Dengan Menyebut Asma Allah yang maha pengasih lagi maha peyayang. Risalah ini saya
ungkapkan 7 Maulid 1439 Hijriyah.. Ya Allah, sesungguhnya aku persembahkan padaMu keharibaan (di
antara 2 tanganMu) dari setiap nafas, kerdipan, peredaran, dan kerlipan, yang berkelipan/berligar daripada
ahli-ahli langit dan ahli-ahli bumi, dan setiap sesuatunya yang di dalam ilmu (dan kerajaan) Engkau, yang
wujud atau telah sekian wujudnya, ku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) setiap
sesuatunya yang sedemikian itu.....
Saudaraku yang akang banggakan hingga saat ini masih terasa hati kita dan batin kita kehilangan
pegangan atau sandaran, sehingga tidak tahu kemana harus mengadu. Banyak pengembara yang tidak tahu
jalan pulang, sehingga ia tersesat di jalan-jalan buntu. Mengapa? Sebab, mereka tak pernah tahu siapa
dirinya. Mereka sibuk mengenali orang lain, tapi tak pernah mau mengenali diri sendiri. Pada titik tertentu,
manusia-manusia seperti ini akan mengalami kejenuhan yang berujung pada kegelisahan, bahkan tak menutup
kemungkinan akan terjerumus ke jurang keputusasaan.
2|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
Butuh waktu yang tidak singkat untuk mengenal diri sendiri. Kita harus melewati berbagai macam
ujian dan cobaan sehingga kita memahami siapa diri kita sebenarnya. Butuh pengorbanan dan cinta yang
mendalam. Kita juga harus bersikap jujur kepada diri sendiri, tidak memakai topeng dihadapan orang lain,
serta bertutur dan bersikap apa adanya. Percayalah, itu bukan perkara mudah, terutama bagi orang-orang
yang telah lama kehilangan jati diri.
Bertafakur atau melakukan perenungan atas segala kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan yang
pernah kita lakukan merupakan terapi penting untuk menemukan hakikat diri kita. Dan, yang lebih penting
lagi adalah menerima apapun kondisi kita yang sesungguhnya. Pada tahap ini, tidak sedikit orang yang
menolak dirinya sendiri. Ternyata, kita adalah pendosa.
Hati, pikiran, dan perasaan kita sesungguhnya tidak pernah sesuai dengan perbuatan kita. Betapa
banyak topeng yang kita tampilkan di muka umum hanya untuk menjaga harga diri kelompok, keluarga,
organisasi, dan sebagainya. Padahal perilaku seperti itu sejatinya sangat melelahkan. Hal-hal semacam itulah
yang sulit kita terima. Padahal, kita tahu dan sepenuhnya menyadari bahwa seperti itulah diri kita
sesungguhnya.
3|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
Energi seringkali kita habiskan untuk mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain, sementara
kekurangan diri sendiri tak pernah kita akui. Padahal, jika kita mau menggunakan sedikit saja kesempatan
dan waktu untuk mengkaji diri sendiri (muhasabah), kita akan tahu bahwa kita kekurangan waktu untuk
menghitung betapa banyak kekurangan diri kita.
Saudaraku yang dimuliakan Allah, bertafakur terhadap kekhilafan kita lalu menyadarinya dan
bertobat kepada ALLAH Swt akan menjernihkan hati dan pikiran sehingga kita mudah menerima siapa
sesungguhnya diri kita. Lalu, sedikit demi sedikit, kita akan mengenali hakikat diri kita.
La ilaha illalah ( Tiada Tuhan Selain Allah ) ada yang mengatakan merupakan zikir pembersihan
jiwa dari sikap buruk diri sendiri namun dibalik yang sebenarnya adalah merupakan syahadat Qosam (sumpah)
pada Allah SWT karena merupakan peryataan namum masih dalam ucapan. Selama ini, secara sadar atau
tidak, bisa jadi kita menghamba pada tuhan yang lain selain Allah, seperti menuhankan harta, sehingga
muncul sikap yang serakah terhadap dunia. Kita mendahulukan urusan dunia daripada kewajiban beribadah
kepada Allah atau lebih merindukan kemegahan dan kemewahan dunia dibanding saat-saat yang tenang dan
khusyuk ketika menghadap Allah dalam ibadah. Namun jika kalimat La ilaha illalah tersebut di mutlakkan
pada Hati nurani (Qolbi) dengan Ashadualla .. sehingga di ucapkan pada (Qouli) dengan kalimat tanpa
suara terdapat pada Ilmu yaitu Otak Manusia yaitu Ilahailallah sehingga Zikir hakikatnya
mengembalikan kesadaran hati dan pikiran dengan cara mengingat Allah secara berulang-ulang dengan
kalimat La ilaha illalah secara (Fili). Sebab itu, zikir seharusnya dilakukan sepanjang waktu agar kita selalu
mengingat-Nya di manapun dan kapanpun. La ilaha illallah akan mengembalikan kesadaran hati dan pikiran
kita bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa, yaitu ALLAH Swt. (agar di bimbing oleh Mursyd
agar paham atau hubungi penulis Kang Dopas)
Kalimat La ilaha illallah mengandung makna yang amat dalam dan mendasar, yaitu penolakan
terhadap segala bentuk sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar
hanyalah Allah. Untuk memahami makna-makna tersebut, kita tidak bisa hanya menggunakan akal pikiran.
Sebab, akal bisa saja menolak kebenaran itu. Satu-satunya yang dapat menjangkau lubuk makna-makna
tersebut adalah iman. Meskipun, memang untuk sampai pada iman yang sejati, kita harus menggunakan akal
pikiran. Kita harus memiliki ilmu atau pengetahuan untuk mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang layak
disembah kecuali Allah. Maka, ketahuilah bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.
(QS. Muhammad [47]:19)
4|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
Saudaraku yang dirahmati Allah, solusi terbaik untuk menghilangkan kegelisahan adalah dengan
menerima apa adanya diri kita yang sesungguhnya. Sesuatu yang harus di ingat dan di tanamkan dalam
pemikiran dan hati nurani kita Igat segala sesuatu yang Allah anugrahkan pada kehidupan kita kesemuanya
adalah Nikmat (Rejeki) atau bersifat Positif, tiada yang di sebut Cobaan atau segala sesuatu yang bersifat
Negatif Selanjutnya kita harus senantiasa mengingat Allah di dalam hati dan pikiran. Bagaimana runusnya
baiklah seperti apa yang Akang katakan pada Awal Risalah ini akang bahas yaitu Ya Allah, sesungguhnya
aku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) dari setiap nafas, kerdipan, peredaran, dan
kerlipan, yang berkelipan/berligar daripada ahli-ahli langit dan ahli-ahli bumi, dan setiap sesuatunya yang di
dalam ilmu (dan kerajaan) Engkau, yang wujud atau telah sekian wujudnya, ku persembahkan padaMu
keharibaan (di antara 2 tanganMu) setiap sesuatunya yang sedemikian itu..... jadikanlah semua aktifitas
seluruh tubuh ini di Dzikir kan pada Allah SWT, Insya Allah, kegelisahan akan berganti menjadi ketenangan.
sehingga menjadi kalimat pokok yang senantiasa diucapkan oleh para nabi. Tentu, kalimat itu juga sangat
penting bagi kita selaku umat Islam. Ibarat dalam kancah perang, kalimat itu adalah senjata kita dalam
menghadapi musuh, baik dalam wujudnya yang menyusahkan seperti musibah, maupun dalam wujudnya yang
menyenangkan seperti godaan.
Di dalam Risalah ini akang tidak akang banyak membahas masalah Dzikir namu akan lebih banyak
membahas masalah Realita kehidupan Adat, Ibadah dan Tekhnologi. Karena inilah sumber dari Masalah
Adat merupakan sebuah kebiasaan manusia turun temurun dari kakek nenek moyang nya manusia
itu sendiri, Adat atau kebiasaan merupakan pondasi dalam menentukan siapa diri dan kemana arah berkiblat
dalam pedoman hidup atau hukum-hukum Norma Kehidupan, Awalnya kita manusia belum mengenal Agama
namun yang kita kenal adalah Adat (kebiasaan) sehingga kesibukan manusia jaman dahulu tertata rapi
menjunjung tinggi Norma-norma Sosial kehidupan lebih telaten, rapih, disiplin, dan menjaga martabat.
Ibadah merupakan ungkapan dari kebiasaan, ungkapan dalam arti pembendaharaan, disini akang
tegaskan jika Ibadah tanpa Adat tak akan sampai pada sumber Syareat Agama apapunitu macam agamanya.
Karena Sumber Syareat Agama adalah risalah lain yang memasuki diantara keduannya yang masuk pada
posisi tenggah di antara keduanya yang bersifat Vertikal. Agama adalah hokum kehidupan secara Universal
bagaimana dengan Syareat, syareat merupakan Undang-undang yang telah ditetapkan dalam kaidah Agama.
Selain Syareat adapula butir-butir yang lainnya seperti Hakikat, Toreqat dan Makrifat ini masin dalam
pembendaharaan Agama bukan Agama Islam saja namu semua Agama.
5|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
Sehingga Ibadah tanpa Adat maka tidak akan sampai pada Syareat, Hakikat, Toreqat dan Makrifat.
Oleh karena itu maka kembalilah pada Adat (kebiasaan) kita sebagai umat manusia yang menjunjung tinggi
Norma-norma Sosial kehidupan lebih telaten, rapih, disiplin, dan menjaga martabat tidak perlu membeda-
bedakan halnya sama seperti azas pancasila Bhineka Tunggal ika (berbeda-beda tetap satu jua) berbeda agam
tetap satu jua dan berbeda Toreqot tetap satu jua yang penting ber ke Tuhanan yang Maha Esa (Allah
SWT) tak perlu kita memandang sebelah mata sebenarnya mereka yang berbeda Agama karena sebenarnya
mereka mengetahui bahwa tuhan mereka adalah satu Allah SWT (pahami Rukun Iman yang 6) namun dengan
cara mereka sendiri-sendiri yaitu dalam arti Adatnya (kebiasaanya) masing-masing. Dan perlu di ingat pula
tak sepantasnya kita menilai seseorang SESAT karena yang mengetahui kesesatan manusia adalah Allah SWT
dan pribadinya manusia itu sendiri, cukup mengingatkannya saja karena Tuhan kita sangat menyenangi jika
manusia itu ber Dzikir yang artinya Ingat atau dalam rissalah ini saling mengingatkan tanpa
mendzoliminya.
Baiklah disini akang akan menjelaskan Risalah Rukun Islam yang sebenarnya dalam ruang lingkup
kehidupan yang nyata.
Rukun Islam
1. Syahadat
2. Solat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
Mari kita kupas Rahasia dibalik rahasianya Dengan menyebut Asma Allah SWT yang maha benar dari
kebenarannya
Rukun Islam sebenarnya adalah tugas kita hidup di Dunia ini dalam 1x24 jam harus terlaksana dan di
realisasikan pada kehidupan kita sehari-hari bermula saat mata ini terbuka dan hembusan nafas terasa sampai
mata ini tertutup dan nafas ini terjaga.
Tugas yang pertama Syahadat dalam Kitab Risalah Nur Muhammad arti syahadat adalah:
Marifat Tauhid kepada Rukun islam
Tauhid adalah akar dalam seluruh keimanan dan seluruh nilai. Dalam mempedalami tauhid kita dituntut
untuk memahami prosesnya diantaranya rukun iman dan rukun islam. Rukun islam seperti yang kita ketahui
diantaranya sahadat, shalat, zakat, puasa dan ibadah haji. Namun apakah cukup dengan mengetahuinya
saja? Tentu tidak, selain kita di tuntut mengetahuinya, kita juga dituntut me-marifatnya. Ma'rifat berarti
6|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
mengetahui atau mengenal. Pengertian tersebut bisa diperluas lagi menjadi: cara mengetahui atau mengenal
Allah melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang berupa mahluq-mahluq ciptaan-Nya. Sebab dengan hanya
memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya kita bisa mengetahui akan keberadaan dan kebesaran Allah
SWT. Kita tentu yakin dan faham betul, bahwa tidak ada satu mahluq pun walau sekecil atau sebesar
apapun, yang ada dengan sendirinya.
1. Marifat dengan sahadat Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh agama islam. Syahadat
merupakan kalimat yaitu : Ashadu An-Laa Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan
Rasullulah
Kalimat syahadat memiliki makna yaitu:
Kalimat pertama menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allh
sebagai satu-satunya Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau
menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan
diri untuk menjadikan hanya Allh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
Kalimat kedua menunjukkan pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allh. Dengan
mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allh seperti yang
disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad saw.
Termasuk di dalamnya adalah tidak mempercayai klaim kerasulan setelah Muhammad saw.
Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau
ahli Makrifat):
Marifat sebenarnya adalah poin pembalikan dari Risalah yang sebenarnya yaitu Syareat karena
syareat adalah ketentuan-ketentuan Sunah Rosul Nabi Muhammad.
Baiklah akang kupas poin pertama
Ber awal saat kita hendak akan beraktivitas saat terbagun dari tidur dimanaAllah SWT memegang
jiwa (orang) pada saat tidur dan mengembalikan Jiwa pada Tubuh atau jasadnya saat terbagun.
Yang dimana semua Sel-sel tubuh mulai aktif baik itu daya ingat dan pergerakan seluruh sendi tubuh
Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman:
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu
tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan
jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.,
7|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
Disinilah Syahadat itu harus di ucapkan secara Qolbi, Qouli dan Fili (Niat, Ucapan dan
Perbuatan) saat Nafas ini masuk dan di hembuskannya men Dzikirkan (Ingat) semua
pembendaharaan Jasad dan Jiwa pada Allah SWT dengan Syahadat Ashadu An-Laa Ilaha Illallah
Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasullulah atau bias saja menambahkan dengan Ya Allah,
sesungguhnya aku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) dari setiap nafas, kerdipan,
peredaran, dan kerlipan, yang berkelipan/berligar daripada ahli-ahli langit dan ahli-ahli bumi, dan setiap
sesuatunya yang di dalam ilmu (dan kerajaan) Engkau, yang wujud atau telah sekian wujudnya, ku
persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) setiap sesuatunya yang sedemikian itu.....
2. Marifat dengan Shalat Shalat merupakan tiang agama dan yang akan di pertanggung jawabkan
pertama kali adalah shalat. Nabi Muhammad telah memberikan peringatan keras kepada orang yang
suka meninggalkan salat, diantaranya ia bersabda: "Perjanjian yang memisahkan kita dengan mereka
adalah salat. Barangsiapa yang meninggalkan salat, maka berarti dia telah kafir. Di dalam shalat
kita dituntut untuk khusu. karena dengan khusu kita bisa mendekatkan diri dengan Allah dan
mencegah dari perbuatan tercela. Seperti dalam firman Allah yg berbunyi :
Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zinah) dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Ankabut : 45)
Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau
ahli Makrifat):
Mari kita buka poin ke dua Shalat adalah Tugas pekerjaan Wajib, simple saja untuk risalah ini
dimana ibarat sebuah perusahaan pasti ada tugas pekerjaan yang harus di embannya atau di
laksanakannya jika tugas yang dilaksanakannya tertata rapid an disiplin karena itu kewajiban
daiman jika sesuatu kewajiban sudah dilaksanakan maka dia berhak menerima balasan dari tugasnya
yang baik yaitu Upah jika dalam sebuah Perusahaan. Demikian juga sama halnya dengan pemahaman
di tersebut layaknya kita sebagai kaum muslimin muslimat adalah karyawan pada perusahaan Allah
SWT di dunia ini dengan tugas pekerjaan pokoknya adalah Shalat jika kita sebagai kaum muslimin
muslimat melaksanakannya dengan Baik dan tertib dan disiplin Insaa Allah pasti Allah SWT
memberikan Hidayah Nikmat Dunia Akherat sebagai upah di dunia atau di akherat, mendapat
Rezeki yang berlimpah dan kesehatan yang baik hidup dalam Kemakmuran.
3. Marifat dengan zakat Suatu cabang atau dimensi tauhid dalam rububiah yang sangat ditekankan
dalam Al-quran ialah bahwa Allah yang maha kuasa adalah satu-satunya yang memberi rezeki
8|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia
Poin ke Empat adalah Puasa. Ini cukup simple memprogram diri dari blok-blok mental kehidupan
yang menjadi belenggu dengan cara menerima dengan ikhlas segara masalah, dan memaafkan
kesalahan diri, keluarga atau kerabat bertindak bijaksana. Tak perlu memaksakan kehendak jika
diluar kemampuan. Menjaga Keharmonisan keluarga, mengajari anak mengaji karena Amal-amala
yang akan kita bawa kelak adalah ilmu Agama yang di berikan pada sanak keluarga dan kerabat
dimana merekalah yang kelak nanti akan mendoakan kita jika kita sudah tiada. Maka perbanyaklah
mengingat pada Allah SWT yaitu mengingatkan kaum muslimin muslimat.
5. Marifat dengan ibadah haji Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin
dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam
hadis berikut: Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun
hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram
untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang
orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan
tahallul sampai dengan selesai dari nahar. Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal
ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan
disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf,
dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang
sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan
apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an
dan sunnah rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang
dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid).
Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi
Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar
Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk
mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara
wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di
muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia. Dengan ibadah haji ini akan lebih
mendekatkan diri kita kepada Allah, semua peristiwa ini, membentuk system dari aneka fenomena
yang dimulai dari niat, ucapan, sampai kepada tindakan yang dilakukan oleh orang-orang khususnya
umat islam untuk mencapai ridho Allah.
10 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau
ahli Makrifat):
Poin terakhir yaitu yang kelima adala Haji adalah Sedekah dalam pokok pembahasan ini alhasil
banyak sekali salah menafsirkan, bahwa Haji itu adalah seperti yang di jelaskan di atas, sebenarnya
itu hanyalah usaha yang membutuhkan modal cukup besar namun tak mengapa jika sudah mampu di
dalamnya namun kaidahnya bukan seperti itu, mohon maaf sudah banyak sekali Haji-haji tetapi
masih pailit dengan keadaan kehidupan. Akang ungkapkan Haji yang sebenarnya adalah bersedekah
yaitu dengan criteria 9 : 1 dimana 9% untuk Allah SWT dan 1% Untuk Kita sebagai Mahluknya.
Namun kebanyakan seperti yang akang sendiri rasakan atau alami 9% untuk kehidupan kita 1%
untuk Allah SWT, dengan alih-alih perkataan Ibadah karena Allah SWT , jika mau menggunakan
Kalimat Ibadah Karena Allah SWT maka perbandingannya adalah 9% untuk Allah dan 1% Untuk
Kita itu yang pantas Ibadah Karena Allah SWT (namun sayangnya akangpun masih dalam
kategori tidak pantas) namun itulah Ilmunya rahasianya.
Baik itulah tugas kita yang sebenarnya insya Allah tepat pada sasaran. Dan tak perlu repot-repot mencari
momen atau keadaan mati dalam khusnul khotimah karena pada saat Awal pun yaitu Syahadat semua
pergerakan dari ujung rambut sampai ujung kaki dan setiap hembusan Nafas dan kerlipan pandangan Mata
ini sudah di persembahkan di Dzikirkan pada Allah SWT. Namun dengan Kaidah-kaidah khusus insaa Allah
Akang bahas dalam Kitab berikutnya.
11 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
KESIMPULAN HATI
Dan HATI inilah tempat NIAT yang menentukan SAH SOLAT atau lain lain pekerjaan.
KEDUDUKAN NIAT
Bahawa NIAT itu tempatnya di HATI, tidak berhuruf dan bersuara sebagai letaknya harus melaksanakan:-
TAAYUN sebenar2nya AKU menyatakan DIRI AKU dalam TAUHID Takbiratul Ihram Aku kpd Sifat yg
disifatkan.
Maka karamlah DIRI dalam lautan tidak bertepi itu nescaya SOLAT bukan lagi ENGKAU / AKU tetapi
AKU ZAT yang melahirkan Kerja Aku dalam rupaku yakni SifatKu yang nyata dalam kelakuan hambaKu.
Engkau tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan solat itu malahan engkau lakukan atas
Kurniaan & Rahmat Aku semata-mata.
Kenapa engkau merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku semata-mata?
Yang mengerjakan kelakuanmu itu Aku atas Kudrat & IradatKu. Yang menentukan waktu pun Aku, Aku
punya Ilmu. Tanpa itu engkau tiada hambaku. Aku sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan Aku memuji
DiriKu di atas lidahmu wahai hambaku.
Jangan sekali-kali ada rasa di dalam hatimu bahawa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKu .
Ketahuilah bahawa engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak menerima PemberianKu.
TIANG SOLAT
a. HADIR HATI yakni menghadap Allah dan membuangkan segala yang GHAYR (yang lain selain Allah )
didalam solat
b. KHUSU / TETAP HATI di dalam solat yakni tidak merayau rayau fikiran ke mana mana.
c. SEMPURNA bacaan FATIHAH
SAH SOLAT
KESEMPURNAAN ISLAM
Adapun Makrifat yang mesti diketahui itu ialah 20 Perkara terbahagi kepada 5 Bahagian.......
BAHAGIAN PERTAMA :-
Keempat sebelum Waktu Yang Lima itu apa namanya waktu itu ?
BAHAGIAN KEDUA
BAHAGIAN KETIGA
BAHAGIAN KEEMPAT
Hendaklah ketahui akan ZIKIR PENYERAHAN NYAWA kepada Allah . Ada 4 perkara juga.
BAHAGIAN KELIMA
MUHAMMAD..............
TUBUH.................
14 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI.
Perbuatan Hati datang daripada Nyawa
Perbuatan Nyawa datang daripada Rahsia
Perbuatan Rahsia datang daripada AFAL ALLAH.
FUAD................
Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT dan orang yang melihat itu tempatnya pada
MATA HATI pada JANTUNG.
Di dalam jantung ada FUAD
Di dalam Fuan ada CAHAYA
Di dalam Cahaya ada RAHSIA
Di dalam Rahsia itu adalah saperti Firman Allah SWT yang berbunyi :-
Adapun sebab Nabi Muhammad itu bernama Muhammad kerana Kehendak Allah.
Sekalian ( Keseluruhan / Semuanya ) Alam ini terjadi kerana Muhammad saperti dinyatakan didalam Hadith
Qudsi :-
Adapun kejadian DIRI itu terkandung dalam 20 perkara dibahagi kepada 4 bahagian yaitu ( ada 16 shj
dicatitkan fakir )
Bahagian Pertama
1 Jenis ZAT Diri Wujud Rahsia Kita Alam Lahut Ruh Al-Quddus
2 Jenis SIFAT Diri Terdiri Nyawa Kita Wujud Mutlak Ruh Idhafi --- Alam Jabarut
3 Jenis ASMA Diri Terperi Hati kita Wujud Alam Ruh Ruhani --- Tubuh halus
4 Jenis AFAL Diri Tajalli Jasmani Wujud Idhafi Tubuh Yang Zahir
Bahagian Kedua
Bahagian Ketiga
Bahagian Keempat
Bahagian Kelima
1 LA ( Laf Alif ) >> Ucapan bagi Tubuh menjaga kulit dan bulu Qalbi kepada Baitullah
2 ILAHA ( Alif Lam Ha )>> Ucapan bagi Hati penjaga daging dan darah Qalbi kepada Baitulmakmur
3 ILLA ( Alif Lam Alif )>> Ucapan bagi Nyawa penjaga urat dan tulang Qalbi kepada Arasy
4 Allah ( Alif lam Lam Ha) >> Ucapan kepada Rahsia penjaga urat dan sumsum Qalbi kepada Allah
KEJADIAN BENIH
HU QALBI itu RABBI terdiri Aku di dalam Sifat Nafsiah Aku dikandung dalam Wujud Allah La Ilaha
Illallah Muhammadur Rasullullah Fi-Kul Lil Maha Tiin Wa Naf Sin Aa Da Da Maa Wa Si A-Hu Il Mullah
Adapun asal kejadian BENIH manusia daripada MANIKAM daripada Syurga, dirupakan Allah SWT turun
kepada HU GHAIB rupa Allah jadi Manikam rupa gilang gemilang hingga tujuh petala langit dan tujuh
petala bumi
- kemudian manikam itu jatuh kepada ubun ubun bapa 100 hari
- kemudian manikam itu jatuh ke jantung bapa 40 hari
- kemudian manikam itu jatuh ke Hati Nurani Cahaya Haq 7 hari
- kemudian Manikam itu jatuh TAAYUN HATI berupa air 3 hari
- kemudian manikam itu MERTABAT ZAT pada pinggang bapa 24 jam
- kemudian Manikam itu jatuh kerahim ibu dengan rupa huruf ALIF
- kemudian Manikam itu kepada ALAM RUH berkumpul saperti biji . Itulah sebab ia bernama Manikam
- kemudian manikam bersifat ia bernama ALAM MITHAL. Ini yang bernama saperti Firman Allah : al
insanu sirri wa ana sirruhu
- kemudian ia menilik dirinya terlalu indah, lalu lupa kepada dirinya bila bercampur dengan darah ibunya.
Maka hilanglah rupa itu dan bernama pula ia ALAM AJSAM yakni Alam Kasar. Kemudian bila sampai
janji, keluarlah ia dari kandungan ibunya dan hilanglah rupa yang dilihat maka menangis ia sebab suara inilah
bernama ALAM INSAN.
Kemudian nampak cahaya KEBESARAN ALLAH maka kita zikir ALLAH 3 kali
Kemudian kita nampak KALIMAH ALLAH maka kita zikir HU 3 kali
Kemudian kita dengar UCAPAN TUHAN : ANA ALLAH LA ILA HA ILLALLAH ANA....serta terus
kita memandang akan KEBESARAN ALLAH maka kita zikir AH AH- AH ( Alif Ha ).
Tidak ada satu pun manuskrip Ilmu Hakikat yang ada di tangan fakir yang tidak membicarakan kalimah
ALHAMDU ini. Masing masing memberi tafsiran tersendiri secara panjang lebar.
Melalui ENTRI kali ini fakir sampaikan penjelasan penulis manuskrip ILMU & MAKRIFAT TOK GURU
PERAMU berkaitan kalimah ALHAMDU ini.
....................................................................................
ALIF
Huruf ALIF itu WAKTU SUBUH. Nabi Adam a.s cahayanya putih. Malikatnya Jibrael Ruhani.
Sahabatnya Abu Bakar & Fatimah Keluar dari huruf ALIF itu DUA RAKAAT kerana TAJALLI Tuhan
dua mertabat yakni MERTABAT ZAT atau AHDIAH dan Mertabat SIFAT atau WAHDAH. Istananya
dibawah susu kiri . Keluar cahaya pada dahi. Kenyataan pada kita ialah MULUT & LIDAH
LAM
Huruf LAM itu waktu ZUHUR. Nabi IBRAHIM cahayanya Kuning. Malaikatnya MAKRIBUN. Keluar
dari huruf Lam itu empat rakaat kerana TAJALLI Tuhan WUJUD ILMU NUR SYUHUD.
Istananya pada HATI di lambung susu kiri yaitu RUH MAZIFAH. Kenyataan pada kita ialah HIDUNG
& MATA
HA
Huruf HA ini waktu ASAR. Nabinya Nabi Yunus a.s Cahayanya Hijau Kuning. Malikatnya MIKAIL.
Sahabatnya pula ialah Omar. Keluar dari huruf HA ini empat rakaat yakni API AIR ANGIn TANAH.
Istanayna pada LIMPA Nafsu Jasmani. Kenyataan pada kita ialah BAHU & DADA.
MIM
Huruf MIM itu waktunya MAGHRIB . nabinya ialah Nabi MUSA. Cahayanya MERAH HITAM.
Malikatnya ISHDAH & WAHIDIAH. Istananya PARU PARU Nafsunya Nafsu Haiwan. Kenyataan
pada kita ialah MATA ( Cahayanya )
DAL
18 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Huruf DAL itu waktu ISYA Nabinya Nabi NUH. Cahayanya HIJAU HITAM. Malikatnya IZRAFIL.
Sahabatnya ALI. Keluar dari huruf DAL itu 4 rakaat kerana Tajalli Tuhan DI WADI MANI
MANIKAM. Istananya HEMPEDU dari bawah lidah hingga keteklinga. Kenyataan pada kita ialah
TAPAK KAKI.
Nota Fakir :-
Saudara pembaca , fakir minta maaf kerana tidak dapat menjelaskan penjelasan di atas kerana fakir tidak
faham.
Barangkali mengikut ILMU TETENTU waktu waktu solat ada kaitan dengan kalimah ALHAMDU ini
kerana Allah jua.
Bagi saudara pembaca yang ada mempelajari perkara ini eloklah beri penjelasan melalui Ruangan KOMEN
Entri ini untuk pemahaman mereka mereka yang tidak faham termasuk fakir . Tq.
ZIKIR QALBI
ZIKIR RUH
ZIKIR SIRR
ZIKIR KHOFI
ZIKIR AKHFA
ZIKIR NAFAS
ZIKIR KHALIAH
1 WUJUD
2 KIDAM
3 BAQA
5 BINAFSIHI
6 WAHDANIAT
7 KUDRAT
RUH QUDUS urat putihku yang tidak berdarah berjalan setiap dalam DIRI-ku
8 IRADAT
9 ILMU
RUH IDHAFI benihku asal mula jadi YANG NYATA didalam CERMIN HAQ
10 HAYAT
RUH NURANI uratku yang meliputi didalam tubuh aku yang hidup alam sendiri.
11 SAMA
12 BASAR
20 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
13 KALAM
14 QADIRUN
15 MURIDUN
16 ALIMUN
DARJAT ALLAH kebesaranku asal mula jadi duduk didalam otak yang putih
17 HAIYUN
Amalan terlebih suci ialah amalan Kalimah Aku asal mula jadi alam diriku
18 SAMIUN
19 BASIRUN
RAHSIA NYAWA dengan BADANWAHIDAH bersamalah Zat dengan badan tidak bercerai dunia akhirat
20 MUTAKALLIMUN
Ghaib didalam Kabah Ghaib aku didalam Kabah Kaca Arasy yang putih titik didalam Kalimah.
AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
Firman allah :-
Ya Muhammad kenalkanlah DIRI kamu sebelum kamu Mengenal Aku dan sebenar-benar kenal Diri kamu
ialah Engakau Kenal Aku
Ya Muhammad Aku jadikan baharu alam ini kerana Engkau dan Aku jadikan engkau kerana Aku. Maka
engkau inilah sebenar-benarnya RAHSIA AKU.
21 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Dengan ini bererti kita mesti berpegang kepada pokok kesimpulan RAHSIANYA itu yakni kita mesti betul
betul kepada pengertian dan pemahaman RahsiaNya itu dengan terang dan jelas. Marilah kita renungi Firman
Firman Allah saperti berikut :-
Aku tidak memandang kepada rupamu yang cantik...pengetahuanmu yang banyak jika kamu tidak Mengenal
Aku maka sia sia sajalah amal kebajikan serta solat kamu yakni umpama debu yang berterbangan diudara
ditiup angin
Oleh itu saudaraku sekalian kamu tuntutlah betul betul dan pelajarilah dengan sungguh sungguh serta kajilah
dengan mendalam agar kamu DAPAT MENGENAL ALLAH dengan sebanar-benarnya. Mudah-mudahan
Allah akan mengangkat Darjat kamu menjadi AHLI SUFI dan WALINYA.
Sebanyak manapun kitab kita baca, kaji dan pelajari INTIPATI yang perlu kita dapat dan perolehi hanya
EMPAT ( 4 ) PERKARA sahaja yaitu perkara yang membolehkan amal ibadah kita diterima dan diakui oleh
Allah SWT. Perkara itu ialah :-
Pertama
Mengenal Allah dengan sebenar-benar pengenalan dengan bukti yang terang dan jelas.
Kedua
sentiasa dalam TUBUH ALLAH dengan bukti yang terang dan jelas juga.
Ketiga
sentiasa mendengar SERUAN ALLAH juga dengan bukti yang jelas dan terang.
Keempat
Datang dari Allah kembali kepada Allah dengan pedoman yang sebenar-benarnya terang dengan bukti yang
jelas.
Sesungguhnya keputusan perkara perkara diatas, nampaknya senang dibaca tetapi tiap tiap satu perkara
diatas bukanlah mudah diperolehi pemahaman dan pegangan keimanannya walaupun kita telah membaca
mengkaji banyak buku, berguru dengan ramai guru, jika kita tidak menemui / ditemukan dengan buku buku
dan guru guru yang benar benar dapat memberi petunjuk untuk pemahaman kita secra terang dan jelas.
Inilah pada menyatakan bahawa didalam badan manusia itu EMPAT BAHAGI yaitu :-
NAFAS
ANPAS
22 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
TANAPAS
NUPUS
Manakala Nyawa itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu saperti ANPAS. Maka keempat itu berperingkat
sampai kepada NUPUS dan Nupus itu saperti rupa ZAT manakala Zat itu saperti rupa SIFAT dan Sifat itu
saperti rupa ASMA dan Asma itu saperti rupa AFAL.
Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti FirmanNya melalui Hadith Qudsi :-
QA LAL LAH HU TAALA - AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LIL
LAH
Insan itu rahsiaKu dan Aku rahsianya. SifatKu itu Sifatnya tiada ada daripadaku melainkan Allah Taala
Barangsiapa mengenal akan BADANnya ia mengenal akan NYAWAnya. Barangsiapa mengenal akan
nyawanya ia akan mengenal akan SIRRnya Barangsiapa mengenal akan Sirrnya akan mengenal akan
TUHANnya yang qadim adanya.
Ketahuilah olehmu wahai talib YANG KELUAR itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu
gerak dari hidung sampai kebawah leher. Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke
hati. Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati. Itulah HAKIKAT NYAWA.
WUJUD
ANA WUJU DA HU
Ada kita dengan DIA
WA NAF SUHU
Ada DIA dengan sendirinya.
Adapun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan kerana lafaznya dibaca itu wujud maknanya ZAT. Ini
adalah kerana Wujud itu ADA. Maka yang ADA itu ZAT. Maka tiada diperoleh dengan lafaz yang lain
daripada Wujud itu kerana wujudnya itu menyatakan Zatnya. Maka disebabkan itu dikatakan AIN ZAT
namanya.
Adapun Wujud itu artinya ADA. Apa yang dikatakan itu ada.
Yang dikatakan itu ialah ZAT.
Adapun Wujud ini ditilikkan pihak lafaznya SIFAT dan jika ditilik pada maananya ZAT dan apa yang
dikatakan lafaz itu kerana bacaan itu Wujud ada ZAT. Inilah maananya.
Adapun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri dengan Zat
? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT.
23 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Barangsiapa menyembah NAMA DAN MAANA dengan HAKIKAT MAKRIFAT mereka itulah
MUKMIN sabenar benarnya t
Solah Daim itu ialah solah tanpa huruf tanpa suara tanpa apa apa perbuatan. Ianya ialah kerja HAYAT atau
kerja HIDUP. Yang Hidup itu ialah NURULLAH atau Nur Muhammad yakni Nyawa.
NABI
Adapun Tubuh Nabi Muhammad itu yang zahir ialah AFAL daripada ZAT
Adapun nyawa Nabi Muhammad itu SIFAT daripada ZAT ALLAH.
SIFAT
ASMA
AFAL
ZAT
Adapun ZAT itu TUHAN, Rahsia pada Nabi, Cahaya Ilmu Kalam - SIRRULLAH namanya.
Dan TAJALLI Afal Allah pada Tubuh kita dan Tajalli Asma Allah pada Hati kita dan Tajalli Sifat Allah
pada Nyawa kita dan Tajalli Zat Allah pada Sirr kita yakni sebenar-benarnya RAHSIA kita adanya.
1 Niat
2 Nyawa
3 Wujud
4 Nafas
5 Afal
1 Tulang
2 Kuku
3 Rambut
4 Rupa
1 Darah
2 Daging
3 Otak
4 Lendir
Terhimpun menjadi 13 . maka jadilah Rukun 13 perkara melakukan SOLAT setiap hari memulangkan sekalian
HAKNYA sebagai ISI AMANAH yang dipertaruhkan kepada kita.
YANG MATI itu ada 6 perkara yakni Wujud Anggota Hawa Nafsu Gerak & Diam.
25 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
YANG HILANG pula ada 4 perkara yakni Darah Daging Tulang & Kulit
YANG PULANG ada satu sahaja yakni NYAWA. Pulang keempunyanya keasalnya.
HENING QASAD TAQRID & TAYUN
Adapun HENING itu tiada dapat menyerupai dengan CAHAYA yang lain. Adapun JERNIH itu apakala
tertenung lantas 7 petala langit dan 7 petala bumi.
Maka dalam cahaya yang HENING JERNIH itu yang terang benderang itulah CAHAYA PUTIH SIFAT
saperti terlebih putih daripada kapas bersifat saperti SIFAT KITA.
Ada tanda pada DAHI kita tersurat NAMA ALLAH. Inilah RUH NABI kita
Maka dalam ZIKIR ALLAH syaratnya terhapus sekalian diri dengan keadaan diri kita yang kehambaan bagi
RUH NABI saw yang dikatakan sebenar-benar SIFAT ALLAH NUR MUHAMMAD namanya.
Dan cahaya terang benderang hening jernih itulah CAHAYA ZAT ALLAH adanya. Wallah Hu Alam.
QASAD
Adapun QASAD itu MENYATAKAN NIAT tiada huruf dan tiada suara. Yang ada huruf dan suara
BUKAN NIAT tetapi ADOM ( ADAM )
Adapun yang sebenar-benarnya NIAT yang tiada huruf dan tiada suara itu ialah ZAT ALLAH. Inilah NIAT
yang sebanar-benarnya. Asal Niat dan tempat niat pada zahirnya ialah kita yang berniat tetapi sebenarnya
ialah TUHAN YANG MUTLAK yang bersifat WAJIBUL WUJUD KHALIQ AL ALAM lagi ber-Sifat
KAMIL MUKAMIL.
TARID
Adapun TARID itu MENYATAKAN FARDHU. Yang sebenar-benarnya Fardhu itu ialah TAJALLI
SIFAT ALLAH ertinya NYATA SIFAT ALLAH itu NUR MUHAMMAD AIN SABITAH pun ia juga
namanya, UJUD IDHAFI dan INSAN pun ia juga. Inilah sebenar-benarnya FARDHU itu.
Asal Fardhu ialah RUH NABI MUHAMMAD saw tempat Tajalli sekalian Ruh Adam itu.
Sebab dikatakan ASAL FARDHU yang sebenarnya kerana sekalian nyawa itu tajalli daripada NUR
MUHAMMAD saperti kata HADITH QUDSI :-
ANA MINALLAH HU KUL LII SHAI IIN MINAN NUR yang bermaksud
26 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Daku daripada Allah manakala segala sesuatu atau cahaya alam ini daripada cahayaku.
ANA MINALLAHU WAL ANBIYA ......( tidak jelas = fakir ) yang bermaksud :-
Inilah sebabnya dikatakan MUHAMMAD itu BAPA SEKALIAN RUH dan ADAM itu BAPA
SEKALIAN TUBUH / JASAD.
Inilah juga sebab kenapa dikatakan yang Fardhu PADA KITA ITU NYAWA. Nyawa itu PEMERENTAH
BADAN. Jika tidak digerak oleh Nyawa tidak bergeraklah badan. Wallah hu Alam.
TAYUN
Adapun TAYUN itu menyatakan WAKTU Zuhur, Asar dan lain lain lima waktu itu. Adapun yang
sebenarnya NYATA AFAL ALLAH SWT pada Jasad Adam yaitu Tubuh kita ialah ALAMM RUH YANG
KASAR. Itulah sebenarnya TAYUN yakni sebenar benar NYATA.
TAUHID TAKBIRATUL IHRAM ( TI )
Adapun syarat TI itu hendaklah HADIR MATA HATI SYAHADAT KE ZAT ALLAH SWT.
Sebelum takbir kita NIATKAN didalam Hati yang kita MEMULANGKAN SEKALIAN
PANCAINDERA yang dikurniakan kepada kita ( kepada Allah = fakir ) Niatnya ialah Tiada pendengaranku
hanya ia ( pendengaran Zat Allah ) tiada penglihatanku hanya ia tiada huruf tiada suara hanya ia tiada
ciukmku hanya ia tiada gerak dan diamku hanya ia.
Adapun ertinya SOLAT sebenarnya YANG MENYEMBAH ITU HAMBA, YANG DISEMBAH ITU
TUHAN.
Yang menyembah itu FANA - yang disembah itu BAQA. Maka sihamba PULANG KEPADA
ADOMNYA. Maka KEKALLAH TUHAN semata-mata pada SUHUD ( pandangan = fakir ) kita.
Yang Menyembah dan Yang Disembah pun ia juga. Yang memuji = DIA Yang Dipuji pun DIA juga kerana
Allah SWT Memuji DiriNya sendiri melalui lidah makhlukNya ( Insan )
Maka hamba itu tetaplah FANA sebab ditilik sekalian keadaan dirinya habis terpulang kepada Allah Ilmu,
hayat, Kudrat, Iradat, Sam, Basar, Kalam . Yang ada pada dirinya adalah SIFAT ZAT ALLAH semata-
mata.
27 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Adapun Tuhan itu tiada diatas, tiada dibawah, tiada dihadapan, tiada dibelakang tiada dikanan mahupun
dikiri.
TIADA HAMBA TIADA TUHAN YANG WUJUD HANYA ZAT ALLAH WAJIBUL WUJUD.
MEMULANGKAN AMANAH.
Adapun maksud MATIKAN itu ialah MEMULANGKAN AMANAH ALLAH yang ditanggungkan
kepada kita. Amanah Allah itu ialah WUJUD KITA YANG KASAR ( Jasad ) dan Yang Menanggung
Amanah itu ialah WUJUD KITA YANG BATIN yakni Nyawa dan YANG MENGAMANAHKAN itu
ialah ZAT ALLAH.
Adapun SYARAT Memulangkan Amanah Allah itu ialah tatkala kita mengatakan ALLAH itu tarik nafas
kita dari dalam FUAD hingga sampai kealam QUDDUS. Alam itu UBUn UBUN dan makam KAB
FUSAIN yaitu antara dua bulu kening.
Maka kita tahankan hingga kuat sekalian alam kita merasa hapus wujud kita yang kasar kepada wujud kita
yang batin hapus wujud yang batin kepada ZAT SEMATA-MATA kepada suhud kita.
Maka hapus dan karamlah sekalian SIFAT BASRIAH dalam lautan BAHRUL QADIM hingga nyata Sifat
laut semata-mata yaitu Laut Alam Allah. Maka katakanlah ALLAH HU AKBAR . telah fana sekalian
kelakuan dan diri kita maka nyatalah BAQA keadaan ZAT Tuhan semata-mata. Inilah dikatakan SUHUD
sehingga sampai kepada SALAM.
Adapun SUHUD itu ertinya PANDANG MATA HATI erti Mata Hati ialah pengetahuan Nyawa. Alam
Nyawa itulah sebenar-benarnya IMAN.
Inilah SIRRULLAH yaitu cahaya Alam Ilmu ZAT ALLAH yang tiada huruf tiada suara Wujud Mutlak
yakni Wujud Zat Wajibul Wujud.
Dengan ini Jasad kita KAMIL dengan Nyawa kita dan Nyawa Kamil Mukamil dengan ZAT ALLAH.
.
Salam para pembaca yang budiman. Semuga sehat selalu dan terima kasih kerana sudi melawat lamanblog
kerdil ini dan membaca artikel artikel yang disiarkan.
Fakir perhatikan tarikh haribulan yang dicatatkan pada setiap entri yang dipostkan terlewat sehari dari
tarikh sebenar fakir memasukkannya . Silap fakir sendiri kerana tidak tahu untuk membetulkannya.
Maklumlah dalam bab ini fakir kurang ilmu. Asalkan dapat dicatatkan kira ok-lah pada fakir.
28 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
Entri yang diambil dari manuskrip bertajuk diatas hampir selesai. Memang ada sedikit lagi tetapi ianya
merupakan ulangan dari isi kandungan yang telah diposkan . Jadi fakir memilih untuk tidak memasukkannya.
Timbul hajat dihati ini untuk memasukkan artikel artikel yang dipetik dari kitab kitab karangan
MUHYIDDIN IBN ARABI selepas ini untuk bacaan dan renungan kita bersama. Pada fakir kitab kitab
Ibn Arabi memang seronok dibaca berulang ulang kali walaupun kekadang intipatinya susah juga untuk
difahami.
Barangkali ramai daripada saudara semua sudahpun membacanya dan barangkali juga ramai juga yang belum
dan ramai juga yang menganggap ajaran Ibn Arabi menyeleweng dari Ilmu Agama Islam yang sebenarnya.
Selepas entri Tok Peramu ini selesai fakir akan postkan rencana yang dipetik dari Kitab POHON
KEWUJUDAN / EKSISTENSI secara bersiri.............Terima kasih dan Salam Takzim dari...........
Fakirabdillah.
..................................................................................
Adapun Allah itu banyak namaNya kerana Nama Allah yang menjadikan Alam dengan limpah Sifat Sifat
diatas. Oleh itu Alam ini ialah Hakikat ZAT YANG ESA.
Barang kamu pandang pada ini hingga sampai yang menjadikan janganlah terhenti pandang kamu pada
sekalian itu hingga sampai kepada yang Menjadikan yaitu ZAT WAJIBUL WUJUD
Jika kamu pandang keadaan diri kamu hendaklah kamu pandang dengan HAYAT Tuhanmu. Jika kamu
pandang pengetahuanmu hendaklah kamu pandang ILMU Allah. Apabila kamu pandang kuasamu hendaklah
kamu pandang KUDRAT Allah. Begitulah seterusnya dengan pancaindera kamu dan Sifat Sifat MAANI
Allah yang lain.
Jika tidak demikian halnya sia sialah pandangan itu dan DERHAKA kamu terhadap Tuhan kamu.
LA TAAYUN pun ia SIRRULLAH pun ia juga. Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara.
Inilah USALLI SOLAT artinya Aku Solat Sifatnya NAFSI WUJUD
Adapun ALIF itu dalil menyatakan FARDHU . Inilah maknanya ZAT mertabat INSAN dan AHADIAH.
Dengan kebesaran ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan kekayaan SIFAT ZAT ertinya
ESA pada pihak TANZIL.
Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas. Maka jadilah LAM AWAL
maknanya SIFAT SEMATA-MATA mertabatnya WAHDAH yakni TAAYUN AWAL ertinya NYATA
YANG PERTAMA yakni TAJALLI SIFAT ALLAH menjadi NUR MUHAMMAD AIN SABITAH
WUJUD IDHAFI INSAN KAMIL pun ia juaga menanggung namaNya ALLAH. Inilah asal FARDHU
yang sebenarnya yakni SIFAT MAANI.
Adapun Alif Di-bawah itu dalil menyatakan ASMANYA. Huruf Alif dibawah menjadi LAM AKHIR
maknanya ASMA mertabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH yakni TAAYUn THANI ertinya NYATA
YANG KEDUA maka Tajallilah RUH ADAM dengan kebesaran , kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh
Adam daripada huruf Alif Di-Atas.
Maka huruf ini maknanya Zat Alif Di-Atas maka jadilah LAM AWAL maknanya Sifat Alif dibawah. Maka
jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA ALIF didepan. Maka jadilah maknanya AFAL . Maka 4 huruf itu
empat Sifat Alif Lam Lam Ha
ALLAH HU AKBAR
ALIF = ZAT
LAM AWAL = SIFAT
LAM AKHIR = ASMA
HA = AFAL
ALIF = KAHAR
KAF = JAMAL
BA = JALAL
RA = KAMAL
ZAT DIRI YSNG BERDIRI SENDIRI .Wujudnya di Alam LAHUT. Zikirnya AH ( Alif Ha ) AH .
Ilmunya KAMAL YAKIN
SIFAT DIRI DENGAN ZAT. Wujudnya Alam JABARUT. Zikirnya HU HU. Ilmunya HAQ QUL
YAKIN
31 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a
ASMA DIRI YANG TERPERI. Wujudnya di Alam MALAKUT. Zikirnya ALLAH 3 x . Ilmunya
ILMU YAKIN
AFAL DIRI YANG TAJALLI. Wujudnya diAlam SAHADAH. Zikirnya LA ILA HA ILLALLAH.
Ilmunya ILMU YAKIN.
Jelaslah kewujudan itu sebagai PENZAHIRAN KEBESARAN diriNya.
Dengan wujud itu terzahir pula segala KEINDAHAN JAMAL Allah namanya. Lantas terzahir pulalah
CAHAYANYA yang menerangi segala Keindahan itu JALAL ALLAH namanya dengan KEAGUNGAN itu
sempurnalah sudah sebagai Kenyataan ALLA HU AKBAR.
HAKIKAT FATIHAH................
Ia Menyatakan DIRI
BISMILLAH..............
Menjadi ia diriNya AR-RAHMAN itu Ya Muhammad , engkau jua keadaan YA RAHIM itu. Ya
Muhammad engkaulah kekasihKu. Tiada yang lain.
ALHAMDULULLAH.......
Ya Muhammad yang membaca Fatihah itu Aku. Yang memuji itu pun Aku. Alhamdulillah itu Ya Muhammad
Solatmu ganti SolatKu tempat memuji DiriKu sendiri.
RABBUL ALAMIN................
AR RAHMAN AR RAHIM...........
Ya Muhammad yang membaca Ftihah itu Aku yang Memuji itu pun Aku juga.
AMIN..
Yakni yang disembah itu tiada suatu juapun didalamnya melainkan Tuhanku. Maka apabila Solat ghaiblah
didalamnya . Apabila ghaib ESA-lah ia dengan Tuhannya.
Yang Solat itu tiada dengan lafaz dan maknanya dengan citarasa yang solat amat rapat kepada Zat Yang
Esa dengan kata ALLA HU AKBAR.
Maka barangsiapa masuk didalam Solat tiada SERAH Tubuh dan Nyawa-nya maka kekallah Sifat dengan
Tuhannya tiada mengesakan dirinya dengan Tuhannya. Sabda Nabi saw :-
Tatkala kamu Takbiratul Ihram membuangkan lafaz dan makna melainkan Wujud Mutlak semata-mata.