Anda di halaman 1dari 3

Model Siklus Belajar : Peran Guru dalam Pembelajaran Konstruktivis di kelas

Model siklus belajar adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan pendekatan bebasis
pemecahan masalah dengan tujuan menolong pembelajaran siswa melalui temannya atau
dukungan guru. Dengan tujuan murid memahami keadaan sekarang dan menolong mereka
menggunakan pengetahuan yang telah mereka dapat. Umumnya siklus belajar diambil dari tiga
elemen utama dan masing-masing membutuhkan elemen yang berbeda, yang diantaranya
ekplorasi, pengembangan kemampuan, dan penerapan kemampuan.

Siklus belajar dimulai dengan tahap eksplorasi selama guru membuat topic yang menarik untuk
membangkitkan rasa ingin tahu. selanjutnya pada pengembangan kemampuan, siswa bekerja
secara individual atau dalam kelompok kecil semenetara guru memfasilitasi siswa untuk
melaklukan observasi, penelitian dan eksperimen. Pada akhirnya pada fast penerapan kemampuan
siswa menggunakan apa yang dia pelajari untuk mengambil makna dari apa yang telah dia lakukan.

Tahap Eksplorasi

Siklus belajar dimulai dengan tahap eksplorasi yang terhubung dengan siswa sebelum dan sesudah
siswa melakukan percobaan atau pengalaman dan memberikan aktivitas yang dapat mendukung
siswa menambah pengalamannya. Dalam merencanakan siklus belajar, guru harus membuat
pertanyaan seperti prioritas pengetahuan mana kah yang dimiliki oleh siswa untuk diarahkan ke
target atau materi. Apakah materi tersebut terlalu sulit atau terlalu mudah. Aktivitas apa yang dapat
menunjang mereka untuk menghubungkan pengetahuan mereka dengan hal-hal yang baru, dan
bagaimana guru memberi motivasi ke siswa untuk fokus terhadap materi yang diberikan.

Mengaktivkan pengetahuan siswa sebelumnya

Siklus belajar yang baik dilakukan ketika siswa berhasil menghubungkan antara apa yang telah ia
pelajari dan informasi yang telah ia terima.

Guru menggunakan variasi belajar ketika menggunakan siklus belajar, tapi yang paling sering
digunakan adalah metode yang konvensional, 1. Diskusi kelas tehadap isu yang dibahas, 2.
Menstimulus siswa dengan objek atau peristiwa, 3. Melalui media grafis.
Diskusi kelas adalah metode yang paling sering digunakan untuk menjelaskan mengenai materi
yang akan dipelajari, dan yang akan ditanyakan nantinya. Dengan mengetahui topic utama dari
pembahasan, diharapkan siswa dapat menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
dengan pengetahuan yang baru. Media diskusi ini tidak dimaksudkan untuk dijadikan sebagai
sebuah forum diskusi yang luas, melainkan hanya untuk membantu siswa dalam mempelajari
materi baru.

Menstimulis objek atau peristiwa

Idealnya apapun yang siswa lakukan dalam kelas akan menumbuhkan minat siswa dalam
melakukan kursus dengan perhatian penuh, fokus dan konsentrasi. Meskipun ini adalah scenario
yang baik, hal ini jarang disadari. Siswa sama seperti kita semua, yang membutuhkan pengalaman
langsung, dan pembelajaran sosial tanpa pengecualian. Guru harus bisa memotivasi siswa untuk
menumbuhkan antusias siswa unutk menemukan apa yang diberikan dipembelajaran sosial.

Guru harus memberikan motivasi dalam pembelajaran dengan memberikan siswa kesempatan
untuk berinteraksi dengan sesuatu yang nyata. Seperti beberapa hal ini yang dapat dibawa dalam
proses pembelajaran

1. Kostum / baju adat (indian, jepang, dsb)


2. Mata uang Negara (yen, ruble, mark, peso, dsb)
3. Dokumen (surat wasiat, surat, Koran, atau catatan)
4. Barang atau perkakas rumah tangga (colonial, Asian, afrika)
5. Alat-alat (stetoskop, meriam, alat penumbuk, jarring)
6. Makanan (kue publoe, kue pernikahan mexico, sup kacang Nigeria)
7. Mainan (mainan cina, gergaji, harta karun)

Seringkali guru membuat objek yang terkait dengan tema dan menaruhnya di dalam kotak. Kotak
tersebut nantinya berisi barang-barang yang dapat menjelaskan hal-hal yang terdapat dalam topic
pembahasan. Selain itu guru juga dapat menggunakan barang-barang tersebut untuk menjelaskan
materi yang terkait, atau siswa juga dapat menggunakan barang tersebut untuk menjelaskan materi
yang telah ia terima.

Pengalaman langsung dapat berfungsi sebagai media langsung siswa untuk menggambarkan
peristiwa tersebut dalam pikirannya. Dan ketika guru membuat pengalaman pertama belajar siswa
dengan baik dan positif, hal tersebut dapat menumbuhkan antusias siswa, dan bersedia untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran.

Media grafis

Sebagai tambahan untuk menambahkan keterikatan dengan konten baru, melalui strategi diskusi
yang direncakan dan melalui materi yang diberikan isu didalamnya. Media grafis dapat menolong
guru dengan membuat diagram, table, gambar, atau bentuk visual yang lainnya. Media grafis ini
secara sadar dapat membantu siswa dalam menghubungkan pengalamannya dengan hal yang
sedang dipelajarinya.

Dan media grafis yang sering digunakan adalah tabel K-W-L. dari setiap hurup akan memberikan
petunjuk yang berbeda. K menjelaskan mengenai topik yang telah dipelajari siswa. Sebelum
pembelajaran berlangsung, siswa melakukan diskusi dan memikirkan ide yang dapat dihubungkan
dengan tabel tersebut. Huruf W menjelaskan tentang apa yang harus siswa ketahui. L menjelaskan
tentang apa yang harus siswa pelajari dari topik tersebut. Setelah berpatisipasi, siswa mencatat apa
yang telah ia pelajari. Mereka memerika pertanyaannya dan melihat apakah tiap pertanyaan
tersebut sudah terjawab, jika pertanyaan tersebut belum terjawab maka guru dapat menyarankan
siswa tersebut untuk memperoleh informasi dari sumber yang lain.

Anda mungkin juga menyukai