Anda di halaman 1dari 25

Obat Yang Bekerja Pada Metabolisme Jaringan,Keseimbangan Cairan dan

Elektrolit,Saluran Kemih

OLEH : DZULFIKAR FAIZIN

ROMAS

1402101010164

KELAS / RUANG : 03 / 03

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta,

manusia, dan kehidupan beserta segala isinya, karena berkat pimpinan, bimbingan, bantuan, izin

serta bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan paper dengan judul Obat yang Bekerja pada

Metabolisme Jaringan,Keseimbangan Cairan dan Elektrolit,Saluran Kemih ini tepat pada

waktunya.

Pada kesempatan ini, Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada drh.A.Haris,MP selaku dosen mata kuliah Farmakologi atas

bimbingannya.Topik pada makalah ini adalah Obat yang Bekerja pada Metabolisme

Jaringan,Keseimbangan Cairan dan Elektrolit,Saluran Kemih khususnya mengarah pada

pembahasan macam-macam obatnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat

memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan paper ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu Penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari para pembaca demi peningkatan kualitas paper.

Banda Aceh,20 Februari,2015

Dzulfikar Faizin Romas


1402101010164

X
Daftar Isi

Kata Pengantar x

Daftar isi .xi

Bab I

Pendahulan..1

Tinjauan Pustaka.1

Latar Belakang.1

Rumusan Masalah...1

Tujuan Penulisan.1

Bab II

Pembahasan.2

Bab II

Penutup10

Kesimpulan..10

Daftar Pustaka.xii

xi
BAB I

Pendahuluan
1.1 Tinjauan Pustaka

Farmakologi berasal dari Kata Farmakon Yang berarti : obat dalam arti sempit, dan
dalam makna luas adalah : Semua zat selain makanan yg dapat mengakibatkan perubahan
susunan atau fungsi jaringan tubuh. Logos yaitu : ilmu. Singkatnya Farmakologi ialah : Ilmu
yang mempelajari cara kerja obat didalam tubuh (Sulanjani dkk,2013)

Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian terhadap bahan-bahan yang berinteraksi


dengan sistem kehidupan melalui proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul-molekul
regulator yang mengaktifkan/ menghambat proses-proses tubuh yang normal Ilmu yg
mempelajari hal ihwal mengenai obat, mencakup sejarah, sumber, sifat kimia & fisik, komponen;
efek fisiologi & biokimia, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi &
penggunaan obat. (Farmakologi & Terapi UI).

Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan untuk oleh semua
mahkluk untukbagian luar dan dalam tubuh guna mencegah,menghilangkan,menyembuhkan
penyakit ataupun gejala penyakit,luka ataupun kelainan badaniah baik hewan maupun manusia
termasuk memperelok tubuh hewan maupun manusia (Syamsuni,2006).

1.2 Latar Belakang

Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang
pengeluaran urin (Dorland,1996). Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah
kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan
adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat
terlarut dan air (Sunaryo,1995). Obat diuretik dapat pula digunakan untuk mengatasi hipertensi
dan edema (Marantha,2005)

Diuretik kuat (High-ceiling diuretics) mencakup sekelompok diuretic yang efeknya


sangat kuat dibandingkan dengan diuretic lain.Tempat utamanya di bagian epitel tebal ansa henle
bagian ascenden,karena itu kelompok ini di sebut juga diuretic loop.Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah furosemide,torsemid,asam etakrinat,dan bumetanid (Farmakologi & Terapi
UI).

Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau
kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi)
baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002).

1.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah berkembangnya mikroorganisme didalam saluran
kemih (mulai dari ginjal sampai urethra) yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri,
virus atau mikroorganisme lain (Rahardjo,1999).

1.3 Rumusan Masalah

a) Obat yang Bekerja pada Metabolisme Jaringan


b) Obat yang Bekerja pada Keseimbangan cairan dan Elektrolit
c) Obat yang Bekerja pada Saluran Kemih

1.4 Tujuan Penulisan

a) Untuk mengetahui Obat yang Bekerja pada Metabolisme Jaringan


b) Untuk mengetahui Obat yang Bekerja pada Keseimbangan cairan dan Elektrolit
c) Untuk mengetahui Obat yang bekerja pada Saluran Kemih

2.
BAB II

PEMBAHASAN

Obat yang Bekerja pada Keseimbangan Cairan


dan Elektrolit
Diuretik

Diuretik ialah obat yang menambah kecepatan pembentukan urine.istilah diuresis


mempunyai dua pengertian,pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.Fungsi
utama diuretic adalah untuk memobilisasi cairan edema,yang berarti mengubah keseimbangan
cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal.

Pengaruh diuretic terhadap eksresi zat terlarut penting artinga untuk menentukan tempat kerja
diuretic dan sekaligus untuk meramalkan akibat penggunaan suatu diuretic.Obat yang dapat
menghambat transport elektrolit di tubuli ginjal adalah (1) benzotiadiazid (2) diuretic kuat (3)
diuretic hemat kalium dan (4) penghambat karbonik anhydrase

1.1 Diuretik Kuat

Diuretik kuat mencakup sekelompok diuretic yang efeknya sangat kuat


dibandingkan dengan diuretic lain.tempat utama kerjanya adalah di bagian epitel tebal
ansa Henle bagian ascenden,karena itu kelompok ini disebut juga sebagai lopp
diuretic.Termasuk dalam kelompok ini adalah furosemide,torsemid,asametakrinat,dan
bumetanid

Famakodinamik

Obat diuretic kuat bekerja dengan menghambat reabsorpsi elektrolit Na+/K+/2Cl-


di ansa henle asceneden bagian tebal.obat ini cenderung meningkatkan aliran darah ginjal
tanpa disertai peningkatan fliktrasi glomerulus.Perubahan hemodinamikginjal ini
mengakibatkan menurunnya reabsorpsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal serta
meningkatnya reabsoprsi cairan dan elektrolit di tubuli proksimal

Furosemid dan bumetanid mempunyai daya hambat enzim karbonik anhydrase


karena keduanya merupakan derivate sulfonamide,seperti juga tiazid dan
asetazolamid,tetapi aktivitasnya terlalu lemah untuk menyebabkan diuresis di tubuli
proksimal.
3.
Diuretik kuat juga menyebabkan meningkatnya eksresi K+ dankadar asam urat
plasma,mekanismenya kemungkinan besar sama dengan tiazid

Diuretik Kuat juga meningkatkan eksresi asam yang dapat dititrasi dan
ammonia.Fenomena yang diduga terjadi karena efeknya di nefron distal ini merupakan
salah satu factor penyebab erjadinya alkalosis metabolic.Bila mobilisasi cairan edema
terlalu cepat alkalosis metabolic oleh diuretic kuat ini terutama terjadi akibat penyusutan
cairan ekstrasel.Sebaliknya pada pengunaan yang kronik,factor utama penyebab alkalosis
ialah besarnya asupan garam dan eksresi H+ dan K+.Alkalosis ini sering disertai
hipotremia tetapi masing-masing disesbabkan mekanisme yang berbeda

Farmakokinetik

Diuretik kuat mudah diserap melalui saluran cerna,dengan derajat agak berbeda-
beda.Bioavabilitas furosemide 65%,sedangkan bunerenid hamper 100%.Obat golongan
ini terikat pada protein plasma secara ekstensif,sehingga tidak di filtrasi di glomerulus
tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organic di tubuli
proksimal.Dengan cara ini obat terakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sesekali di
tempat kerja di daerah yang lebih distal lagi probenesid dapat menghambat
furosemide,dan interaksi anatara keduanya hanya terbatas pada tingkat sekresi tubuli dan
tidak pada tempat kerja diuretic

Kira-kira 2/3 dari asam etakrinat yang diberikan secara IV dieksresikan melalui
ginjal dalam bentuk utuh dan dalam konjugasi dengan senyawa sulfhidril terutama sistein
dan N-asetil sistein.Sebagian lagi dieksresikan dengan cara yang sama,hanya sebagian
kecil dalam bentuk glukoronid kita-kira 50% bumetanid dieksresi dalam bentuk asal
selebihnya sebagai metabolit

Efek Samping

Gangguan cairan dan elektrolit,Ototoksisitas,Hipotensi,Efek Metabolik,Reaksi


Alergi dan Nefritis interstisialis alergik

Interaksi

Pemberian diuretic kuat dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yang juga
mendpaat digitalis atau obat antiaritmia.Diuretik kuat dapat berinteraksi denganwarfarin
dan klofibrat melalui penggeseran ikatannya dengan protein.Pada penguunaan
kronis,diuretic kuat ini dapat menurunkan klirens litium.

4.
Pengunaan Klinik

Gagal Jantung,Furosemid merupakan obat standar untuk gagal jantung yang


disertai dengan edema dan tanda-tanda bedungan sirkulasi seperti peninggian tekanan
vena juguler,edema paru,edema tungkai dan asites.Untuk edema paru akut diperlukan
pemberian secara intravena pada keadaan ini perbaikan klinik dicapai karena terjadi
perubahan hemodinamik dan penurunan volume cairan ekstrasel dengan cepat sehingga
air balik vena dan curah ventrikel kanan berkurang

1.2 Benzotiadiazid

Bentotiadiazid atau tiazid disintesis dalam rangka penelitian zat penghambat enzim
karbonik anhydrase.Kompisisi yang terbentuk setelah pemberian obat ini ternyata
mengandung banyak ion klorida,efek sangat berbeda denga senyawa induknya yaitu benzene
sulfonamide.Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa benzotiadiazid berefek langsung
terhadap transfor Na+dan Cl- di tubuli ginjal,lepas dari efek penghambatannya terhadap
enzim karbonik anhydrase.

Farmakodinamik

Diuretik tiazid bekerja menghambat simporter Na+ dan Cl- dari lumen ke dalam sel epitel
tubulus.Na+ selanjutnya dipompakan ke luar tubulus dan di tukar dengan K+,sedangkan Cl-
dikeluarkan melalui kanal klorida.Efek farmakodinamik tiazid yang utama ialah
meningkatkan eksresi natrium klorida dan sejumlah air.Efek natriuresis dan kloruresis ini
disebabkan oleh penghambatan mekanisme reabsoprsi elektrolit pada hulu tubuli distal laju
eksresi Na+ maksimal yang di tumbulkan oleh tiazd relative lebih rendah di bandingkan
dengan diuretic lain

Derivat tiazid memperlihatkan efk penghambatan karbonik anhydrase dengan potensi


yang berbeda-beda.Zat Aktif sebagai oenghambat karbonik anhydrase,dalam dois yang
mencukupi,memperlihatkan efek sama seperti asetazolamid dalam eksresi bikarbonat.Efek
penghambatan enzim karbonik anhydrase diluar ginjal praktis tidak terlihat karena tiazid
tidak ditimbun oleh sel lain.

Fungsi Ginjal

Tiazid dapat mengurangi kecepatan filtrasi glomerulus,terutama bila diberikan secara


intravena.Efek ini mungkin disebabkan oleh pengurangan aliran darah di ginjal.Namun
kurangnya filtrasi ini sedikit sekali pengaruhnya terhadap efek diuretid tiazid dan hanya
mempunyai arti klinis bila fungsi ginjal memang sudah kurang.Seperti kebanyakan asama
organic lain tiazin disekresi secara aktif oleh tubuli ginjal bagian proksimal

Efek kaliuresis disebabkan oleh bertambahnya natriuresis dan pertukaran Na+dan K+ yang
blebih aktif pada tubuli distal.

5.
Cairan Ekstrasel

Tiazid dapat meninggikan eksresi ion K+ terutama pada pemberian jangka pendek,dan
mungkin efek ini menjadi kecil bila penggunaannya berlangsung dalam jangka
panjng.Eksresi natrium yang berlebihan tanpa disertai jumlah air yang sebanding,dapat
menyebabkan hipoatremia dan hipokloremia,terutama bila pasien tersebut mendapat diet
rendah garam.Namun demekian secara keseluruhan golongan tiazid cenderung menimbulkan
gangguan komposisi cairan ekstrasel yang lebih ringan dibandingkan dengan diuretic
kuat,karena intensitas diuresis yang ditimbulkan relative rendah.

Farmakokinetik

Absorpsi tiazid melalui saluran cerna baik sekali.Umumnya efek obat tampak setelah satu
jam.Klorotiazid didistribusi ke seluruh ruang ekstra sel dan dapat melewati sawar uri,tetapi
obat ini hanya di timbun dalam jaringan ginjal saja.Dengan suatu proses aktif,tiazid
dieksresikan oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan tubuli.Jadi klirens ginjal obat ini besar
sekli,biasanya dalam 3-6 jam sudah dieksresi oleh badan.

Bendrofllumetiazid,politiazid,dan klortalidon mempunyai masa kerja lebih panjang


karena eksresinya lambat.Klorotiazid dalam badan tidak mengalami perubahan
metabolic,sedangkan politiazid sebagian di metabolism dalam badan.

Efek Samping

A) Gangguan Elektrolit : Hipokalemia,hipovolemia,hiponatremia,hipoklororemia


B) Gejala insufisiensi ginjal
C) Hiperkalsemua
D) Hiperurisemua
E) Tiazid menurunkan toleransi glukosa

Interaksi

Indometasin dan AINS lain dapat mengurangi efek diuretic tiazid karena kedua obat ini
menghambat sintesis prostaglandin vasodilator di ginjal,sehingga menurunkan aliran darah
ginjal dan laju filtrasi glomerulus.Probenesid menghambat sekresi tiazid ke dalam lumen
tubulus.Akibatnya efektivitas tiazid berkurang.Hipokalkemia yang terjadi akibat pemberian
tiazid dapat meningkatkan risiko aritmia oleh digitalis dan obat-obat antriaritmia,sehingga
pemantauan kadar kalium sangat penting pada pasien yang juga mendapat digitalis atau
antiaritmia.

6.
Indikasi

- Hipertensi
- Gagal Jantung
- Pengobatan Jangka Panjang edema kronik
- Diabetes insipidus
- Hiperkalsiuria

1.3 Diuretik Hemat Kalium

Yang tergolong dalam kelompok ini adalah antagonis aldosterone,triamterene dan


amilorid.Efek diuretiknya tidak sekuat golongan diuretic kuat

1.3.1 Antagonis Aldosteron

Aldosteron adlah mineralokortikoid endogen yang paling kuat.Perenan utama


aldosterone ialah memperbesar reabsoprsi natrium dan klorida di tubuli distal serta
memperbesar eksresi kalium.Jadi pada hiperaldosteronisme,akan terjadi penurunan kadar
kalium dan alkalosis metabolic karena reabsrpsi HCO3- dan sekresi H+ yang bertambah.

Saat ini dikenal dua macam antagonis aldosterone,yaitu spironolakton dan


eplerenon,mekanisme kerja antagonis aldosterone adalah penghambat kompetitif
terhadap aldosterone ini terbukti dari kenyataan obat ini hanya efektif bila terdapat
aldosterone baik endogen atau pun eksogen dalam tubuh dan efeknya dapat dihilangkan
dengan meninggikan kadar aldosterone jadi pemberian antagonis aldosterone,reabsoprsi
Na+ dan K+ di hilir tubuli distal dan duktus koligentes dikurangi sehingga eksresi K+
juga berkurang

Eplerenon merupakan analog spironolakton yang baru digunakan sejak


2003,eplerenon digunakan sebagai antihipertensi dan sebagai terapi tambahan pada gagal
jantung.

Farmakokinetik

Tujuh Puluh persen spironolakton oral diserap disaluran cerna,mengalami


sirkulasi enterohepatik dan metabolism lintas pertama ikatan protein cukup tinggi
.Metabolit utamanya kanrenon memperlihatkan antagonis aldosterone dan turut berperan
dalam aktivitas biologic spinolakton.Kanrenon mengalami interkonversi enzimatik
menjadi kanrenoat yang tidak aktif.

Efek Samping

Efek Toksik yang utama dari spironolakton adalah hyperkalemia yang sering
terjadi apabila obat ini diberi secara bersama-sama dengan asupan kalium yang
berlebihan.tetapi efek toksik ini dapat pula terjadi bila dosis yang biasa diberikan
bersama dengan tiazid pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang berat
7.
Indikasi

- Hipertensi
- Edema refrakter
- Gagal Jantung
- Hiperaldosteronisme primer
- Hiperaldosteronisme sekunder

1.3.2 Triamteren dan Amilorid

Kedua obat ini terutama memperbesar eksresi natrium dan kloridan sedangkan
eksresi kalium berkurang dan eksresi bikarbonak tidak mengalami perubahan.Efek
penghambatan reabsoprsi natrium dan klorida oleh triameren agaknya suatu efek
langsung,tidak melalui penghambatan aldosterone.

Triamteren menurunkan eksresi K+ dengan menghambat sekresi kalium di sel


tubuli distal.Berkurangnya reabsorpsi natrium ditempat tersebut mengakibatkan turunnya
perbedaan potensial listrik transtubular,sedangkan adanya perbedaan potensial listrik di
transtubular ini diperlukan untuk proses berlangsungnya proses sekresi K+ oleh sel tubuli
distal.

Farmakokinetik

Absorspsi triamterene melalui saluran cerna baik sekali,obat ini hanya diberikan
oral.Efek diuresisnya biasanya mulai tampak setelah satu jam.Amilorid dan triametren
per oral diserap kira-kira 50% dan efekdiuresisnya terlihat dalam 6 jam dan berakhir
sesudah 24 jam.

Efek Samping

- Hiperkalemia
- Azotemia
- Anemia megaloblastik

Indikasi

Diuretik Hemat kalium ternyata bermanfaat untuk pengobatan beberpa pasien


dengan edema.Tetapi golongan ini akan lebih bermanfaat bila diberikan dengan diuretic
lain sepeerti tiazid,karena ada efek samping Hiperkalemia pengobatan ini jangan di beri
suplemen K+,Kecuali terbukti adanya hypokalemia.Selain itu diingat pula bahwa
trameteren atau amilorid sekali-kali jangan diberikan bersama spironolakton mengingat
bahaya terjadinya hyperkalemia

8.
1.4 Diuretik Osmotik

Istilah diuretic osmotic biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat
di eksresi oleh ginjal.Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretic osmotic apabila memenuhi 4
syarat :

- Difiltrasi secara bebas di glomerulus


- Tidak atau hanya sedikit di reabsorpsi sel tubuli ginjal
- Secara Farmakologis merupakan zat yang inert
- Umumnya resisten terhadap perubahan metabolik

Dengan sifat-sifat ini,maka diuretic osmotic dapat diberikan dalam jumlah cukup besar
sehingga turut menentukan derajat osmolaritas plasma,filtrate glomerulus dan cairan
tubuli.Contoh golongan Oabt ini adalah Manitol,Urea,Gliserin,Isosorbid.Adanya zat tersebut
dalam lumen tubuli,meningkatkan tekanan osmotic,sehingga jumlah air dan elektrolit yang
dieksresikan bertambah besar.Tetapi untuk menimbulkan diuresis yang cukup besar,diperlukan
dosis diuretic osmotic tinggi.

Diuretik osmotic terumtama bermanfaat pada pasien oliguria akut akibat syok
hipovolemik yang telah dikoreksi akibat reaksi trnasfursi atau sebab lain yang menimbulkan
nekrosis tubuli akut,karena dalam keadann ini obat kerjanya mempengaruhi fungsi tubuli
tidak efektif

Indikasi

- Profilaksis gagal ginjal akut


- Menurunkan tekanan maupun volume cairan intraocular
- Menurunkan tekanan atau volume cairan serebrospinal
- Pengobatan sindrom disekuilirium pada hemodialysis

Efek Samping

Manitol didistribusi ke cairan ekstrasel,oleh karena itu pemberian larutan manitol


hipertonis akan meningkatkan osmoralitas cairan ekstrasel sehingga dapat menambahan
jumlah cairan ekstrasel.Hal ini tentu berbahya bagi pasien payah jantung.Kadang-kadang
Manitol dapat menimbulkan rekasi hipersensitif.

1.5 Penghambat Karbonik Anhidrase

Karbonik anhydrase merupakan cairan protein dengan berat molekul kira-kira 30.000
dam mengandung satu atom Zn dalam setiap molekul.Enzim ini dapat dihambat aktivitasnya
oleh sianida,azida,dan sulfida.Derivat sulfonamide yang juga dapat menghambat kerja enzim
ini adalah asetazolamid dan diklorofenamid.

9.
Farmakodinamik

Efek farmakodinamik hanya terbatas pada organ tempat enzim tersebut berada

Ginjal

Di dalam sel-sel tubuli proksimal asetazolamid menghambat perubahan CO2- (+) H2O ->
H2CO3- sehingga pembentukan dan H+ untuk disekresi dan ditukarkan dengan Na+ dari
lumen tubulus juga berkurang sehingga eksresi Na+ akan meningkat,Selain itu HCO3- dalam
lumen yang tidak digabung dengan H+ akan dieksresi ke urin.Hal ini mengakibatkan
meningkatnya eksresi bikarbonat,natrium dan kalium melalui urin sehingga urin menjadi
alkalis,sehingga urin menjadi alkalis,sedangkan darah cenderung mengalami asidosis.

Bertambahnya eksresi kalium disebabkan oleh pertukaran Na+dan K+ menjadi lebih


aktif,menggantikan pertukaran dengan H+.Meningkatna eksresi elektrolit menyebabkan
bertambahnya eksresi air

Susunan Cairan Plasma

Bertambahnya eksresi bikarbonat dalam urine menyebabkan terjadinya asidosis


metabolic.Karena kerjanya melalui peningkatan eksresi bikarbonat dan kation,maka besarnya
efek diuresis tergantung dari kadar ion tersebut di dalam plasma.Pada alkalosis
metabolic,kadar ion klorida menurun,dalam hal ini efek diuresis disebabkan asetazolamid
makin kuat.adanya efek diuresis asetozolamid seidkit kadar kalium juga penting.

Karena lkalosis ekstrasel yang sudah disertai hiperklamia,efek diuresis obat ini kiga
kurang.Asetazolamid memperbesar eksresi K+,

MATA

Dalam cairan bola mata banyak sekali terdapat enzim karbonik anhydrase dan
bikarbonat.Pemberian asetazolamid baik secara oral maupun parenteral,mengurangi
pembentukan cairan bola mata disertai penurunan tekana intraocular sehingga asetazolamid
berguna dalam pengobatan glaucoma

SUSUNAN SARAF PUSAT

Keadaan asidosis dapat mengurangi timbulnya serangan epilepsy.Karena asetazolamid


dapat menimbulkan asidosis dan SSP banyak mengandung cairan karbonik andhidrase

Farmakokinetik

Asetazolamid mudah diserap melalui saluran cerna,kadar maksimal dalam darah dicapai
dalam 2 jam dan eksresi melalui ginjal sudah sempurna dalam 24 jam.Oabt ini mengalami
proses sekresi aktif oleh tubuli dan sebagian di reabsorpsi secara pasif.Asetazolamaid terikat

10.
kuat pada karbonik anhydrase,sehingga terakumulsi dalam sel yang mengandung enzim
ini,terutama korteks ginjal

Distribusi penghambat karbonik anhydrase dalam tubuh ditentukan oleh ada tidaknya
enzim karbonik anhydrase dalam sel yang bersangkutan dan dapat tidaknya obat itu msk ke
dalam sel.Asetazolamid tidak dimetabolisme dan dieksresi dalam bentuk utuh melalui urin.

Efek Samping dan Kontradiksi

- Pada dosis tinggi dapat timbul parestesia


- Kantuk yang terus menerus
- Batu Ginjal
- Reaksi Alergi
- Depresi sumsum tulang
- Lesi Renal

Indikasi

- Glaukoma
- Paralisis periodic
- Alkalinasi urin
- Alkalosis metabolik
Obat yang bekerja pada metabolism jaringan (anti
inflamasi)
Obat analgesic antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan salah
satu kelompok obat yang banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter.Obat obat ini
merupakan suatu kelompok obatyang heterogen secara kimia,walaupun demikian obat-obat ini
ternyata memiliki banyak efek terapi maupun efek samping.

Berbagai salicylate dan agen-agen lain yang mirip dipakai untuk mengobati penyakit
reumatik sama-sama memiliki kemampuan untuk menekan tanda-tanda dan gejala
inflamasi.Obat-obat ini mempunyai efek antipiretik dan analgesic,tetapi sifat-sifat antiinflamasi
merekalah yang membuat mereka paling bik dalam menangani gangguan-gangguan dengan rasa
sakit yang dihubungkan dengan intensitas proses inflamasi.

Farmakodinamik

Aktivitas antiinflamasi dari AINS terutama diperantarai melalui hambatan biosintesis


prostaglandin.Berbagai AINS mungkin memiliki mekanisme kerja tambahan,termasuk hambatan
kemotaksis,regulasi-rendah produksi radikal bebas dan superoksida,dan campur tangan dengan
kejadian-kejadian intraseluller yang diperantarai klasium.

11.
Kebanyakan obat mirip aspirin,terutama yang baru,lebih dimanfaatkan sebagai anti
inflamasi pada pengobatan kelainan musculoskeletal,misalnya artritis reumotoid,osteoarthritis
danspondilitis ankilosa.Tetapi hrus diingat bahwa obat-obat mirip-aspirin ini hanya
menghilangkan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara
simtomatik,tidak menghentikan,memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan
muskoletal ini.

Sebagai antipiretik,obat mirip-aspirin akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan
demam.Walaupun kebanyakan obat ini memperlihatkan efek antipiretik in vitro,tidak semuanya
berguna sebagai antipiretik krena bersifat toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama ini
berkaitan dengan hipotesis bahwa COX yang ada disentral otak terutama COX-3 dimana hanya
para setamol dan beberapa obat AINS.

Sebagai analgesic,obat mirip aspirin hanya efektif terhdap nyeri dengan intensitas rendah
sampai sedang misalnya sakit kepala,myalgia,arthralgia dan nyeri lain yang berasa dari
intugmen,terutama terhadap berkaitan dengan inflamasi.Oabt mirip aspirin hanya mengubah
persepsi modalitas sensorik nyeri tidak mempengaruhi sensorik lain.Nyeri akibat terpotongnya
saran eferen tidak teratasi dengan obat mirip-aspirin.Sebaliknya nyeri kronis pasca beda dapat
diatasi

Efek Samping

- Kerusakan Hati
- Tukak Peptik
- Anemia Sekunder
- Iritasi lambung
- Gangguan saluran cerna
- Gangguan fungsi trombosit

PembahasanObat

Salsilat,Salisilamid dan Difusinal

Salsilat

Asam asetil salisilat yang lebih di kenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgesic
antipiretik dan anti inflamasi yang luas digunakan dan digolongkan dalam obat bebas.Selain
sebagai prototip ,obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis.

Farmakodinamik

Salsilat khususnya asetosal merupakan obat yang banyak digunakan sebagai


analgesic,antipiretik dan anti inflamasi.Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai
antipiretik.Dosis toksik obat ini justru nenperlihatkan efek piretik sehingga pada keracunan berat
terjadi demam dan hiperhirdosis.

12.
Farmakokinetik

Pada pemberian obat oral,sebagian salsilat diabsorpsi dengan cepat dalam bentuk utuh
dilambung,tetapi sebagian besar di usus halus bagian atas.Kadar tertinggi dicapai kira-kira 2 jam
setelah pemberian.Kecepatan absorpsinya tergantung dari kecepatan disintegrasi dan disolusi
tablet,PH permukaan mukosa dan waktu pengosongan lambung.Absorpsi pada pemberian secara
rektal tidak dianjurkan.Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama obat gosok atau
salep.

Setelah diabsorpsi,salsilat segera menyebar keseluruh jaringan tubuh dan cairan


transelular sehingga ditemukan dalam cairan sinoval,cairan spinal,cairan peritoneal,liur dan air
susu.Obat ini mudah menembus sawar darah otak dan sawar uri.Kira-kira 80% sampai 90%
salsilat plasma termasuk albumin.Aspirin diserap dalam bentuk utuh,dihidrolisis menjadi asam
salsilat terutama dalam hati,sehingga hanya 30 menit terdapat dalam plasma.

Biotransformasi salsilat terjadi di banyak jaringan tertapi terutama di mikrosom dan


mitokondria hati.dieskresikan melalui keringan empedu dan ginjal berupa metabolit.

Indikasi

- Antiperitik
- Analgesik
- Demam reumatik akut
- Artritis rheumatoid

Salsilamid

Amida sama salsilat ayang memperlihatkan efek analgesic dan antipiretik mirip
asetosal,walaupun dalam badan salisilamid tidak diubah menjadi salsilat.Efek analgesic
antipiretik salisilamid lebih lemah dari salisilat,karena salisilamid dalam mukosa usus
mengalami metabolism lintas pertama,sehingga hanya sebagian salisilamid yang diberikan
masuk sirkulasi sebagai zat aktif.Oabt ini mudah diabsorpsi usus dan cepat didisbrusikannya ke
jaringan.

Obatt ini menghambat glukuronidasi obat analgesic lainnya dihati misalnya Na salisilat
dan asmtaminofen,sehingga pemberian bersama dapat meningkatkan efek terapi efektifitas obat
tersebut

13.
Diflusinal

Obat ini merupakan derivate difluorofenil dari asam salisilat tetapi in vivo tidak diubah
menjadi asam salisilat bersifat antipiretik.efek sampingnya lebih ringan dari pada asetosal dan
tidak dilaporkan menyebabkan gangguan pendengaran.

Para Amino Fenol

Derivat para amino fenol yaitu fenasetin dan asetaminofen merupakan metabolit fenasetin
dengan efek antipiretik yang sama dan efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus
aminobenzen.Fenesetin tidak lagi digunakan dalam pengobatan karena penggunaannya di
kaitkan dengan terjadinya analgesic nefropati,anemia hemolitik dan kanker kandung kemih.

Farmakodinamik

Efek analgesic parasetamol serupa dengan salisilat yaitu mengilangkan atau mengurangi
rasa nyeri ringan sampai sedang.Keduanya menurunkan suhu dengna mekanisme yang diduga
juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat.Efek anti-inflamasinya sangat lemah

Farmaokinetik

Parasetamol diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna.Konsentrasi tertinggi dalam


plasma antara 30 menit dan masa paruh plasma 1-3 jam.Oabt ini tersebar keseluruh cairan
tubuh.Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom di hati sebagian asetaminofen (80%)
dikonjugasi dengan asam glukuronat dan lainnya oleh sulfat.Selain itu obat ini juga mengalami
hidroksilasi.Metabolit hasil hidrosilasi ini dapat menimbulkan methamoglobinemia dan hemolsis
eritrosit

Indikasi

Sebagai analgesic dan antipiretik

Efek samping

- Demam
- Eritema
- Anemia Hemolitik
- Gangguan Ginjal
- Tosisitas akut
- Nekrosis Hati
- Nekrosis Tubuli renalis
- Koma Hipoglikemik

14.
PIRAZOLON DAN DERIVAT

Dalam kelompok ini termasuk dipiron,fenilbutazon,oksifenbutazon,antiprin dan aminopirin.

Indikasi

- Dipiron digunakan sebagai analgesic-antiperik


- Antipirin dan aminopirin bersifat toksik

Efek Samping

Semua derivate Pirazolon menyebabkan :


- Agronulositosis
- Anemia aplastic
- Trombositopenia

3.4 Analgesik anti-inflamasi Non steroid lainnya

Beberapa AINS dibawahnya ini umumnya bersifat anti-inflamasi,analgesic dan


antipiretik.Efek antipiretik baru terliat pada dosis yang lebih besar dari pada efek
analgesiknya,dan AINS relative lebih toksis dari pada antipiretik klasik,kama obat ini digunakan
untuk inflamasi sendi
Semua AINS merupakaniritan mukosa lambung walaupun ada perbedaan gradasi antar obat-obat
ini.Akhir-akhir ini efek toksik terhadap ginjal

Asam mefenamat

Asam mefenamat digunakan sebagai analgesic;anto-inflamasi,asam mefanamat kurang


efektif dibandingkan aspirin.Asam mefanamat terikat sanagat kuat pada protein plasma.Dengan
demikian interaksi terhadap obat antikoagulan harus diperhatikan.Efek samping terhadap saluran
cerna sering timbuk misalnya dyspepsia,diare sampai diare berdarah dan gejala iritasi lain
terhadap mukosa lambung

Diklofenak

Dalam klasifikasi selektivitas penghambatan COX,termasuk kelompok preferential COX-


2 inhibitor.Absorpsi Oabt ini terikat 99% pada protein plasma dan mengalami efek metabolism
lintas pertama sebersar 45-50%.Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam diklofenak
diakumulasi di cairan synovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari
waktu paruh obat tersebut.Efek sampingnya mual,gastritis,eritemia kulit dan sakit kepala

15.
Ibuprofen

Turunan sederhana dari phenylpropionic acid dalam dosis sekitar 2400 mg


perhari,ibunofren ekuivalen dengan 4 gram aspirin dalam hal anti-inflamasinya.Absoprpsi
ibunofren cepat melalui lambung dan kadar maksimim dalam plasma di capai setelah 1-2
jam,waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam 90% dari dosis yang diabsorpsi akan dieksresikan
di urine sebagai metabolit atau konjugatnya.Metabolit merupakan utama merupakan hasil
hidrosilasi dan karboksilasi

Iritasi gastrointestinal dan pendarahan terjadi sekalipun tidak sesering seperti aspirin.Pemakaian
ibunofren bersamaan dengan aspirin mungkinmenurunkan efek anti-inflamasi total.Oabt ini
dikontradiksikan secara reltif pada orang polip hidung,angioedema,dan rekativitas bronkospastik
terhadap aspirin..Efek Hematologis jarang terjadi seperti agranulositosis dan anemia
aplastic.Efek pada ginjal meliputi gagal ginjal nefritis intersititial dan sindroma nefrotik.

Ketofren

Derivat asam propionate ini memiliki efektivitas seperti ibunofren dengan sifat anti-
inflamasinya sedang absorpsi berlangsung baik dari lambung dan waktu paruh plasma sekitar 2
jam.Efek samping sama dengan AINS lain terutama menyebabkan gangguan saluran cerna dan
reaksi hipersensivitas.Dosis 2 kali 100 mg sehari,tetapi sebaiknya ditentukan secara individual.

Indometasin

Merupakan senyawa indol-asam asetat untuk pengobatan artritis rheumatoid dan


sejenisnya.Walaupun obat ini efektif tetap karena toksik maka penggunaan obat ini
dibatasi.indometasin memiliki efek anti-inflamasi dan analgesic-analgesik yang kira-kira
sebanding dengan aspirin.Absorpsi indometasin setelah pemberian oral cukup baik; 92-99%
indometasin terikat pada protein plasma metabolismenya terjadi di hati dan dieksresikan dalam
bentuk empedu atau urin waktu paruhnya 24 jam jam

Efek samping :
- Nyeri Abdomen
- Diare
- Pendarahan Lambung
- Pankreititis

16.
3.5 Obat Pirai

Ada 2 kelompok obat priai,yaitu obat yang menghentikan proses inflamasi akut misalmya
kolkisin,fenilbutazon,oksifentabutazon,dan indometasin; da obat yang mempengaruhi kadar
asam urat misalnya probenesid,allopurinol dan sulfinpirazon

Kolkisin

Adalah suatu anti-inflamasi yang unik terutama diindikasikan pada penyakit prai

Farmakodinamik

Sifat anti radang kolkisin spesifik terhadap penyakit pirai dan beberapa artisis lainnya
sedang sebagai antiradang umum kolkisin tidak efektif.Kolkisin tidak memilik efek
analgesic.Pada penyakit pirai,kolkisin tidak meningkatkan eksresi,sintesis atau kadar asam urat
dalam darah.Oabt ini berikatan dengan dengan protein mikrotubular dan menyebabkan
depolimerasasi dan menghilangnya mikrotubul fibrilar granulosit dan sel bergerak lainnya
sehingga menghambat migrasi garanulosit ke tempat radang sehingga pelepasan mediator
inflamasi juga dihambat dan respon inflamasi ditekan.

Famakokinetik

Absorpsi melalui saluran cerna baik.Oabt ini didistribusi secara luas dalam jaraingan
tubuh,Volumenya 49,5-9,5 L.Kadar tertinggi dapat di ginjal,hati dan limpa serta saluran cerna
sebagian obat ini dieksresikan melalui urine

Indikasi
- Penyakit Pirai

Efek Samping

- Muntah
- Diare
- Mual
- Depresi sumsum tulang
- Puepura
- Neuritis perifer
- Miopati
- Anuria
- Alopesia
- Gangguan Hati

17.
Alopurinol

Berguna untuk mengobati penyakit pirai karena menurunkan kadar asam urat.Pengobaan
jangkan panjang mengurangi frekuensi serangan,menghambat pembentukan tofi,memobilisasi
asam urat dan mengurangi besarnya tofi.Berguna untuk mengobati pirai yang kronik dengan
influensi ginjal dan batu urat ginjalberguna juga untuk pengobatan pirai sekunder akibat
polisitemia vera,metaplasia myeloid,leukemia,limfoma,psoriasis,hipereurisemia akibat obat.

Obat ini bekerja dengan menghambat xantinoksidas,enzim yang mengubah hipoxantin


menjadi xantin dan selanjutnya asam urat.melalui mekanisme umpan balik allopurinol
menghambat sintesis purin yang merupakan prekusor xantin .Alopurinol sendiri mengalami
biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih
panajang dari allopurinol

Efek samping :

- Ruam pada kulit


- Demam tinggi
- Leukositosis
- Eosinophilia
- Artragia
- Pruritus
- Gangguan saluran cerna

Obat yang Bekerja Pada Saluran Kemih


Metenamin

Metenamin atau hesamin adalah heksametilentetramin.Dalam suasana asam,metenamin terurai


dan membebaskan formaldehid yang bekerja sebagai antiseptic sakuran kemih.Formaldehid
mematikan kuman dengan jalan menimbulkan denaturasi protein.

Reaksi ini berlangsung baik pada PH urin yang rendah.Pada PH lebih dari 7,4 obat ini tidak
efektif.

Efek Antimikroba.Metenamin aktif terhadap bebagai jenis mikroba.Kuman Gram-negatif


umumnya dapat pula dihambat dengan metanamin,kecuali proteus karena kuman dapat
mengubah urea menjadi ammonium hidroksida yang menaikkan PH sehingga menghambat
perubahan metenamin menjadi formaldehid

Efek Samping.Gangguan Fungsi Hati,Iritasi lambung,iritasi kandung


kemih,proteinuria,hematuria dan erupsi kulit selama pengobatan dengan metenamin pasien di
hindarkan dari makanan/minuman yang meningkatkan PH urin

18.
Indikasi.Profilaksis terhadap salurang kemih kencing

Asam Nalidiksat

Kristal asam nalidiksat berupa bubuk putih atau kuning muda.Kelarutan dalam air rendah
sekali,tetapi mudah larut dalam hidroksida alkali dan karbonat,spectrum mikrobanya bekerja
dengan menghambat enzim DNA girase bakteri biasanya bersifat bakterisid terhadap kebanyakan
kuman pathogen penyebab infeksi saluran kemih.Obat ini menghambat E.coli,Proteus
sp.Klebsiella sp. Dan kuman kuman koliform lainnya pseudomonasbiiasanya resisten

Farmakokinetik

Pada pemberian per oral 90% obat akan diserap.Konsentrasinya dalam plasma sampe 50
ml,tetapi 95% protein plasma.Dalam tubuh,sebagian dari obat ini akan diubah menjadi asam
hidrosiniladiksat yang juga mempunyai daya antimikroba

Efek Samping. Maul,Muntah,Ruam kulit,urtikaria.Diare demam,Sakit kepala,Vertigo,Kantuk.


Dll

Indikasi. Mengobati infeksi saluran kemih bawah tanpa penyulit

Nirofurantonin

Adalah antiseptic saluran kemih derivate furan.Oabt ini efektif untuk kebanyakan kuman
penyebab infeksi saluran kemih sepertiE.coli,Proteus
sp.Klebsiella,Enterobacter,Enterococcus,Streptococcus,Clostridia dan B. subtulis.Untuk proteus
sp. Dan Pseudomonas obat ini kurang efektif.Resistensi dapat berkembang melalui pemindahan
plasmid.

Farmakokinetik

Diserap dan di cerna dengan lengkap melalui saluran cerna.setelah dicerna obat ini terikat
kuat dengan protein plasma dan cepat dieksresikan melalui ginjal sehingga kadar obat bebas
dalam darah tidak dapat mencapai kadar terapi.Masa paruhnya hanya 20 menit dan kira-kira
40% obat ini di eksresidalam bentuk asalnya sehingga di dapatkan kadar yang cukup tinggi
dalam urin bila faal ginjal cukup baik.

Efek Samping.Mual,muntah,diare,hipersensivitas,anemia hemolitik, kelainan


neurologic,polineuropati dll.

17.
Fosfomisin Trometamin

Obat ini bekerja dengan menghambat tahap awal sintesis dinding sel kuman.Fosfomisin
aktif terhadap kuman gram-positif maupun gram-negatif.Bioavailabilitasnya pada pemberian oral
hanya 37%.Pemberian bersama makanan akan mengurangi penyerapan obat ini sebnayak
30%.Fosfomisin tidak mengalami metabolism dalam tubuh dan dikeluarkan system urine dan
tinja sebagai obat induknya

Diindikasikan untuk infeksi saluran kemih tanpa komplikasi,Efek sampingnya


diare,mualsakitkepala,vaginisitis

18.
BAB III

KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

Obat yang bekerja pada Keseimbangan cairan dan elektrolit adalah Diuretik
kuat,Benzitiadiazid,Diuretik Hemat Kalium,Diureik osmotic dan Penghambat
karbonik anhydrase

Obat yang bekerja pada metabolism jaringan adlah Salsilisat,salisilamid,dan


diflusinal,Para-aminofenal,Pirazolon dan derivate,Anlgesik anti inflamasi nonsteroid
dan lainnya,dan obat pirai

Obat yang bekerja pada saluran kemih adalah metinamin,asam


nalaksidilat,nirofurotonin,dan fosfomisin trometamin

Semua obat diatas bila diberikan secara berlebihan atau tidak sesuai anjuran rata akan
mengalami diare mual dan muntah secara umum

19.
Daftar Pustaka
Anonim.2012.http://digilib.unila.ac.id/2285/11/Bab%20II.pdf Lampung.Universitas Lampung

Anonim.2014. http://repository.maranatha.edu/1461/3/0210054_Chapter1.pdf .Bandung


.Universitas Maranatha

Dorlan,Newman.2002.Kamus Kedokteran Edisi 29.Jakarta:EGC.

Katzung,G.B.2002.Farmakologi Dasar dan Klinik.Jakarta:Salemba Medika.

Nafrialdi.2007.Farmakologi dan Terapi.Jakarta:Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI.

Siregar, P. 2000. Current Treatmen in Internal Medicine. Jakarta:FKUI.

Sulanjani,Ian,dkk.2013.Dasar-Dasar Farmakologi 1.Jakarta:Direktorat Pembinaan SMK.

Syamsuni,Haji.2006.Farmasetika dasar dan Hitungan Farmasi.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai