KELOMPOK 3
1. Bagaimana cara manajer untuk mengetahui dan melakukan penilaian kerja? (Desi
Antari)
a. Memikirkan dengan baik dan matang sebelum bertemu dan berbicara dengan
karyawan. Jangan membuat laporan terlebih dahulu sebelum menganalisa
kinerja karyawan.
b. Berikan kritik yang membangun dan jika ingin bersikap kritis, maka berikan
pernyataan secara terinci, tanpa emosi, netral dan profesional. Berikan saran
kepada karyawan untuk lebih baik lagi sesuai harapan perusahaan.
3. Apakah penilaian kerja itu perlu dilakukan ? Apa dampak kalau tidak dilakukan
penilaian ? (Amrullah Hanif)
Sangat perlu. Karena penilaian kerja sangat penting untuk dilakukan agar
dapat mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dampak dari tidak dilakukan penilaian kerja yaitu tidak
tercapainya tujuan secara efektif dan efisien serta banyak terjadi hambatan-hambatan
dalam mencapai tujuan.
4. Contoh dari 3 kelompok dalam Informasi Akuntansi sebagai alat perencanaan (Pande
Gayatri) .
Contoh : Melalui rapat rapat dinas , rapat formal. Jika informal yaitu
pemberitahuan informasi melalui media social atau televisi maupun radio
misalnya informasi mengenai tarif harga sembako naik, bensin naik.
5. Contoh implementasi system pengendalian manajemen dalam anggaran dan politik?
a. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai
(directly linkages between performance and budget).
b. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational
efficiency).
c. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam melaksanakan tugas dan
pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).
d. Mahal biayanya.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok yaitu:
a. Informasi sifatnya rutin.
Informasi yang sifatnya rutin biasanya digunakan untuk perencanaan
regular, seperti laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan,
serta untuk melakukan perencanaan temporer.
b. Informasi kualitatif atau kuantitatif
Informasi akuntansi yang bersifat kualitatif menyangkut informasi yang
memuat nilai-nilai yang diukur bedasarkan kualitasnya, misalnya seperti
perubahan mutu produk. Sedangkan informasi kuantitatif adalah jenis
informasi yang memuat data-data konkret yang dapat berupa laporan
keuangan, anggaran, dan lain sebagainya.
c. Informasi disampaikan melalui saluran formal atau informal.
Informasi melalui saluran formal adalah suatu bentuk penyampaian
informasi baik yang bersifat vertical (dari atas ke bawah), horizontal, maupun
diagonal. Penyampaian informasi secara formal dalam bentuk komunikasi
vertical dilakukan dalam rangka menyampaikan informasi, mengarahkan,
mengkordinasikan, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai
kegiatan yang terjadi di bawah. Penyampaian informasi secara horizontal
biasanya terjadi antar status atau jabatan yang sama dengan tujuan untuk
melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian
atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar. Penyampaian informasi
akuntansi secara horizontal terjadi apabila tingkat ketergantungan antar divisi
cukup besar. Sedangakan penyampaian informasi diagonal yang terjadi antar
dua tingkat organisasi yang berbeda, diterapkan apabila terdapat keterkaitan
dan ketergantungan yang besar pada setiap divisi.
Informasi melalui saluran informal merupakan jenis saluran
komunikasi yang bersifat luwes dan tidak ketat. Oganisasi dipandang sebagai
suatu sistem pemrosesan informasi. Artinya dalam hal ini seluruh anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik, dan tepat waktu. Dapat disimpulkan bahwa penyampaian
informasi secara informal ini terjadi ketika struktur dalam organisasi tidak
menjadi batasan dalam penyampaian informasi dan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepentingan organisasi.
10. Apa yang dimaksud dengan fungsi anggaran sebagai stabilisasi? kapan dikatakan
stabil? (Krisna Dewi Handayani)
Fungsi anggaran yaitu alat alokasi sumber daya publik, alat distribusi , dan
stabilisasi maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public secara ekonomis , efisien,
efektif, adil, dan merata dan didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang
handal. Dalam hal ini yang dimaksud dengan stabilisasi dalam fungsi anggaran
tersebut adalah alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian. Stabilisasi atau stabilitas ekonomi adalah kondisi ekonomi yang
pertumbuhan outputnya tetap, tidak memiliki inflasi tinggi atau berubah banyak dan
tidak sering mengalami resesi. Terjadinya stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi dan
pengurangan pengangguran.
11. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategi ? (Abul Ghani)
Perencanaan strategi merupakan proses penentuan program-program, aktivitas,
atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dalam penentuan jumlah
alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. Dalam perencanaan strategi manajemen
hendaknya mempertimbangkan bahwa perencanaan stategi harus sesuai dengan visi,
misi, dan filosofi unit kerja sebagaimana yang telah dirumuskan dalam perumusan
startegi mengingat perencanaan adalah implementasi dari strategi. Kedua,
perencanaan startegi harus sesuai dengan prosedur dan skedul yang jelas agar
nantinya tidak terjadi masalah dalam penganggaran. Orientasi dilakukannya
perencaan strategi adalah adanya strategic vision, strategic thinking, strategic
leadership, dan strategic organization.
12. Kapan informasi akuntansi disampaikan secara formal dan informal ? (Kumara
Wijaya)
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok yaitu:
d. Informasi sifatnya rutin.
Informasi yang sifatnya rutin biasanya digunakan untuk perencanaan
regular, seperti laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan,
serta untuk melakukan perencanaan temporer.
e. Informasi kualitatif atau kuantitatif
Informasi akuntansi yang bersifat kualitatif menyangkut informasi yang
memuat nilai-nilai yang diukur bedasarkan kualitasnya, misalnya seperti
perubahan mutu produk. Sedangkan informasi kuantitatif adalah jenis
informasi yang memuat data-data konkret yang dapat berupa laporan
keuangan, anggaran, dan lain sebagainya.
f. Informasi disampaikan melalui saluran formal atau informal.
Informasi melalui saluran formal adalah suatu bentuk penyampaian
informasi baik yang bersifat vertical (dari atas ke bawah), horizontal, maupun
diagonal. Penyampaian informasi secara formal dalam bentuk komunikasi
vertical dilakukan dalam rangka menyampaikan informasi, mengarahkan,
mengkordinasikan, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai
kegiatan yang terjadi di bawah. Penyampaian informasi secara horizontal
biasanya terjadi antar status atau jabatan yang sama dengan tujuan untuk
melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian
atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar. Penyampaian informasi
akuntansi secara horizontal terjadi apabila tingkat ketergantungan antar divisi
cukup besar. Sedangakan penyampaian informasi diagonal yang terjadi antar
dua tingkat organisasi yang berbeda, diterapkan apabila terdapat keterkaitan
dan ketergantungan yang besar pada setiap divisi.
Informasi melalui saluran informal merupakan jenis saluran
komunikasi yang bersifat luwes dan tidak ketat. Oganisasi dipandang sebagai
suatu sistem pemrosesan informasi. Artinya dalam hal ini seluruh anggota
dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik, dan tepat waktu. Dapat disimpulkan bahwa penyampaian
informasi secara informal ini terjadi ketika struktur dalam organisasi tidak
menjadi batasan dalam penyampaian informasi dan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepentingan organisasi.
Tujuan dari akuntansi sektor publik adalah untuk memastikan kualitas laporan
keuangan dalam pertanggungjawaban publik. Agar dapat terlaksana harus terdapat
prasarana akuntansi sektor publik seperti, standar akuntansi sektor publik untuk
pemerintah pusat, pemerintah daerah, kode akun, jenis buku besar untuk standar
pencatatan transaksi keuangan pemerintah, dan lain-lain.
Perjalanan akuntansi sektor publik di era pra reformasi didasari pada UU No. 5 thn
1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah. Pengertian daerah tingkat I yang
meliputi propinsi dan daerah tingkat II yang meliputi kotamadya atau kabupaten.
Partisipasi masyarakat akan mendorong praktik demokrasi dalam pelaksanaan
akuntabilitas publik yang sesuai dengan jiwa otonomi daerah.
Efek dari pola pikir tersebut ialah mekanisme manipulasi yang dipraktekkan di masa
lalu harus diganti dengan mekanisme transparansi. Paradigma baru dalam reformasi
manajemen sektor publik adalah penerapan akuntansi dalam praktik pemerintah guna
mewujudkan Good Governance. Penyelenggaraan pelayanan publik yang efisien,
responsif, partisipatif dan akuntabel memungkinkan pemerintah tidak saja dapat
memperbaiki kinerja birokrasi tetapi juga membangun good governance.