Anda di halaman 1dari 11

SILVANA.

A
C034 171 009

Program Profesi Dokter Hewan


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2018
Displasia Abomasum (DA) adalah suatu
perpindahan abomasum dari lokasi sebenarnya.
Pergeseran abomasum pada sebagian besar
kejadian mengarah ke kiri (80%), dimana sebagian
abomasum bergeser dan terletak di sebelah
lateral kiri rumen, di belakang omasum, dengan
kurvatura mayor abomasum yang terjepit
diantara rumen dan dinding perut sebelah ventral.
 Kejadian Displasia Abomasum (DA) biasanya
diawali dengan adanya atoni abomasum dan
timbunan gas sehingga abomasum mudah sekali
bergeser.
 Sapi mengalami anoreksia
 Terjadi distensi abdomen bagian kiri
 Sapi gelisah dan lesu
 Sapi mengalami diare dan dehidrasi
Inspeksi :
- Perbesaran abdomen di sebelah kiri
- Hewan tampak lesu, gelisah
- Kotor pada daerah anus akibat diare

Palpasi :
- Rasa sakit pada daerah abdomen
- Distensi abdomen pada bagian ventral fossa
paralumbar sebelah kiri yang kadang-kadang
meluas sampai ke atas

Perkusi & Auskultasi :


- Terdengar suara nyaring (resonan/ping sound)
pada pendengaran dengan stetoskop pada saat
rusuk di dekatnya diperkusi dengan jari-jari

-Suhu dan frekuensi pulsus hanya mengalami


kenaikan sedikit.
- Tonus rumen mengalami penurunan.
Pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya
ketonuria (Dipstick)
Diagnosis
Penentuan diagnosa didasarkan pada suara “ping” pada saat auskultasi dan
perkusi daerah abomasum

Diagnosa Banding
- Ketosis primer/sekunder
- Hernia diafragmatika
- Operasi dengan incisi pada daerah fossa paralumbar
sebelah kiri. Setelah reposisi ventral abomasum
dipertautkam dengan dinding abomasum sebelah ventral
(omentopeksi)
- Laparoskopi
- Rolling technique
Pengobatan tambahan pada hewan dengan
DA meliputi mengobati penyakit ikutan (misalnya,
metritis, mastitis, ketosis). Kalsium borogluconat
atau kalsium glukonat SC atau gel kalsium PO
membantu mengembalikan motilitas abomasum
dalam banyak kasus. Pemberian erythromycin (10
mg / kg, IM) pada saat pembedahan meningkatkan
tingkat pengosongan abomasal dan produksi susu
pada periode pasca operasi. Antimikroba diberikan
untuk mengendalikan infeksi intraoperatif. Namun,
pemberian antimikroba untuk efek
nonantimicrobial tidak dianjurkan.
1. Pemberian konsentrat harus dikurangi 2-4
minggu setelah melahirkan
2. Pemberian hijauan ditambah jumlahnya
3. Frekuensi pemberian hijauan sesering
mungkin dan juga jangan sampai
kegemukan saat partus
4. Usahakan ternak dapat secara aktif
berjalan-jalan di tempat yang lapang
(kandang,padang penggembalaan) maupun
paddock

Anda mungkin juga menyukai