Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

a. Topik : Rabies
b. Sub Topik :
Pengertian Rabies
Penyebab rabies
Gejala Rabies
Penularan rabies
Penanganan rabies
Pencegahan rabies
c. Sasaran : Masyarakat
d. Tempat : Auditorium Stikes Lakipadada
e. Waktu : 10.00 10.15 (15 menit)
f. Tanggal : 10 januari 2013
g. Pemateri : Veronika Giringan

A. Latar Belakang
Semua spesies hewan mamalia rentan terinveksi rabies. Penularan virus rabies biasanya
terjadi ketika air liur yang sudah terinfeksi dari inang kontak dari hewan lain. Manusia misalnya
terinveksi virus rabies melalui gigitan dari inang yang air liurnya sudah terinveksi virus rabies.
Jika tidak ditangani dengan cepat maka virus ini akan menyebabkan kematian.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan bapak dan keluarga mengetahui tentang penyakit rabies.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan bapak dan keluarga dapat:
1. Menyebutkan pengertian tentang rabies
2. Menyebutkan penyebab rabies
3. Menyebutkan gejala rabies
4. Menyebutkan penularan rabies
5. Menyebutkan penanganan rabies
6. Menyebutkan pencegahan rabies

D. Materi (Terlampir)
E. Metode
Ceramah
Tanya jawab
F. Media
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audient
Pembukaan ( 5 Menit )
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam

2. Apersepsi tentang materi yang akan 2. Merespon persepsi penyuluhan


dibahas
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan yang 3. Memperhatikan penjelasan tentang
hendak dicapai tujuan penyuluhan yang ingin dicapai

Kegiatan Inti ( 15 Menit )


1. Menjelaskan pengertian tentang rabies 1. Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
2. Menjelaskan penyebab rabies 2. Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
3. Menjelaskan gejala rabies 3. Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
4. Menjelaskan penularan rabies 4. Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
5. Menjelaskan penanganan rabies 5. Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
6. Menjelaskan cara pencegahan rabies 6. Memperhatikan penjelasan yang
diberikan

Penutup ( 5 Menit )
1. Memberikan kesempatan pada orang 1. Mengajukan pertanyaan dari materi yang
tua yang ingin bertanya disampaikan
2. Melakukan evaluasi dengan bertanya 2. Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah disampaikan
3. Memberi salam penutup 3. Menjawab salam

H. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir kegiatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Essay
4. Jumlah soal : 3 soal
1. Sebutkan salah satu penyebab rabies
2. Sebutkan salah satu cara penularan rabies
3. Sebutkan salah satu cara pencegahan rabies
5. Jenis soal ; Menguraikan secara lisan

MATERI
A. Pengertian
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus
Rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus
Rabies ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun,
dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.
B. Penyebab
Rabies disebabkan oleh virus Rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus
Lysavirus. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan sebagai perantara
penularan. Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai letak geografis. Hewan-hewan
yang diketahui dapat menjadi perantara Rabies antara lain rakun (Procyon lotor) dan sigung
(Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah (Vulpes vulpes) di Eropa, dan anjing di
Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan Amerika Latin memiliki tingkat Rabies yang
masih tinggi.
Hewan perantara menginfeksi inang yang bisa berupa hewan lain atau manusia melalui
gigitan. Infeksi juga dapat terjadi melalui jilatan hewan perantara pada kulit yang terluka.
Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke sumsum tulang belakang dan
otak dan bereplikasi di sana. Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non
saraf, misalnya kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur.
Meskipun sangat jarang terjadi, Rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang
tercemar virus Rabies. Dua pekerja laboratorium telah mengkonfirmasi hal ini setelah mereka
terekspos udara yang mengandung virus Rabies. Pada tahun 1950, dilaporkan dua kasus Rabies
terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang menghirup udara di mana ada jutaan
kelelawar hidup di tempat tersebut. Mereka diduga tertular lewat udara karena tidak
ditemukan sama sekali adanya tanda-tanda bekas gigitan kelelawar.
C. Gejala
1. Stadium prodromal
Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas, menyerupai infeksi
virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf anoreksia,
pusing dan pening (nausea), dan lain sebagainya
2. Stadium sensoris
Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada daerah luka
gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur (hipersalivasi), dilatasi pupil,
hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
3. Stadium eksitasi
Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-kejang setiap ada
rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia), ketakutan pada
cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia).[9] Kejang-kejang terjadi akibat adanya
gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. [8] Hidrofobia yang
terjadi pada penderita rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala
berusaha menelan air .
4. Stadium paralitik
Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya, penderita memasuki
stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah yang
progresif. Karena durasi penyebaran penyakit yang cukup cepat maka umumnya keempat
stadium di atas tidak dapat dibedakan dengan jelas.
D. Penularan
Penularan penyakit rabies yang paling umum adalah melalui air liur dan ditularkan
melalui gigitan, namun penyakit rabies pun bias ditularkan melalui non gigitan atau goresan,
selaput lender dan luka terbuka yang telah terkontaminasi dengan air liur yang telah
mengandung rabies.
E. Penanganan
Bila terinfeksi Rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati, namun harus
dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala. Bila gejala mulai
terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya terjadi
beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama.

Jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi Rabies atau berpotensi
Rabies (anjing, sigung, rakun, rubah, kelelawar) segera cuci luka dengan sabun atau pelarut
lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15 menit lalu beri antiseptik alkohol 70% atau
betadin. Orang-orang yang belum diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan
tetanus.
Orang-orang yang belum pernah mendapat vaksin Rabies akan diberikan suntikan
globulin imun Rabies yang dikombinasikan dengan vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di
tempat gigitan dan separuhnya disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam periode
28 hari diberikan 5 kali suntikan. Suntikan pertama untuk menentukan risiko adanya virus
Rabies akibat bekas gigitan. Sisa suntikan diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-
kadang terjadi rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau gatal pada tempat penyuntikan vaksin.

F. Pencegahan

1. Jadilah pemelihara hewan yang baik.


2. Selalu ingat untuk memvaksinasi hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera.
Tindakan ini tidak hanya melindungi hewan anda dari penyakit Rabies tetapi juga
melindungi diri anda sendiri dan keluarga anda.
3. Selalu awasi binatang peliharaan anda. Kurangi kontak mereka dengan hewan atau
binatang liar. Jika binatang peliharaan anda digigit oleh hewan liar, segera ke dokter
hewan untuk diperiksa keadaannya.
4. Hubungi dinas peternakan setempat bila anda menjumpai ada binatang liar yang
mencurigakan di lingkungan tempat tinggal anda.
5. Hindari kontak dengan hewan liar yang tidak jelas asal usulnya.
6. Nikmati hewan liar seperti rakun, serigala dari tempat yang jauh. Jangan coba coba
memberi mereka makan ataupun membelai mereka.
7. Jangan sok menjadi penyayang hewan lalu mencoba memelihara hewan liar di rumah
walaupun mereka kelihatan sangat jinak.
8. Cegah kelelawar memasukan rumah atau tempat anda beraktifitas.
9. Jika anda bepergian ke daerah yang terjangkit Rabies, segeralah ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi Rabies.

Anda mungkin juga menyukai