Anda di halaman 1dari 24

BANJIR DI PERUMAHAN VILA NUSA INDAH

Nama Peneliti:

Husnul Khotimah

Lufhti kautsar

M.Reihan Adilla

Syifa Azhara Firzalia

Kelas:

X MIA 4

SMAN 71 JAKARTA TIMUR


2016/2017
Abstrak

Penelitian yang kami lakukan dikarenakan terjadinya banjir di daerah perumahan Vila Nusa
Indah. Banjir yang terjadi telah menyebabkan berbagai dampak yang sangat merugikan warga
sekitar. Banjir tersebut disebabkan karena adanya beberapa sebab tertentu yang sangat
mempengaruhi diantaranya yaitu curah hujan yang tinggi dan alih fungsi lahan.

Tujuan penelitian kami yaitu untuk mengetahui penyebab banjir di perumahan Vila Nusa
Indah, dampak dari banjir di perumahan ini, dan bagaimana cara mengatasi banjir di
perumahan Vila Nusa Indah.

Kami mewawancarai salah seorang warga perumahan Vila Nusa Indah yang juga merupakan
korban banjir. Kami mendapatkan informasi bahwa kegiatan alih fungsi lahan yang terjadi
mengakibatkan banjir lebih parah daripada yang telah terjadi sebelumnya. Kami melakukan
survei langsung dan kami melihat bahwa terdapat pabrik di dekat sungai Cileungsi. Kami
juga mendapat data curah hujan daerah Bogor dan sekitarnya(termasuk perumahan vila nusa
indah) dari BMKG. Selain itu kami mendapat beberapa informasi tambahan dari Komunitas
Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C)

Kami mendapatkan data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif contohnya adalah
adanya data, besar curah hujan di daerah sekitar perumahan vila nusa indah. Serta ada bukti
adanya alih fungsi lahan yang sangat berpengaruh berdasarkan pernyataan warga yang telah
kami wawancara.

Hasil penelitian kami menunjukan bahwa curah hujan yang tinggi di hulu yaitu daerah
Puncak, Sentul, Babakan Madang, Gunung Gelis menyebabkan perumahan Vila Nusa Indah
banjir. Selain itu pengalihan fungsi lahan di dekat sungai Cileungsi dari sawah menjadi pabrik
sangat berpengaruh terhadap frekuensi dan ketinggian banjir di perumahan Vila Nusa Indah

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Banjir di Perumahan
Vila Nusa Indah”

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, 12 Oktober 2016

Penyusun

iii
Daftar Isi

Abstrak .............................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
Daftar Tabel.......................................................................................................................iv
Daftar Gambar...................................................................................................................v
Daftar Grafik.....................................................................................................................vi
Bab I Pendahuluan............................................................................................................9
1.1 Latar Belakang...................................................................................................9
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................9
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................9
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................10
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................10
Bab II Landasan Teori.......................................................................................................11
2.1 Pengertian Banjir...............................................................................................11
2.1 Pengertian Curah Hujan.....................................................................................11
2.3 Pengertian Alih Fungsi Lahan............................................................................12
2.4 Hipotesis............................................................................................................12
Bab III Metode Penelitian.................................................................................................13
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................................................13
3.2 Lokasi Penelitian................................................................................................13
3.3 Sumber Data......................................................................................................13
3.4 Proses dan Teknik Pengumpulan Data...............................................................14
Bab IV Pembahasan..........................................................................................................16
4.1 Hasil Penelitian..................................................................................................16
4.2 Analisis berdsarkan Grafik Curah Hujan...........................................................17
4.3 Analisis Berdasarkan Perubahan Fungsi Lahan.................................................20
4.4 Analisis berdasarkan wawancara warga ............................................................21
4.5 Dampak Yang Ditimbulkan ...............................................................................22
Bab V Kesimpulan dan Saran ...........................................................................................23
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................23
5.2 Saran .................................................................................................................23
Daftar Pustaka...................................................................................................................24
Daftar Tabel

Tabel 4.1 Tabel Siaga Banjir.............................................................................................16


Tabel 4.2 Data Curah Hujan Bogor...................................................................................18
Daftar Gambar

Gambar 4.1 Peta Curah Hujan Tahun 2014.......................................................................18


Gambar 4.2 Peta Curah Hujan Tahun 2015.......................................................................19
Gambar 4.3 Peta Curah Hujan Tahun 2016.......................................................................20
Gambar 4.4 Pabrik didekat Sungai Cileungsi...................................................................21
Daftar Grafik

Grafik 4.1 Curah Hujan Kab. Bogor tahun 2014-2016.....................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perumahan Vila Nusa Indah, kelurahan Bojongkulur, kecamatan Gunung Putri, Kabupaten
Bogor merupakan perumahan yang sering dilanda banjir. Pada awalnya perumahan ini
belum pernah dilanda banjir, kemudian pada tahun 2001 mulai terjadi banjir di perumahan
ini. Setelah tahun 2001, perumahan Vila Nusa Indah kembali dilanda banjir 5 tahun
setelahnya atau kurang lebih tahun 2006. Kemudian banjir berikutnya pada tahun 2007.
Semakin lama, perumahan ini semakin sering dilanda banjir, yang pada awalnya sama
sekali tidak ada banjir, kemudian banjir 5 tahun sekali, lalu 1 tahun sekali, dan sekarang
kurang lebih setahun 5 kali.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

 Pendangkalan sungai akibat sedimentasi


 Curah hujan yang tinggi
 Pengalih fungsian lahan dari sawah menjadi pabrik
 Pertemuan antara dua sungai
 Topografi
 Adanya pasang laut

1.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut dan keterbatasan data penunjang yang ada maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah curah hujan mempengaruhi banijr di Perumahan Vila Nusa Indah?


2. Apakah alih fungsi lahan menyebabkan banjir di Perumahan Vila Nusa Indah?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemungkinan penyebab banjir


2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari banjir
3. Untuk mengetahui cara mengatasi banjir

1.5 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui penyebab banjir di Perumahan Vila Nusa Indah


2. Mengetahui dampaknya
3. Mengetahui bagaimana cara menanganinya

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Banjir


Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air
di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita dapat melihat banjir sebagai suatu bagian dari
siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam
siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi
dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Bencana banjir sering terjadi pada musim hujan. Terjadinya banjir karena curah hujan yang
tinggi. Sementara sumber daya alam seperti hutan yang telah rusak dan prasarana untuk
mengalirkan air tersumbat .
Sama halnya dengan gempa, banjir ada yang berskala kecil dan ada juga yang berskala besar.
Daerah yang terkena banjir, biasanya akan mengakibatkan kegiatan masyarakat akan lumpuh,
terlebih lagi jika itu besar dan memakan waktu berhari-hari.

2.2 Pengertian Curah Hujan


Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam
luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau
tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan
jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi
ini sangat berbahaya karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif
terhadap tanaman.
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat
berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan
terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan
sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering.
Hujan jenis ini disebut sebagai virga.
Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap,
berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan
akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu
semula. Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan
atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan
terkonsentrasi. Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya curah
hujan dan frekuensi kejadiannya.
Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan
meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan
intensitas tinggi, tetapi dapat berlangsung dengan durasi cukup panjang.
Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi
apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. Adapun
jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG), diantaranya yaitu hujan
kecil antara 0 – 21 mm per hari, hujan sedang antara 21 – 50 mm per hari dan hujan besar
atau lebat di atas 50 mm per hari.

2.3 Pengertian Alih Fungsi Lahan


Alih fungsi lahan juga biasa disebut dengan konversi lahan. Alih fungsi lahan atau konversi
lahan merupakan kegiatan yang berkaitan tentang kegiatan di dalam sektor pertanian. Alih
fungsi lahan adalah dirubahnya fungsi lahan yang telah di rencanakan baik itu sebagian
maupun seluruh kawasan lahan dari fungsi semula menjadi fungsi yang lain dan biasanya di
alih fungsikan ke sektor pembangunan. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai
berubahnya guna lahan awal yang telah dialih fungsikan ke guna lahan lain yang telah di
rencanakan oleh pihak – pihak tertentu yang bersangkutan dengan pengalih fungsian lahan
tersebut.

2.4 Hipotesis
Banjir di perumahan Vila Nusa Indah disebabkan oleh pengalihan fungsi lahan karena yang
dahulunya terdapat serapan air sekarang tidak ada lagi serapan air karena dibangun sebuah
bangunan, selain itu banjir di perumahan ini juga disebabkan oleh tingginya curah hujan
karena hujan sangat berpengaruh terhadap ketinggian muka air sungai.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian dengan metode deskriptif atau studi kasus, menurut Soerjono Soekamto
(1990:49) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya
tentang salah satu gejala nyata yang ada dalam kehidupan masyarakat yang dapat digunakan
untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga ataupun
individu.Pendekatan kualitatif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu. Bogdan dan Taylor dalam Moleong
(2005:4), mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan kualitatif berusaha untuk mengungkapkan fenomena serta menyeluruh sesuai
dengan konteksnya (holistikkontekstual), mendalam (in depth) melalui pengumpulan data
dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Metode
deskriptif berusaha untuk menjelaskan apakah program dilaksanakan sesuai dengan pedoman
teknis/pelaksanaan. Selain itu menjelaskan bagaimana manajemen penanggulangan bencana
banjir dan mengetahui kendala-kendala yang dapat menghambat manajemen
penanggulangan bencana banjir.

3.2 Lokasi Penelitian

Dalam penentuan lokasi penelitian, Moleong (2005:128) menyatakan cara terbaik yang perlu
ditempuh dalam penentuan lokasi penelitian ialah dengan jalan mempertimbangkan teori
substantif dan dengan mempelajari serta mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian.
Sementara itu, keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu
dipertimbangkan dalam penentuan lokasi penelitian. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini
adalah Perumahan Vila Nusa Indah karena di tempat inilah terjadi banjir.

3.3 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

3.3.1. Data Primer

Menurut Hasan (2002:82), data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui wawancara tatap muka
antara peneliti dan informan, serta meninjau obyek observasi yang berhubungan dengan
banjir di perumahan Vila Nusa Indah

3.3.2. Data Sekunder

Menurut Hasan (2002:82), data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya
diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan terdahulu. Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari catatan-catatan, arsiparsip, dan dokumen-dokumen lain tentang Manajemen
penanggulangan Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) provinsi Jawa Barat.

3.4 Proses dan Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang telah dilakukan peneliti selama dalam penelitian ini meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

3.4.1. Memasuki Lokasi Penelitian (getting in)

Dalam memasuki lokasi penelitian untuk memperoleh berbagai data, maka langkah yang
dilakukan oleh peneliti pada awalnya adalah melengkapi izin formal dari institusi yang
berwenang untuk dapat melakukan penelitian di perumahan Vila Nusa Indah. Setelah
memperoleh izin formal peneliti mengutarakan maksud dan tujuan penelitian untuk
menciptakan kepercayaan kepada masing-masing pihak, kemudian menentukan waktu
bertemu dalam hal wawancara.

3.4.2. Berada di Lokasi Penelitian (getting along)

Dalam tahap ini, peneliti mengidentifikasi berbagai sumber data, mencari informan kunci
kemudian berusaha membangun relasi antara peneliti dengan para informan dengan tetap
menjaga sikap ilmiah. Peneliti berusaha dengan seksama menangkap setiap informasi yang
didapatkan dan berkembang selama proses penelitian.

3.4.3 Mengumpulkan Data (logging in data)

Di dalam tahap pengumpulan data, peneliti melakukan proses pengumpulan data yang telah
ditetapkan berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahap ini
peneliti juga telah menetapkan informan kunci sebagai sumber data primer. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a) Wawancara

Menurut Moleong (2000:135), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.


Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu : wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan
tidak terstruktur.Wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
yang semi terstruktur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam
dan jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti dan dalam pelaksanannya akan lebih
bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

Di perumahan Vila Nusa Indah terdapat dua aliran sungai yaitu sungai Cikeas dan sungai
Cileungsi. Curah hujan yang tinggi di daerah Vila Nusa Indah tidak menyebabkan tinggi
muka air kedua sungai naik, akan tetapi jika terjadi hujan di hulu yaitu daerah Puncak, Sentul,
Babakan Madang, Gunung Gelis, maka akan berpengaruh terhadap tingginya muka air sungai
Cikeas dan sungai Cileungsi.

Pengalih fungsian lahan menyebabkan banjir di perumahan Vila Nusa Indah. Dahulu terdapat
sawah dipinggir sungai Cileungsi, tetapi sekarang sudah dialih fungsikan menjadi pabrik.
Semenjak adanya pabrik didekat sungai Cileungsi, perumahan Vila Nusa Indah menjadi lebih
sering terkena bencana banjir dan frekuensi air yang meluap lebih banyak karena resapan air
berkurang.

Berikut adalah tabel tingkat siaga banjir di perumahan Vila Nusa Indah

Tabel 4.1 Tabel Siaga Banjir

Sumber: BPDB Bekasi

4.2 Analisis berdsarkan Grafik Curah Hujan

Banjir yang terjadi di daerah perumahan Vila Nusa Indah berdasarkan curah hujan
menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan curah hujan selama 3 tahun terakhir.
berikut grafik curah hujan tersebut
Grafik 4.1 Curah Hujan Kab. Bogor tahun 2014-2016

Grafik diatas menunjukkan bahwa terjadi perbedaan intensitas curah hujan selamaa 3 tahun
terakhir, dari tahun 2014 – 2016. Curah hujan ditahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun 2015, akan tetapi curah hujan ditahun 2016 (walaupun hanya 3 bulan), terlihat jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya. Grafik ini dibuat berdasarkan data
curah hujan yang diperoleh dari stasiun hujan Dermaga Bogor.

Berikut data Curah Hujan yang kami peroleh dari stasiun Dermaga Bogor

Tabel 4.2 Data Curah Hujan Bogor


Bulan 2014 2015 2016
Januari 430 360 512
Februari 337 280 678
Maret 311 374 450
April 485 206
Mei 283 174
Juni 72 90
Juli 60 16
Agustus 52 112
Septembe
r 31 79
Oktober 170 110
Novembe
r 553 330
Desember 200 300

Sumber: Stasiun Dermaga

Selain grafik dan data pada tabel, akan kami sajikan peta sebaran curah hujan di Jawa Barat
selama 3 tahun (2014-2016)

Gambar 4.1 Peta Curah Hujan Tahun 2014

Peta diatas adalah gambaran curah hujan di Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. Daerah Vila
Nusa Indah yang berbatasan dengan Kab. Bekasi (diatas) menunjukkan curah hujan dengan
klasifikasi sangat tinggi, ditunjukkan dengan warna ungu, dengan curah hujan antara 400 –
500 mm. Demikian juga dengan daerah hulu (puncak dan sekitarnya) yang merupakan
penyumbang luapan air sungai yang menggenangi perumahan dan sekitarnya.
Gambar 4.2 Peta Curah Hujan Tahun 2015

Berikutnya adalah peta persebaran curah hujan di Tahun 2015. Pada gambar diatas
diperlihatkan bahwa wilayah kab Bogor berada pada klasifikasi sangat tinggi, ditunjukkan
dengan warna hujau tua, dengan curah hujan diatas 500 mm, tetapi gambaran peta ditahun
2015 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014.
Gambar 4.3 Peta Curah Hujan Tahun 2016

Peta sebaran curah hujan di tahun 2016 menunjukkan angka dengan klasifikasi sangat tinggi,
terutama di daerah hulu (Puncak dan sekitarnya). Kondisi ini menyebabkan sungai yang
mengalir ke hilir melebihi badan sungai dan meluap hingga permukiman warga. Gambaran
peta ditahun ini lebih parah dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya.

4.3 Analisis Berdasarkan Perubahan Fungsi Lahan

Analisis kejadian banjir berdasarkan perubahan fungsi lahan dapat kami perlihatkan dengan
fakta foto bangunan pabrik dan bangunan lainnya di seberang sungai. Perubahan fungsi lahan
inilah salah satu yang menjadi penyebab banjir pada permukiman warga di Vila Nusa Indah.
Bangunan ini baru dibangun sejak tahun 2011, dan sejak itu, kejadian banjir menjadi semakin
sering.
Gambar 4.4 Pabrik didekat Sungai Cileungsi

4.4 Analisis berdasarkan wawancara warga

Informasi kejadian banjir di Perumahan Vila Nusa Indah , kami peroleh berdasarkan
wawancara warga setempat. Informan bernama Widodo, usia 56 Tahun dan sudah tinggal di
perumahan Vila Nusa Indah sejak tahun 1993 (23 Tahun). Hasil wawancara menunjukkan
bahwa wilayah perumahan Vila Nusa Indah kondisinya semakin memburuk terkait dengan
kejadian banjir. Pada awalnya, di perumahan ini sama sekali tidak ada banjir, kemudian banjir
5 tahun sekali, lalu 1 tahun sekali, dan sekarang kurang lebih setahun 5 kali. . Menurut
informan, banjir pertama terjadi pada tahun 2001. Pada saat itu kondisi banjir tidak terlalu
parah, ketinggian air di dalam rumah kurang lebih semata kaki. Banjir terparah terjadi pada
bulan April tahun 2016. Saat itu ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter lebih.
Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa bajir di perumahan Vila Nusa Indah
semakin tahun semakin parah kondisinya, dari segi ketinggian air maupun frekuensinya.
4.5 Dampak Yang Ditimbulkan

Dampak yang ditimbulkan dari banjir di perumahan Vila Nusa Indah yaitu kerugian material,
menimbulkan banyak bibit penyakit, trauma pada warga, tanggul jebol, dan sebagainya.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan dan analisis dapat disimpulkan bahwa wilayah perumahan Vila
Nusa Indah ini pada awalnya sama sekali tidak pernah terjadi banir,kemudian saat tahun 2001
terjadilah banjir. Pada saat itu kondisi banjir tidak terlalu parah, ketinggian air di dalam
rumah kurang lebih semata kaki. Banjir terparah terjadi pada bulan April tahun 2016. Saat itu
ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter lebih,yang berarti bahwa banjir di
perumahan Vila Nusa Indah semakin tahun semakin parah kondisinya, dari segi ketinggian air
maupun frekuensinya. Hujan lokal tidak menyebabkan muculnya peristiwa banjir ini, akan
tetapi jika terjadi hujan di hulu maka akan berpengaruh terhadap tingginya muka air sungai
Cikeas dan sungai Cileungsi yang berdekatan dengan perumahan ini.

5.2 Saran

Saran kami untuk diadakan penelitian secara lebih lanjut itu penting.Karena data data yang
ada dan perbedaan perbedaan keadaan akan berubah dari apa yang telah kami lakukan.Maka
akan lebih bermanfaat untuk warga sekitar.
Daftar Pustaka

Minggu, 9 Oktober 2016 http://bogor.jabar.bmkg.go.id/diseminasi/publikasi/

Rabu, 12 Oktober 2016 http://blog-penerang.blogspot.com/2013/04/pengertian-banjir-dan-


penyebabnya.html

Rabu, 12 Oktober 2016 http://www.psychologymania.com/2013/05/pengertian-curah-


hujan.html

Rabu, 12 Oktober 2016 https://tublogbisnis.wordpress.com/2015/03/03/alih-fungsi-lahan/

Kamis, 13 Oktober 2016 http://digilib.unila.ac.id/2147/16/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai