Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM

PERKERASAN JALAN RAYA


Asisten Dosen:
Ir. Djoko Purwanto, MS.

KESIMPULAN

Penetrasi
67,3 ok
60-79
Pen 1 tdk ok
Pen 2 ok

Titik Nyala
Ok

Daktilitas
Ok

Kelarutan dlm ccl 4


Tdk ok ketidak higienisan alat praktikum

Dari hasil pengujian terhadap bahan aspal, diperoleh kesimpulan sebagai


berikut :
1. Nilai Penetrasi aspal 60/70 sebesar 67,3 mm. Diperoleh berdasarkan uji penetrasi
dari alat penetrometer pada suhu 25 C dengan beban 100 gram selama 5 detik,
yang mana dilakukan sebanyak lima kali untuk masing-masing benda uji. Untuk
aspal 60/70 range angka penetrasi adalah 60-79 dengan toleransi sebesar 4,
karena perbedaan nilai penetrasi benda uji I adalah 5 dan benda uji II adalah 4,
maka aspal yang diuji tidak memenuhi persyaratan.

2. Titik lembek aspal adalah 62 C dan aspal tersebut tidak memenuhi spesifikasi
titik lembek pada range 48-58 C sehingga aspal tersebut tidak baik untuk
digunakan karena titik lembeknya melebihi standar yang ditentukan.

KELOMPOK XI
LAPORAN PRAKTIKUM
PERKERASAN JALAN RAYA
Asisten Dosen:
Ir. Djoko Purwanto, MS.

3. Dari hasil pengujian menunjukkan titik nyala sebesar 290 C sehingga aspal
tersebut memenuhi spesifikasi karena titik nyala minimal terjadi pada suhu 200
C.

4. Besarnya daktilitas dari pemeriksaan terhadap kedua benda uji aspal adalah 108,7
cm. Besarnya daktilitas aspal 60/70 disyaratkan minimal 100 cm, sehingga aspal
yang diuji memiliki daktilitas yang baik.

5. Nilai kelarutan CCl4 = 95,333%. Ini berarti aspal yang diuji tidak memenuhi
syarat dimana kelarutan minimal 99%. Aspal tersebut tidak diperbolehkan untuk
dipakai karena mengandung bahan lain >1%, residu berupa kotoran dan debu
dapat dapat menganggu ikatan antara aspal dan agregat.

6. Nilai berat jenis rata rata sebesar 1,049 sehingga aspal yang diuji tidak
memenuhi syarat karena berat jenis yang diizinkan sebesar 1,0058 1,0428. Itu
berarti bahwa aspal yang diuji memiliki porositas yang lebih daripada yang
diizinkan.

SARAN

Karena hasil percobaan yang dilakukan ternyata banyak yang tidak memenuhi
standar yang ditentukan karena factor human error maka sebaiknya percobaan
terhadap bitumen harus diulang agar mendapatkan hasil yang lebih valid. Untuk
mendapatkan hasil pengujian material dan campuran aspal beton yang valid,
sebaiknya pengujian dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Pelaksanaan pengujian dilakukan sesuai dengan tata cara dan prosedur yang
benar.
2) Pengujian dilaksanakan dengan teliti.
3) Alat uji sebaiknya selalu dikalibrasi.

KELOMPOK XI

Anda mungkin juga menyukai