Format Laporan Mandiri Husnul
Format Laporan Mandiri Husnul
Format Laporan Mandiri Husnul
Andi Husnul Khatimah1, Chandra Arsandi2, Try agustianingsih3, Janne Lorens4, Inriyani
Sari5
Abstrak
Tujuan praktikum ini adalah untuk memaparkan kasus penyakit pada hewan
besar khususnya sapi, antara lain : Pregnancy Toxemia, Paresis Purpuralis, dan Tumor.
Seekor sapi Freisen Holstein bernama Mocachino yang berumur 6 tahun, BCC 1
dengan anamneses ramabut kasar dan dipenuhi caplak, tidak pernah diberikan obat
cacing, dan di kandangkan dengan beberapa sapi lainnya, memiliki temperature 39o C,
frekuensi nafas 36x/menit, frekuensi nadi 36x / menit, habitus/tingkah laku yang jinak.
Hasil pemeriksaan klinis tidak ditemukan adanya suatu penyakit yang spesifik baik itu
penyakit Pregnancy Toxemia, Paresis Purpuralis, dan Tumor. Hanya saja sapi sangat
kurus, dengan infestasi caplak yang cukup banyak, ada lesi di sekitar mata, serta tulang
pelvis juga tidak seimbang. Tidak terdapat adanya kelainan suatu penyakit serius, serta
bergerak aktif. Pemeriksaan lanjutan (lab) yang disarankan adalah swab pada lesi dan
pemeriksaan mikroskopis serta pemeriksaan fases untuk melihat adanya telur cacing.
Terapi yang dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sapi tersebut agar ektoparasit
tidak muncul, pemberian obat cacing secara teratur, pemberian vitamin untuk penunjang
kesehatan dan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi pada luka.
Kata kunci: Sapi, Pregnancy Toxemia, Paresis Purpuralis, dan Tumor
Pendahuluan
Pregnancy toxemia lebih hewan yang terjadi pada waktu atau
sering terjadi pada sapi atau kambing segera setelah melahirkan yang
pada minggu-minggu terakhir manifestasinya ditandai dengan
kebuntingan. Penyakit ini dapat terjadi penderita mengalami depresi umum,
juga pada ruminansia lain seperti sapi tak dapat berdiri karena kelemahan
dan lebih dikenal sebagai ketosis dan bagian tubuh sebelah belakang dan
terjadi sebelum atau setelah partus tidak sadarkan diri (Hardjopranjoto
(LeValley, 2012). 1995).
Milk fever dapat disebut juga
paresis puerpuralis, hypocalcaemia, Tumor merupakan sekelompok
calving paralysis, parturient paralysis, sel-sel abnormal yang terbentuk dari
dan parturient apoplexy. Milk fever hasil proses pembelahan sel yang
adalah penyakit metabolisme pada berlebihan dan tak terkoordinasi.
Tinjauan Pustaka minggu - minggu akhir
kebuntingan yaitu 70 % dari
1. PREGNANCY TOXEMIA kebutuhan energi untuk
pertumbuhan terjadi di akhir
A. Etiologi kebuntingan. Pada saat anak
tumbuh dengan pesat,
Pregnancy toxemia (ketosis) pengingkatan jumlah ruang dan
merupakan penyakit karena adanya energi menjadi sangat diperlukan
gangguan metabolisme pada akhir disamping protein dan energi
kebuntingan (Dalrymple, 2004). untuk pemeliharaan (Dalrymple,
2004).
B. Penyebab Pada saat yang sama,
kapasitas dari rumen akan
Pregnancy toxemia bukan mengecil karena fetus akan
merupakan penyakit menular dari satu tumbuh serta mengambil ruang
hewan betina bunting ke hewan betina yang lebih pada rumen. Hal ini
lain. Kambing, sapi atau lembu dan menyebabkan betina bunting tidak
sapi yang mengalami penyakit ini menerima cukup karbohidrat
mungkin tampaknya seperti menular (energi) dari makanan yang
karena manajemen nutrisi yang dimakannya. Sehingga tubuh
diberikan selama kehamilan adalah betina bunting akan memecah
sama. Pregnancy toxemia dapat terjadi lemak dan digunakan sebagai
pada induk muda maupun tua. sumber energi untuk dirinya
Kejadian pregnancy toxemia lebih sendiri dan untuk pertumbuhan
tinggi terjadi pad induk tua, gemuk anakanaknya. Apabila hal ini
dan kebuntingan kembar. Penyebab terjadi terus menerus tanpa
pregnancy toxemia yaitu gangguan adanya karbohidrat yang cukup di
konsumsi karbohidrat, kegemukan, dalam makanannya, Metabolisme
deposisi lemak dan beberapa kondisi lemak didalam tubuh menjadi
lain yang secara tidak langsung tinggi untuk mempertahankan
(konsumsi ransum, seperti badai, kehamilan yang menghasilkan
transportasi atau penyakit lain) keton. Maka bendabenda keton
(Dalrymple, 2004). (toksik yang dihasilkan akibat
pemecahan lemak) akan
1. Gangguan Konsumsi Karbohidrat dilepaskan ke dalam pembuluh
darah dan keton yang akan dapat
Pregnancy toxemia menyebabkan keracunan. Apabila
disebabkan oleh gangguan dalam hal ini berlangsung lama dan
penggunaan karbohidrat di dalam tubuh betina bunting tidak dapat
tubuh. Pada betina yang sedang mendetoksifikasi, maka akan
bunting, kebutuhan akan energi terjadi ketosis atau pregnancy
akan semakin meningkat. Hal ini toxemia (Dalrymple, 2004).
terjadi akibat ketidak seimbangan
kebutuhan energi dengan pakan 2. Kegemukan
yang diberikan. Dimana
kebutuhan energi yang mendadak Hal ini juga dapat terjadi
menjadi besar untuk pertumbuhan pada hewan bunting betina yang
anak yang sangat cepat pada terlalu gemuk. Lemak tersebut
akan memakan ruang pada rumen Kejadian induk pregnancy
sehingga rumen mengalami toxemia seringkali terjadi 1-3 minggu
gangguan dalam menampung sebelum kelahiran. Gejala induk yang
makanan. Selain itu perjalanan menderita tampak lesu, lamban dan
suatu penyakit lain juga dapat nafsu makan menurun. Gejala pertama
menyebabkan gangguan metabolik yang umum terlihat pada sapi betina
seperti ketosis. Pregnancy toxemia adalah kehilangan nafsu makan.
atau ketosis terjadi pada dua Sehingga induk menjadi tertekan dan
minggu terakhir kebuntingan memiliki kontrol otot yang lemah
(Dalrymple, 2004). sehingga gemetar ketika bergerak,
induk juga kehilangan
3. Deposisi Lemak ketidakseimbangaan tubuh sehingga
sering sudah duduk susah berdiri dan
Selama kebuntingan, tubuh sering urinasi. Pada awal penyakit,
berusaha mendapat energi dari sapi betina akan menunjukkan hasil
sumber lain ketika suplai positif adanya benda keton dalam urin
karbohidrat rendah. Sumber dan dicirikan dengan memiliki bau
alternatif produksi glukosa dari manis atau busuk. benda keton
substansi nonkabohidrat yang merupakan hasil dari pemecahan
mudah untuk sumber glukosa lemak yang ditemukan dalam darah
fetus. Kejadian pregnancy toxemia dan urin. Biasanya terjadi kematian
sering terjadi bersamaan dengan dalam beberapa hari. Kadangkala juga
permulaan produksi susu. Selama mengakibatkan kebutaan dan
masa akhir kebutingan rata-rata mengertakkan gigi atas dan bawah
30-40 gram/hari glukosa yang (gridding teeth) (Browning, 2008).
dibutuhkan setiap fetus (Browning,
2008). D. Tipe-Tipe Pegnancy Toxaemia
Induk dengan cadangan
lemak cukup dapat menjadi a. Primary Pregnancy toxemia
sumber energi cadangan. Proses
penyimpanan lemak dengan Tipe ini disebabkan
konsekuensi kapasitas hati kekurangan nutrisi secara signifikan
sehingga dapat menyebabkan pada 6 minggu akhir kebuntingan.
hepatic lipidosis atau fatty liver Sering terjadi pada saat musim dingin
dan akhirnya merusak fungsi hati. karena pakan yang dikonsumsi hanya
Ketika induk menghasilkan lemak rumput kering yang hitam
pada jaringan akan menghasilkan danwitchgrass. Sehingga konsumsi
racun tinggi sebagai zat buang rumput hijau menjadi jarang. Diikuti
yang disebut benda keton yang penurunan pemberian pakan tambahan
akan dilepas pada pembuluh darah seperti gandum, disertai cuaca yang
yang menyebabkan peningkatan buruk ataupun disebabkan stress
akumulasi lemak hati (Browning, (misalnya karena pengangkutan,
2008). Ketika ini terjadi terlalu dikejar, dsb). Pemberian hay tidak
cepat tubuh induk tidak dapat dapat mencukupi kebutuhan energi
mendetoksifikasi keton cukup sehingga pencegahan harus menjadi
cepat. fokusnya (Browning, 2008).
Daftar Pustaka