1 Latar Belakang
Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari
endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun
memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa
Magnetite, Hematite, Limonite dan Siderite. Kadang kala dapat berupa mineral:
Pyrite, Pyrhotite, Marcasite, dan Chamosite. Proses pengolahan bijih besi ini
dapat di olah dengan beberapa macam jenis alat, salah satu contohnya adalah
dapur tinggi listrik. Dan dalam proses bijih besi menjadi sebuah besi atau baja
juga dikenal proses sinter. 1.2 Rumusan Masalah 1. Beberapa metode dalam
ISI 2.1 Klasifikasi bijih besi (iron ores). Besi merupakan logam kedua yang
paling banyak di bumi ini. Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan
mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah
(residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi
Kadang kala dapat berupa mineral: Pyrite, Pyrhotite, Marcasite, dan Chamosite.
Beberapa jenis genesa dan endapan yang memungkinkan endapan besi bernilai
bijih besi, magnetit adalah mineral dengan kandungan Fe paling tinggi, tetapi
terdapat dalam jumlah kecil. Sementara hematit merupakan mineral bijih utama
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel mineral-mineral bijih besi bernilai
Magnetit FeO, Fe2O3 72,4 Magnetik atau bijih hitam Hematit Fe2O3 70,0 Bijih
merah Limonit Fe2O3.nH2O 59-63 Bijih coklat Siderit FeCO3 48,2 Spathic,
black band, clay ironstone Sumber : Iron & Ferroalloy Metals in (ed) M. L.
primer ( ore deposits ) Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi
menerobos batuan tua. Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses
karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang berasal dari aktivitas magma
tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku
gravitasi dan dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan
pelapukan dan mekanisma. Dengan nilai ekonomi yang dimilikinya para ahli
cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi, tetapi kebanyakan pada
umur Tersier dan masa kini, sebagian besar merupakan cadangan berukuran
kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat karena tererosi. Kebanyakan
cebakan berkadar rendah tetapi dapat ditambang karena berupa partikel bebas,
bergerak (air) Placer aluvial atau sungai Placer pantai Terkonsentrasi dalam
media gas/udara yang bergerak Placer Aeolian (jarang) Placer residual, Partikel
batuan yang lebih ringan. Jenis cebakan ini hanya terbentuk pada permukaan
tanah yang hampir rata, dimana didalamnya dapat juga ditemukan mineral-
mineral ringan yang tahan reaksi kimia (misal : beryl). Placer eluvial, Partikel
mineral/bijih pembentuk jenis cebakan ini diendapkan di atas lereng bukit suatu
kantong (pockets) permukaan batuan dasar. Placer sungai atau alluvial, Jenis ini
paling penting terutama yang berkaitan dengan bijih emas yang umumnya
berasosiasi dengan bijih besi, dimana konfigurasi lapisan dan berat jenis partikel
dikenal bahwa fraksi mineral berat dalam cebakan ini berukuran lebih kecil
batuan sumber (beku dan malihan) terbentuk dalam ukuran lebih kecil daripada
sedimen dikendalikan oleh berat jenis dan ukuran partikel (rasio hidraulik).
Placer pantai, Cebakan ini terbentuk sepanjang garis pantai oleh pemusatan
gelombang dan arus air laut di sepanjang pantai. Gelombang melemparkan
menunjukkan urutan terbalik dari ukuran dan berat partikel, dimana lapisan
dasar berukuran halus dan/ atau kaya akan mineral berat dan ke bagian atas
Placer pantai (beach placer) terjadi pada kondisi topografi berbeda yang
disebabkan oleh perubahan muka air laut, dimana zona optimum pemisahan
mineral berat berada pada zona pasang-surut dari suatu pantai terbuka.
cebakan ini adalah : magnetit, ilmenit, emas, kasiterit, intan, monazit, rutil,
xenotim dan zirkon. Mineral ikutan dalam endapan placer, Suatu cebakan pasir
atau juga mineral-mineral non-Fe yang dapat memberikan nilai tambah seperti :
rutil (TiO2), kasiterit (SnO2), monasit [Ce,La,Nd, Th(PO4, SiO4)], intan, emas
(Au), platinum (Pt), xenotim (YPO4), zirkon (ZrSiO4) dan lain-lain. Eksplorasi
bijih besi Penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi di Indonesia sudah
eksplorasi bijih besi primer, agar ada kesamaan dalam melakukan kegiatan
tersebut diatas sampai pelaporan. Tata cara eksplorasi bijih besi primer meliputi
peralatan antara lain peta topografi, peta geologi, alat pemboran inti, alat ukur
topografi, palu dan kompas geologi, loupe, magnetic pen, GPS, pita ukur, alat
pembuatan paritan dan sumur uji, pengukuran topografi, survei geofisika dan
pemboran inti. Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain
meliputi analisis kimia dan fisika. Unsur yang dianalisis kimia antara lain :
Fetotal, Fe2O3, Fe3O4, TiO2, S, P, SiO2, MgO, CaO, K2O, Al2O3, LOI.
Analisis fisika yang dilakukan antara lain : mineragrafi, petrografi, berat jenis
Survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap
Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang rnerupakan deliniasi awal dari suatu
mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah
pertama kali yang perlu dikaji, dihitung sesuai standar perhitungan cadangan
yang berlaku, karena akan berpengaruh terhadap optimasi rencana usaha
tambang, umur tambang dan hasil yang akan diperoleh. Dalam hal penentuan
mempunyai kadar besi (Fe) sekitar 35% 40% berbentuk besi oksida hematit
(Fe2O3) dan bercampur dengan material ikutan seperti SIO2, Al2O3, CaO,
MgO, TiO2, Cr2O3, NiO2, P, S dan H2O Untuk meningkatkan kadar besi (Fe)
(Crushing) Bahan baku dalam bentuk batuan atau pasir dihancurkan sampai
lagi terpisah dengan kotoran atau mineral mineral ikutan yang tidak diinginkan,
(Magnetic Separator) Untuk memisahkan material logam dan non logam dengan
pencucian dengan menggunakan air dalam mesin silender yang dilapisi magnet
apabila bijih besi tersebut banyak mengandung hematit Fe2O3 atau magnetit
(Fe3O4) akan terpisah sempurna sehingga kemurnian dari oksida besi
bijih besi banyak mengandung bijih hematit (Fe2O3) diubah menjadi magnetit
(Fe3O4) yang mempunyai daya magnit lebih kuat sehingga terpisah antara
material yang non magnet dan dihasilkan kadar Fe sampai 65%. 5. Proses
Kalsinasi (Rotary Dryer) Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air
yang berlawanan (counter current) Dihembuskan gas panas dari burner (temp.
alat ini material bijih besi dicampur dalam alat mixer agitator dengan komposisi
kekuatan yang cukup kuat untuk dapat dibawa ke proses selanjutnya, sedang
batubara fungsinya untuk meningkatkan kadar besi dengan cara proses reduksi
dari internal pada proses selanjutnya. Prinsip kerja dari alat ini adalah proses
aglomerisasi konsentrat bijih besi yang telah bercampur batubara dan binder
mempunyai kuat tekan 5 kg/pellet dan kuat jatuh 5 kali, hal ini diperlukan agar
kandungan besi oksida menjadi besi murni dengan cara proses reduksi external
dengan gas alam (gas CO) dan reduksi Internal dari Batubara Dengan
temperatur 1700C akibat dari proses ini material oksida besi akan terpisah
membentuk besi murni (Fe 92%) dan oksidanya membentuk gas CO2. Prinsip
dengan RPM dan sudut kemiringan tertentu kemudian dihembuskan gas panas
dari arah berlawanan (counter current) kemudian dari titik titik tertentu di
semprotkan gas CO dari gas alam sehingga akan terjadi proses reduksi dari
cooler sampai temperatur 60C dan siap untuk dikemas atau curah. Hasil yang
keluar dari alat ini sudah merupakan produk sponge iron yang berupa pellet
dengan qualitas sesuai produk standart ASTM, JIS, DIN dan mempunyai
kekuatan tekan 250mpa dengan diameter 12-15 mm. 8. Produksi Pig Iron Hasil
pellet (green pellet) yang dihasilkan dari proses pelletizer dimasukkan dalam
tungku (blast furnace) dimasukkan larutan kapur, gas CO sebagai zat pereduksi
besi (Fe) dan akan terpisah karena perbedaan berat jenis dari kotorannya (slag),
kemudian kandungan besinya akan masuk ke mesin casting (cetak) sesuai
kebutuhan dengan kandungan Fe total 95% dalam produk jadi Pig Iron. 2.2
Konstruksi mesin-mesin pengolah bijih besi (iron ores) a) Dapur tinggi: Proses
produksi didalam dapur tinggi terdiri atas 4 tahap : 1. Proses pemasukan muatan
Pemasukan Muatan Yang dimaksud dengan muatan dapur tinggi adalah isi dari
dapur tinggi yang terdiri atas bahan bakar kokas, biji besi dan bahan tambah
yang berupa batu kapur. Proses Reduksi Reduksi yaitu Oksid arang C(O) dan
kokas serta zat arang C. Proses ini terjadi sangat cepat. Pada proses reduksi
terdapat gas CO2 1. Daerah reduksi Muatan akan mulai melebur dan bergerak
Muatan dapur tinggi yang berisi kokas, biji besi dan batu kapur setelah
bawah mengalami proses reduksi. Hasil produksi dapur tinggi - Besi kasar
sebagai bahan dasar pembuatan baja - Terak - Gas dapur tinggi b) Jaw Crusher
ukuran yang lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan
terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher
yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya.
giling (grinder), mesin giling ultrahalus (ultrafine grinder) dan mesin potong
primer digunakan untuk mengerjakan bahan mentah hasil tambang dan dapat
menjadi partikel yang ukurannya, barangkali 0.25 inchi .Untuk pemecah secara
mesinnya. 3 stage yang dilalui adalah : Coarse size reduction ( reduksi ukuran
umpan 0.25-0.5 in Table. Jenis crusher beserta rasio reduksi Tipe crusher Rasio
reduksi Jaw Gyratory True 4: 9:1 3:1 10:1 Cone (standard) 4:1 6:1 Roll
Single roll Double roll Maksimum 7:1 Maksimum 3:1 Impact Sampai 15:1 1.
Jaw crusher Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi
pemecah batu yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan
sesuai untuk penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap
tinggi hingga dapat mencapai 320Mpa. Keuntungan stone crusher model jaw
crusher ini antara lain : struktur sangat sederhana sehingg perawatannya mudah
kapasitas yang fleksibel Proteksi dari over load Efisiensi tinggi dan biaya
operasi yang rendah Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik Untuk
pengolahan menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi, bijih
timah, mangan, bijih perak, bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball
clay, barit, basal, bentonit, kokas, beton, dolomit, feldspar, granit, kerikil,
gipsum, kaolin, batu kapur, marmer, kuarsa, pasir silika, dll. Sering digunakan
kelebihan dalam pemeliharaan mudah dan baik untuk instalasi. Jaw crusher
dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk akhir. Mereka
pertengahan dan batu lunak dan bijih seperti terak, bahan bangunan, marmer,
industri metalurgi, konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dll
Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher: Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan
motor . Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan
slot wheel untuk terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee
board dapat dihancurkan dan diberhentikan membuat jaw plate bergerak
seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang melalui
pembukaan pemakaian. kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu
jepit, sementara jepit yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang
rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih
atau batu-batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua rahang besi atau baja.
Konstruksinya mempunyai sepasang rahang yang satu diam dan yang satunya
pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan & potongan. Jaw
crusher ada 2 jenis, yaitu: 1. Jaw crusher system blake ( titik engsel diatas ) 2.
Jaw crusher system dodge ( titik engsel dibawah ) 1. Sistem Blake dgn ciri-
ciri titik engsel di atas, bagian bawah bergerak mundur maju CARA KERJA :
togel yang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang ayun. Titik
pivat terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua rahang pada garis
tengah bukan rahang. Pada system ini, umpan dimasukkan kedalam rahang
berbentuk V yang terbuka ke atas. Satu rahang tetap dan tidak bergerak,
sedangkan rahang yang satu lagi membuat sudut 20 derajat 30 derajat dan
dapat bergerak maju mundur yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga
memberikan kompresi yang besar terhadap umpan yang terjepit diantara dua
rahang. Muka rahang ini mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan
besar yang terjepit antara bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang
bawahnya yang lebih sempit dan dipecah. Pada mesin ini baut pecah yang
berfungsi sebagai penahan apabila terdapat material solid dengan ukuran yang
lebih besar dan keras maka dia akan pecah dengan sendirinya tetapi tidak akan
merusak keseluruhan dari pada alat jaw crusher. 2.3 Proses dan hasil proses
rangka membentuk fase kristal baru sesuai dengan yang diinginkan dan
maupun bahan logam. Proses sintering akan berpengaruh cukup besar pada
bergantung pada lama dan atau suhu sintering. Semakin besar suhu sintering
kecilnya suhu juga berpengaruh pada bentuk serta ukuran celah dan juga
sintering dapat ditentukan dari eksperimen termal seperti DTA, DTG, dan DSC.
Sintering bahan keramik biasanya ditentukan sekitar 75% dari titik leleh total .
Pada proses sintering, terjadi proses pembentukan fase baru melalui proses
pemanasan dimana pada saat terjadi reaksi komponen pembentuk masih dalam
bentuk padat dari campuran serbuk. Hal ini bertujuan agar butiran-butiran
(grain) dalam partikel-partikel yang berdekatan dapat bereaksi dan berikatan.
Proses sintering fase padat terbagi menjadi tiga padatan, yaitu: a. Tahap awal
Pada tahap awal ini terbentuk ikatan atomik. Kontak antar partikel membentuk
leher yang tumbuh menjadi batas butir antar partikel. Pertumbuhan akan menjdi
semakin cepat dengan adanya kenaikan suhu sintering. Pada tahap ini
menengah Pada tahap ini terjadi desifikasi dan pertumbuhan partikel yaitu butir
kecil larut dan bergabung dengan butir besar. Akomodasi bentuk butir ini
menghasilkan pemadatan yang lebih baik. Pada tahap ini juga berlangsung
desifikasi dan pertumbuhan butir terus barlangsung dengan laju yang lebih
pergeseran batas butir terus berlanjut. Apabila pergeseran batas butir lebih
lambat daripada porositas maka porositas akan mucul dipermukaan dan saling
berhubungan. Akan tetapi jika pergeseran batas butir lebih cepat daripada
porosositas maka porositas akan mengendap di dalam produk dan akan sulit
dan homogen, maka pada proses sintering harus terjadi homogenisasi. Jika
terdapat lapisan oksida pada serbuk logam, proses sintering yang diharapkan
bisa menjadi lebih lambat. Selain lapisan oksida ini menyebabkan produk yang
dihasikan menjadi lebih getas, lapisan oksida tersebut juga menghambat proses
difusi antar partikel serbuk saat sintering dan meningkatkan temperatur
sintering. Lapisan oksida yang menempel pada serbuk terbentuk akibat kontak
antar permukaan serbuk dengan udara dan akibat perlakuan yang diterima
serbuk saat proses produksi metalurgi serbuk berlangsung. Oksida pada serbuk
sintering berlangsung. Hasil proses sintering 1. Plat. 2. Hot wheel (roda gila). 3.
Gear (gear mesin). 4. Baut dan mur. 5. As dan pipa besi. Diposkan oleh
Budi Utomo Create Your Badge Blogger templates Entri Populer Makalah Blast
umumnya dapur tinggi digunakan untuk mengolah bijihbijih besi untuk dij...
Definisi Besi Besi adalah? Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi
dengan peak power di RPM mana yang suda... Validitas dan Reliabiliras Dalam
mengukur seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai. Hal ini berarti
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya kami masih diberi
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baja merupakan salah satu bahan yang
sangat banyak dipakai di ... Makalah Iron Ores (Bijih Besi) BAB I
paling banyak di bumi ini. Karakter dari endapa... Makalah Pompa Injeksi jenis
semakin maju, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan du... Dapur
dapur listrik merupakan cara yang paling baik dan meng... Makalah Modifikasi
Satrio Page2 Bimbel Platinum College Tokoku Diwe About Download Anime
Pages Beranda Foto liburan saya Tentang saya Pages - Menu Beranda Tentang
saya Google+ Badge Entri Populer Makalah Blast Furnace (Dapur Tinggi) BAB
adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang... Cara menentukan
Venturi karburator Rumus Menentukan Venturi Karburator Bagaimana
merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunianya kami masih diberi kes... Makalah Pembuatan
Belakang Baja merupakan salah satu bahan yang sangat banyak dipakai di ...
Makalah Iron Ores (Bijih Besi) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Karakter dari
1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia semakin maju, sehingga semua hal
Latar Belakang Pembuatan baja dalam dapur listrik merupakan cara yang paling
memenuhi tugas matakuliah Elektronika Dasar yang ... Mengenai Saya Foto