Kerangka konseptual serupa dengan konstitusi yakni suatu system koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka konseptual sangat berguna dalam terbentuknya suatu keputusan yang sesuai
dengan aturan dan konsep yang terbentuk sebelumnya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil keputusan. Kerangka konseptual juga sangat dibutuhkan dalam Akuntansi karena
memungkinkan IASB menerbitkan suatu pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari
waktu ke waktu, dan dapat menetapkan standar akan suatu hasil dari Akuntansi yang logis.
Selain itu, agar dapat memberikan informasi yang berguna, penyusunan laporan
keuangan harus berdasarkan standar dan aturan yang berlaku. Untuk itu pelaporan keuangan
memerlukan kerangka konsep sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Kerangka konseptual dibutuhkan agar aturan pelaporan keuangan dapat berguna dan
tidak mengambang. IASB dan FASB masing-masing memiliki konsep tersendiri, dimana
kerangka konseptual IASB tercermin pada dokumennya, sedangkan FASB ada pada
pengembangan dokumen itu, sekarang FASB dan IASB telah bekerja sama untuk menghasilkan
konsep yang dapat diterima secara umum.
IFRS membagi kerangka konseptual pelaporan keuangan kedalam tiga level yaitu,
pertama adalahfirst level : basic objective, kedua second level : fundamental
concept, ketiga third level : Recognition, measurement, and disclosure concept.