Anda di halaman 1dari 27

2014

Abstrak

Filter press adalah suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang di dalamnya padatan dikumpulkan.
Plat-plat tersebut dilingkupi media penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan melalui kanvas atau keluar melalui pipa
pembuangan, meninggalkan padatan cake basah dibelakangnya. Plat dari suatu mesin press
bersaringan dapat berbentuk persegi/lingkaran, horizontal, atau vertikal. Pada percobaan kali
ini umpan yang gunakan adalah kapur. Umpan kapur dilarutkan dalam air sehingga berbentuk
slurry dengan konsentrasi 10 kg/m3. Rangkai alat filter press sesuai dengan prosedur. Setelah
itu air dimasukkan kedalam tangki hingga volume 80% volume tangki dan ditambahkan kapur
(didapat konsentrasi slurry 10 kg/m3). Setelah itu dilarutkan hingga homogen. Setelah umpan
homogen, umpan dipompa untuk dilewatkan pada filter press. Perubahan tekanan terjadi saat
umpan masuk kedalam filter press dan keluar jadi filter press. Filtrat ditampung dalam tangki
filtrat. Laju alir filtrat dihitung.
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena dengan izin dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Laboratorium Teknik Kimia pada semester
tiga jurusan Teknik Kimia program studi D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik
Negeri Bandung. Adapun judul dari laporan ini adalah Laporan Praktikum Plate and Frame
Filter Press.
Dalam menyusun laporan ini, penulis memperoleh banyak bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Harita selaku dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung yang telah
membimbing penulis dalam menyusun laporan ini.
2. Seluruh rekan di 2A-TKPB yang telah membantu dan memberikan arahan untuk
penyusunan laporan ini.
3. Orang tua, yang telah memberikan dorongan moril dalam kelancaran penyusunan
laporan ini.
4. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan laporan ini.
Semoga bantuan dan bimbingan serta dorongan dibalas oleh Allah Swt.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak agar penulis dapat memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan diri di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan menambah
pengetahuan umumnya bagi keluarga besar Politeknik Negeri Bandung.

Bandung, 29 Oktober 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Operasi filtrasi adalah operasi yang bertujuan memisahkan padatan dari cairan dalam
campuran padat-cair (slurry) dengan cara melewatkan umpan slurry ke dalam media filter.
Daya dorong (driving force) pada proses filtrasi adalah beda tekanan umpan slurry masuk
dan tekanan filtrat keluar media filter (-P). Slurry akan dipisahkan menjadi padatan (cake)
yang menempel pada media filter dan cairan (filtrate) keluar dari media filter. Untuk proses
filtrasi dari slurry yang banyak mengandung air, proses filtrasi ini bertujuan untuk mengurangi
kadar air (dewatering). Proses filtrasi dilakukan apabila proses pemisahan campuran padatan-
cairan tidak dapat dilakukan dengan proses sedimentasi gravitasi atau kecepatan pengendapan
partikel padatnya lambat. Operasi filtrasi termasuk salah satu dari proses klasifikasi pemisahan
secara fisik-mekanik (classification of mechanical-physical separation process). Dalam
operasi filtrasi menggunakan plate and frame filter press dilakukan secara batch pada
tekanan konstan. Aplikasi proses filtrasi secara komersial di industri, digunakan secara luas
pada pabrik bahan makanan, obat-obatatan, kertas dan pengolahan limbah industri. Dalam
pengolahan limbah industri digunakan untuk mengurangi kadar air, sehingga diperoleh produk
cairan jernih dan padatan, selanjutnya produk padatan dikeringkan.

1.2 Tujuan

1. Menghitung tahanan spesifik ampas ( )


2. Menghitung tahanan amapas ( Rc )
3. Menghitung tahanan filter medium ( Rm )
4. Menghitung laju filtrasi filtrate ( dV/dt )
5. Menghitung waktu filtrasi selama 1 siklus ( t )

1.3 Landasan Teori


Plate And Frame Filter Press

Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Plate And Frame Filter Press, yang
ditunjukkan oleh gambar 1, terdiri dari plat (plate) dan bingkai (frame) berisi filter media
(filter cloth) yangdirakit/dipasang diantara dua plat. Kapasitas Plate And Frame Filter Press
bergantung pada jumlah plate dan frame yang digunakan yang disusun secara seri. Setiap
frame sebagai tempat kedudukan filter media terdiri dari 2 (dua) media filter. Plate
mempunyai saluran filtrat yang turun sepanjang plate. Umpan slurry dipompa dan dialirkan
melalui setiap saluran frame, kemudian disemprotkan pada kedua sisi media filter.Filtrat
mengalir melewati media filter dan padatan menempel pada media filter. Filtrat mengalir
diantara media filter dan permukaan plate melalui saluran keluar . Satu siklus proses filtrasi
sudah selesai, apabila pori-pori media filterpada frame sudah penuh (tertutup) oleh padatan.

Gambar 1 : Proses filtrasi didalam Plate and Frame Filter Press

Keterangan gambar :

1. Umpan Slurry masuk


2. Rangka Plate And Frame Filter Press
3. Produk filtrat keluar media filter
4. Slurry yang disemprotkan ke media filter
5. Plate
6. Plate
7. Plate
8. Frame dan media filter

Gambar 2 : Peralatan Plate And Frame Filter Press

1 2

Gambar 3 : 1.Penampang Frame 2.Penampang Plate

Dasar Teori Proses Filtrasi Batch Pada Tekanan Konstan



= () + () = + (2-1)

Dimana : Kp dalam (s/m6) (SI) dan B dalam (s/m3) (SI)


= () () (2-2)


= () ()(2-3)


Grafik hubungan :


( )

=

+
Rata =
( )

Gambar 4 : Grafik hubungan dt/dV panda filtrasi tekanan tetap

Untuk tekanan konstan, konstan dan cakeyang tidak dapat dimampatkan (incompressible),
maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :

= ( + )(2-4)

= + (2-5)


= + (2-6)


Grafik hubungan :


( )

= Intersep B

, ( )

Gambar 5 : Grafik hubungan t/V panda filtrasi tekanan tetap

Dimana V adalah volume filtrate (m3) selama waktu t (s)


Dari data percobaan dibuatgrafik dt/dV vs V (gambar 4), dimana dt/dV fungsi linier dari
Vatau, t/V vs V (gambar 5), dimana t/V fungsi linier dari V.
Tahanan spesifik ampas () dicari dari koefisien arah (slope) = Kp dan tahanan media filter
(Rm) dari intersep = B (gambar 4) atau,tahanan spesifik ampas () dicari dari koefisien arah
(slope) = Kp/2 dan tahanan filter medium (Rm) dari intersep = B (gambar 5).
Laju Filtrasi (dV/dt)
Variabel-variabel yang mempengaruhi laju filtrasi :
Beda tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrate keluar filter (-P)
Viskositas cairan ()
Luas media filter/frame (A)
Tahanan cake (Rc) Dan tahanan medium filter(Rm)

()

= (+) (2-7)

BAB II

METODE
2.1 Alat dan Bahan

Nama Alat Spesifikasi Jumlah

Motor Pengaduk 1

Tangki Slurry 1

Katup Isap Pompa 1

Pompa 1

Katup Umpan 1

Presure gauge 1

Pressure gauge 1

Katup Filtrat 1

Plate Frame And Filter Press 4

Tangki filtrat 1

Kunci sambungan flens 1

Stop Watch 1

Mistar/penggaris 1

6
5

2
3 8 7
9
4 10

Gambar 6 : Susunan alat Plate And Frame Filter Press

Keterangan gambar :
1. Motor 4. Pompa 8. Katup Filtrat
Pengaduk 5. Katup Umpan 9. Plate Frame And
6. Presure gauge Filter Press
2. Tangki Slurry 7. Pressure gauge 10. Tangki filtrat
3. Katup Isap Pompa

Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


Air (H2O) 0,3 m3
3 kg
Kapur (CaCO3)

2.2 Keselamatan Kerja

1. Wajib pakai Jas Lab, sepatu tertutup yang tidak licin , sarung tangan, dan masker
2. Pasang tutup tangki dengan papan
3. Pakai alat bantu pipa untuk merapatkan susunan plate and frame filter press
4. Hati-hati waktu merapatkan susunan plate and frame filter press

2.3 Sifat Fisik dan Kimia Bahan

Kapur (CaCO3)
Sifat - sifat fisika CaCO3:
Berat molekul : 100,09 gr/mol
Massa jenis : 2,8 gr/cm3
Titik lebur : 825C
Berbentuk kristal atau serbuk.
Tidak berwarna atau putih.
Tidak berbau dan tidak berasa.
Sifat - sifat kimia CaCO3:
Tidak mudah terbakar dan bersifat stabil.
Dapat diperoleh secara alami dalam bentuk barang tambang berupa kapur.
Merupakan endapan yang dapat diperoleh dari reaksi antara kalsium klorida dan natrium
karbonat

Air (H2O)
Sifat-sifat fisika H2O :
Berat molekul : 18,016 gr/mol
Titik lebur : 0C (1 atm)
Titik didih : 100C (1 atm)
Densitas : 1 gr/ml (4C)
Spesifik graviti : 1,00 (4C)
Indeks bias : 1,333 (20C)
Viskositas : 0,8949 cP
Kapasitas panas : 1 kal/gr
Panas pembentukan : 80 kal/gr
Panas penguapan : 540 kal/gr
Temperatur kritis : 374C
Tekanan kritis : 217 atm

Sifat sifat kimia H2O (Wikipedia, 2010) :


Bersifat polar.
Pelarut yang baik bagi semua senyawa organik.
Memiliki konstanta ionisasi yang kecil.
Merupakan elektrolit lemah.
Memiliki ikatan hidrogen.
Memiliki pH antara 5,0 dan 7,0.
Wadah dan penyimpanannya adalah dalam wadah tertutup rapat.
Aquadest adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi, perlakuan
dengan destilasi, perlakuan dengan menggunakan penukar ion, osmosis balik atau
proses lain yang sesuai.

2.4 Garis Besar Proses Kerja

Menggunakan Mencatat hasil


APD percobaan

Membersihkan
Melakukan
Persiapan alat alat yang
percobaan
digunakan
2.5 Prosedur Kerja
Rapatkan sambungan
Pasang isntalasi tutup dan tangki filtrasi
Pasang media filter
Plate & Frame dengan mengencangkan
pada fame
Filter Press bautnya

Ukur diameter tangki,


Ukur densitas air tinggi air dalam tangki, Isi tangki slurry
dan hitung berat air dan hitung volume air dengan air sampai
dalam tangki slurry dalam tangki slurry volumenya 80%

Buat slurry (kapur dalam


air) dalam tangki slurry Timbang kapur
Hitung berat kapur
dengan konsentrasi 3 Kg yang dibutuhkan
yang dibutuhkan
padatan per 0,3 m3 air

Baca tekanan umpan Hidupkan pompa, buka Masukkan kapur yang


slurry masuk dan katup umpan slurry dibutuhkan dalam
tekanan filtrate keluar dengan bukaan tertentu tangki slurry dan aduk
pada Manometer dan katup produk filtrate dengan motor pengaduk
Vacuum Gauge dengan bukaan penuh sampai homogen

Catat volume filtrate dan


Operasi filtrasi selesai,
waktu yang dibutuhkan
ambil 10 data waktudan Matikan pompa dan
untuk menampung
volume filtrate secara tutup katup
filtrate setiap volume
kumulatif
tertentu secara kumulatif
BAB III

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan Data

1. Diameter tangki umpan = 90 cm


2. Jari-jari tangki umpan = 45 cm
3. Tinggi tangki umpan = 83 cm
4. Volume total tangki umpan
V = r2 t
V = 3,14 . (45 cm)2 . (83 cm)
V = 527.755,5 cm3
V = 527,7555 liter
5. Menghitung tinggi air dalam tangki umpan, jika volume air yang dimasukan ke dalam
tangki umpan sebanyak 300 liter (300.000 cm3)
V = r2 t

300.000 cm3 = 3,14 . (45 cm)2 . t

t = 47,18 cm

6. Berat kapur yang digunakan = 3 kg


7. Menghitung konsentrasi kapur dalamslurry
3 kg 1000 liter kg
Cs = x = 10
300 liter m3 m3

8. Diameter tangki filtrat = 56 cm


9. Jari-jari tangki filtrat = 28 cm
10. Menghitung luas total filter
luas
A = jumlah frame x
frame
0,16 m2
A = 4 frame x
frame
A = 0,64 m2

Data percobaan filtrasi menggunakan plate and frame filter press dengan slurry CaCO3 dalam
air pada temperatur 25oC. Frame yang digunakan 4 dan luas 0,64 m2/frame. Konsentrasi slurry
10 kg/m3.

Run 1 Tabel Data Pengamatan Hasil Filtrat


Tinggi Filtrat (cm) Waktu (s)
10 14
20 30
30 49
40 70
50 90
60 116
70 144
80 176

Run 2 Tabel Data Pengamatan Hasil Filtrat


Tinggi Filtrat (cm) Waktu (s)
10 39
20 93
30 155
40 230
46,8 315

Run 1
t V t V t/V +
=
( )
(s) (m3) (s) (m3) (s/m3)

0 0
14 0,0246176 14 0,0246176 568,6988171 0,0123088
30 0,0492352 16 0,0246176 649,9415053 0,0369264
49 0,0738528 19 0,0246176 771,8055375 0,0615440
70 0,0984704 21 0,0246176 853,0482257 0,0861616
90 0,123088 20 0,0246176 812,4268816 0,1107792
116 0,1477056 26 0,0246176 1056,154946 0,1353968
144 0,1723232 28 0,0246176 1137,397634 0,1600144
176 0,1969408 32 0,0246176 1299,883011 0,1846320

Kurva laju alir Vs volume rata - rata


1400

1200
y = 4046.7x + 495.19
R = 0.9496
1000
t/V (s/m3)

800

600

400

200

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
volume (m2)


= +
2
y = 4046,7x + 495,19


= 2
; intersep = B


Slope =


4046,7 =

Kp = 8093,4

Tahanan spesifik Cake ()


run 1
A2 (P)Kp 0.64 2 P 8093
m
= = = 3,3148928 x P
Cs 103 10 kg
Run 2
t V t V t/V +
=
( )
(s) (m3) (s) (m3) (s/m3)

0 0
39 0,0246176 39 0,0246176 1584,232419 0,0123088
93 0,0492352 54 0,0246176 2193,55258 0,0369264
155 0,0738528 62 0,0246176 2518,523333 0,0615440
230 0,0984704 75 0,0246176 3046,600806 0,0861616
315 0,115210368 85 0,016739968 5077,66801 0,106840384

Kurva laju alir Vs volume rata - rata


6000

5000
y = 32430x + 913.78
R = 0.8376
4000
Axis Title

3000

2000

1000

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12


= +
2
y = 32430x + 913,78

= 2
; intersep = B


Slope =


32430 =


Kp = 64830

run 2
A2 (P)Kp 0.64 2 P 64830 m
= = = 2, 6554368x P
Cs 3
10 10 kg


11. Hitung tahanan cake, =

Rc Run 1
m
= 3,3148928 x kg

Cs= 10 kg/m3
A = 0.64 m2
Vcake =A x t = 0,16 m2 x(0.002 m) = 3.2 x 10-4 m3
= A x t = 0,16 m2 x(0.0013 m) = 2.08 x 10-4 m3
V cake = 5.28 x 10-4 m3


=

m
(3,3148928 x ) (10 kg/m3) x( 5.28 104 m3)
kg
=
0.64 m2
-1
Rc = 2734,78656 m (P)

Rc Run 2
m
= 2, 6554368x
kg
3
Cs= 10 kg/m
A = 0.64 m2
Vcake = A x t = 0,16 m2 x(0.002 m) = 3.2 x 10-4 m3
= A x t = 0,16 m2 x(0.0013 m) = 2.08 x 10-4 m3
V cake = 5.28 x 10-4 m3

=

( 2,6554368x /) (10 kg/m3) (5.28 x 104 m3)


=
0.64 m2
-1
Rc = 21907,3536 m P

12. Hitung intersep grafik gambar 4 = B, atau grafik gambar 5 = B


Dari grafik didapatkan persamaan garis
Run 1
y = ax + b


y = 4046,7x + 495,19 B= 495, 19

Run 2

y = ax + b


y = 32430x + 913,78 B= 913,78

13. Hitung tahanan filter medium, Rm dari harga B


()
=

Karena alat pengukur tekanan rusak () dijadikan koefisien, = 103 Pa. s


diasumsikan pada suhu ruang yaitu 25oC

Run 1
()
=

. () , /
=
.
.

Rm = 316921,6 m-1

Run 2
()
=

. () , /
=
.
.
Rm = 584819,2 m-1

14. Hitung waktu filtrasi dengan menggunakan persamaan (2-5)


Run 1

= +

s
8093,4
m6
= 2
(5.28 x 104 m3 )2 + (495,19 m/s3) ((5.28 x 104 3 )1 )

= 0,2626 s

Run 2

= +

s
64830
m6
= (5.28 x 104 m3 )2 + (913,78 m/s3) ((5.28 x 104 3 )1 )
2

= 0,4915 s

15. Hitung laju filtrasi dengan persamaan (2-7)


Run 1
()
=
( + )

0.64 (P)
=(
2734,78656 P +316921,6 P)103

= 0.64 P/319656,3866 P

m3
=2,0021 x 10-6
s

Run 2
()
=
( + )
0.64 (P)
=(
21907,3536 P +584819,2 P)103
= 0.64 P/606726,5536 P
m3
=1,0548 x 10-6
s

PEMBAHASAN

Nama : Habibah Akmal

NIM : 131424011

Operasi filtrasi adalah operasi yang bertujuan memisahkan padatan dari cairan dalam
campuran padat-cair (slurry) dengan cara melewatkan umpan slurry ke dalam media filter.
Operasi filtrasi dijalankan untuk mengambil bahan yang diinginkan yaitu padatannya atau
cairannya dan bahkan keduanya.

Praktikum plate dan frame filter press ini bertujuan untuk menghitung tahanan spesifik
ampas, tahanan ampas, tahanan filter medium, laju filtrasi filtrate dan waktu filtrasi selama 1
siklus.

Filter and frame filter press bekerja berdasarkan prinsip perbedaan tekanan. Daya
dorong (driving force) pada proses filtrasi adalah beda tekanan umpan slurry masuk dan
tekanan filtrat keluar media filter (-P). Slurry akan dipisahkan menjadi padatan (cake) yang
menempel pada media filter dan cairan (filtrate) keluar dari media filter. Operasi filtrasi
termasuk salah satu dari proses klasifikasi pemisahan secara fisik-mekanik (classification of
mechanical-physical separation process). Dalam operasi filtrasi menggunakan plate and frame
filter press dilakukan secara batch pada tekanan konstan. Proses filtrasi dilakukan apabila
proses pemisahan campuran padatan-cairan tidak dapat dilakukan dengan proses sedimentasi
gravitasi atau kecepatan pengendapan partikel padatnya lambat. Faktor yang mempengaruhi
operasi filtrasi yaitu perbedaan tekanan, waktu dan volume filtrat.

Pada praktikum kali ini, dilakukan dua kali filtrasi sehingga didapat 2 kali run. Variabel
yang diukur selama proses adalah waktu penampungan akumulasi filtrat yang diukur setiap
penampungan 0,19694 m3 filtrat sampai waktu filtrasi cukup untuk menghabiskan 300 L slurry dari
tangki umpan. Pada run 1, dibutuhkan waktu 176 detik untuk mencapai volume filtrate 0,19694
m3,sedangkan pada run 2 volume filtrat hanya mencapai 0,11521 m3 dengan waktu filtrasi 315 detik.

Secara teoritis, peningkatan atau perbedaan tekanan akan mempengaruhi laju aliran
filtrat dan kualitas filtrat yang dihasilkan. Namun, pada saat praktikum tekanan operasi tidak
dapat dideteksi karena alat pengukur tekanannya tidak berfungsi (rusak).

Berdasarkan percobaan, run 2 menghasilkan filtrat yang lebih jernih dibanding run 1
dan laju alir filtratnya lebih lambat daripada run 1, sehingga dapat disimpulkanbahwa
perbedaan tekanan operasi pada run 2 lebih besar daripada run 1. Laju alir filtrat run 2 lebih
lambat daripada run 1, sehingga menyebabkansemakin banyak cake yang tertahan pada
medium filter.

Dari data hasil perhitungan, didapatkan hasil sebagai berikut :

Data Hasil Perhitungan Run 1 Run 2

Kp (s/m6) 8093,4 s/m6 64830 s/m6

B (s/m3) 495,19 s/m3 913, 78 s/m3

(m/kg) m m
3,3148928 x 105 (P) 2, 6554368x 106 (P)
kg kg

Rm (m-1) 316921,6 P m-1 584819,2P m-1

Rc (m-1) 2734,78656 m-1(P) 21907,3536 m-1(P)

dV/dt (m3/s) m3 m3
2,0021 x 10-6 1,0548 x 10-6 s
s

t satu siklus (s) 0,2626 s 0,4915 s

Slope (Kp/2) dan intersep (B) run 2 lebih besar daripada run 1. Artinya kemiringan
grafik run 2 lebih besar daripada run 1. Secara teoritis hal ini terjadi akibat perbedaan tekanan,
sehingga pada run 2 dihasilkan filtrat yang lebih jernih dan laju alir filtratnya lebih lambat
daripada run 1. Harga tahanan spesifik cake () run 2 lebih besar daripada run 1, hal ini
menunjukkan bahwa semakin banyak padatan yang tertahan pada medium filter, maka akan
semakin sulit cairan untuk menembus medium filter, sehingga waktu siklus akan semakin
panjang dan laju alir filtratnya semakin kecil.

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa, perbedaan tekanan akan memengaruhi
kualitas filtrat yang dihasilkan. Semakin besar perbedaan tekanan, semakin banyak cake yang
tertahan pada medium filter, yang berakibat waktu filtrasi lebih lambat sehingga filtrat akan
semakin jernih.

Nama : Hesti Diana Wahyuni

NIM : 131424012

Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan
jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,dimana zat padat itu
bertahan. Operasi filter press adalah proses pemisahan padatan dari cairan dalam campuran
padat-cair (slurry) dengan cara melewatkan umpan slurry ke dalam media filter. Daya dorong
pada proses filtrasi adalah beda tekanan umpan slurry masuk dan tekanan filtrat keluar media
filter. Slurry akan dipisahkan menjadi padatan (cake) yang menempel pada media filter dan
cairan (filtrate) keluar dari media filter

Pada praktikum kali ini digunakan kapur sebanyak 3 kg yang dilarutkan didalam air
sebanyak 300 liter sebagai umpan dan digunakan 4 buah frame dengan luas total filter sebesar
0,64 m2. Proses filtrasi dilakukan dua kali sehingga terdapat 2 run. Variabel yang diukur selama
proses adalah waktu penampungan akumulasi filtrat yang diukur pada penampung filtrate.
kg
Konsentrasi kapur didalam slurry yaitu sebesar 10 . Tekanan operasi tidak terdeteksi karena
m3

alat pengukur tekanan pada alat tidak berfungsi. Namun secara teorotis, peningkatan atau
perbedaan tekanan akan mempengarauhi laju aliran filtrat dan kualitas filtrate yang dihasilkan.

Berdasarkan percobaan, didapat filtrate yang lebih jernih pada run 2 dengan laju aliran
filtrat yang lebih lambat dari pada run 1, sehingga bisa diambil kesimpulan perbedaan tekanan
operasi pada run 2 lebih besar daripada run 1 dengan laju aliran filtrate yang lebih lambat
daripada run 1, sehingga semakin banyak cake yang tertahan pada medium filter. Sedangkan
berdasarkan perhitungan didapatkan:

Tahanan cake (Rc) untuk run 1 yaitu 2734,78656 m-1(P)dan untuk run 2
yaitu 21907,3536 m-1P
Ttahanan filter medium (Rm) untuk run 1 yaitu 316921,6 P m-1 dan untuk
run 2 yaitu 584819,2 P m-1
m3
Laju filtrasi untuk run 1 yaitu 2,0021 x 10-6 dan untuk run 2 yaitu 1,0548 x
s
m3
10-6 s

Dari grafik didapatkan persamaan untuk run 1 yaitu y = 4046,7x + 495,19 dan
s
intersep (B) sebesar 495, 19 m3

dan untuk run 2 yaitu y = 32430x + 913,78 dengan intersep (B) sebesar
s
913,78m3

Dari hasil grafik yang telah dihitung semakin jernih filtrate yang berbanding lurus
dengan perbedaan tekanan dan berbanding terbalik dengan laju aliran filtrat maka nilai tahanan
medium filter pun akan semakin besar. Sehingga tahanan cake run 2 lebih besar dari pada run
1.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, perbedaan tekanan akan memengaruhi kualitas


filtrate yang dihasilkan. Semakin besar perbedaan tekanan, semakin banyak cake yang tertahan
pada medium filter, yang berakibat waktu filtrasi lebih lama sehingga filtrate akan semakin
jernih.
Nama : Ken Putri Kinanti

NIM : 131424013

Pada percobaan ini dapat dianalisa untuk memisahkan partikel padat dari suatu larutan
suspensi atau slurry dapat dilakukan dengan cara filtrasi, diantaranya dengan menggunakan
filter press. Alat filter press ini sendiri terdiri dari seperangkat lempeng (plate) yang dirancang
untuk memberikan sederetan ruang dimana zat padat dapat ditahan.

Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu kapur padat yang dicampur air ke
dalam tangki berpengaduk. Tangki berpengaduk ini telah disambungkan dengan pompa dan
juga alat filter press.

Lempeng (plate) pada alat filter press harus ditutup dengan medium filter atau kanvas.
Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing komponen tersebut menggunakan tekanan,
cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan zat
padat basah di dalam ruang itu.
Filter and frame filter press bekerja berdasarkan prinsip perbedaan tekanan. Perbedaan
tekanan yang terjadi adalah antara tekanan atmosfir di atas medium filter dan tekanan vakum
di bawah medium filter. Tekanan atmosfir yang lebih tinggi akan membawa larutan yang akan
disaring ke filter, tekanan vakum yang berada di dalam medium filter akan mengambil dan
menahan suspensi sehingga padatannya tertahan pada medium filter, sedangkan airnya akan
melewati medium filter sebagai filtrat.
Pada percobaan kali ini umpan yang digunakan adalah larutan kapur dengan konsentrasi
10 kg/m3 (slurry). Filtrasi yang dilakukan berjalan 2 kali. Run 1 dan Run 2. Variable yang
diukur adalah volume filtrat dan waktu.

Harga tahanan spesifik cake () run 2 lebih besar daripada run 1, hal ini menunjukkan
bahwa semakin banyak padatan yang tertahan pada medium filter, maka akan semakin sulit
cairan untuk menembus medium filter, sehingga waktu siklus akan semakin panjang dan laju
alir filtratnya semakin kecil. Run pertama, dibutuhkan waktu 176 detik untuk mencapai volume
filtrate 0,19694 m3,sedangkan pada run 2 volume filtrat hanya mencapai 0,11521 m3 dengan waktu
filtrasi 315 detik. Hal ini membuktikan bahwa pada run kedua tahanan cake lebih banyak dibandingkan
run 1.

Dari perbedaan waktu yang menunjukkan semakin banyak cake yang tertahan pada
filter maka semakin lambat laju alir ini menyebabkan filtrat pada run kedua lebih jernih. Hal
ini juga menyebabkan tekanan pada run kedua lebih besar.
BAB IV

SIMPULAN

1) Berdasarkan percobaan telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :


- Tekanan berbanding terbalik dengan laju alir. Semakin kecil tekanan maka akan
semakin besar laju alirnya. Begitu pun sebaliknya.
- Perhitungan yang dilakukan secara teorotis yang lebih besar akan sebanding
dengan perbedaan tekanan sehingga semakin banyak cake yang tertahan pada
medium filter. Jadi semakin banyak cake yang tertahan maka tekanan akan semakin
basar. Dibuktikan pada saat praktikum, run 2 > run 1. Namun pada saat
praktikum perbedaan tekanan tidak dapat diketahui.
2) Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut :
Run 1 Run 2

s s
Kp 8093,4 m6 64830 m6

B s s
495, 19 913,78
m3 m3

m m
3,3148928 x P 2, 6554368x P
kg kg

Rm 316921,6 P m-1 584819,2 P m-1


Rc 2734,78656 m-1(P) 21907,3536 m-1P

dV/dt m3 m3
2,0021 x 10-6 1,0548 x 10-6
s s

t satu siklus 0,2626 s 0,4915 s

Anda mungkin juga menyukai