Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR : 004 / RSTB/ AKR-KPS/ VII/ 2015

TENTANG
POLA KETENAGAAN
DI RUMAH SAKIT

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang : a. bahwa untuk mencapai visi, misi dan tujuan Rumah Sakit diperlukan
kecukupan sumber daya manusia baik dalam segi jenis maupun
jumlahnya dengan kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya dan
integritas yang baik.
b. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dengan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit .

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 1994 Tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 Tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG POLA KETENAGAAN
DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN UNTUK KELANCARAN
OPERASIONAL PELAYANAN DI MASING-MASING UNIT
KERJA RUMAH SAKIT

KESATU : Semua pihak yang terkait wajib menjalankan perannya dengan penuh
dedikasi dan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya masing-
masing.

KEDUA : Pola ketenagaan di Rumah Sakit dipakai dalam pertimbangan


rekruitmen pegawai, perencanaan dan peningkatan kompetensi
pegawai.

KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Bireuen
Pada tanggal 02 Juli 2015
DIREKTUR RS
Lampiran : keputusan Direktur
Nomor : 004 / RSTB/ AKR-KPS/ VII/ 2015
Tanggal : 02 Juli 2015

KEBIJAKAN UMUM

1. Pola ketenagaan akan selalu di revisi setiap tahun, berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
2. Pola ketenagaan dibuat untuk memenuhi jumlah kebutuhan tenaga, baik itu tenaga
medis, non medis dan profesional lainnya.
3. Pola ketenagaan juga dibuat sebagai acuan dalam program rekrutment tenaga medis,
non medis dan proffesional lainnya.

KEBIJAKAN KHUSUS
1. Kebutuhan tenaga per ruangan akan di ajukan oleh masing-masing unit, sesuai dengan
beban kerja.
2. Khusus untuk pola ketenagaan perawat, Rumah Sakit berpedoman pada perhitungan
rumus Gillies,
3. Untuk unit penunjang dan unit penunjang medik lainnya, Rumah Sakit hanya
membuat estimasi sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja di lapangan.
4. Pola ketenagaan akan terus direvisi, pada jangka waktu yang tidak ditentukan.

Direktur RS

Anda mungkin juga menyukai