Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam industri kimia banyak sekali proses pengolahan dengan
menggunakan sistem perpipaan. Misalnya dalam sistem perpipaan ini terjadi
proses pemindahan bahan baku atau proses pemindahan produk ke tangki
penyimpanan, dimana jarak antara tempat yang satu dan yang lainnya sangat jauh.
Di dalam sistem perpipaan ini banyak sekali kemungkinan yang dapat
menghambat laju alir fluida, sehingga dapat mengganggu sistem proses. Misalnya
terjadi kerak atau endapan yang dapat memeperlambat laju alir fluida,
terbentuknya kotoran pada permukaan dalam pipa dan adanya kerusakan pada
sistem perpipaan seperti penyok atau kebocoran.
Agar dalam sistem perpipaan tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka
diperlukan perawatan rutin untuk mengatasi semua permasalahan yang mungkin
terjadi. Metoda pigging merupakan salah satu proses yang dapat digunakan dalam
sistem perpipaan untuk proses pembersihan ataupun untuk proses pendeteksian
kerusakan pipa.
Pigging merupakan suatu metoda perawatan saluran perpipaan dengan
memasukkan suatu alat yang dinamakan pig tanpa memberhentikan aliran fluida
saat proses sedang berlangsung. Istilah pig ini digunakan karena pada saat pig
diluncurkan dalam sistem perpipaan, suara yang dikeluarkan yaitu menguik
seperti suara babi (Wikipedia,2008).
Dalam penelitian ini dilakukan proses peracangan dan pembuatan
simulator pigging. Komponen penting yang termasuk ke dalam simulator pigging
yaitu pig launcher, sistem perpipaan (perpipaan lurus dan belok) dan pig receiver.
Dalam laporan ini hanya dibahas salah satu komponen yang menjadi topik
penelitian yaitu pig launcher, sehingga perancangan, pembuatan dan penjelasan
lebih detail hanya sebatas pig launcher saja.
Dalam operasinya pig ini dimasukkan ke dalam pig launcher, dimana pada
pig launcher ini kemudian diberi tekanan agar pig dapat meluncur melewati

1
Bab I Pendahuluan 2

sistem perpipaan yang akhirnya berujung pada pig receiver, yaitu penerima pig pada
akhir sistem perpipaan. Metoda pigging tidak dapat dilakukan untuk sistem
perpipaan yang menggunakan komponen butterfly valve, tetapi cocok untuk
sistem perpipaan dengan menggunakan komponen ball valve, karena diameter
dalam dari ball valve memiliki diameter yang sama dengan diameter saluran
perpipaan.
Pada awalnya, pig digunakan untuk menghilangkan endapan yang terdapat
dalam sistem perpipaan. Namun saat ini, pig semakin berkembang, selain sebagai
pembersih dalam sistem perpipaan, pig juga dapat digunakan untuk memisahkan
produk yang berbeda dalam satu sistem perpipaan, untuk mengukur ketebalan
pipa sepanjang saluran pipa dan juga untuk pemeriksaan internal saluran pipa.
Untuk tahap operasi, pigging diperlukan untuk:
1. Mereduksi atau menghilangkan endapan yang mungkin mempengaruhi proses
produksi.
2. Sebagai salah satu metoda corrosion control.
3. Sebagai suatu bagian dari proses produksi (misalkan diperlukan pengiriman
beberapa produk melalui satu sistem perpipaan. Contohnya pengiriman
premium-kerosene-solar dalam satu jalur sistem perpipaan dan waktu yang
hampir sama.
4. Salah satu metoda inspeksi untuk mengetahui level integrity dari suatu sistem
perpipaan. Pigging seperti ini menggunakan sensor elektronik dan biasa disebut
intelligent pigging.
Pada industri proses biasanya metoda pigging menggunakan sistem
perpipaan yang berbahan tidak transparan, seperti besi atau Polyethylene (PE).
Dalam tugas akhir ini sistem perpipaan yang digunakan berbahan acrylic atau
plexyglass yang bersifat transparan. Dengan demikian perilaku dari pig selama
proses pigging dapat diamati secara visual.
Manfaat dari tugas akhir ini yaitu berupa data kinerja pigging yang dapat
dijadikan acuan untuk metoda pigging dalam skala industri. Selanjutnya alat yang
telah dibuat dapat digunakan untuk praktikum oleh mahasiswa Jurusan Teknik

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab I Pendahuluan 3

Kimia di Politeknik Negeri Bandung, sehingga dapat memberikan keterampilan


dan pengetahuan dalam bidang perpipaan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1) Membuat dan merancang pig launcher dalam skala pilot serta menguji
kinerjanya.
2) Menguji karakteristik foam pig pada simulator pigging skala pilot, yang
merupakan rangkaian dari pig launcher, segmen pipa lurus, segmen pipa
belok dan pig receiver.

1.3 Ruang lingkup


Sesuai tujuan dari penelitian tugas akhir ini, maka dilakukan pembatasan
masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Skala peralatan yang dibuat merupakan skala pilot yang sesuai dengan
diameter pig paling kecil yang tersedia di pasaran yaitu 2 inci, sedangkan
bahan yang dipilih sedapat mungkin tembus pandang.
2. Pig launcher dalam penelitiaan tugas akhir ini terbuat dari bahan
acrylic.
3. Pig yang digunakan untuk pengujian pada simulator pigging adalah
jenis foam pig yang dirancang dan dibuat dari bahan busa dengan
bentuk seperti peluru.
4. Perancangan pig launcher berdasarkan standar ANSI dan disesuaikan
dengan kemampuan bengkel pembuatanya serta ketersediaan bahan di
pasaran.
5. Pengujian pre-commisioning untuk pig launcher dilakukan dengan uji
hidrostatik yang terintegrasi dengan seluruh rangkain simulator
pigging.
6. Pengujian kinerja foam pig pada pipa lurus dilakukan dengan
mengamati parameter tingkat kebasahan permukaan bagian dalam
pipa dan kecepatan dari foam pig pada segmen pipa lurus.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab I Pendahuluan 4

1.4 Tahapan penelitian


Penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan dan survei pendahuluan
2. Tahap perancangan pig launcher
3. Tahap pembuatan (manufacturing)
4. Tahap perangkaian pig launcher dengan komponen perpipaan yang dibuat
oleh kelompok lain
5. Tahap pengujian dan pengolahan data
6. Penyusunan laporan akhir penelitian

1.5 Sistematika Penelitian


Laporan tugas akhir ini terdiri atas beberapa bab yang terbagi lagi menjadi
beberapa sub bab, dimana masing-masing bab akan membahas hal-hal yang saling
berkaitan. Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir adalah sebagai
berikut :

- Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, tahapan penelitian dan sistematika penulisan dari tugas akhir.

- Bab II Tinjauan Pustaka


Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan
desain dan perancangan pig launcher lengkap dengan prosedur menjalankan pig
launcher, termasuk juga macam-macam bentuk pig dan pada khususnya
penjelasan mengenai foam pig.

- Bab III Metodologi Penelitian


Pada bab ini akan dibahas mengenai desain dari bentuk pig launcher lengkap
dengan ukuran-ukuran pig launcher yang didapatkan dari hasil proyeksi
standar internasional.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab I Pendahuluan 5

- Bab IV Hasil Dan Pembahasan


Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perancangan dan pembuatan pig
launcher dan data yang diperoleh dari hasil penelitian serta pembahasan dari data
tersebut.

- Bab V Kesimpulan Dan Saran


Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
hasil penelitian serta saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian
berikutnya.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum

Pigging merupakan suatu metode perawatan saluran perpipaan dengan


memasukkan suatu alat yang dinamakan pig tanpa memberhentikan aliran fluida
saat proses sedang berlangsung. Istilah pig ini digunakan karena pada saat pig
diluncurkan dalam sistem perpipaan, suara yang dikeluarkan yaitu menguik
seperti suara babi (Wikipedia,2009).
Dalam sistem pigging, ada empat komponen yang sangat penting dan
saling berkaitan, yaitu:
1. Pig Launcher, merupakan alat yang digunakan untuk membantu pig
meluncur melewati sistem perpipaan yang akan dibersihkan
2. Pipeline, merupakan sistem perpipaan yang akan dibersihkan dengan
sistem pigging
3. Pig Receiver, merupakan alat yang digunakan untuk menangkap pig yang
telah meluncur melewati sistem perpipaan
4. Pig, merupakan alat pembersih yang akan diluncurkan oleh pig launcher
melewati sistem perpipaan dan kemudian ditangkap oleh pig receiver
Ketiga komponen (pig launcher, sistem perpipaan dan pig receiver) diatas
saling berkaitan satu sama lain yang kemudian dirancang menjadi satu rangkaian
dan dilengkapi dengan berbagai support, seperti flange, valve dan aliran udara
tekan. Menurut situs www.girrardindustries.com, rangkaian ketiga komponen
pendukung simulator pigging tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.

6
Bab II Tinjauan Pustaka 7
Pig

Perpipaan

Gambar 2.1 Operasi Pig Dalam Sistem Perpipaan


Sumber: www.girrardindustries.com

2.2 Pig launcher


Pig launcher merupakan suatu rangkaian alat yang digunakan dalam
sistem pigging untuk membantu pig meluncur melewati sistem perpipaan dengan
bantuan fluida bertekanan (udara atau cairan). Gambar rangkaian pig launcher dapat
dilihat pada Gambar 2.2.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 8

Gambar 2.2 Pig Launcher dalam Bentuk 3 Dimensi


Sumber: www.trappedkeyinterlocks.com/Piglauncher.jpg

2.2.1 Komponen Pig Launcher


Berdasarkan Gambar 2.2, ada beberapa komponen penting dalam
rangkaian pig launcher, yaitu:
1. Closure
Closure merupakan tutup dari bagian pig launcher, yang digunakan
sebagai jalan untuk memasukkan pig
2. Valve
Ada beberapa valve yang digunakan dalam pig launcher, yaitu:
a) Kicker valve
Kicker valve dipasang dibelakang posisi pig setelah dimasukkan ke
dalam pig launcher. Sesuai dengan namanya, kicker valve berfungsi
untuk menendang pig supaya keluar dari pig launcher dan masuk ke
sistem perpipaan dengan cara mengatur laju aliran udara tekan masuk.
Dimensi dari kicker valve paling kecil adalah dari diameter sistem
perpipaan utama dan paling besar adalah sesuai dengan diameter
sistem perpipaan utama.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 9

b) Throttle valve
Throttle valve atau biasa disebut dengan bypass valve berada pada
aliran utama dari sistem perpipaan. Tugas utamanya adalah membuat
bypass agar aliran tidak melalui pig launcher dengan cara mengatur
laju aliran fluida yang akan masuk ke sistem perpipaan.
c) Main valve
Main valve atau biasa disebut dengan pigging valve berfungsi untuk
menutup aliran utama fluida supaya tidak berbalik masuk ke pig
launcher. Pada saat pigging dioperasikan, valve ini bertugas untuk
memberikan jalan supaya bergerak dari pig launcher menuju sistem
perpipaan utama.
d) Drain valve
Drain valve berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang terkandung
dalam pig launcher. Valve disini yang digunakan adalah globe valve
dengan diameter inci.
e) PSV (Pressure Safety Valve) dan Venting Valve
PSV berfungsi untuk melepaskan tekanan berlebih yang ada di pig
launcher. Sedangkan venting valve berfungsi untuk melepas tekanan
dalam pig launcher yang dilakukan secara manual. Vent disini
merupakan saluran yang mengarah ke udara terbuka untuk melepaskan
tekanan fluida di dalam pig launcher. Valve disini yang digunakan
adalah globe valve dengan diameter inci.
3. Pig trap
Pig trap disini merupakan badan dari pig launcher itu sendiri. Yang
merupakan tempat pig dimasukkan dan tempat awal meluncurnya pig.
4. Pig Support
Pig support yang berada didalam pig launcher biasa disebut juga dengan
buffle. Komponen ini bertugas untuk memegang pig supaya posisi pig
lurus dengan posisi utama. Untuk pig launcher yang dirancang bagian
bawahya datar, buffle ini tidak diperlukan.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 10

2.2.2 Desain Pig Launcher


Pig launcher yang akan dibuat merupakan desain yang berdasarkan
standar internasional yaitu ANSI (American National Standards Institute). Skema
dari pig launcher berstandarkan ANSI tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Ukuran-ukuran detail pig launcher sudah tercantum dalam gambar tersebut. Ukuran
pig launcher yang tersedia skemanya hanya sampai ukuran paling kecil 4 inci,
sehingga untuk mendapatkan ukuran-ukuran dari pig launcher dengan nominal
sistem perpipaan 2 inci diperlukan proyeksi terlebih dahulu.

2.2.3 Uji Hidrostatik


Uji hidrostatik bertujuan untuk mengetahui kekuatan sistem perpipaan.
Tes ini juga untuk meyakinkan bahwa semua sambungan berada dalam keadaan
baik, tidak bocor dan mampu menahan tekanan operasi maksimum. Dalam sistem
perpipaan sebenarnya, uji hidrostatik dilakukan bersamaan dengan proses flushing
yang diikuti pembersihan dengan pigging.
Sebagai persiapan uji hidrostatik, maka semua sambungan termasuk
sambungan las, ulir, dan flanges diperiksa dengan detektor yang sesuai. Selama
berlangsungnya pengujian, peralatan yang tidak perlu dites dan tersambung pada
sistem perpipaan harus ditutup dari hubungan dengan instalasi perpipaan selama
pengetesan.
Uji hidrostatik normal yang biasa dilakukan di lapangan yaitu dengan cara
memberikan tekanan air sebesar 150 % dari tekanan operasi maksimum yang
kemudian diamati selama 24 jam. Sesuai standar ASME B31.8, aplikasi tekanan
pada saat hydrostatic testing harus disesuaikan dengan location class (kelas
lahan). Untuk mengetahui kebutuhan tekanan pada saat uji hidrostatik dapat
dilihat pada lampiran.

2.3 Pig
Pig merupakan suatu benda yang akan digunakan sesuai fungsinya, yaitu
sebagai pembersih (pengering) atau sebagai penyekat yang digunakan didalam
suatu perpipaan.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 11

2.3.1 Jenis-jenis Pig


Ada beberapa macam bentuk pig yang biasa digunakan di suatu industri,
dimana bentuk pig tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Empat bentuk
dasar pig yang biasa dipakai terlihat pada Gambar 2.3.

(b)
(a)

(c)
(d)

Gambar 2.3 Jenis-jenis Pig Sesuai dengan Bentuknya (a) Sphere Pig, (b) Bi-Directional
Pig, (c) Foam Pig, (d) Brush Pig
Penjelasan:
(a) Sphere Pig
Jenis pig ini terbuat dari bahan polyurethane dengan bentuk bulat seperti
bola yang berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran, air atau
kondensat di dalam pipa.
(b) Bi-Directional Pig
Pig ini terbuat dari polyuerthane dan berbentuk lempeng bulat yang
dirangkai dalam sebuah poros. Diantara dua lempengan polyuerthane
dipasang sebuah bahan alumunium yang ukuran diameternya sama.
Fungsi dari jenis pig ini adalah untuk membersihkan kotoran dalam pipa,
juga berfungsi mendeteksi bentuk hambatan yang ada didalam permukaan
pipa.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 12

(c) Foam Pig


Pig jenis ini terbuat dari foam atau polyurethane berbentuk silindris
dengan bagian depannya dibuat seperti peluru. Foam pig berfungsi untuk
mengeringkan bagian dalam permukaan sistem perpipaan.
(d) Brush Pig
Pig jenis ini dilengkapi dengan dua jenis lempengan yang terbuat dari
bahan polyurethane dengan bentuk cup dan beberapa sikat kawat yang
dipasang pada pelat baja bagian tengah. Fungsi pig jenis ini adalah untuk
membersihkan kotoran-kotoran ataupun kerak yang menempel di dalam
pipa

2.3.3 Foam Pig


Foam pig terdiri dari berbagai jenis, dilihat dari bentuk dan bahannya. Ada
foam pig yang berbentuk seperti peluru dan ada yang seperti silinder. Busa yang
menjadi bahan penyusun foam pig bisa berbentuk telanjang atau diselimuti oleh
polyurethane. Foam pig yang diselimuti oleh polyurethane biasa disebut dengan
polly-pig. Berbagai macam foam pig tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Macam-macam Foam Pig


Sumber: www. Mjm-van.com

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 13

Foam pig merupakan pembersih atau pengering saluran sistem perpipaan.


Ukuran standar panjang dari foam pig adalah 1,75-2 kali diameter perpipaan.
Sekarang ini, foam pig dibuat dengan diameter mulai dari 0,25 inci sampai dengan
108 inci dengan penambahan 0,125 inci untuk diameter dibawah 12 inci .
(Pipeline Pigging Technology, 1991)
Foam pig dapat diklasifikasikan kedalam 3 grup berdasarkan densitasnya
yaitu:
1. Low density 1-4 lb/ft3
2. Medium density 5-7 lb/ft3
3. High density 8-10 lb/ft3
Berdasarkan klasifikasi tersebut foam pig dapat diketahui kekokohannya dilihat dari
nilai densitas. Apabila densitasnya rendah maka busa yang digunakan lebih lembut,
sedangkan apabila densitasnya tinggi maka busa yang digunakan lebih
kokoh.
Beberapa keuntungan dari foam pig adalah compressible, expandable dan
flexible. Foam pig juga dapat melewati berbagai macam belokan, short radius 900
bend, juga dapat melewati valve dengan bukaan 65%. Harga dari foam pig tidak
mahal dan dapat dibuat dalam berbagai macam ukuran. Kerugian dari jenis pig ini
adalah foam pig tidak akan tahan lama apabila digunakan untuk membersihkan
sistem perpipaan dengan konsentrasi asam tinggi.
Terdapat banyak pengembangan desain foam pig, tetapi yang paling sering
digunakan adalah:
1. Swabs-low-density foam. Digunakan untuk mengeringkan, menyerap
cairan (swab dapat menyerap air sampai 75 %).
2. Bare squeegees-medium or high-density foam. Digunakan untuk
mengeringkan, mengurangi air dan membersihkan dari kotoran ringan.
3. Criss-cross-medium or high-density foam with coating on the
surfacebearing area. Digunakan untuk mengurangi air, memisahkan
produk, menghilangkan padatan seperti wax.
4. Silicon carbide-medium or high-density foam, coating on the
surfacebearing area with silicon carbide/aluminium oxide grit or straps.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 14

Digunakan untuk mengikis atau menghancurkan hard deposit seperti


oksida dan karbonat.
5. Wire-brush-medium or high-density foam. Digunakan untuk mengikis
kerak

2.4 Prosedur Peluncuran Pig


Pig jenis apapun akan diluncurkan dengan menggunakan pig launcher
yang telah dilengkapi dengan berbagai macam valve. Sebelumnya, pig yang akan
digunakan harus diperiksa terlebih dahulu, apalagi jika pig yang akan diluncurkan
sebelumnya telah digunakan.
Berikut ini merupakan langkah peluncuran pig, dengan mengacu gambar
skematik pada Gambar 2.5.

Gambar 2.3 Skema Peluncuran Pig


Sumber: www.WesternFilterCo.com

1. Memastikan isolation dan kicker line valve dalam keadaan tertutup


2. Membuka lubang angin (vent) dan drain valve untuk mengosongkan
launcher dari cairan dan udara tekan yang masih terjebak (tekanan harus
sama dengan tekanan atmosfer)
3. Ketika tekanan gauge dalam launcher mununjukkan angka 0 psi dengan
drain dan vent valve dalam posisi terbuka, closure boleh dibuka
4. Masukkan pig dan tekan kedepan sampai nose atau depan pig kontak
dengan reduktor dengan kuat.
5. Menutup dan mengunci closure

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Bab II Tinjauan Pustaka 15

6. Menutup drain valve dan secara berangsur-angsur membuka kicker valve,


kemudian mengeluarkan angin melewati vent valve
7. Ketika launcher penuh, tutup vent valve dan masukkan tekanan untuk
ekualisasi
8. Membuka isolation valve
9. Menutup main valve secara berangsur-angsur untuk menaikkan aliran melalui
kicker valve dibelakang pig sampai pig meluncur dari pig launcher menuju
pipa utama
10. Jika satu pig telah masuk ke main line dengan sempurna, buka penuh main
valve kemudian menutup kicker dan isolation valve

Penjelasan berikutnya mengenai kinerja pig launcher dibahas pada bab


metodologi.

Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta


Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging

Anda mungkin juga menyukai