Anda di halaman 1dari 10

PENYAKIT METABOLISME DAN PENANGANANNYA PADA SAPI

(PREGNANCY TOXAEMIA, PARESIS PUERPURALIS, TUMOR)

Inriyani Sari1, Candra Arsandi2, Try Augustianingsih3, Janne Lorens4, Andi Husnul
Khatimah5

Bagian Bedah dan Radiologi. Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi


Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)

Korespondensi Penulis : indrianisari34@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan praktikum ini adalah memaparkan kasus Pregnancy Toxaemia, Paresis


Puerpuralis, dan Tumor pada Sapi. Suhu pada Sapi 39oC, frekuensi nadi 36 x/menit,
dan frekuensi nafas 36 x/menit. Hasil pemeriksaan klinis keadaan umumnya, tingkah
laku terlihat Lesu, warna mukosa mulut dan vagina yang normal, pertumbuhan
badannya termasuk kategori buruk, sikap berdiri tegak, pertulangan kepala tidak ada
kelainan, posisi tegak telinga normal, pada bagian mulut dan rongga mulut semua
terlihat normal, pada permukaan daun telinga sebelah kiri dan kanan tampak normal,
pemeriksaan pada leher yang meliputi perototan, trachea dan esophagus normal pada
saat inspeksi system pernapasan didapatkan hasil bahwa intensitas pernapasannya
normal, pada saat palpasi intercostals tidak didapatkan sesuatu yang tidak normal
pada bagian intercostals, pada saat auskultasi tidak didapatkan adanya kelainan, pada
saat dicoba untuk auskultasi jantung tidak dapat kelainan pada detak jantungnya
(normal), dan pada saat palpasi lymphonodus tidak ditemukan lymphonodus yang
membengkak. Pemeriksaan lanjutan pada daerah mata didapatkan adanya luka yang
diakibatkan oleh adanya infeksi dari parasit pada bagian mata. Terapi yang dilakukan
dengan diberikan obat penyemprotan dan tetes mata pada Sapi dan Multivitamin.
Kesimpulan pada Sapi yang digunakan dalam praktikum kali ini dalam keadaan
sehat, namun mengalami gangguan pada daerah mata dan tidak mengalami gangguan
penyakit seperti Pregnancy Toxaemia, Paresis Puerpuralis, dan Tumor
Kata Kunci: Sapi, Pregnancy Toxaemia, Paresis Puerpuralis, Tumor, Piperazin,
Tetramizole
Pendahuluan Paresis Puerpuralis merupakan
Salah satu penyakit yang sering penyakit gangguan metabolisme yang
terjadi di sapi perah yaitu Pregnancy terjadi pada sapi betina
Toxaemia terjadi akibat kekurangan menjelang/saat/sesudah melahirkan
glukosa di dalam darah dan tubuh. yang menyebabkan sapi menjadi
Peristiwa ini biasanya sering terjadi lumpuh. Paresis Puerpuralis ditandai
pada sapi yang bunting tua (masa dengan menurunnya kadar kalsium
kering) atau sapi-sapi habis melahirkan (Ca) dalam darah. Ca berperan penting
(Masa awal laktasi) dengan produksi dalam fungsi system syaraf. Jika kadar
susu yang tinggi (Jackie, 2004). Ca dalam darah berkurang drastis,
maka pengaturan sistem syaraf akan
terganggu, sehingga fungsi otak pun yaitu akibat gangguan penyakit
terganggu dan sapi akan mengalami tertentu yang menyebabkan terjadinya
kelumpuhan (Goff, 2003). gangguan metabolisme karbohidrat
Tumor adalah jaringan baru meskipun karbohidrat dalam pakan
(neoplasma) yang timbul dalam tubuh yang diberikan cukup. Kejadian
akibat pengaruh berbagai faktor ketosis yang bersifat sekunder dapat
penyebab dan menyebabkan jaringan terjadi akibat kasus Displasia
setempat pada tingkat gen kehilangan Abomasum, Metritis, Peritonitis,
kendali normal atas pertumbuhannya.5 Mastitis atau penyakit-penyakit yang
Istilah neoplasma pada dasarnya menyebabkan penurunan nafsu makan
memiliki makna sama dengan tumor. dalam waktu yang lama (Abidin,
Keganasan merujuk kepada segala 2008).
penyakit yang ditandai hiperplasia sel
ganas, termasuk berbagai tumor ganas Gejala Klinis
dan leukemia. Istilah kanker juga
menunjukkan semua tumor ganas
(Haalstra, 1973). Ada dua bentuk, yaitu adanya
pembuangan benda keton dan
Tinjauan Pustaka gangguan syaraf. Pada awalnya
A. Pregnancy Toxaemia biasanya hewan akan mengalami
Etiologi penurunan nafsu makan lebih dari 2
atau 5 hari, kemudian malas bergerak,
Pada masa kebuntingan tua kaki gemetar, jalan sempoyongan atau
kebutuhan akan glukosa meningkat bahkan tidak kuat berdiri. Pengeluaran
karena glukosa pada masa itu sangat benda2 keton bisa dideteksi dengan
dibutuhkan untuk perkembangan pedet adanya bau khas keton pada urine,
dan persiapan kelahiran. Sedangkan susu atau dari nafas sapi yang
pada masa awal laktasi glukosa menderita. Gejala gangguan syaraf
dibutuhkan sekali untuk pembentukan kadang-kadang dapat terlihat, ditandai
Laktosa (gula susu) dan lemak, dengan sering menjilat, memakan
sehingga jika asupan karbohidrat dari benda2 asing disekitarnya dan kadang
pakan kurang maka secara fisiologis kala bisa mengalami kebutaan (Abidin,
tubuh akan berusaha mencukupinya 2008).
dengan cara glukoneogenesis yang
biasanya dengan membongkar Diagnosis
asamlemak dalam hati. Efek samping
dari pembongkaran asam lemak di hati Dengan melihat gejala klinis pada
untuk di dapatkan hasil akhir glukosa sapi yang menderita, pemeriksaan
akan meningkatkan juga hasil samping adanya pengeluaran benda keton pada
yang disebut benda keton dalam darah. susu, urine dan nafas serta
Pregnancy Toxaemia dapat bersifat pemeriksaan kadar keton pada urine,
primer, seperti pada sapi yang susu atau darah. Pemeriksan cepat
mempunyai produksi susu tinggi benda keton untuk dilapangan
dengan pemberian karbohidrat dalam biasanya menggunakan dipstick.
pakan yang kurang. Tetapi Pregnancy Untuk keakuratan diagnosa sangat
Toxaemia juga bisa bersifat sekunder, penting diketahui penyakit gangguan
metabolit lain yang menjadi (hypocalcaemia), diikuti gejala
differensial dagnosa yang memiliki paresis puerpuralis.
gejala yang sama seperti hypocalcemia 2. Umur. Produksi susu secara
atau hypomagnesemia pada darah. normal, grafiknya akan
Penyakit lain yang memiliki gejala meningkat mulai laktasi
gangguan syaraf yang sama yaitu keempat sampai umur-umur
polioencephalomalacia,enterotoxemia, berikutnya dan diikuti dengan
rabies, listeriosis dan keracunan. kebutuhan kalsium yang
Pemeriksaan laboratorium cepat sangat meningkat pula. Sedangkan
penting untk diagnosa dan pengobatan kemampuan mukosa usus
pregnancy toxemia. Selain hasil uji untuk menyerap kalsium makin
laboratorium darah dan urin, data tua umurnya makin menurun.
recording induk juga sangat penting. 3. Nafsu makan. Pada kira-kira
Seringkali kadar glukosa darah normal 8-16 jam sebelum partus induk
dan beberapa kadar glukosa tinggi sapi akan menurun nafsu
sehingga kadar glukosa bukan menjadi makannya swampai pada tidak
parameter dalam diagnosa pregnancy mau makan sama sekali. Hal
toxemia (Browning, 2008). ini mengakibatkan persediaan
kalsium dalam pakan yang siap
Terapi dicerna menjadi menurun,
akibatnya kekurangan kalsium
Pada intinya terapi yang dilakukan diambil dari darah sehingga
adalah untuk mengembalikan kadar kalsium dalam darah menjadi
gula dalam darah ke level normal dan turun dan diikuti oleh
mengurangi kadar keton. Terapi yang hypocalcaemia. Penurunan
dapat dilakukan adalah pemberian nafsu makan mungkin juga
infus larutan Glukosa 50% sebanyak disebabkan meningkatnya
500ml, Propylene Glycol 250-400 kadar estrogen dalam darah
g/dosis, PO 2x sehari. Injeksi pada fase terakhir dari
Glukokortikoid (Dexametason) 5-20 kebuntingan menjelang
mg/dosis, IM. Ada juga yang terjadinya kelahiran. Keadaan
menyarankan dengan terapi insulin ini dapat mengganggu
150-200 IU/hari, IM (Girindra, 1988). keseimbangan kalsium dalam
tubuh sehingga kadar kalsium
dalam darah merosot dari
B. Paresis Puerpuralis keadaan normal yaitu 9-12
mgram persen menjadi 4-5
Etiologi mgram persen.
1. Produksi susu tinggi. Sapi 4. Ransum makanan. Ransum
perah yang mempunyai yang baik adalah bila imbangan
produksi susu yang tinggi antara Ca dan P mempunyai
membutuhkan kalsium dari perbandingan 2 dan 1. Ransum
darah untuk produksi susu yang pakan semacam ini adalah
tinggi. Akibatnya kadar ransum yang dianjurkan sapi
kalsium dalam darah dalam untuk sapi perah menjelang
waktu singkat menjadi rendah partus.
Gejala Klinis lagi dan akibat gangguan berbaring
Pada awal penyakit hewan mula- terus terjadi timpani. Pulsa meningkat
mula terlihat gelisah, ketakutan dan (sampai lebih dari 120 x), pupil mata
nafsu makan menghilang. Kemudian berdilatasi, kepekaan terhadap cahaya
terlihat gangguan pengeluaran air menghilang dan akhirnya beberapa
kemih dan tinja. Kadang-kadang jam terjadi kematian.
terlihat tremor dan hipersensitivitas Subronto (2001) mengatakan
urat daging di kaki belakang dan bahwa gambaran klinis milk fever
kepala (Girindra 1988). yang dapat diamati tergantung pada
Hardjopranjoto (1995) mengatakan tingkat dan kecepatan penurunan kadar
gejala pertama yang terlihat pada kalsium di dalam darah.
penderita dalah induk sapi mengalami
sempoyongan waktu berjalan atau Diagnosa
berdiri dan tidak adanya koordinasi
gerakan dan jatuh. Biasanya hewan itu Pemeriksaan penunjang yang perlu
selalu berusaha untuk berdiri. Bila dilakukan terhadap sapi ini adalah
pada stadium ini induk sapi dapat melakukan pemeriksaan darah. Darah
diadakan pengobatan gejala paresis dapat diambil lewat vena jugularis.
tidak akan muncul. Bila pengobatan Darah yang diambil diperiksa terhadap
belum dilakukan gejala berikutnya kadar kalsium darah. Kalsium dalam
adalah induk sapi penderita berbaring serum dapat diukur dengan metoda
dengan pada sebelah sisinya atau pada sangat sederhana sampai metoda yang
tulang dada (sternal recumbency) dan mutakhir. Yang termasuk sederhana
diikuti dengan mengistirahatkan ialah dengan metoda Clark&Collib
kepalanya dijulurkan ke arah atas yang menggunakan KmnO4untuk
kedua kaki depan atau kepala titrasi. Lainnya ialah dengan metoda
diletakkan disebelah sisi dari tubuh kolorimetri sederhana, berdasarkan
diatas bahu/scapula (kurva S) namun intensitas warna yang kemudian
ada juga yang tidak disertai kurva S. dibandingkan dengan warna standar.
Matanya mejadi membelalak dan Sekarang sering dilakukan uji untuk
pupilnya berdilatasi, kelihatan menentukan kadar kalsium mengion.
anoreksi, moncongnya kering dan Dalam hal ini dipakai suatu elektroda
suram, hewan tidak peka terhadap yang bersifat khas untuk ion kalsium.
sakit dan suara, suhu rektal umumnya Lain dari itu kadar kalsium dalam
sub normal walaupun terkadang masih darah dapat pula ditentukan dengan
dalam batas normal, rumen dan usus Atomic absorption spectroscopy
mengalami atoni, anggota badan (Girindra 1988). Subronto (2001)
dingin, denyut jantung meningkat, mengatakan bahwa pemeriksaan kadar
defekasi terhambat dan anus relaksasi. kalsium dalam darah dilapangan adalh
Bila pengobatan ditunda beberapa jam menurut cara Herdt (1981) dimana
kemudian induk berubah menjadi tidak peralatan yang dibutuhkan yaitu
sadarkan diri dan kalau tidak ada tabung rekasi 12 ml dengan kalibrasi
pertolongan hewan bertambah depresi 2,3,5,7 dan 10 ml, karutan EDTA
urat daging melemah dan berbaring 1,9%, alat suntik tuberkulin dan water
dengan posisi lateral (tahap bath. Cara pemeriksaannya yaitu ke
komstose). Hewan tidak dapat bangun dalam semua tabung reaksi
dimasukkan EDTA sebanyak 0.1 ml. fungsi faali (2.5 g/100 lb). Yang ideal
Darah sebanyak 35 ml diambil dari jumlah Ca dalam pakan sehari adalah
vena jugularis dengan cepat dan 20 gram saja (Girindra 1988).
dimasukkan ke dalam 5 tabung sampai Banyak sapi yang mengalami
pada batas kalibrasi. Setelah ditutup milk fever oleh pemberian kalsium
dikocok kuat-kuat dimasukkan ke yang tinggi, tidak terganggu oleh
dalam water bath dengan suhu 1150 F pembatasan pemberian unsur tersebut.
(46.10 C) dan diamati selama 15 dan Di daerah yang cukup kandungan
20 menit. Setelah waktu tersebut rak kalsiumnya dalam pakan sehari-hari
diangkat dan jumlah tabung yang pemberian mineral blok yang
darahnya menggumpal dihitung. Pada mengandung kalsium-fosfat tidak
kasus di lapangan tidak dilakukan dianjurkan untuk sapi yang bunting
pengecekan darah untuk melihat kadar sarat. Setelah melahirkan pemberian
Ca, Mg dan P ( Lee dan Kim, 2006). garam kalsium harus ditingkatkan.
Pemberian vitamin D2 20-30 juta
Diagnosa Banding IU/hari 3-8 hari pre partus mampu
menurunkan kejadian milk fever.
Diagnosa banding perlu diadakan Vitamin D3 sebanyak 10 juta IU yang
karena banyak penyakit atau keadaan disuntikkan intravena sekali saja 28
yang dapat menyerupai paresis hari sebelum malahirkan dapt pula
puerpuralis, sehingga dapat menurunkan kejadian milk fever tanpa
mengaburkan diagnosa yang bisa diikuti deposisi kalsium dialat-alat
terjadi sebelum atau sesudah partus. tubuh (Girindra 1988).
Jika kejadian kelumpuhan terjadi
sebelum partus kemungkinan penyakit C. TUMOR
pembandingnya diantaranya metritis Etiologi
septika, akut mastitis, dan hidrops, Tumor adalah istilah umum yang
sedangkan jika kelumpuhan setelah digunakan untuk menjelaskan adanya
melahirkan kemungkinan penyakit pertumbuhan massa (solid/padat) atau
pembandingnya yaitu calving jaringan abnormal dalam tubuh yang
paralysis, calving injuri, ruptura meliputi tumor jinak (benigna tumor)
ligamen sendi belakang, septic dan tumor ganas (malignant tumor).
metritis&vaginitis, ruptura uteri, Tumor ganas lebih dikenal sebagai
paralysis obturatorius, ruptura tendon kanker. Massa ini timbul sebagai
dan otot, kekejangan otot, toxemia, akibat dari ketidak-seimbangan
arthritis akut, dan fraktura pelvis pertumbuhan dan regenerasi sel.
(Borsbery dan Dobson, 1989). Pertumbuhan sel yang tidak terkendali
disebabkan kerusakan DNA yang
Pencegahan mengakibatkan mutasi (perubahan
genetik yang bersifat menurun) pada
Pencegahan terhadap kejadian gen vital yang bertugas mengontrol
milk fever sangat dipengaruhi oleh pembelahan sel. Beberapa mutasi
jumlah kalsium yang dapat diserap dan mungkin dibutuhkan untuk mengubah
bukan pada unsur fosfor atau sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-
imbangan Ca:P. Pemberian kalsium mutasi tersebut disebabkan agen zat-
hendaknya sekedar untuk memelihara zat kimia atau fisik yang dinamakan
sebagai karsinogen. Mutasi dapat bergerak banyak. Selatah mengetahui
terjadi secara spontan (diperoleh) beberapa hal yang berkenaan dengan
maupun diwariskan tumor, baik tumor jinak maupun tumor
Jenis tumor dipengaruhi oleh ganas, berikut adalah tips yang penulis
beberapa hal : berikan agar menjadi pegangan hidup
1. jenis kelamin sehat (Sudono, 2003).
2. umur
3. lingkungan Terapi dan Pencegahan Tumor
4. genetika
5. faktor diet Pertumbuhan kanker saat ini
2 Tipe Jenis tumor dapat ditiadakan atau dihambat.
- Tumor Jinak Pembentukan kembali sel tumor
Untuk pengertian tumor jinak, menjadi sel jaringan normal belum
tumor ini hanya hidup dibagian satu dapat dilaksanakan. Penanganan
tubuh manusia saja dan bentuk dari sel Terapeutik yang terpenting seperti
tumor bisa dibedakan dengan sel operasi dan penyinaran dapat
tubuh, selain itu pertumbuhan didalam menghilangkan sel kanker dari
tubuh tergolong lambat. Meskipun organisme. Tidaklah dapat dihindari
lambat tumor jinak bisa mengganggu bahwa jaringan yang sehat akan ikut
jaringan tubuh dan menyebakan dibuang atau disinari (Mutschler,
kelainan seperti obstruksi ataupun 1991).
atrofi. Bia tidak segera diobati tumor
Operasi atau penyinaran
akan terus membesar. Terutama pada
merupakan penanganan yang merusak,
gangguan tumor jinak diotak, bila
yang terpaksa harus dilakukan, karena
tidak segera melakukan pengobatan
tumor ganas yang tidak ditangani akan
atau operasi, pastinya tumor akan
dapat menyebabkan kematian
mengganggu sistem kerja otak.
(Mutschler, 1991).
- Tumor Ganas
Sedangkan untuk tumor ganas biasa Pengobatan yang terbaik pada
dikenal sebagai kanker. Yaitu adanya tumor atau kutil yang telah menyebar
jaringan sel liar yang merusak tubuh secara meluas di badan sapi adalah
dan bersifat karsinogenik yang mampu dengan vaksin yang dibuat dari tumor
menjalar kedalam jaringan tubuh tersebut (Mutschler, 1991).
secara cepat dan mengganggu sistem
kerja tubuh sampai pada melemahkan Tumor yang masih kecil dapat
sisstem kekebalan tubuh. Misalnya dihilangkan menggunakan gunting
saja tumor ganas yang menyerang bengkok yang disucihamakan terlebih
getah bening atau limfa. Makan hal dahulu dengan cara direbus dan diolesi
kelainan sel akan terus berevolusi alcohol. Luka bekas gunting kemudian
untuk menggerogoti sistem didalam diobati dengan yodium tincture, dan
limfa. Banyak penderita kanker atau tumornya dibakar. Disebabkan kutil
tumor ganas mengalami kesembuhan tersebut menular, sapi yang menderita
setelah mereka meninggal dunia. tersebut harus dipisahkan dari sapi-
Kanker begitu cepat menjalar kebagian sapi yang sehat dan kandangnya harus
tubuh lain dan mengakibatkan jaringan didesinfektan (Mutschler, 1991).
sel pada tubuh manusia tidak mampu
Juga khemoterapeutika yang Kejadian pregnancy toxemia lebih
digunakan saat ini untuk kanker, ialah tinggi terjadi pad induk tua, gemuk
sitostatika, hanya menyebabkan dan kebuntingan kembar.
pemusnahan atau perusakan sel tumor. Penyebab pregnancy toxemia yaitu
Umumnya kerja obat obat ini kurang gangguan konsumsi karbohidrat,
spesifik sehingga pada saat yang sama kegemukan, deposisi lemak dan
akan menimbulkan kerusakan parah beberapa kondisi lain yang secara
pada sel yang sehat (Mutschler, 1991). tidak langsung (konsumsi ransum,
Secara teori penggunaan obat seperti badai, transportasi atau
antikanker untuk memerangi penyakit penyakit lain).
mikrometastasis adalah pertimbangan Milk fever dapat disebut juga
yang masuk akal. Namun kemoterapi paresis puerpuralis, hypocalcaemia,
belum terbukti sebagai pengobatan calving paralysis, parturient paralysis,
yang efektif untuk tumor mammae. dan parturient apoplexy. Milk fever
Namun terapi dengan menggunakan adalah penyakit metabolisme pada
radiasi maupun senyawa hewan yang terjadi pada waktu atau
antiestrogenik merupakan suatu cara segera setelah melahirkan yang
yang efektif untuk dilakukan manifestasinya ditandai dengan
(Mutschler, 1991). penderita mengalami depresi umum,
tak dapat berdiri karena kelemahan
Antiestogen, pada karsinoma bagian tubuh sebelah belakang dan
yang bermetastasis atau tidak dapat tidak sadarkan diri (Hardjopranjoto
dioperasi, dapat ditangani dengan 1995).
hormone atau antagonis hormone, jika Tumor adalah pertumbuhan yang
di dalam jaringan tumor dibuktikan tidak normal dari jaringan tubuh.
adanya reseptor hormone dan adanya Tumor terjadi ketika sel membelah
ketergantungan kepada hormone. berlebihan dalam tubuh. Tubuh selalu
Antiestrogen Tamoksifen dan melakukan pembelahan sel untuk
Aminoglutetimida termasuk senyawa menggantikan sel-sel yang lama dan
yang terpenting (Mutschler, 1991). sudah mati dengan sel-sel baru. Jika
keseimbangan pembelahan sel
Hasil Praktikum. Data dalam terganggu atau berjalan tidak normal
bentuk tabel rekam medis pasien maka disitulah tumor bisa terbentuk.
(LAMPIRAN) Pertumbuhannya dapat digolongkan
sebagai ganas (alignan) atau jinak
Diskusi (benign).
Pregnancy toxemia bukan
merupakan penyakit menular dari satu Kesimpulan
hewan betina bunting ke hewan betina Sapi yang digunakan pada
lain. Kambing, domba atau lembu dan praktikum kali ini dikandangkan di
sapi yang mengalami penyakit ini peternakan Universitas Hasanuddin,
mungkin tampaknya seperti menular hewannya aktif bergerak, tidak
karena manajemen nutrisi yang terdapat kelainan saat berjalan maupun
diberikan selama kehamilan adalah berlari.
sama. Pregnancy toxemia dapat terjadi Pada saat pemeriksaan klinis
pada induk muda maupun tua. pada pemeriksaan fisik, sapi tidak
mengalami suatu penyakit yang fibrosis yang bersifat permanen.
spesifik baik itu penyakit Pregnancy Pengobatan serangan cacing mata
Toxemia, Paresis Purpuralis, dan Thelazia sp. pada sapi, ada beberapa
Tumor. obat yang disarankan, antara lain :
Jika sapi mengalami kasus (1) Piperazin 3% diteteskan pada
Pregnancy Toxemia, sapi akan terlihat mata yang terinfeksi.
lesu, inkoordinasi, sering urinasi, dan (2) Larutan Boric acid 3%
bau urin yang sangat khas (berbau diteteskan pada mata.
keton). (3) Tetramizole 15 mg/kg bb.
Pada paresis purpuralis, sapi Pencegahan dilakukan
akan mengalami kelumpuhan terutama penyemprotan secara teratur untuk
ekstremitas belakang, ketidak membasmi vektor penyebab penyakit
mampuan berdiri, atau ambruk. Terjadi ini serta adanya tulang pelvis yang
pada saat bunting tua atau setelah tidak seimbang, yang di duga pernah
partus. Dan saat pemeriksaan lab akan mengalami trauma fisik.
terlihat sapi kekurangan kalsium.
Pada kasus Tumor ditandai Pustaka Acuan
dengan adanya benjolan atau jaringan
abnormal di bagian tubuh sapi. Browning, M.L, Correa J.E. 2008.
Berstruktur keras dan biasanya terdiri Pregnancy Toxemia (Ketosis) in
dari jaringan ikat. Namun data hasil Goats. Alamaba : Alabama
pemeriksaan Mocachino, A&M And Auburn Universities.
menunjukkan kondisinya normal dan www.aces.edu/urban-UNP-
tidak mengalami gejala seperti pada 106.pdf
gejala penyakit Pregnancy Toxemia,
Paresis Purpuralis, dan Tumor. Hal ini Jackie Nix. 2004. Ketosis Or
dilihat dari tidak adanya gejala klinis Pregnancy Toxemia In The Ewe.
yang spesifik, suhu tubuh 39oC, http://www.sweetlix.com
frekuensi Nadi 36x /menit, frekuensi
nafas 36x/menit, merupakan kondisi Goff, J.P. 2003. Managing transition
tubuh yang normal, hanya saja sapi cow consideration for
terlihat sangat kurus, dengan lesi di optimising energy and protein
mata kiri akibat cacing Thelaziasis balance and immune function.
Lalat ini tercemar oleh larva saat Cattle practice. 11(2):51-63
menghisap air mata sapi penderita,
Terjadi infeksi cacing mata Thelazia Haalstra, RT (1973), Tijdchrift voor
sp. dapat terjadi pada salah satu mata Diergeneeskunde, 98, hlm 529
atau kedua mata, Apabila serangan
cacing mata tidak segera mendapatkan Abidin,Zainal.2008.Penggemukkan
pengobatan maka akan terjadi Sapi Potong.PT Agro Media
peradangan yang meluas pada Pustaka.Jakarta Selatan
konjungtiva dan menyebabkan
keratitis, ulserasi kornea yang dapat Girindra, A. 1988. Biokimia Patologi
melanjut mewnjadi kerusakan lensa Hewan. PAU-IPB. Bogor
dan iris mata. Pada serangan yang
cukup parah kornea akan mengalami Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu
Kemajiran Pada Ternak.
Subronto. 2001. Ilmu Penyakit Ternak LAMPIRAN
II. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

Lee, J.Y and I.H. Kim. 2006.


Advancing parity is associated
with high ilk production at cost
of body condition and increased
partipatruient disorderss in dairy
herds. J.vet.Sci:7(2) 161-166

Borsbery, S. and H. Dobson. 1989. Gambar.1. inspeksi (tubuh kurus)


Periparturient diseases and their
effect on reproductive
performance in five dairy herds.
Vet records 124:217-219

Sudono, Adi., dkk., 2003. Beternak


Sapi Perah Secara Intensif.
Agromedia Pustaka: Jakarta.

Mutschler, Ernst., 1991. Dinamika


Obat. Buku, Edisi Ke-5. Penerbit Gambar.2. Inspeksi (sekujur tubuh
ITB: Bandung.
penuh caplak)

Gambar.3. Palpasi daerah mulut


Gambar. 4. Penentuan umur dengan
melihat gigi

Gambar.9. mukosa vulva pucat

Gambar.5. palpasi daerah abdomen


(uji tinju)

Gambar.6. penghitungan pulsus

Gambar.7. Auskultasi daerah torak

Gambar.8. mukosa konjungtiva pucat

Anda mungkin juga menyukai