Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO

Setelah dinyatakan tidak lulus blok Struktur Dasar Tubuh Manusia, Dono mengajukan keberatan
kepada ketua blok. Dono sudah belajar maksimal untuk menjawab ujian blok. Dono merasa
panitia ujian telah melakukan kesalahan dalam mengkoreksi data ujiannya. Dengan bijak dan
sabar disertai bukti yang akurat, ketua blok menerangkan bahwa Dono jatuh di ujian MCQ yang
mengukur hasil pembelajaran tutorial. Dono-pun mengakui kekurangannya. Ia merasa kurang
nyaman dengan sistem belajar melalui diskusi kelompok. Ia lebih senang belajar seorang diri di
kamar sambil membaca semua materi. Akibatnya ia tidak dapat mengikuti berbagai topik
pembelajaran yang dipaparkan temannya dalam tutorial. Dono juga merasa bahwa ilmu
kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik, sehingga ia tidak termotivasi untuk
mempelajarinya lebih dalam. Dengan singkat ketua blok menyarankan agar dono mencari
relevansi setiap ilmu dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai. Dono harus mampu
menemukan sendiri bagaimana caranya.

I. Klarifikasi Istilah

1. MCQ : Multiple Choice Question (ujian pilihan berganda)


2. Relevansi : sesuatu yang memiliki hubungan atau ketertarikan (KBBI)
3. Blok : Kelompok atau bagian (KBBI)
4. Sistem blok : sebuah restrukturisasi jadwal untuk membuat unit waktu
untuk masing masing kelas
5. Aplikatif : mengenai atau berkenaan dengan penerapan (KKBI)
6. Kompetensi : kekuasaan untuk menentukan sesuatu/ memutuskan sesuatu
(Kamus Pintar b.indo)
7. Ilmu Kedokteran Dasar : Ilmu yang memberikan dasar dalam kumpulan informatif
pengetahuan faktual yang tanpa ini semua ilmu-ilmu klinik
tidak dapat didirikan.
8. Tutorial : Diskusi kelompok yang difasilitasi oleh seorang tutor
dengan skenario tertentu untuk diselesaikan.

II. Identifikasi Masalah


1. Dono dinyatakan tidak lulus blok struktur dasar tubuh manusia.
2. Dono jatuh di ujian MCQ yang mengukur hasil pembelajaran tutorial.
3. Dono mengajukan keberatan kepada ketua blok.
4. Dono merasa kurang nyaman dengan sistem belajar kelompok.
5. Dono senang belajar sendiri sehingga tidak mengikuti paparan temannya dalam tutorial.
6. Dono merasa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik sehingga ia tidak
termotivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran dasar lebih mendalam.

Main Problem :
1. Dono dinyatakan tidak lulus blok struktur dasar tubuh manusia.
2. Dono jatuh di ujian MCQ yang mengukur hasil pembelajaran tutorial.
3. Dono merasa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik sehingga ia tidak
termotivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran dasar lebih mendalam.
4. Dono merasa kurang nyaman dengan sistem belajar kelompok.
5. Dono senang belajar sendiri sehingga tidak mengikuti paparan temannya dalam tutorial.
6. Dono mengajukan keberatan kepada ketua blok.

III. Analisis Masalah


a. Dono dinyatakan tidak lulus blok struktur dasar tubuh manusia

1. Apa yang dipelajari pada blok struktur dasar tubuh manusia?


Yang dipelajari pada blok struktur dasar tubuh manusia adalah anatomi dasar.
Yang didapatkan memalui Kuliah Terintegrasi, tutorial,skil lab ,dan praktikum
2. Apa yang harus dilakukan oleh dono selanjutkan setelah tidak lulus ujian

dono harus mengikuti remedial

Jika dono tetap memiliki nilai yang tidak mencapi standar maka mahaswa
terancam tidak lulus EBT 1 dan tidak dapat melanjutkan peroses
pemelajaran.

Setelah memperbaiki nilai, dilakukan EBT I kembali. Apabila mahasiswa


tidak mampu memenuhi persyaratan pada EBT I, maka yang bersangkutan
dinyatakan putus studi (drop out).
3. Apa akibat yang diterima dono jika dia dinyatakan tidak lulus blok struktur
dasar tubuh manusia?

Akibat yang diterima dono jika dia di nyatakan tidak lulus blok struktur dasar
tubuh manusia adalah dono harus mengikuti remedial . Mahasiswa yang boleh
mengikuti remedial hanya mahasiswa yang pernah mengikuti ujian akhir blok .

b. Dono jatuh di ujian MCQ yang mengukur hasil pembelajaran tutorial

1. Apa yang dimaksud dengan tutorial?


Tutorial merupakan penerapan metode problem based learning. Setia satu
kegiatan tutorial terdiri dari 5 rangkaian aktivitas yaitu 2 kali diskusi
kelompok , 1 kali diskusi pleno diselingi 2 kali kegiatan mandiri terstruktur
dan terjadwal
2. Bagaimana tahapan dalam tutorial?
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam tutorial:
A. Tutorial tahap 1
Dalam tutorial tahap satu dilakukan pemilihan moderator dan sekretaris,
pembacaan skenario, klarifikasi istilah, analisis masalah, meninjau ulang
masalah & menyusun keterkaitanantar masalah, dan identifikasi topik
pembelajaran (learning issue).
B. Belajar mandiri
Mencari dan mempelajari topik pemebelajaran yang disepakati pada
diskusi tahap satu dari barbagai sumber literatur.
C. Tutorial tahap 2
Dalam tutorial tahap , mahasiswa berbagi pengetahuan dari hasil belajar
mandiri, menyusun kerangka konsep sistematis, mengevaluasi learning
issue, dan merumuskan tupik pembelajarn yang baru.
D. Belajar mandiri
Mahasiswa mempelajari topik-topik tambahan maupun topik yang perlu
pendalaman dan menyusun laporan tutorial.
E. Diskusi pleno
Pada diskusi pleno masing-masing grup mempresentasikan hasil tutorial,
terdapat masukan dari narasumber dan erjadi umpan balik dosen tentang
sasaran pembelajaran.

3. Bagaimana cara dono memperbaiki nilai ujian mcq yang jatuh?


Dengan cara mengikuti remedial

c. Dono merasa ilmu kedokteran dasar tidak aplikatif dan tidak menarik sehingga ia
tidak termotivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran dasar lebih mendalam

1. Mengapa dono tidak termotivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran dasar


yang lebih mendalam?
Karena menurut dono ilmu kedokteran dasar dasar tidak aplikatif dan tidak
menarik, sehingga ia tidak termotivasi untuk mempelajarinya lebih dalam
2. Apa yang harus dilakukan dono agar bisa termotivasi untuk mempelajari ilmu
kedokteran dasar?
Dono harus menyadari bahwa ilmu kedokteran dasar juga merupakan bagian
dari pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang dokter, dan hal itu
merupakan hal penting bagi seorang dokter.
3. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab sehingga dono tidak termotivasi
dalam pembelajarannya?
Yang harus bertanggung jawab adalah dono sendiri, karna dono sendiri harus
menyadari pentingnya setiap pembelajaran yang ada di fakultas kedokteran.
4. Apa saja dampak yang akan ditimbukan dari tidak termotivasinya dono dalam
belajar ilmu kedokteran dasar?
Dampaknya adalah nilai dono menurun dan dono tidak lulus ujian blok, jika
dono tidak lulus ujian blok maka ia harus mengulang blok itu tahun depan.
5. Dimana dono bisa mendapatkan motivasi untuk mempelajari ilmu kedokteran
dasar lebih mendalam?
Dono bisa mendaptkan motivasi dari dirinya sendiri, dari kenginginan yang
kuat untuk menjadi dokter, dari keinginan kuat mewujudkan cita-citanya
tersebut.

d. Dono merasa kurang nyaman dengan sistem belajar kelompok

1. Mengapa dono tidak menyukai system pembelajaran diskusi kelompok?


Karena gaya belajar dono adalah lebih menyukai belajar seorang diri.

2. Apa kelebihan dan kekurang sistem belajar kelompok?


Karena gaya belajar dono adalah lebih menyukai belajar seorang diri.

e. Dono senang belajar sendiri sehingga tidak mengikuti paparan temannya dalam
tutorial

1. Apa yang menyebabkan dono lebih senang belajr sendiri daripada mengikuti
paparan temannya dalam tutorial?
Karena dono merasa tidak nyaman saat sedang belajar didalam sebuah
diskusi kelompok.
2. Mengapa dono tidak mengikuti topic pembelajaran yang dipaparkan?
Karena dono lebih senang dan nyaman ketika belajar seorang diri sehingga ia
tidak mendengarkan dan mengikuti paparan temannya.

f. Dono mengajukan keberatan kepada ketua blok

1. Apakah mengajukan keberatan itu diperbolehkan?


Mengajukan keberatan dalam suatu hal tentu saja boleh, karena sebagai
mahasiswa kedokteran kita harus berfikir kritis, tentu saja mengajukan perotes
dengan etika dan cara yang baik.
2. Bagaimana cara mengajukan keberatan yang baik/
Tata cara mengajukan keberatan yang baik :
a. Menemui ketua blok atau dosen yang berhubungan dengan nilai
mata kuliah yang tidak sesuai
b. Member sapaan dan salam yang baik
c. Menjelaskan masalah dengan baik dan santun yang dialami dan
mengajukan pertanyaan yang terkait dengan masalah nilai yang
tidak sesuai
d. Mendengar penjelasan yang diberikan dan menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh ketua blok atau dosen yang
ditemui
e. Mengajukan permintaan dan solusi terkait permasalahan yang
didapatkan melalui musyawarah dengan ketua blok atau dosen
yang bersangkutan
f. Jika telah dicapai kesepakatan terima kesepakatan itu dengan
baik dan taati kesepakatan yang telah berlaku
IV. Identifikasi Learning Issue

What I have to How will I


Pokok Bahasan What I Know What I dont know
prove learn

1. Teknik Pengertian Jurnal


komunikasi
Internet

2. Gaya belajar Pengertian

3. Problem based Pengertian


learning

4. Crithical Pengertian
thinking

5. Sosialisasi Pengertian

6. Minat dan bakat Pengertian


seseorang

V. Sintesis
1. Komunikasi
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi
antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan
mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang
berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama
yang memiliki makna pengertian bersama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan
yang dimaksud dapat dipahami.
Pengertian Komunikasi menurut definisi James A.F.Stoner adalah proses
dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan
pesan. Sedangkan menurut definisi Prof. Drs. H.A.W. Widjaya yang mengatakan
bahwa pengertian komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia
baik individu maupun kelompok. Menurut definisi William F.Glueck yang
menjelaskan bahwa komunikasi dapat dibagi menjadi dengan dua bentuk. yaitu
sebagai berikut :
1. Interpersonal Communications : Interpersonal communications (komunikasi
antarpribadi adalah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara
dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia.
2. Organization Communications : Organization communications adalah proses
dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan
pengertian kepada orang yang banyak dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi
dan lembaga-lembaga di luar yang ada hubungan.

B. Tujuan Komunikasi
Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan.
Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan
pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap
individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa
yang dibicarakan orang lain.
Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif
merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.
Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan
pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang
kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
C. Fungsi Komunikasi
Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-fungsi
yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi
komunikasi adalah sebagai berikut :
Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa
komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam
beberapa cara yang harus dipatuhi.
Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi
dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita.
Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam
mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira,
kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya.
Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari
setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan
data guna mengenai dan menilai pemilihan alternatif.
D. Syarat-Syarat Komunikasi
Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya.
Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut :
Source (sumber) : Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam
rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga,
buku dan lain-lain.
Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa
individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang,
organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan
tingkah laku orang lain.
Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam
menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan
saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis
wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan
bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus,
kabar burung dan kabar angin.
Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang
berupa individu, kelompok dan massa
Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk
terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai
keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator.
E. Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas
atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara
timbal balik.
b. Komunikasi horisontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi
antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung
tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c. Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu
seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam
kedudukan dan bagian.
Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau
lateral
Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
a. Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok
atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi
ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan,
menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah
yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
b. Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam
kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada
atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan
meneruskan masalah-masalah yang ada.

Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara kelompok kerja yang
sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara
manajer-manajer pada tingkat yang sama.

3. GAYA BELAJAR
Menurut KBBI, belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Terdapat 4 zona bebas belajar:
1. Belajar bias dimana saja
2. Belajar bias kapan saja
3. Belajar itu menyenangkan
4. Belajar itu boleh dengan berbagai cara

Menurut Dr. Rita Dunn yang merupakan Proffesor dari Universitas St. Johns di New
York mengatakan bahwa gaya belajar adalah cara manusia memulai berkonsentrasi
menyerap, memproses dan menampung informasi yang baru dan sulit.

Penelitian selama 25 tahun terakhir, utamanya yang dilakukan Universitas St. Johns di
New York menunjukkan bahwa manusia mampu mempelajari materi subjek apapun
dengan berhasil apabila metode belajar yang digunakan sesuai dengan metode
pembelajaran individual mereka.

Gaya Belajar menurut Ahli Pembelajaran dari Selandia Baru yang bernama Barbara
Prashig:
1. VISUAL (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang
mengandalkan indra penglihatan untuk memahami pelajaran. Seseorang yang gaya
belajarnya visual cederung akan lebih memahami apabila melihat langsung apa yang
sedang mereka pelajari. Seperti gambar-gambar, video atau diagram, mereka akan
memilih duduk didepan untuk melihat lebih detail apa yang sedang mereka pelajari.

Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :


1. Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
2. Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
3. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat
teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
4. Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang
lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
5. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
7. Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu

2. AUDITORI (Auditory Learners )


Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) adalah gaya belajar yang mengandalkan
pada pendengaran untuk bisa memahami pelajaran. Mereka benar-benar menempatkan
pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Orang yang
memiliki gaya belajar ini hanya bisa menyerap pelajaran melalui pendengaran dan
memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung
serta memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
1. Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi
yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
2. Cenderung banyak berbicara
3. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena
kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
4. Kurang pandai dalam mengerjakan tugas mengarang/ menulis
5. Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
6. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya.

3. KINESTETIK (Kinesthetic Learners)


Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) adalah gaya belajar yang harus
menyentuh sesuatu yang merupakan bahan/materi yang sedang dipelajarinya.
Karakteristik model belajar menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi
utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, mereka yang
memiliki gaya belajar seperti ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca
penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
1. Menyentuh segala sesuatu yang ditemuinya, termasuk saat belajar
2. Sulit berdiam diri, selalu ingin bergerak
3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh:
saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik
menggambar
4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta dan symbol
6. Menyukai praktek/ percobaan
7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik

a.Gaya belajar Competitive ( Bersaing )


Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar bersaing dalam mempelajari suatu
pelajaran selalu ditujukan kearah pencapaian prestasi agar lebih baik dari teman yang
lain. Mereka merasa harus berkompetisi dengan mahasiswa lain untuk mendapatkan
rewards (hadiah) misalnya berupa nilai, perhatian dan kejuaraan. Mereka memandang
kelas sebagai arena kompetisi dimana mereka harus menang. Dengan demikian tipe
gaya belajar ini pada prinsipnya mahasiswa berkeinginan untuk berprestasi terbaik,
diperhatikan, mendapat pujian dan hadiah.

b. Gaya belajar Collaborative (Bekerja Sama)


Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar ini selalu merasa bahwa mereka akan
lebih banyak berhasil bila saling tukar pikiran. Mereka senang bekerja sama dengan
dosen, teman sekelasnya, tutor, asisten dan sebagainya. Mereka memandang kelas itu
sebagai arena untuk berinteraksi sosial dan sekaligus sebagai arena belajar bersama.Jadi
mahasiswa tipe gaya belajar ini akan berhasil jika saling kerja sama, baik sesama teman
maupun dengan dosen.

c. Gaya Belajar Avoident ( Menghindar/Menyendiri )


Mahasiswa tipe ini tak tertarik mempelajari perkuliahan di dalam kelas secara
tradisional. Mereka tidak suka berpartisipasi aktif dengan teman sekelasnya maupun
dosen. Jadi gaya belajar tipe ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : tak aktif di kelas
dan senang menyendiri.

d. Gaya Belajar Partisipant ( Berpartisipasi )


Tipe gaya belajar ini mempunyai karakteristik bahwa mereka senang mempelajari
mata kuliah dan mengikuti kuliah di dalam kelas. Mereka merasa bertanggungjawab
danberpartisipasi aktif mengerjakan tugas yang diberikan. Sehingga mahasiswa yang
mempunyai tipe gaya belajar partisipant ini ciri-cirinya adalah: bahwa mahasiswa aktif
di dalam kelas, selalu hadir kuliah, selalu mengerjakan tugas-tugas dan ikut ambil
bagian sebanyak-banyaknya.

e. Gaya Belajar Dependent ( Menggantungkan Diri )


Gaya belajar ini ditandai oleh sifat-sifat mahasiswa yang hanya sedikit menujukkan
semangat ingin tahu, mereka hanya mau mempelajari apa yang diperintahkan oleh
dosen, selalu ingin diberi tahu mengenai apa yang harus dipelajari dan dikerjakan.
Sehingga mahasiswa yang mempunyai tipe gaya belajar seperti ini ciri-cirinya
adalah:semangat ingin tahu rendah, belajar sebatas yang diperintahkan dosen, selalu
ingin diberi tahu mana yang harus dipelajari dan dosen dianggap sebagai sumber satu-
satunya.

f. Gaya Belajar Independent (mandiri)


Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar tipe ini ditandai oleh sifat-sifat suka
berfikir kemajuan diri sendiri, belajar sesuai dengan kecepatan dan kesempatan diri
sendiri, suka memperhatikan pendapat orang lain dalam kelas. Mereka suka
mempelajari materi yang mereka pandang penting, dan mempunyai keyakinan akan
kemampuannya untuk dapat belajar ( A Gafur, 1980, h. 3-4 ). Menurut DePorter dan
Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan
mengolah informasi.
4. Problem Based Learning

5. Crithical Thinking

VI. Kerangka Konsep

Kurang nyaman
belajar kelompok
dan lebih menyukai
belajar sendiri
Tidak dapat mengikuti
topik pembelajaran dlm
tutorial
Nilai jatuh saat ujian MCQ

Dono tidak lulus ujian Blok 1

VII. Resume
Jadi Dono tidak lulus ujian Blok 1 karena lebih suka belajar sendiri daripada berkelompok
dan tidak termotivasi belajar ilmu dasar kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai