Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Wahyu

Wahyu menurut bahasa ialah memberikan sesuatu dengan cara yang samar dan cepat
sedangkan menurut pengertian agama, wahyu adalah pemberitahuan tuhan kepada nabinya
tentang hukum-hukum tuhan, berita-berita dan cerita-cerita dengan cara yang samar tetapi
meyakinkan kepada nabi / rasul yang bersangkutan, bahwa apa yang diterimanya adalah dari
Allah sendiri. Sesuai dengan ayat 51 dari surat Al-Surra.

Berdasarkan atas ayat tersebut maka wahyu itu ada tiga macam:

1. Pemberitahuan tuhan dengan cara ilham tanpa perantaraan termasuk mimpi yang tepat dan
benar, misalnya habi Ibrahim diperintah melalui mimpi menyembelih puteranya (Ismail).
Peristiwa ini diungkapkan oleh Allah dalam surat Al- Shofat ayat 102.

2. Mendengar firman Allah dibalik tabir, seperti yang dialami nabi Musa ketika menerima
pengangkatan kenabianya. Peristiwa ini disebutkan dalam surat Thaha ayat 11-13. Demikian
pula peristiwa miraj nabi Muhammad, dimana nabi menerima perintah langsung dari Allah
SWT untuk mendirikan shalat lima waktu

Al-Quran adalah wahyu dari Allah swt

Al-Quran atau Quran (bahasa Arab: al-Qurn) ialah kitab suci bagi umat Islam.
Menurut ajaran Islam, al-Quran ialah wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu'alaihi Wasallam. melalui perantaraan malaikat Jibril yang sampai ke zaman
sekarang secara mutawatir. Perihal diturunkan al-Quran mempunyai kaitan rapat dengan
Lailatul Qadar. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara beransur-ansur dalam
tempo 23 tahun. Dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Quran Allah subhanahu wa
ta'ala berfirman: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Quran), dan
kamilah yang akan menjaganya. (AL Hijr 15:9)

Lafaz al-Quran dari segi bahasa adalah bacaan atau himpunan huruf dan kalimah. Ini
berdasarkan firman Allah:

Sesungguhnya Kamilah Yang berkuasa mengumpulkan al-Quran itu (dalam dadamu), dan
menetapkan bacaannya (pada lidahmu); Oleh itu, apabila Kami telah menyempurnakan
bacaannya (kepadamu, Dengan perantaraan Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu;
(surah al-Qiyamah, 75:17-18)
Sejarah Turunnya al-Quran
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan
maknanya. Al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga
bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi
umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.

Proses turunnya Al-Quran


Al-Quran diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat
Jibril. turunnya Al-Quran ini tidak dengan sekali turun, tetapi berangsur-angsur dari waktu
kewaktu. Turunnya ayat Al-Quran ini menurut sebagian ulama ada latar belakang (azbab An-
nuzul) terlebih dahulu.

Al-Quran turun pertama kali pada malam lailatul qadar, sebagai pemberitahuan kepada
penduduk samawi (para malaikat) bahwa betapa mulianya ummat Nabi Muhammad Saw.

Proses turunnya Al-Quran ada dua tahap, yaitu :


1. Dari lauhil mahfuz ke sama' (langit) dunia secara sekaligus pada malam lailatul qadar :
Hal ini dipertegas dengan Firman Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 :

"bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai


petunjuk dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil)" Al-Baqarah : 185
Diperkuat dengan pernyataan Ibnu Abbas dan pengikutnya bahwa proses turunnya Al-Quran
dari baitul izzah ke langit dunia itu dunia pada malam lailatul qodar.

2. Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur.


Para ulama Islam sangat memahami bahwa Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi
Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril tidaklah sekaligus dalam bentuk satu kitab
sperti yang kita lihat sekarang. Al-Quran diturunkan secara bertahap, terkadang hanya satu
ayat, terkadang beberapa ayat, namun ada juga yang turun satu surat sekaligus. Proses
turunnya Al-Quran dari langit dunia ke bumi menurut satu riwayat AL-Quran diturun dalam
kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu dari malam 17 ramadhan, saat Nabi berusia 40
tahun, sampai dengan 9 dzulhijjah pada haji wada', saat usia Nabi Muhammad 63 tahun 10
hari.
Kebenaran Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT
1. Al-Qur'an hadir sebagai pedoman hidup bagi manusia secara komprehensif
Hal ini terbukti dari segala macam aturan dan hukum-hukum yang ad di dalam Al-
Qur'an bersifat mudah dan memudahkan, mulai dari yang kecil hingga aturan-aturan yang
kompleks. Berikut ini adalah bukti bahwa hukum yang ada dalam Al-Qur'an itu bersifat
mudah dan memudahkan.

Allah memberikan kewajiban namun terkadang kewajiban itu diggugurkan. Misal,


ibadah haji diwajibkan oleh Allah namun digugurkan kewajibannya bagi orang-orang
yang tidak mampu.
Allah meringankan suatu kewajiban dengan menggantinya. Misal, bila seorang wanita
sedang haid, maka ia dapat mengganti puasanya di lain waktu. Bila belum sanggup
berhaji maka berqurban, dsb.
Allah membuat kewajiban namun terkadang dapat dikurangi. Misal, bagi yang
melakukan perjalanan dapat mengqashar shalatnya, dari 4 menjadi 2.
Allah membuat kewajiban namun terkadang dapat diubah waktunya. Misal, shalat
jamak bagi mereka yang sedang bepergian jauh.

2. Al-Qur'an diturunkan kepada nabi yang tidak dapat membaca dan menulis
Seandainya Al-Qur'an tersebut diturunkan kepada orang yang mampu membaca dan
menulis bisa jadi isinya telah berubah sesuai dengan keingingan yang menerima ayat-
ayat tersebut. Namun kenyataannya Allah menurunkannya kepada Muhammad yang
tidak dapat membaca dan menulis, hal ini tidak memungkinkan bagi nabi untuk
merubahnya dan tidak mungkin pula Muhammad yang telah membuat sendiri ayat-
ayat Al-Qur'an tersebut.

3. Al-Qur'an diturunkan dalam jangka waktu yang lama


Seperti yang kita tahu bahwa Al-Qur'an diturunkan selama hampir 23 tahun. Dalam
waktu yang lama dan berangsur-angsur ini pasti telah banyak sekali saksi sejarah yang
mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an ini. Hal ini tidak memungkinkan bagi mereka untuk
bersepakat secara bersama-sama untuk mengubah isi dari Al-Qur'an itu sendiri. Dan
jika Al-Qur'an bukan merupakan wahyu dari Allah melainkan buatan Muhammad
SAW pastilah sudah terjadi kesemrawutan dalam penulisannya. Karena dalam jangka
waktu yang lama tersebut pastilah pola pikir manusia akan suatu hal mengalami
perkembangan.
Misalnya saja dua tahun lalu kita pernah menulis sesuatu, entah itu surat, puisi,
bahkan catatan harian kita, dan kita membacanya lagi saat ini bisa jadi kita tertawa
membacanya. Entah karena bahasanya yang aneh, atau karena pola pikir kita saat itu
yang belum berkembang sehingga banyak sekali kata-kata yang terasa janggal. Dan
sungguh.. Al-Qur'an tak ada satupun ayat yang saling bertentangan antar satu dan
yang lain. Inilah yang membuktikan bahwa Al-Qur'an bukanlah buah pikir manusia
melainkan wahyyu dari Allah SWT.
Kesimpulan

1. Pengertian Al-Quran
Al Quran adalah firman Allah yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW, yang tertulis dalam mushafmushaf, yang dinukil (diriwayatkan) dengan
jalan mutawatir, dan membacanya merupakan ibadah.

2. Al-Quran Sebagai Wahyu


Wahyu menurut bahasa ialah memberikan sesuatu dengan cara yang samar dan cepat
sedangkan menurut pengertian agama, wahyu adalah pemberitahuan tuhan kepada nabinya
tentang hukum-hukum tuhan, berita-berita dan cerita-cerita dengan cara yang samar tetapi
meyakinkan kepada nabi / rasul yang bersangkutan, bahwa apa yang diterimanya adalah dari
Allah sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://ragatrisni.multiply.com/journal/item/149/Argumen_tentang_Kebenaran_Al-
Quran_sebagai_Wahyu_Allah_SWT?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://quranhadits20.wordpress.com/2011/04/16/definisi-al-qur%E2%80%99an-dan-wahyu/
http://religiousstudy.heck.in/pembahasan-makalah-mukjizat-al-quran.xhtml
http://cinta-allahswt.blogspot.com/2011/05/al-quran-sebagai-wahyu.html

Anda mungkin juga menyukai