Laporan KKN Ali
Laporan KKN Ali
Judul Kegiatan :
Oleh :
Setelah melalui proses validasi program di hadapan kepala wilayah / instansi, serta
pembimbing dan pertanggungjawaban program dihadapan Pembimbing I, laporan
KKN PPM model Reguler ini dapat DISAHKAN
Agustus 2017
Mengetahui/Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
i
KATA PENGANTAR
ii
5. Bapak Andy Reza S.H., M.M., M.H., selaku dosen pembimbing lapangan 1
dan Bapak Yudi Wiratno, S.T. selaku pembimbing lapangan 2 yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat yang bermanfaat demi suksesnya
pelaksanaan program KKN.
6. Bapak Teguh Aris Wibowo selaku Kepala Desa/Lurah Sukogelap yang
telah memberikan izin, bimbingan dan bantuan selama pelaksanaan KKN;
7. Bapak Misran dan Ibu Wartini yang telah memberikan tempat tinggal
sementara dan selalu memberikan perhatian kepada saya dan telah menjadi
keluarga saya;
8. Seluruh warga Dusun Krajan Utara dari bapak, ibu, pemuda, pemudi, serta
anak-anak yang telah membantu jalannya program-program KKN;
9. Teman-teman KKN Unit 31 ; Annisa, Sabrina, Zela, Faris, Adit, Despi,
Ayu, dan Intan yang selama satu bulan berbagi atap, suka duka, dan
candaan.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya program-program KKN
Universitas Islam Indonesia yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan, doa, dukungan dan bimbingannya yang telah
diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Laporan KKN ini serta banyak kesalahan dan
kekhilafan yang dilakukan selama pelaksanaan KKN, oleh karena itu Penulis
memohon maaf. Semoga Laporan KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan sebagai referensi.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
5.1. Kesimpulan 23
5.2. Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 25
iv
BAB I
ANALISIS SITUASI
1
fasilitas tersebut untuk mencari sumber literasi mengenai kebencaan dan
penanggulangan bencana.
1.2 Persoalan yang Dihadapi Masyarakat/Desa
Pendidikan yang masih rendah membuat pendidikan mengenai maslah yang
krusial minim didapatkan. Rata-rata pendidikan warga masyarakat di Desa
Sukogelap adalah lulusan paling tinggi SMP. Dengan pendidikan yang masih
rendah ini pula kesadaran mengenai pentingnya pengetahuan kebencanaan masih
kurang. Maka dari itu kesadaran dari masyarakat harus ditumbuhkan agar
antusiasme masyarakat tentang pentingnya sebuah ilmu dan pendidikan
kebencanaan. Karena melihat dari potensi bencana yang tinggi, masyarakat
seharusnya sadar akan bahaya yang akan dihadapi.
Akses jalan yang masih belum baik juga membuat sulit pemerintah untuk
menjamah ke daerah pelosok seperti di Desa ini. Selain dari akses jalan yang jelek
mungkin pemerintah juga belum serius didalam menggarap masalah kebencanaan
ini.
Oleh karena itu dengan minimnya pengetahuan kebencanaan dari
masyarakat Desa Sukogelap, penulis ingin meningkatkan pengetahuan
kebencanaan kepada warga masyarakat Desa Sukogelap. Karena hal pertama yang
harus dipahami masyarakat tentang potensi bencana adalah pemahaman tentang
ilmu kebencanaan dan praktek langsungnya. Penulis memberikan solusi dengan
memberikan edukasi tentang kebencanaan karena penulis merasa bahwa edukasi
kebencanaan dari pemerintah belum ada tanda-tanda akan dilaksanakan. Dengan
menghadirkan narasumber yang tepat dan sesuai maka penulis berharap program
yang dijalankan penulis akan memberikan dampak yang positif kepada masyarakat.
Potensi bencana yang besar dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai
kebencanaan dapat menumbulkan hal yang tidak baik karena tidak adanya sinergi
antara masyarakat apabila terjadi bencana.
2
1.3 Peta Akses Jarak dari UII
Akses jarak dari Universitas Islam Indonesia ke lokasi KKN (Desa Sukogelap)
yang diambil dari Google Maps dapat dilihat pada peta di bawah ini :
3
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
Program yang di laksanakan oleh penulis mencakup sosialisasi,
penjabaran materi kebencanaan, dan pelatihan tanggap bencana. Proogram yang
dilaksakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
4
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan kesehatan masyarakat Desa Sukogelap.
Dari hasil diskusi dengan Bapak Darmaji selaku Sekretaris Desa Sukogelap, diskusi
bersama Bapak Teguh Aris Wibowo selaku salah Kepala Desa Sukogelap dan
beberapa masyarakat Desa Sukogelap serta menganalisis data yang telah
didapatkan, penulis merencanakan program individu yang sudah ditulis diatas.
Setelah penulis menyusun program kerja sesuai yang tertulis diatas maka penulis
melaksanakan program tersebut seperti yang tertera pada matriks individu yang ikut
dilampirkan.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) Desa Sukogelap, metode yang dilakukuan penulis adalah
sebagai berikut :
A. Metode interview (wawancara)
Penulis melakukan pengumpulan informasi sebelum merancang program
kegiatan dengan menggunakan metode wawancara yaitu tanya jawab
secara langsung dengan narasumber. Narasumber waewancara kepada
Bapak Lurah (Teguh), Pak Darmaji, dan dan beberapa warga masyarakat
terkait dengan program Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat).
B. Metode Sosialisasi dan Diskusi
Dalam pelaksaan program kegiatan, penulis melakukan metode sosialisasi
langsung kepada masyarakat Desa Sukogelap mengenai Kebencanaan dan
Mitigasi Bencana FGD (Fokus Gawat Darurat). Dalam kegiatan ini
penulis langsung melatih, mempraktikkan, dan mengajarkan kepada
masyarakat mengenai kebencanaan, kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana, dan melatih masyarakat setelah terjadinya bencana..
C. Praktiki dan Pelatihan Langsung
Pelatihan dilaksanakan dengan cara penjelasan dan mempratikkan
langsung bagaimana cara menghadapi bencana yang dipandu oleh penulis
dan narasumber yang berasal dari PMI Daerah Istimewa Yogyakarta
saudara Bangkit Prasetya Adi S.Th.I. Kegiatan ini dilaksanaka di Balai
Desa Sukogelap dan posko unit 31.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Program Individu
1. Pelatihan dan sosialisasi kebencanaan dan mitigasi bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) Desa Sukogelap.
Program kegiatan individu penulis memiliki rangkaian kegiatan dari
observasi dan pelaksanaan. Program tersebut disusun setelah melakukan observasi
pada hari hari Sabtu, 22 Juli 2017 dan Selasa, 1 Agustus 2017 sehingga ditentukan
program yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat Desa
Sukogelap. Observasi menggunakan metode wawancara bersama Bapak Teguh aris
Wibowo selaku Bapak Lurah Desa Sukogelap, Bapak Darmaji Selaku Sekretaris
desa yang mengetahui secara baik dan betul mengenai kondisi di Desa Sukogelap
dan tahu persis keadaan masyarakat di desa. Adapun hasil observasi yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
7
bagaimana cara penanggulangan yang pertama secara umumnya. Pada bagian
pertama ini pula dijelaskan kepada masyarakat mengenai karakteristik bencana
secara umum dan contoh kejadian sesungguhnya. Pada bagian dua dijelaskan
mengenai TRC (Tim Reaksi Cepat) dimana pada bagian ini masyarakat diajarkan
secara teori bagaimana cara tanggap dengan bencana saat terjadinya bencana.
Masyarakat diajarkan bagaimana langkah yang tepat dan benar saat terjadinya
bencana. Bagian ketiga adalah latihan dan simulasi langsung tentang TRC yang
dipandu oleh narasumber dari PMI Yogyakarta. Bagian keempat masyarakat
diajarkan tentang keselamatan pengungsi dimana masyarakat diajarkan tentang
bagaimana memberikan perlindungan, keamaan, dan keselamtan bagi para
pengungsi ketika terjadi bencana. Bagian akhir masyarakat diajarkan bagaimana
membuat perencanaan dan pembangunan pasca bencana baik itu secara ekonomi
maupun secara umumnya.
Tujuan kegiatan penulis adalah untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat Desa Sukogelap tentang Bencana karena daerah Purworejo merupakan
daerah yang rawan bencana. Adapun peserta penyuluhan dan pelatihan ini
menyasar kalangan pemuda karena penulis mengaggap pemuda memegang peran
penting didalam kesiapsiagaan bencana.
a) Rekapitulasi Jam Observasi
Tabel 4.1 Jam Observasi
Nama Hari dan Tanggal Jumlah
No Kegiatan Pelaksanaan Tempat Jam Jam
Rumah Pak
1 Observasi Sabtu, 22 Juli 2017 Teguh 10.00-12.00 2
Selasa, 1 Agustus Rumah Pak
2 Observasi 2017 Darmaji 08.00 11.00 3
Selasa, 1 Agustus Rumah
15.00-17.00
3 Observasi 2017 warga desa 2
Total Jam 7
8
Hari dan Tanggal Jumlah
No Nama Kegiatan Tempat Jam
Pelaksanaan Jam
Pengenalan
kebencanaan dan Rabu, 9 Agustus Balai 13.00
1 1,5
Mitigasi 2017 Desa 14.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Rabu, 9 Agustus Balai 15.00
2 1,5
Mitigasi 2017 Desa 16.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Kamis, 10 Posko 13.00
3 1,5
Mitigasi Agustus 2017 unit 31 14.30
Bencana
Pengenalan
kebencanaan dan Kamis, 10 Posko 15.00
4 1,5
Mitigasi Agustus 2017 unit 31 16.30
Bencana
Penjelasan TRC
Minggu, 13 Posko
5 (Tim Reaksi 19.00-22.00 3
Agustus 2017 unit 31
Cepat)
Penjelasan TRC
Minggu, 13 Posko
6 (Tim Reaksi 19.00-22.00 3
Agustus 2017 unit 31
Cepat)
Sabtu, 19 Balai
7 Simulasi TRC 15.30-17.30 2
Agustus 2017 Desa
Sosialisasi
Jumat, 25 Posko 19.00 -
8 Keselamatan 3
Agustus 2017 unit 31 22.00
Pengungsi
Sosialisasi
Sabtu, 26 Posko 19.00 -
9 Keselamatan 3
Agustus 2017 unit 31 22.00
Pengungsi
Sosialisasi
Pembangunan Senin, 28 Posko
10 19.00-21.00 2
dan Perencanaan Agustus 2017 unit 31
Pasca Bencana
Sosialisasi
Pembangunan Selasa, 29 Posko
11 19.00-21.00 2
dan Perencanaan Agustus 2017 unit 31
Pasca Bencana
Jumlah Jam 24
c) Faktor Pendukung:
9
Terdapat antusiasme yang baik dari Masyarakat dan Pemuda yang ada di Desa
Sukogelap
Terdapat kerjasama yang baik antara penulis dan pemuda yang bersedia
membantu dan ikut menghadiri program penulis
Terdapat antusiasme dan respon yang baik masyarakat karena pengetahuan
yang diberikan dianggap benar dan sesuai
d) Faktor Penghambat
Sedikitnya sasaran warga masyarakat
Kurangnya waktu penulis dalam menjalankan program
e) Dokumentasi Kegiatan :
10
Gambar 4.2 Ketika Pengerjaan Program Pertama
11
Gambar 4.4 Ketika Pemuda Antusias Mengikuti Program
12
Gambar 4.6 Narasumber memberikan materi
13
Gambar 4. 7 Terlihat antusiasme masyarakat dan pemuda
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kegiatan pelatihan Kebencanaan dan Mitigasi Bencana FGD (Fokus
Gawat Darurat) terlaksana dengan baik dan lancar. Terdapat respon yang
baik dan positif dari masyarakat khususnya pemuda Desa Sukogelap.
Walaupun terdapat hambatan tetapi dapat diatasi dengan baik.
Program yang dijalankan penulis diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi warga masyarakat. Karena literasi terhadap bencana masih
rendah diharapkan dengan adanya program ini dapat meningkatkan literasi
masyarakat terhadap kebencanaan.
2. Saran
Program KKN berikutnya agar meningkatkan lagi literasi mengenai
kebencanaan karena materi mengenai bencana belum sepenuhnya diberikan
penulis karena keterbatasan waktu. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu
memberikan latihan lain untuk kesiapsiagaan bencana.
15
16