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya sebuah
tim yang mampu memberikan tindakan secara cepat saat menghadapi bencana.
Masyarakat juga diajarkan secara teori bagaimana cara merawat korban
bencana dan cara melakukan pertolongan pertama saat terjadi bencana.
Simulasi dan pelatihan TRC (Tim Reaksi Cepat). Tahapan ini penulis
mendatangkan pemateri dari PMI Daerah Istimewa Yogyakarta saudara
Bangkit Prasetya Adi S.Th.I.. Tahapan ini pemateri memberikan materi
mengenai pertolongan pertama pada korban ketika terjadi bencana. Tidak
hanya memberikan materi secara ceramah namun pemateri juga memberikan
pelatihan langsung kepada peserta. Praktik langsung dan simulasi yang
dilakukan oleh peserta memiliki tujuan agar masyarakat bisa mempraktikkan
secara langsung materi yang diberikan.
Manajemen logistik. Pada tahapan ini penulis tidak dapat memberikan
materi karena keterbatasan waktu dan obyek sasaran.
Penjelasan keselamatan pengungsi. Tahapan ini penulis memberikan
pemahaman kepada masyarakat
Penjelasan dan pelatihan perencanaan dan pembangunan setelah bencana
Penyusunan program di atas dilaksanakan dari hasil observasi pada hari Sabtu,
22 Juli 2017 dan Selasa, 1 Agustus 2017 sehingga ditentukan program yang telah

4
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan kesehatan masyarakat Desa Sukogelap.
Dari hasil diskusi dengan Bapak Darmaji selaku Sekretaris Desa Sukogelap, diskusi
bersama Bapak Teguh Aris Wibowo selaku salah Kepala Desa Sukogelap dan
beberapa masyarakat Desa Sukogelap serta menganalisis data yang telah
didapatkan, penulis merencanakan program individu yang sudah ditulis diatas.
Setelah penulis menyusun program kerja sesuai yang tertulis diatas maka penulis
melaksanakan program tersebut seperti yang tertera pada matriks individu yang ikut
dilampirkan.

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) Desa Sukogelap, metode yang dilakukuan penulis adalah
sebagai berikut :
A. Metode interview (wawancara)
Penulis melakukan pengumpulan informasi sebelum merancang program
kegiatan dengan menggunakan metode wawancara yaitu tanya jawab
secara langsung dengan narasumber. Narasumber waewancara kepada
Bapak Lurah (Teguh), Pak Darmaji, dan dan beberapa warga masyarakat
terkait dengan program Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat).
B. Metode Sosialisasi dan Diskusi
Dalam pelaksaan program kegiatan, penulis melakukan metode sosialisasi
langsung kepada masyarakat Desa Sukogelap mengenai Kebencanaan dan
Mitigasi Bencana FGD (Fokus Gawat Darurat). Dalam kegiatan ini
penulis langsung melatih, mempraktikkan, dan mengajarkan kepada
masyarakat mengenai kebencanaan, kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana, dan melatih masyarakat setelah terjadinya bencana..
C. Praktiki dan Pelatihan Langsung
Pelatihan dilaksanakan dengan cara penjelasan dan mempratikkan
langsung bagaimana cara menghadapi bencana yang dipandu oleh penulis
dan narasumber yang berasal dari PMI Daerah Istimewa Yogyakarta
saudara Bangkit Prasetya Adi S.Th.I. Kegiatan ini dilaksanaka di Balai
Desa Sukogelap dan posko unit 31.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Program Individu
1. Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) Desa Sukogelap.
Program kegiatan individu penulis memiliki rangkaian kegiatan dari
observasi dan pelaksanaan. Program tersebut disusun setelah melakukan observasi
pada hari hari Sabtu, 22 Juli 2017 dan Selasa, 1 Agustus 2017 sehingga ditentukan
program yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat Desa
Sukogelap. Observasi menggunakan metode wawancara bersama Bapak Teguh aris
Wibowo selaku Bapak Lurah Desa Sukogelap, Bapak Darmaji Selaku Sekretaris
desa yang mengetahui secara baik dan betul mengenai kondisi di Desa Sukogelap
dan tahu persis keadaan masyarakat di desa. Adapun hasil observasi yang dilakukan
adalah sebagai berikut :

- Potensi bencana di Desa Sukogelap cukup tinggi berkaitan dengan 3


bencana yaitu gempa bumi, tanah longsor, dan bencana kekeringan. Dalam
persentasenya bencana kekeringan dan air bersih menempati urutan
pertama dari bencana yang ada di Desa Sukogelap.
- Minimnya pengetahuan warga masyarakat mengenai bencana dan cara
menanggulanginya. Terlihat dari minimnya literasi yang ada di desa
tersebut dan tidak adanya panduan ataupun tanda tentang kebencanaan.
- Menurut pengamatan dan penuturan dari Bapak Darmaji bahwa di desa
tersebut setidaknya ada 7 rumah di daerah Krajan Utara, Sukogelap yang
mengalami dampak dari tanah longsor.
- Banyaknya warga masyarakat yang sudah memiliki akses internet namun
belum dimanfaatkan untuk mencari literasi mengenai kebencanaan.
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat Desa Sukogelap
bertujuan untuk memberikan pengetahuan masyarakat mengenai kebencanaan dan
mitigasi bencana secara umum. Pada sesi yang pertama dijelaskan mengenai
bencana yang ada di desa tersebut dan bagaimana keadaan yang sesungguhnya serta

7
bagaimana cara penanggulangan yang pertama secara umumnya. Pada bagian
pertama ini pula dijelaskan kepada masyarakat mengenai karakteristik bencana
secara umum dan contoh kejadian sesungguhnya. Pada bagian dua dijelaskan
mengenai TRC (Tim Reaksi Cepat) dimana pada bagian ini masyarakat diajarkan
secara teori bagaimana cara tanggap dengan bencana saat terjadinya bencana.
Masyarakat diajarkan bagaimana langkah yang tepat dan benar saat terjadinya
bencana. Bagian ketiga adalah latihan dan simulasi langsung tentang TRC yang
dipandu oleh narasumber dari PMI Yogyakarta. Bagian keempat masyarakat
diajarkan tentang keselamatan pengungsi dimana masyarakat diajarkan tentang
bagaimana memberikan perlindungan, keamaan, dan keselamtan bagi para
pengungsi ketika terjadi bencana. Bagian akhir masyarakat diajarkan bagaimana
membuat perencanaan dan pembangunan pasca bencana baik itu secara ekonomi
maupun secara umumnya.
Tujuan kegiatan penulis adalah untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat Desa Sukogelap tentang Bencana karena daerah Purworejo merupakan
daerah yang rawan bencana. Adapun peserta penyuluhan dan pelatihan ini
menyasar kalangan pemuda karena penulis mengaggap pemuda memegang peran
penting didalam kesiapsiagaan bencana.
a) Rekapitulasi Jam Observasi
Tabel 4.1 Jam Observasi
Nama Hari dan Tanggal Jumlah
No Kegiatan Pelaksanaan Tempat Jam Jam
Rumah Pak
1 Observasi Sabtu, 22 Juli 2017 Teguh 10.00-12.00 2
Selasa, 1 Agustus Rumah Pak
2 Observasi 2017 Darmaji 08.00 11.00 3
Selasa, 1 Agustus Rumah
15.00-17.00
3 Observasi 2017 warga desa 2
Total Jam 7

b) Rekapitulasi Jam Program Kegiatan


Tabel 4.2 Jam Program Kegiatan Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan
mitigasi bencana FGD (Fokus Gawat Darurat) Desa Sukogelap

8
Hari dan Tanggal Jumlah
No Nama Kegiatan Tempat Jam
Pelaksanaan Jam
Pengenalan
kebencanaan dan Rabu, 9 Agustus Balai 13.00
1 1,5
Mitigasi 2017 Desa 14.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Rabu, 9 Agustus Balai 15.00
2 1,5
Mitigasi 2017 Desa 16.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Kamis, 10 Posko 13.00
3 1,5
Mitigasi Agustus 2017 unit 31 14.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Kamis, 10 Posko 15.00
4 1,5
Mitigasi Agustus 2017 unit 31 16.30
Bencana
Penjelasan TRC
Minggu, 13 Posko
5 (Tim Reaksi 19.00-22.00 3
Agustus 2017 unit 31
Cepat)
Penjelasan TRC
Minggu, 13 Posko
6 (Tim Reaksi 19.00-22.00 3
Agustus 2017 unit 31
Cepat)
Sabtu, 19 Balai
7 Simulasi TRC 15.30-17.30 2
Agustus 2017 Desa
Sosialisasi
Jumat, 25 Posko 19.00 -
8 Keselamatan 3
Agustus 2017 unit 31 22.00
Pengungsi
Sosialisasi
Sabtu, 26 Posko 19.00 -
9 Keselamatan 3
Agustus 2017 unit 31 22.00
Pengungsi
Sosialisasi
Pembangunan Senin, 28 Posko
10 19.00-21.00 2
dan Perencanaan Agustus 2017 unit 31
Pasca Bencana
Sosialisasi
Pembangunan Selasa, 29 Posko
11 19.00-21.00 2
dan Perencanaan Agustus 2017 unit 31
Pasca Bencana
Jumlah Jam 24

c) Faktor Pendukung:

9
Terdapat antusiasme yang baik dari Masyarakat dan Pemuda yang ada di Desa
Sukogelap
Terdapat kerjasama yang baik antara penulis dan pemuda yang bersedia
membantu dan ikut menghadiri program penulis
Terdapat antusiasme dan respon yang baik masyarakat karena pengetahuan
yang diberikan dianggap benar dan sesuai
d) Faktor Penghambat
Sedikitnya sasaran warga masyarakat
Kurangnya waktu penulis dalam menjalankan program
e) Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 4.1 Penjelasan Mengenai kebencanaan dan mitigasi bencana

10
Gambar 4.2 Ketika Pengerjaan Program Pertama

Gambar 4.3 Menjelaskan kepada Bu PKK menggunakan alat tekanan darah

11
Gambar 4.4 Ketika Pemuda Antusias Mengikuti Program

Gambar 4.5 Antusias Warga Mengikuti Program

12
Gambar 4.6 Narasumber memberikan materi

13
Gambar 4. 7 Terlihat antusiasme masyarakat dan pemuda

Tabel 4.5 Rekapituasi Kegiatan KKN


No Kegiatan Jumlah Jam
Observasi 7
Individu 24
Unit 27
Bantu Teman 20.5
Bantu Masyarakat 38
Jumlah Jam 116.5

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Kegiatan pelatihan Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) terlaksana dengan baik dan lancar. Terdapat respon yang
baik dan positif dari masyarakat khususnya pemuda Desa Sukogelap.
Walaupun terdapat hambatan tetapi dapat diatasi dengan baik.
Program yang dijalankan penulis diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi warga masyarakat. Karena literasi terhadap bencana masih
rendah diharapkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan literasi
masyarakat terhadap kebencanaan.

2. Saran
Program KKN berikutnya agar meningkatkan lagi literasi mengenai
kebencanaan karena materi mengenai bencana belum sepenuhnya diberikan
penulis karena keterbatasan waktu. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu
memberikan latihan lain untuk kesiapsiagaan bencana.

15
16

Anda mungkin juga menyukai