Oleh:
Kelas C
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan Laporan Tugas Drainase dan Pengendalian Banjir dan telah
diperiksa serta disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Asisten Dosen
Tugas Besar Drainase Tugas Besar Pengendalian Banjir
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Drainase dan
Pengendalian Banjir ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ir. Al Falah, M.Sc selaku asisten dosen tugas besar Drainase dan dosen pengampu
matakuliah Drainase dan Pengendalian Banjir..
2. Ir. Sugiyanto, M.Eng selaku asisten dosen tugas besar Pengendalian Banjir dan dosen
pengampu matakuliah Drainase dan Pengendalian Banjir..
3. Dr. Dyah Ari Wulandri, ST. MT. selaku dosen pengampu matakuliah Drainase dan
Pengendalian Banjir.
4. Dr. Ir. Sriyana, M.S selaku dosen pengampu matakuliah Drainase dan Pengendalian
Banjir.
5. Berbagai pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis menyelesaikan tugas ini.
Semarang, 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Daftar Isi iv
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
Selain fenomena alam, banjir pada pada wilayah Semarang juga disebabkan oleh
fungsi drainase yang kurang efektif, sedimentasi yang tinggi dan kurangnya
pemanfaatan pompa dalam upaya pengendalian banjir. Oleh dasar ini, maka langkah-
langkah pananganan yang konkrit secara teknis maupun non teknis perlu
direalisasikan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari perencanaan saluran drainase kawasan kelurahan Keranggan dan
Bangunharjo adalah untuk memberikan alternative pengembangan saluran
drainase, agar dapat mengalirkan banjir rencana sehingga dapat memperlacar
jalannya aliran saluran drainase dan membebaskan genangan banjir pada
kawsan tersebut.
BAB 2
Note: Data diambil dari STA Meteorologi Maritim Tanjung Mas, Semarang
(Triatmodjo, 2008)
Hujan
Tahun Max (X-Xr) (X-Xr)2 (X-Xr)3 (X-Xr)4
(X)
1990 246.6 101.0 10201.00 1030301 104060401
1991 188.6 43.0 1849.00 79507 3418801
1992 82.6 -63.0 3969.00 -250047 15752961
1993 132.4 -13.2 174.24 -2299.968 30359.5776
1994 77.8 -67.8 4596.84 -311665.75 21130938
Jumlah 728.0 0.0 20790.08 545795.28 144393461
Rata-rata (Xr) 145.60
Standard Deviasi (s) 72.094 Koefisien Skewness (Cs) 0.607
Koefisien Varian (Cv) 0.495 Koefisien Kurtosis (Ck) 5.568
Hujan
Tahun Max X = Log Xi (X-Xr) (X-Xr)2 (X-Xr)3 (X-Xr)4
(Xi)
1990 246.6 2.392 0.273 0.074 0.020239 0.005515
1991 188.6 2.276 0.156 0.024 0.003801 0.000593
1992 82.6 1.917 -0.202 0.041 -0.008303 0.001681
1993 132.4 2.122 0.002 0.000 0.000000 0.000000
1994 77.8 1.891 -0.228 0.052 -0.011930 0.002726
Jumlah 728.0 10.597 0 0.19184309 0.003806 0.010516
Rata-rata (Xr) 145.6 2.119
Standard Deviasi (s) 0.219 Koefisien Skewness (Cs) 0.151
Koefisien Varian (Cv) 0.103 Koefisien Kurtosis (Ck) 1.724
Hasil
Jenis Distribusi Persyaratan Kesimpulan
Perhitungan
Cs 0 + 0.3 Tidak
Normal
Ck 3.00 Memenuhi
Cs = Cv3 + 3Cv = 1.607
Tidak
Log Normal Ck = Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 + 16Cv2 + 3
Cs = 0.607 Memenuhi
= 7.916
Ck = 5.568
Cs = 1.14 Tidak
Gumbel
Ck = 5.4 Memenuhi
Dimana:
Cs = Koefisien Skewness Ck = Koefisien Kurtosis Cv = Koefisien Variasi
Note: Nilai hasil perhitungan yang digunakan untuk menentukan jenis distribusi diambil dari hasil
perhitungan Tabel 2.2 (Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan Maksimum Normal )
(Triatmodjo, 2008)
Kesimpulan:
Dari tabel 2.4 ditinjau persyaratan parameter statistic yang mendekati adalah metode Log
Pearson Tipe III. Untuk memastikan ketepatan dalam pemilihan distribusi tersebut, perlu
dilakukan perbandingan hasil perhitungan statistik dengan plotting data pada kertas
probabilitas, uji Smirnov-Kolmogorov, dan uji Chi-Square.
(Triatmodjo, 2008)
Tahun m Xi P= $100%
(!"#)
Distribusi yang baik adalah distribusi yang memberikan nilai maks terkecil. Dari
gambar 2.2 sampai 2.5, sebaran data pada kertas probabilitas diperoleh sebagai
berikut:
Distribusi Normal : 0.142
Distribusi Gumbel : 0.155
Distribusi Log Normal : 0.156
Distribusi Log Pearson Tipe III : 0.154
Dari hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua jenis distribusi
lulus uji Smirnov-Kolmogorov.
1
Note: Garis boundary pada masing-masing gambar ditentukan melalui rumus berikut:
Dimana '($) adalah kurva boundary bawah dan -($) adalah kurva boundary atas. Pengaplikasian kurva
boundary secara spesifik sangatlah susah, sehingga lebih baik untuk mendapatkannya melalui software
seperti Mat Lab (Aprop).
Note: Garis boundary pada masing-masing gambar ditentukan melalui rumus berikut:
Dimana '($) adalah kurva boundary bawah dan -($) adalah kurva boundary atas. Pengaplikasian kurva
boundary secara spesifik sangatlah susah, sehingga lebih baik untuk mendapatkannya melalui software
seperti Mat Lab (Aprop).
!" = # $ % $ 1 = 5 $ 2 $ 1 = 2&(')*+,&!-.*/-0+.-&34/678&97)&:-)46-78;
!7)&!" = # $ 1 = 5 $ 1 = <&(')*+,&!-.*/-0+.-&>7-)?7;
Dimana:
G = Jumlah Sub-Grup yang digunakan
R = 2 untuk distribusi normal dan binomial
DF Peluang ( )
0.50 0.30 0.20 0.10 0.05 0.01
1 0.455 1.074 1.642 2.706 3.841 6.635
2 .139 2.408 3.219 3.605 5.991 9.210
3 2.366 3.665 4.642 6.251 7.815 11.345
4 3.357 4.878 5.989 7.779 9.488 13.277
5 4.351 6.064 7.289 9.236 11.070 15.086
Note: Peluang ditentukan sebesar 5% (0.05), hal ini dikarenakan nilai 5% dianggap oleh banyak ilmuwan
sebagai nilai kritis yang sudah cukup baik untuk menjadi batasan penentu.
(Jones et al., 2013)
Nilai
Metode Distribusi Nilai Kritis Kesimpulan
Chi-Square
Normal 3.267 5.991 Lulus
Gumbel 3.267 Lulus
Log Normal 1.267 9.488 Lulus
Log Pearson Tipe III 1.267 Lulus
Melalui Tabel 2.10, dapat dilihat bahwa nilai Chi-Square masing-masing jenis distribusi
berada di bawah Nilai Kritis Chi-Square, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
metode distribusi lulus uji Chi-Square dan semuanya valid untuk digunakan mencari nilai
hujan rencana.
(Triatmodjo, 2008)
Hujan Max
Tahun Log Xi (LogXi-LogXr) (LogXi-LogXr)2 (LogXi-LogXr)3
(Xi)
1990 246.6 2.392 0.273 0.074 0.0202
1991 188.6 2.276 0.156 0.024 0.0038
1992 82.6 1.917 -0.202 0.041 -0.0083
1993 132.4 2.122 0.002 0.00001 0.00000001
1994 77.8 1.891 -0.228 0.052 -0.0119
Jumlah 728.0 10.597 0 0.191843 0.003806
Rata-rata (LogXr) 2.119
Standard Deviasi (s) 0.219 Koefisien Asimetri (Cs) 0.151
Tabel 2.12 Faktor Koefisien Metode Distribusi Log Pearson Tipe III
Dikarenakan nilai Cs = 0.151, maka nilai K data terletak diantara nilai K saat Cs = 0.1
dan Cs = 0.2, sehingga K data perlu dicari menggunakan metode interpolasi linier, sebagai
berikut:
Dimana:
Periode Ulang Koefisien Faktor Persentase Rata-rata Standard Hujan Rencana Xt (mm)
(Tahun) Asimetri K Peluang Log Xi Deviasi (Sd) Log Xt Xt
5 0.151 0.833 20 2.119 0.219 2.302 200.396
Kesimpulan: Didapat nilai hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun sebesar 200.4 mm
(Triatmodjo, 2008)
Kurva masa hujan untuk periode ulang 5 tahun dapat dihitung dengan rumus:
= !. "
Dimana:
= #$%$&'()$*
!& = !*"+*%,"$%&'()$*
"& = -(/$%,&'()$*
(Triatmodjo, 2008)
80
60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300
Durasi (menit)
BAB 3
(Alfalah, no date)
Note: Saluran tersier tidak dimasukan dalam perhitungan waktu konsentrasi karena
dianggap irrelevan dibanding nilai to sekunder.
Saluran L V td to tc Saluran L V td to tc
Sekunder (m) (m/s) (mnt) (mnt) Ket. (mnt) Sekunder (m) (m/s) (mnt) (mnt) Ket. (mnt)
w
1
H
m
&', 24 '3(
I= - /
24 tc
Dimana:
A = Catchmen Area Total (ha) tc = Lama Waktu Konsentrasi (jam)
R24 = Hujan Rencana Periode Ulang 5 I = Intensitas Hujan (mm/jam)
Tahun (mm) Q = Debit Banjir Saluran
(Alfalah, no date)
Input Data
A, C, Cs, to, n, s, L, m, B atau H
Persamaan Lengkung Intensitas Hujan
Asumsi Nilai V1
td = L/(60.V1)
tc = to + td
Q = 0.00278.C.Cs.I.A
Q = (1/n).R2/3.S1/2.F
V2 = Q/F
V2 V1 V2 = V1
Selesai
Didapat Q dan B atau H
Gambar 3.4 Flowchart Perhitungan Debit Banjir dan Dimensi Saluran Dengan Asumsi
Awal Slope Normal; (Alfalah, no date)
ML 103.34 0.85 0.18 214.90 0.59 0.27 0.0081 0.30 0.65 0.33 0.84 Lulus
L-K 57.83 1.05 0.20 203.72 1.45 0.64 0.0081 0.41 0.90 0.61 1.04 Lulus Lulus
J-I 301.52 0.86 0.38 132.26 4.61 1.32 0.0028 0.65 1.43 1.56 0.84 Lulus
Input Data
A, C, Cs, to, n, s, L, m, B atau H
V = Vmax atau Vmin
Persamaan Lengkung Intensitas Hujan
td = L/(60.Vmax/min)
tc = to + td
Q = 0.00278.C.Cs.I.A
F = Q/Vmax/min
Q = (1/n).R2/3.S1/2.F
Gambar 3.3 Flowchart Perhitungan Debit Banjir dan Dimensi Saluran Dengan Asumsi
Awal V = Vmin (Slope Minimum) / Vmax (Slope Maximum); (Alfalah, no date)
tc
Saluran L Vmin Terpilih I A Q F H B R Pengecekan
Smin So
Primer (m) (m/s) (mm/jam) (ha) (m/s) (m2) (m) (m) (m) (Smin>So)
(jam)
K-J 213.57 0.70 0.28 160.83 3.88 1.355 1.94 0.72 1.59 0.46 0.0017 0.0016 Lulus
I-H 167.27 0.70 0.45 118.75 12.07 3.108 4.44 1.10 2.41 0.70 0.0010 0.0006 Lulus
H-G 108.89 0.70 0.49 111.67 14.12 3.420 4.89 1.15 2.53 0.73 0.0009 -0.0009 Lulus
G-F 64.32 0.70 0.52 107.96 18.08 4.234 6.05 1.28 2.81 0.81 0.0008 -0.0003 Lulus
F-E 70.34 0.70 0.54 104.24 20.02 4.525 6.46 1.32 2.91 0.84 0.0008 -0.0003 Lulus
E-D 30.71 0.70 0.56 102.71 21.51 4.792 6.85 1.36 2.99 0.87 0.0007 -0.0003 Lulus
D-C 69.70 0.70 0.58 99.44 23.30 5.024 7.18 1.39 3.06 0.89 0.0007 -0.0003 Lulus
C-B 62.62 0.70 0.61 96.72 25.49 5.346 7.64 1.44 3.16 0.92 0.0007 -0.0003 Lulus
B-A 70.23 0.70 0.64 93.87 27.22 5.540 7.91 1.46 3.22 0.93 0.0007 -0.0003 Lulus
Tabel 3.6 Rekap Hasil Perhitungan Debit Banjir dan Rencana Dimensi Saluran
Saluran L V Q H B
S m
Primer (m) (m/s) (m3/s) (m) (m)
M-L 103.34 0.88 0.27 0.0081 0.30 0.65
L-K 57.83 1.09 0.64 0.0081 0.41 0.90
K-J 213.57 0.70 1.35 0.0017 0.72 1.59
J-I 301.52 0.90 1.32 0.0028 0.65 1.43
I-H 167.27 0.70 3.11 0.0010 1.10 2.41
H-G 108.89 0.70 3.42 0.0009 1.15 2.53
1.50
G-F 64.32 0.70 4.23 0.0008 1.28 2.81
F-E 70.34 0.70 4.53 0.0008 1.32 2.91
E-D 30.71 0.70 4.79 0.0007 1.36 2.99
D-C 69.70 0.70 5.02 0.0007 1.39 3.06
C-B 62.62 0.70 5.35 0.0007 1.44 3.16
B-A 70.23 0.70 5.54 0.0007 1.46 3.22
Dimana:
V = Kecepatan Aliran
Q = Debit Aliran Air
S = Slope
H = Kedalaman Air Disaluran
B = Lebar Dasar Saluran
m = Kemiringan Talud
w
1
H
m
Note: Karena ketentuan nilai W > 0, maka nilai W tidak di tetapkan besarannya,
namun ditentukan melalui slope rencana saluran, sehingga nilai W akan dibentuk
melalui beda tinggi antara elevasi permukaan tanah asli dengan elevasi muka air.
BAB 4
(Alfalah, no date)
= !" + !# !# = $&60%
Dimana:
to = Waktu yang diperlukan untuk mengalir dari titik yang terjauh dalam
suatu daerah tangkapan, sampai ke kebagian hulu saluran yang direncanakan.
td = Waktu yang diperlukan untuk mengalir sepanjang saluran yang
direncanakan (dari hulu sampai hilir).
L = Panjang saluran rencana.
V = Kecepatan aliran.
(Alfalah, no date)
Data karakteristik pengaliran air di lapangan yang di gunakan dalam perhitungan
waktu konsentrasi saluran kolektor adalah sebagai berikut:
Vs = Kecepatan aliran rata-rata pada saluran kolektor sekunder = 1.9 m/s
tosekunder = 9 menit
Kecepatan Saluran Kolektor:
o Vmax = 1.75 m/s o Vmin = 0.40 m/s
Tabel 4.2 Perhitungan Waktu Konsenstrasi (tc) Saluran Kolektor
Saluran L V td to tc tc Terpilih
Kolektor (m) (m/s) (mnt) (mnt) Ket. (mnt) (mnt) (jam)
G' - F' 249.29 0.45 9.22 9.00 Sekunder G'1 18.22 18.22 0.30
9.00 Sekunder F'1 12.23
F' - E' 89.29 0.46 3.23 21.45 0.36
18.22 Primer G' - F' 21.45
9.00 Sekunder E'1 10.33
E' - D' 37.51 0.47 1.33 22.78 0.38
21.45 Primer F' - E' 22.78
9.00 Sekunder D'1 26.91
D' - C' 429.83 0.40 17.91 40.69 0.68
22.78 Primer E' - D' 40.69
9.00 Sekunder C'1 17.71
C' - B' 209.02 0.40 8.71 49.40 0.82
40.69 Primer D' - C' 49.40
9.00 Sekunder B'1 16.85
B' - A' 249.94 0.53 7.85 57.25 0.95
49.40 Primer C' - B' 57.25
9.00 Sekunder A'1 16.81
A' - A 264.30 0.56 7.81 65.06 1.08
57.25 Primer B' - A' 65.06
w
1
H
m
B
Gambar 3.2 Sketsa Rencana Bentuk Saluran
(Alfalah, no date)
&', 24 '3(
I= - /
24 tc
Dimana:
A = Catchmen Area Total (ha) tc = Lama Waktu Konsentrasi (jam)
R24 = Hujan Rencana Periode Ulang 5 I = Intensitas Hujan (mm/jam)
Tahun (mm) Q = Debit Banjir Saluran
F' - E' 89.29 0.46 0.36 137.93 0.57 0.17 0.0019 0.33 0.72 0.39 0.43 Lulus
E' - D' 37.51 0.47 0.38 132.50 0.63 0.18 0.0019 0.33 0.73 0.41 0.44 Lulus Lulus
B' - A' 249.94 0.53 0.95 71.68 1.74 0.27 0.0021 0.38 0.83 0.53 0.51 Lulus
A' - A 264.30 0.56 1.08 65.82 2.36 0.34 0.0021 0.41 0.90 0.62 0.54 Lulus
Tabel 4.4 Perhitungan Debit Banjir (Q) dan Pendimensian Saluran Drainase Kolektor D-B Dengan Metode Slope Minimum
tc
Saluran L Vmin I A Q F H B R Pengecekan
Terpilih Smin So
Kolektor (m) (m/s) (mm/jam) (ha) (m/s) (m2) (m) (m) (m) (Smin>So)
(jam)
D' - C' 429.83 0.4 0.67 90.95 1.25 0.247 0.62 0.41 0.90 0.26 0.0012 0.0009 Lulus
C' - B' 209.02 0.4 0.81 79.77 1.39 0.241 0.60 0.40 0.89 0.26 0.0012 0.0009 Lulus
Tabel 4.5 Rekap Hasil Perhitungan Debit Banjir dan Pendimensian Saluran
Saluran L V Q H B
S m
Primer (m) (m/s) (m3/s) (m) (m)
G' - F' 249.29 0.45 0.16 0.0019 0.32 0.70
F' - E' 89.29 0.46 0.17 0.0019 0.33 0.72
E' - D' 37.51 0.47 0.18 0.0019 0.33 0.73
D' - C' 429.83 0.40 0.24 0.0012 0.41 0.89 1.5
C' - B' 209.02 0.40 0.24 0.0012 0.40 0.88
B' - A' 249.94 0.53 0.27 0.0021 0.38 0.83
A' - A 264.30 0.56 0.34 0.0021 0.41 0.90
Dimana:
V = Kecepatan Aliran
Q = Debit Aliran Air
S = Slope
H = Kedalaman Air Disaluran
B = Lebar Dasar Saluran
m = Kemiringan Talud
w
1
H
m
Note: Karena ketentuan nilai W > 0, maka nilai W tidak di tetapkan besarannya, namun
ditentukan melalui slope rencana saluran, sehingga nilai W akan dibentuk melalui beda
tinggi antara elevasi permukaan tanah asli dengan elevasi muka air.
BAB 5
(Alfalah, no date)
100
80
60
40 y2 = Ip.x
20
0
0 50 100 150 200 250 300
Durasi (menit)
Sehingga:
ii. Qp = 0.00278 C Ip A
Diketahui:
Koefisi Run-Off (C) = 0.78
Kapasitas Pompa (Ip) = 28.3875 mm/jam
Catchmen Area (A) = 33.1844 ha (Tabel 2.1)
Sehingga:
"#$ 1000(5.94)(0.25)
! = = = 1.856&'&10,
% 0.8&'&10*+
(Munson B. R., Young D. F., Okiishi T. H., 2003)
Kekasaran Ekivalen, B
Jenis Bahan Pipa
(mm)
Paku Baja 0.9 9.0
Beton 0.3 - 3.0
Kayu Diamplas 0.18 0.9
Besi Tuang 0.26
Besi Galvanisir 0.15
Besi Komersial/Tempa 0.045
Pipa Saluran 0.0015
Plastik, Gelas 0.0 (halus)
(Munson, Young and Okiishi, 2003)
- 0/15
!"#$#%#&'(!)#*+, = = = 0/0006
. 250
0.0178
!= " + # $%
Dimana:
! = Beda Tinggi Muka Air
= El. Tertinggi Pipa Output El. Muka Air Minimum Kolam
= +2.20 (-96) = 3.16 m
" #$ = Kehilangan Energi Primer (" #% ) dan Sekunder (" #& )
= " #% + " #&
Note: Kehilangan energy sekunder juga di perhitungkan karena sistem
pipa yang cukup pendek.
(Triatmodjo, 1993)
(Triatmodjo, 1993)
2. Pipa Horizontal
L = Panjang Horizontal = 11.87 m
Sehingga:
11.87 5.940"
!" = (0.0178) # $% & = 1.520'*
0.25 2(9.81)
(Triatmodjo, 1993)
Perhitungan:
1. Belokan 1 (Pompa ke Pipa Vertikal)
Diketahui:
= 90o (Gambar 5.3)
!" = 0.98
Sehingga:
5.940&
#$% = (0.98) = 1.762'*
2(9.81)
2. Belokan 2 (Pipa Vertikal ke Pipa Horizontal)
Diketahui:
= 90o (Gambar 5.3)
!" = 0.98
Sehingga:
5.940&
#$& = (0.98) = 1.762'*
2(9.81)
Sehingga:
(Triatmodjo, 1993)
Sehingga:
1.02134(8.620)(1000)
= = 11004.9385'*+,, = 11.005-*
0.80
Kesimpulan:
Dengan digunkanya pompa GSZ 2-75-4L, maka daya pompa yang dapat
dilayani adalah sebesar 75 kW, sedangkan hasil analitas menunjukan hanya
memerlukan 11.005 Kw, maka dapat disimpulkan bahwa pompa memenuhi
ketentuan.
iii. Rmax
!"#$ = %& ' %(
Dimana:
Y1 = Persamaan Kurva Massa Hujan
Y2 = Persamaan Intensitas Kapasitas Pompa
Note: Nilai Rmax perlu dicari menggunakan metode trial dan error.
(Alfalah, no date)
100
80
Y1
60 Rmax
Y2
40
20
0
X2
X
0 0 50 X1 100 150 200 250 300
Durasi (menit)
X1 Y1 Y2 Rmax
(jam) (mm) (mm) (mm)
0.64 65.4015 18.1680 47.2335
0.70 67.4156 19.8713 47.5443
0.75 68.8809 21.2906 47.5903
0.80 70.2516 22.7100 47.5416
Melalui Tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa Rmax = 47.5903 mm, terjadi
pada saat X = 0.75 jam = 45 menit.
(Alfalah, no date)
tc Pengecekan
Saluran L V1 I A Q H B F V2
Terpilih S
Kolektor (m) (m/s) (mm/jam) (ha) (m3/s) (m) (m) (m2) (m/s) (V2 ! V1) Vmin < V < Vmax
(jam)
A' - A 145.99 0.57 1.03 68.31 2.36 0.35 0.0021 0.42 0.92 0.64 0.55 Lulus Lulus
Tabel 5.5 Koreksi Elevasi Saluran
(Alfalah, no date)
'
Sehingga: &=
*
. !. ". (2#. $")
5.54 = (1/2)(1)(b)(1.213)(2[9.81][0.247])
5.54 = 2.939 b
b = 1.8850 m = 1.9 m
h
H
h
DAFTAR PUSTAKA
Munson, B. R., Young, D. F. and Okiishi, T. H. (2003) MEKANIKA FLUIDA. 4th edn.
Edited by H. W. Hardani. Jakarta: Penerbit Erlangga.