BAB I
SISTEM BAHAN BAKAR
PERHITUNGAN EFISIENSI DAYA SATU POMPA HSD UNTUK DUA UNIT 3 DAN 4
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dibahas pada makalah ini adalah :
Tingginya daya pemakaian sendiri pada PLTU 3 dan 4 sehingga diperlukan adanya
perhitungan efisiensi daya saat pemakaian 1 pompa HSD untuk 1 unit dengan pemakaian 1
pompa HSD untuk 2 unit yaitu unit 3 dan 4.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan Telaaf Staf ini adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan penggunaan satu pompa HSD untuk unit 3 dan 4 saat normal
operasi.
2. Efisiensi pemakaian daya pada satu pompa HSD untuk mengurangi pemakaian
sendiri.
untuk efisiensi pemakaian daya sendiri maka satu pompa HSD dapat digunakan untuk dua
unit.
Gambar diatas merupakan diagram line HSD mulai dari HSD service tank sampai menuju
burner. Bahan bakar HSD yang akan digunakan akan diambil dari HSD service tank,
selanjutnya HSD menuju strainer atau penyaring. Terdapat 2 strainer pada masing-masing
unit, strainer satu digunakan untuk beroperasi dan strainer yang lain diposisikan standby. Pada
strainer terdapat DP (differential pressure) dan batasannya adalah 0.5 kg/cm2, apabila DP
telah mencapai 0.5 kg/cm2 maka annaunciator di CCR akan menyala dan strainer harus
segera dibersihkan dan di pindah ke strainer lain yang diposisikan standby. Setelah dari
strainer HSD baru masuk ke pompa HSD dan kemudian disalurkan menuju burner. Apabila
bahan bakar HSD tidak digunakan maka HSD akan tetap sirkulasi kembali munuju HSD
service tank.
Pada line HSD diatas terdapat FV-25 berfungsi sebagai pengatur aliran yang masuk
menuju burner. Pada line main burner terdapat charge valve dan juga trip valve, sedangkan
untuk line yang menuju ignitor hanya ada trip valve. Pada saat line HSD akan digunakan perlu
adanya leak test, apakah line HSD terjadi kebocoran atau tidak. Kerja dari Charge valve adalah
pada saat leak test aliran HSD oil akan melewati charge valve, setelah melewati charge valve
dan pressure sudah terpenuhi maka charge valve akan tertutup saat sudah tertutup akan
dilihat apakah terjadi penurunan pressure atau tidak. Apabila tidak ada penurunan pressure
maka leak test sudah tercapai dan trip valve akan terbuka. Trip valve juga berfungsi sebagai
pengaman apabila terjadi gangguan pada sistem HSD, apabila terjadi gangguan maka trip
valve akan tertutup sehingga HSD tidak dapat mengalir menuju burner. Pada burner ataupun
ignitor terdapat shut off valve yang mempunyai dua kondisi yaitu terbuka atau tertutup. Apabila
saat operasi tidak menggunakan HSD maka shut off valve akan tertutup dan begitu juga
sebaliknya apabila menggunakan HSD maka shut off valve akan terbuka.
Daya pada pompa HSD diambil dari pemakaian daya sendiri untuk unit 3 dan 4, sehingga
pemakaian daya sendiri untuk unit 3 dan 4 cukup tinggi. Untuk perhitungan efisiensi daya saat
menggunakan 1 pompa untuk 2 unit dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
P = 3 * I * V * cos (1)
Dari rumus diatas kita dapat mengetahui penggunaan daya yang dipakai pada pompa
HSD dan berapa biaya yang dibutuhkan saat penggunaan 1 pompa untuk setiap unit dan 1
pompa untuk 2 unit.
Perhitungan daya 1 pompa untuk 1 unit :
Diketahui :
I = 7,4 A
V = 440 V
Cos = 0,88
P = 3 * I * V * cos
Saran:
1. Sebaiknya menggunakan 1 pompa HSD untuk 2 unit untuk mengurangi pemakaian
daya sendiri dan efisiensi di PLTU unit 3 dan 4.
BAB II
SISTEM PENDINGIN
PENAMBAHAN SIGHT GLASS PADA LINE SERVICE WATER LUBRICATION
CIRCULATING WATER PUMP
2.2 Permasalahan
Permasalahan yang dibahas pada makalah ini adalah :
Tidak adanya indikator yang dapat menunjukan pemakaian service water untuk
lubricarion bearing Circulating water pump sehingga pemakaian service water menjadi
bertambah.
2.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan Telaaf Staf ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memastikan penggunaan service water sebagai lubrication bearing pompa
CWP.
2. Untuk memantau aliran service water ke lubrication bearing CWP.
2. Indikasi adanya line service water yang bocor yang terpasang didalam tanah sehingga
menyebabkan pemakaian service water menjadi lebih banyak.
Raw Water F
Tank
Counter Service water
Service water pump
Flow Strainer
Selenoid
Discharge glass valve
CWP
Strainer
Flow
sensor
Dari gambar diatas alur dimulai dari storage kemudian service water di salurkan
menggunakan service water pump dengan pressure 8 kg/cm2. Setelah service water pump
terdapat counter service water yang digunakan untuk menghitung pemakaian service water.
Service water ini sendiri juga digunakan untuk lubricating bearing CWP. Lubricating pada
bearing bertujuan sebagai pendingin untuk mencegah agar temperatur pada bearing tidak
tinggi, apabila temperatur pada bearing tinggi dalam waktu tertentu maka akan mengakibatkan
kerusakan pada bearing dan terjadi vibrasi pada CWP dan apabila dibiarkan terus menerus
maka CWP dapat mengalami kerusakan. Terdapat selenoid valve pada line service water
lubricating bearing CWP yang bertujuan untuk mengatur aliran service water yang akan
digunakan untuk lubricating. Service water digunakan apabila flow air laut yang masuk < 30
L/m dan saat start awal CWP juga menggunakan service water. Pada line sisi air laut terdapat
strainer yang digunakan untuk menyaring sampah sampah yang ikut masuk bersama aliran
air laut.
Penggunaan service water sebagai lubricating terkadang tidak dapat terdeteksi
dikarenakan tidak adanya indikator yang dapat memastikan adanya aliran atau tidak pada line
service water. Sedangkan selenoid valve yang digunakan untuk mengatur aliran service water
yang masuk bisa terindikasi adanya kerusakan karena tempat dari selenoid valve itu sendiri
lembab sehingga terjadi gangguan pada selenoid valve sehingga selenoid valve tidak dapat
tertutup secara penuh. Hal ini dapat mengakibatkan penggunaan service water banyak untuk
lubricating. Selain dari terganggunya kerja dari selenoid valve, pemakaian service water yang
banyak juga diindikasikan berasal dari kebocoran pada line service water itu sendiri. Desain
line service water yang menuju CWP ada yang tertutup atau tertanam didalam tanah sehingga
pada line tersebut tidak diketahui apakah terjadi kebocoran atau tidak. Untuk mengamati
penggunaan sevice water maka diperlukan adanya sight glass agar dapat memastikan aliran
pada service water.
Raw Water F
Tank
Counter Service water
Service water pump
Rencana
tempat flow
glass
Flow Strainer
Selenoid
Discharge glass valve
CWP
Strainer
Flow
sensor
Saran :
Perlu penambahan sight flow indikator pada line service water sehingga dapat
memantau adanya aliran.