Anda di halaman 1dari 8

Jelaskan bagaimana teknik pemasaran proposal event supaya sukses mendapatkan sponsor

tertarik?

1. Marketing Call

Mulai menghubungi calon sponsor melalui media elektronik, bisa lewat e-mail, telepon, dll. Tujuan
utama dari marketing call adalah membuat janji ketemu agar kita dapat mempresentasikan secara detail
kegiatan yang akan ditawarkan dan meyerahkan proposal kegiatan. Pembuatan janji ini penting
dilakukan agar calon sponsor tidak merasa terganggu dengan kedatangan kita karena mereka juga
punya kesibukannya masing-masing. Namun jika memang bisa bertemu dengan calon sponsor secara
langsung tanpa janjian terlebih dahulu juga bisa. Perlu di ingat bahwa jangan sekali-kali menitipkan
proposal ke satpam perusahaan karena hampir dapat dipastikan proposal kita tidak akan di tindaklajuti
oleh calon sponsor karena mereka menganggap tidak ada upaya serius dari kita untuk menawarkan
serta memberi penjelasan. Disamping jumlah proposal yang masuk bisa jadi sangat banyak.

Apabila kita sedang menghubungi perusahaan yang tidak ada link di dalamnya maka cobalah untuk
minta tolong customer service disambungkan dengan pimpinan langsung karena pemegang keputusan
utama adalah pimpinan. Namun jika tidak bisa, minimal ke bagian yang biasa mengurus masalah
kerjasama perusahaan dengan pihak eksternal. Biasanya di BUMS maupun BUMN yang mengurus
masalah tersebut adalah bagian marketing atau HRD (human resource development). Jelaskan saja
secara singkat tentang program yang akan ditawarkan. Setelah itu, buat janji untuk bertemu guna
memberikan penjelasan lebih detailnya.

2. Datang dan Presentasi yang Menarik

Datanglah tepat waktu sesuai janji dengan calon sponsor. Saat pertama kali bertemu jangan langsung ke
inti pembicaraan, namun bisa kita awali dengan basa-basi sebentar. Mungkin dengan memuji (memuji
dengan tulus sesuai kenyataan, jangan dibuat-buat) / mengomentari benda-benda sekitar yang kita rasa
sebagai kegemaran lawan bicara, dll. Basa-basi ini berguna untuk mancairkan suasana dan agar bisa
lebih akrab (tidak kaku) ketika berbicara.

Apabila sarana yang ada disana tidak memungkinkan untuk menanyangkan slide presentasi yang telah
kita siapkan maka kita beri penjelasan lewat proposal kegiatan. Bimbinglah lawan bicara agar dapat
memahami isi proposal. Terangkan secara jelas dan gamblang mulai dari bagian awal sampai akhir.
Panjang pendeknya penjelasan meyesuaikan dengan situasi serta kondisi lawan bicara dan tingkat
pemahaman lawan bicara terhadap organisasi kita atau terhadap kegiatan kita. Selain itu, berusahalah
untuk menjadi pendengar yang baik agar kita dapat memberikan respon/tanggapan yang tepat.

3. Sponsorship Tidak Hanya Dalam Bentuk Uang Tunai

Bentuk sponsorship yang diberikan tidak harus dalam bentuk uang tunai namun bisa juga dengan
memberikan produk mereka secara cuma-cuma, memberikan diskon special atas produk mereka,
meyediakan pembicara untuk acara kita, dll. Contohnya saja ketika menawarkan kepada pihak lembaga
keuangan sebaiknya di giring ke pemberian uang tunai, ketika menawarkan ke media massa di giring ke
pemuatan kegiatan kita, ketika menawarkan ke percetakan maka digiring untuk memberi
diskon/menggratiskan biaya pencetakan, ketika menawarkan ke toko makanan digiring untuk memberi
makanan pada acara kita, dll. Perlu di perhatikan bahwa kita harus menetapkan target terlebih dahulu
dari tiap calon sponsor. Ketika calon sponsor menanyakan timbal balik apa yang kita harapkan dari
mereka, maka kita bisa langsung menjawabnya dengan jelas dan tegas sesuai target awal kita. Namun
jika calon sponsor merasa agak keberatan dengan timbal balik tersebut maka cobalah untuk
bernegosiasi lebih lanjut agar timbal balik yang di dapat minimal bisa mendekati target.

4. Konfirmasi Ulang

Usahakan untuk melakukan penawaran ke calon sponsor sekitar 1 sampai 2 bulan sebelum hari H
karena calon sponsor pastinya membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan menjadi sponsor
atau tidak. Setelah melakukan presentasi ke calon sponsor, sepakati kembali kapan pastinya waktu dan
cara konfirmasi ulangnya. Apabila mereka bersedia jadi sponsor maka jangan lupa untuk menanyakan
mekanisme penyerahan bantuan dari sponsor dan kalau perlu buat pernyataan tertulis kerjasama yang
ditanda tangani kedua belah pihak untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Undanglah juga
pihak sponsor dalam acara kita. Namun jika mereka ternyata tidak bersedia jadi sponsor maka jangan
langsung merasa gagal total karena bisa jadi mereka menolak untuk saat ini dan ke depannya bisa saja
menerima tawaran kerjasama dengan organisasi kita. Berikan tanggapan yang positif seperti mungkin
di lain kesempatan kita bisa bekerjasama. Apapun hasil dari penawaran kita ke calon sponsor yakinilah
bahwa semua pasti ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil.

Sponsor menjadi istilah yang cukup dekat dengan penyelenggara kegiatan. Hampir di semua kegiatan
yang membutuhkan pendanaan besar tidak pernah melupakan pihak yang satu ini. Sponsor merupakan
perorangan/instansi/perusahaan yang turut serta membantu memperlancar kegiatan dengan bentuk
yang bisa dikonversikan dalam bentuk uang. Keberadaaan sponsor menjadi penting mengingat tidak
semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan
utama dalam pelaksanaan kegiatan.

Untuk mendapat dana tunai dari sponsor mungkin agak sulit bagi kegiatan perdana atau bagi lembaga
yang belum dikenal. Positioning sebuah kegiatan menjadi faktor penentu dalam menarik sponsor.
Kegiatan yang sudah terkenal, berlangsung lama dan mempunyai reputasi yang bagus memiliki
kecenderungan lebih mudah mendapatkan sponsor. Dalam hal ini keandalan bernegosiasi menjadi
penting. Cara efektif untuk menyiasati itu salah satunya dengan melakukan barter. Lazimnya, calon
sponsor akan lebih respect jika sponsorship dilakukan secara barter promosi.

Saat ini pekerjaan untuk mencari sponsor telah berubah secara drastis. Hal ini dipicu terutama oleh
meningkatnya harapan dari para sponsor. Mereka ingin kegiatan sponsorshipnya dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mencapai berbagai sasaran sekaligus, dengan mengintegrasikan sponsorshipnya ke
dalam beragam aktivitas pemasaran lain. Mereka ingin sponsorshipnya benar-benar dapat
menghubungkannya dengan pasar sasaran. Dalam jangka panjang, para sponsor tidak tertarik
diasosiasikan dengan kegiatan yang disponsorinya. Mereka ingin membangun hubungan dengan pasar
sasaran sampai pada tingkat hubungan personal, memperkuat hubungan tersebut dan menciptakan
tingkat relevansi yang tidak dapat dicapai oleh media pemasaran seperti televisi, radio atau surat kabar.

Dengan demikian, tugas pencari sponsor telah berubah dari ibarat sebagai pengibar bendera menjadi
pipa penyalur, dengan menawarkan beragam manfaat dan peluang yang dapat membantu sponsor
mencapai tingkat hubungan tertentu dengan pasar sasarannya. Saat ini para sponsor juga
mengharapkan agar kita membantu mereka memahami lebih mendalam mengenai para pengunjung
acara yang kita selenggarakan. Mereka bukan sekedar ingin tahu tentang umur dan jenis kelamin para
pengunjung, tetapi mereka juga ingin tahu mengapa orang-orang tersebut mau untuk datang ke acara
kita, apa yang menjadi daya tarik utamanya. Para sponsor juga ingin dapat memperbaiki atau
meningkatkan pengalamannya.

1. Jelaskan keterkaitan pelayanan pelanggan yang memuaskan terhadap kebertahanan pelanggan?

Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan pelanggan adalah kinerja dari pelayanan
pelanggan serta produk dan jasa yang berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk
kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang
dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat
menimbulkan keuntungan bagi perusahaan pemberi layanan tersebut. Pelanggan yang puas akan terus
melakukan pembelian pada perusahaan tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan,
dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain.
Kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan harapan pelanggan. Sebuah perusahaan perlu
mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan dan keinginan, yaitu berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh pelanggan saat
pelanggan sedang mencoba melakukan transaksi dengan perusahaan. Jika pada saat itu kebutuhan dan
keinginan terhadap kualitas produk yang ditawarkan sangat besar , maka harapan-harapan pelanggan
yang berkaitan dengan kualitas produk dan layanan perusahaan akan tinggi pula, begitu juga sebaliknya.

2. Pengalaman masa lalu (terdahulu) ketika mengkonsumsi produk dan layanan, baik dari perusahaan
maupun pesaing-pesaingnya.

3. Pengalaman teman-teman, cerita teman pelanggan tentang kualitas produk dan layanan perusahaan
yang akan didapat oleh pelanggan.

4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran atau persepsi yang timbul dari image periklanan dan
pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar kualitas
barang/jasa yang mereka nikmati. Sifat kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui survey
atau indeks kepuasan pelanggan masyarakat. Kepuasan pelanggan dibangun atas dasar beberapa prinsip
yang digunakan Untuk menilai suatu organisasi dalam memberikan pelayanan: tangibles (bukti nyata),
realibility (terpercaya, tahan uji), responsiveness (respon, cepat tanggap), assurance (kepastian),
empathy (empati).

Standar kepuasan dapat ditentukan melalui penelitian kepuasan pelanggan, antara lain:

Mengukur kepuasan pelanggan atas kemudahan didapatkannya barang atau jasa (menyangkut
kelancaran distribusi)

Mengukur kepuasan pelanggan melalui kualitas barang/ jasa

Mengukur kepuasan pelanggan melalui nilai barang/jasa

Mengukur kepuasan berdasarkan keyakinan pelanggan atau produk yang digunakannya dibandingkan
dengan produk lainnya.

2. Jelaskan contoh analisis kasus kegagalan call centre dalam suatu perusahaan/organisasi/dsb?
Contoh analisis kasus:

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku call center 1500-745 untuk pelayanan Tax
Amnesty atau pengampunan pajak dinilai masih kurang memuaskan. Hal ini lantaran dirinya mencoba
sendiri menelpon ke nomor tersebut.

Mantan Direktur Pelaksana World Bank ini menceritakan, langkah tersebut diambil setelah dirinya
mendapat pengaduan dari beberapa Wajib Pajak (WP) yang mengeluhkan layanan call center tersebut
sulit dihubungi. Setelah dicoba, dirinya ternyata juga mendapati jika call center untuk Tax Amnesty sulit
dihubungi.

"Ini sebenarnya saya coba sendiri saluran untuk mendapatkan informasi detail saya coba 1500-745
waktu itu sampai 15 kali telepon enggak masuk - masuk juga," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan,
Jakarta, Senin (22/8).

Setelah mengetahui hal tersebut, dirinya memutuskan agar Direktorat Jenderal Pajak menambah
pegawai khusus yang ditempatkan pada pelayanan call center Tax Amnesty.

"Kami tambahkan jumlah orang mudah-mudahan sekarang lebih baik pelayanannya. Memang enggak
bisa jamin akan terus menerus," tuturnya.

Dari catatan Ditjen Pajak, sebanyak 30.000 panggilan telah masuk ke nomor 1500-745. Sebanyak 20.000
diterima dan sisanya gagal.

Waktu tambahan kerja khusus pelayanan tax amnesty juga menjadi 7 hari nonstop di seluruh kantor
wilayah pajak.

Dari kasus di atas dapat dianalisa bahwa kegagalan call center terletak pada sedikitnya jumlah sumber
daya manusianya, karena Call Center merupakan garda depan suatu perusahaan dalam hal pelayanan
pelanggan atau customer demi kelancaran bisnis perusahaan tersebut. Menjadi salah satu posisi krusial
di perusahaan, seorang call center diharuskan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan
diharapkan mampu menjaga nama baik perusahaan di mata customer agar customer merasa puas dan
akan terus menggunakan produk/jasa dari perusahaan tersebut.

Banyak perusahaan yang menjadikan kepuasan dan pelayanan kepada customer sebagai visi misi
mereka. Hal ini tentu berkaitan dengan kelangsungan dan kesuksesan bisnis yang mereka bangun. oleh
karena itu dibuatlah divisi call center untuk memudahkan mereka berhubungan langsung dengan
customer. Berikut adalah beberapa manfaat call center untuk perusahaan dan customer :

Perusahaan

1. Memberi pelayanan informasi terkait produk barang/jasa perusahaan yang dibutuhkan oleh customer
Seorang call center perusahaan harus menguasai produk baik barang ataupun jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada customer atau biasa disebut Product Knowledge. Hal ini berkaitan dengan
kesesuaian informasi yang diberikan call center kepada customer.

2. Sebagai perpanjangan tangan dari perusahaan untuk memberi pelayanan kepada customer

Dalam upaya untuk menjadi perusahaan yang dikenal baik oleh customer, maka call center mampu
memberi manfaat yang cukup besar bagi perusahaan. Selain memberi informasi, call center juga dapat
memberi pelayanan berupa menanggapi komplain atau menerima kritik dan saran dari customer.

3. Mendengarkan dan mengatasi keluhan atau masalah yang dialami customer setelah menggunakan
produk perusahaan

Salah satu pelayanan customer yang berikan perusahaan adalah dengan mengatasi setiap masalah atau
keluhan yang disampaikan customer. Kegiatan after sales ini membutuhkan call center untuk dapat
menjadi penengah dan pemberi solusi bagi para pelanggan. Dengan harapan customer akan terus
menggunakan produk dari perusahaan tersebut.

4. Meningkatkan penjualan produk

Beberapa perusahaan menggunakan call center dalam kegiatan telesales atau telemarketing. Posisi ini
berfungsi untuk menghubungi calon-calon customer dan mengenalkan dan menawarkan produk
perusahaan dengan tujuan meningkatkan angka penjualan produk.

5. Memungkinkan perusahaan untuk menjangkau customer dalam jumlah banyak

Persebaran lokasi customer yang menggunakan produk dari suatu perusahaan bisa mencapai seluruh
wilayah di Indonesia atau bahkandi luar negeri. Dengan keberadaan call center ini memudahkan
perusahaan untuk dapat tetap memberi palayanan terbaik bagi customernya.

6. Menjadi efisiensi bagi perusahaan dalam melayani customer

Terkadang perusahaan atau instansi menggunakan call center dalam bentuk suatu sistem dan tanpa
merekrut staf. Sistem tersebut di design sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan
konsumen terkait produk perusahaan. Sehingga jumlah tenaga kerja dapat diminimalisir dan difokuskan
pada pengembangan bisnis perusahaan.

Customer

1. Mendapat informasi yang jelas terkait produk barang/jasa dari perusahaan

Sebelum atau sesudah melakukan pembelian suatu produk, terkadang customer masih merasa bingung
dengan cara penggunaan atau fungsi suatu bagan dari produk yang dibelinya. Maka disinilah manfaat
call center yaitu memberi informasi dan memberi penjelasan secara detail sesuai yang dibutuhkan oleh
customer.

2. Menyampaikan pertanyaan, keluhan, kritik dan saran kepada perusahaan

Call center berguna bagi konsumen yang akan memberikan kritikan atau saran kepada perusahaan
terkait produk. Misal untuk produk bank, ketika mengalamai masalah terkait transaksi kartu kredit atau
masalah lainnya maka pihak bank akan memberikan arahan kepada kita untuk tindakan apa saja yang
harus dilakukan.

3. Melakukan transaksi dengan lebih efektif dan efisien

Beberapa unit usaha atau perusahaan menggunakan call center untuk melayani proses penjualan atau
pemesanan produk barang/jasa oleh customer dengan sistem delivery order, misal : restoran cepat saji,
jasa pelayanan otomotif, jasa pelayanan teknologi/service center alat elektronik dll.

3. Bagaimana tahapan pelayanan pelanggan eksternal yang baik?

Pelanggan eksternal

Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk,sering disebut sebagai pelanggan
nyata.Pelanggan exsternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang
dihasilkan.Sebagai contoh pasar swalayan (supermarket) yang menerima pembayaran dengan
menggunakan kartu kredit.Dalam kasus ini,pelanggan pembayaran (bank) maupun pelanggan pemakai
produk (pemegang kartu) harus dipuaskan oleh pasar swalayan yang bertindak sebagai pemasok.

Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan Eksternal

Kepuasan pelanggan sangattergantung pada persepsi dan harapan pelanggan.Sebuah perusahaan perlu
mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan.Faktor-faktor
tersebut diantaranya sebagai berikut :

Kebutuhan dan keinginan,yaitu berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan oleh pelanggan

Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dan layanan.

Pengalaman teman-teman,cerita teman pelanggan tentang kualitas produk dan layanan.

Komunikasi melalui iklan dan pemasaran atau persepsi yang timbul dari image iklan.

Kepuasan Pelanggan Internal


Tidak mungkin terjadi fokus pada pelanggan tanpa didahului oleh fokus pada karyawan.Oleh karena
itu,jika kita bicara fokus pada pelanggan maka konteks seharusnya adalah pelanggan internal dan
eksternal.Dalam hal ini terkadang perusahaan lupa.Ia terlalu banyak berkonsentrasi pada pelanggan
eksternal,kurang memperhatikan pelanggan internalnya. Biasanya perusahaan memfokuskan layanan
pelanggan secara eksternal.Jutaan rupiah dialokasikan untuk kepentingan ini dengan harapan akan
berhasil merayu dan mempertahankan pelanggan. Sementara itu,hanya sedikit perhatian yang diberikan
pada layanan secara internal.Padahal,layanan pelanggan secara internal yang buruk berpengaruh pada
kepuasan pelanggan penghubung dan pelanggan eksternal.

Agar layanan kepada pelanggan berjalan baik,pastikan komitmen perusahaan/organisasi pada layanan
pelanggan secara internal sesuai dengan fokus perusahaan pada perhatian pelanggan eksternal. Ketika
berpikir tentang layanan pelanggan kita berpikr tentang karyawan yang melayani pelanggan di konter
atau telepon.Tapi sebenarnya layanan pelanggan terjadi juga dalam perusahaan dengan jenis usaha
yang lain.Seberapa baik karyawan anda melayani pelanggan internal atau divisi lain. Mutu pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan eksternal seringkali ditentukan oleh mutu pelayanan yang saling
diberikan pelanggan internal yaitu karyawan satu sama lain. Perusahaan diharapkan menciptakan
filosofi pelanggan internal,yaitu dengan cara mendorong partisipasi karyawan dalam melakukan
perbaikan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai