Striktur Uretra
Striktur Uretra
STRIKTUR URETRA
Mahasiswa
Vicky Laurentina C 11.04.0056
Mercy Amelia C 11.04.0132
Muhamad Adli C 11.05.0024
Preceptor
Dr Ferry Safriadi, SpBU
Anamnesa
Keluhan utama : Air kencing berdarah
Anamnesa khusus :
Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluarkan darah melalui air
kencing melalui slang yang telah dikenakan pada perutnya selama tiga tahun terakhir. Tidak ada
keluhan nyeri pinggang maupun demam. Tidak ditemukan batu maupun pasir pada air kencing.
Penderita belum berobat apapun atas keluhannya ini.
3 tahun yang lalu, ketika sedang dibonceng naik motor, penderita bertabrakan dengan
sebuah truk,mengakibatkan penderita terjatuh dengan posisi terduduk di aspal. Panggul penderita
cedera, lalu penderita diberitahu bahwa penderita harus dioperasi pada saluran kencing. Namun
penderita tidak memiliki cukup biaya, sehingga penderita menolak operasi. Oleh karena penderita
mengalami kesulitan buang air kecil, maka penderita dipasangkan slang pada perutnya, sehingga
air kencing penderita keluar melalui slang tersebut. Penderita belum pernah kencing melalui
penisnya lagi hingga saat ini dan penderita selalu berobat control atas slang kencingnya secara
teratur. Setiap hari penderita kencing rata-rata sebanyak lima gelas. Kencing selalu nampak jernih,
tidak berdarah, dan tidak pernah ada batu atau pasir yang keluar bersama kencing. Tidak ada
riwayat nyeri pinggang yang disertai maupun tidak disertai demam.
Saat ini penderita sudah dirawat selama dua hari di Ruang C2 RSHS dan belum ada
perbaikan.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Kesan : Sakit sedang
Tanda vital :
Tekanan darah : 140/100 mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : afebris
Flank : Terpasang slang sistostomi, pus (+), darah (-), tidak terfiksasi, urinary bag (-)
Ballotement -/-, nyeri tekan costovertebral angle -/-
Nyeri tekan suprapubis (-), buli-buli kosong
Diagnosa klinis
Striktur uretra
Resume
Seorang laki-laki, berusia 30 tahun, tinggal di Ujungberung, tamat SMP, bekerja sebagai
supir angkot, dan sudah menikah, datang dengan keluhan hematuri. Sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit, penderita mengalami hematuri ketika miksi melalui cytostomy tube yang
dikenakannya dalam 3 tahun terakhir. Nyeri pinggang (-), febris (-), batu maupun pasir pada urin
(-). Terdapat riwayat straddle injury yang terjadi tiga tahun yang lalu dan disarankan untuk operasi
saluran kemih, namun penderita menolak dan selanjutnya dilakukan sitostomi untuk keperluan
miksinya. Miksi tidak pernah lagi dilakukan melalui penis dan penderita selalu control sistostomi
secara teratur. Volume miksi penderita rata-rata 5 gelas/hari (+ 1000 cc), warna jernih, hematuri (-),
batu (-). Nyeri pinggang dengan/tanpa demam (-).
Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Pada abdomen, terpasang
cystostomy tube tanpa fiksasi maupun urinary bag, pus (+). Pada genitalia eksterna tampak
terpasang manik-manik pada pars dorsalis penis.
Usul Pemeriksaan
Urinanalisa
Sistouretrografi bipolar
Terapi
Rencana uretrotomi eksterna
Prognosa
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
PERMASALAHAN PADA PASIEN INI
Mengapa didiagnosa striktur uretra?
Striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya 1,3.
Penderita dapat datang dengan keluhan berupa pancaran urin yang kalibernya mengecil, kadang-
kadang bercabang, atau bahkan sama sekali tidak bisa kencing. Striktur uretra dapat disebabkan
infeksi, trauma pada uretra, dan kelainan bawaan. Trauma yang menyebabkan striktur uretra
antara lain trauma tumpul pada selangkangan ( straddle injury), fraktur tulang pelvis, dan
instrumentasi atau tindakan transuretra yang kurang hati-hati.
Trauma atau pun infeksi pada uretra akan menyebabkan radang, yang selanjutnya akan
membentu jaringan sikatriks pada uretra. Jaringan sikatriks ini akan menghambat aliran urin
sehingga terjadi retensi urin.
Akibatnya gejala dan tanda striktur biasanya dimulai dengan hambatan arus kemih, dan
kemudian timbul sindroma lengkap obstruksi leher kandung kemih 2. Gejala obstruksi leher
kandung kemih ini antara lain berupa hematuria yang dapat bersifat makroskopik.
Pada pemeriksaan fisik dapat diperoleh indurasi pada daerah uretra pars bulbosa atau
pars pendulans3.
Pada pasien ini didiagnosa striktur uretra, karena pada anamnesa terdapat keluhan
hematuria, riwayat straddle injury, riwayat instrumentasi transuretra berupa sistostomi, dan keluhan
sulit buang air kecil.
LEARNING ISSUE
Bagaimana menentukan letak striktur dari anamnesa?
Striktur uretra dapat terjadi pada1,2:
- pars membranasea, jika striktur terjadi setelah ada riwayat trauma pelvis atau trauma iatrogenic
(misalnya oleh karena kateterisasi)
- pars bulbosa, oleh karena straddle injury
- pars bulbo-pendularis, akibat fiksasi kateter yang keliru
- pars pendulare, akibat infeksi uretritis anterior
- meatus uretra eksternum, jika striktur terjadi setelah ada riwayat instrumentasi yang kasar,
infeksi balanitis atau meatitis
Daftar Pustaka
1. Purnomo BB. Kelainan Penis dan Uretra. Dalam: Dasar-dasar Urologi. Jakarta: Sagung Seto.
2003: 153-6.
2. Widjoseno-Gardjito (penyunting). Saluran Kemih dan Alat Kelamin Laki. Dalam: Sjamsuhidajat
R, de Jong W (editor). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. 1997: 998-1028.
3. Striktura Urethrae. Standard of Procedure Sub Bagian Bedah Urologi. Bandung: Bagian Ilmu
Bedah FKUP. 2004.