Orang Mesir kuno adalah peradaban pertama yang membuat, mengolah dan
membangun dengan batu alam. Mereka membangun sebagian besar
monumen mereka dari granit dan batu kapur. Salah satu menumen tersebut adalah
The Great Pyramid of Cheops yang dibangun dari blok batu kapur besar sekitar 2
560 SM. Selanjutnya bangsa Yunani juga menggunakan batu alam dalam
pembangunan kuil. Mereka membangun Kuil Artemis dengan bahan batu marmer.
Bukan hanya kuil Artemis, bangsa yunani juga membangun berbagai monumen
menggunakan marmer, seperti parthenon, yang Theseum, dan kuil Zeus.
1
terutama bangunan milik bangsawan belanda. Bahkan, Pemerintah belanda sempat
membangun areal penambangan beserta pabrik pengolahannya
disana.Penggunaan batu alam juga dapat dilihat dari peninggalan suku maya.
Mereka menggunakan batu alam dalam membangun kuil, monumen, dan patung.
Dari peninggalan-peninggalan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan batu
alam telah dimulai jauh sebelum masehi. Saat ini, batu alam disamping sebagai
bahan bangunan, digunakan juga untuk perhiasan dan benda berharga seperti batu
cincin.
Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu
agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti,
membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan
(kerak) luar bumi :
Oksigen (O2) : 49,4 %
Silisium (Si) : 25,4 %
Aluminium (Al) : 7,5 %
Besi ( Fe ) : 4,7 %
Kalsium (Ca) : 3,4 %
Natrium (Na) : 2,6 %
Kalium (K) : 2,4 %
Magnesium (Mg) : 2,0 %
2
A. Siklus Terbentuknya Batu Alam
3
3 Batuan metamorf ( batuan alihan/batuan ubahan), yaitu batuan sediment
yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup
beasr sehingga terjadi perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh
batuan metamorf adalah : batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak,
antrasit, dll.
4 Batuan Robohan, yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam
mineral kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.
Menurut tegangannya :
a) Batu lunak ( 4 kg/cm2 8 kg/cm2), yaitu batu alam yang mudah digali dan
dipatahkan dengan tangan. Batu ini mengalami proses pelapukan dan banyak
mengandung retakan.
4
Gambar Batu Gamping/Kapur
b) Batu Dolomit
Terjadi karena proses peresapan unsure magnesium dari air laut ke dalam batu
gamping.
c) Batu Marmer
Merupakan hasil metamorfose dari batu gamping. Bersifat tahan terhadap
cuaca, mudah dikerjakan, tidak tahan asam.
Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai.
5
d) Batu Gipsum
Ditemukan dalam bentuk lembaran pipih, kristal, serabut di daerah batu
gamping.
Gipsum hasil penambangan diolah dengan cara dipanaskan sehingga
berbentuk tepung gips.
Digunakan untuk bahan tambah semen portlad, untuk plafond dan partisi.
Batu Gipsum
e) Batu Tras
Disebut juga sebagai posolan, terbentuk dari batuan vulkanik yang
banyak mengandung feldspar dan silika seperti andesit dan granit
yang telah mengalami pelapukan lanjut.
Akibat proses pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral
lempung/kaolin dan senyawa silika
amorf.Bila dicampur dengan kapur tohor dan air akan mempunyai sifat
seperti semen.
Digunakan sebagai bahan pengikat pada adukan, tras dapat dicetak untuk
membuat batako.
6
f) Andesit dan basalt
Merupakan jenis batuan beku luar (hasil pembekuan magma di
permukaan bumi).Bersifat massif, keras, tahan terhadap hujan, mempunyai
berat jenis 2,3-2,7, kuat tekan 600 2400 kg/cm2.
Digunakan untuk pondasi, penutup lantai, dinding. Apabila
dipecah/dihancurkan dengan palu atau crusher dengan ukuran tertentu
menjadi batu pecah (kerikil) dan pasir yang digunakan untuk bahan campuran
beton dan jalan.
7
g) Pasir gunung api
Merupakan bahan lepas berbentuk butiran pasir yang dihasilkan
pada saat gunung api meletus. Pada saat turun hujan di puncak gunung,
maka tupukan pasir akan lonsor terbawa air ke sungai.
Digunakan sebagai bahan pengisi pada campuran beton, adukan, dll.
8
BAB II
PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN BATU ALAM
2.1 Penambangan
9
garis pecahan dengan memaku batu pada jarak tertentu. Kemudian dibentuk sesuai
ukuran yang telah ditentukan. Gunakan alat pengungkit (linggis) untuk membelah
batu yang sudah ditentukan ukurannya.
Setelah batu selesai dipecahkan, bongkahan batu digelindingkan ataudijatuhkan ke
dataran yang lebih rendah yang nantinya sebagai tempat berhentinyatruk
pengangkut. Batu pun siap dikirim ke pabrik atau tempat pemotongan baru.
2.2 Pabrifikasi
10
2.3 Finishing
11
BAB III
BATU ALAM SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Batu alam sebagai bahan bangunan dapat dibagi menjadi dua bagian :
1 Batu Alam yang alami adalah sebuah proses secara alamiah tanpa sentuhan
teknologi.
Contohnya batu kali, kerikil dan lain-lain, batu ini dipergunakan untuk
bahan campuran/pengisi beton biasanya dipergunakan bangunan konstruksi
gedung,jembatan dan bangunan air.
2 Batu alam yang telah diolah adalah sebuah proses mulai dari penambangan
pabrikasi dan finishing, sehingga batu alam ini mempunyai nilai seni yang
tinggi dan harganya mahal membuat bangunan menjadi indah.
12
3.2 Motif Batu Alam
13
BAB IV
PENGGUNANAN BATU ALAM PADA BAHAN
BANGUNAN
Selain tergolong mudah untuk di aplikasikan, batu alam juga memiliki motif dan
bentuk yang beragam. Dan cara pengaplikasiannya sendiri yakni dengan menjadikan
batu alam tersebut sebagai dinding untuk interior rumah. Dengan begitu maka interior
rumah anda akan terlihat elegan serta nuansa natural pun juga akan langsung terasa di
dalam rumah anda. Batu alam ini sendirin dapat untuk di aplikasikan di mana saja seperti
di dinding ruang tamu, dinding ruang keluarga, dinding kamar tidur, dinding dapur,
dinding ruang makan bahkan dinding kamar mandi pun juga bisa.
14
4.2 Sebagai Eksterior Bangunan
Membuat desain eksterior rumah akan lebih unik, elegan dan keren jika anda
menggunakan bebatuan alam. Desain eksterior rumah yang dikonsep dengan
menggunakan batu alam pastinya ini akan membuat rumah anda menjadi terasa alami
dan sejuk. Rumah akan memiliki nilai jika dibagian depan rumah sudah menunjukkan
kesankeistimewaannya. Jika ekterior rumah sudah menunjukkan bagus, pastinya
didalam rumahpun juga sebaliknya walaupun terkadang sebagian rumah tidak seperti
itu. Eksterior rumah dengan batu alam ini akan menunjukkan rumah yang anda huni
terlihat mewah, megah, dan elegan. Namun dalam penggunaan batu alam sebagai
eksterior rumah memang sedikit membutuhkan biaya yang cukup besar
15
4.2 Sebagai Penghias Taman
Rumah dengan sentuhan keindahan taman tentu sangat mudah untuk kita
jumpai. Selain bermanfaat untuk menambah keindahan rumah, taman juga dapat
menghadirkan kesan alami dan menyegarkan pada sebuah hunian. Sejatinya
keindahan sebuah taman bukan hanya ditentukan dari pemilihan jenis
tanamannya saja. Namun, pemilihan material keras/hardscape seperti batu alam
juga berpengaruh pada keindahan suatu taman. Perpaduan tanaman dengan batu
alam akan membuat taman terlihat lebih asri dan alami.
Pengaplikasian batu alam sebagai pengisi taman rumah adalah pilihan yang
tepat untuk nemonjolkan kesan alami. Tak hanya itu saja, batu alam juga bisa
menjadi material alternatif untuk menagkal dari serangan lumut serta mudah
dalam perawatan. Bila Anda ingin menggunakan batu alam untuk pengisi taman,
Anda dapat dengan mudah mencarinya dipasaran.
16
BAB V
KESIMPULAN
Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan
suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara
alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap dan adanya proses kimia.
Jenis-jenis batu alam menurut terjadinya, yaitu batuan beku, batuan sedimen
dan batuan metamorf.
Jenis batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan adalah batu
gamping, dolomit, andesit, basalt, marmer, tras, pasir gunung berapi, batuan
gips dan granit.
Sifat Fisik batu alam yang digunakan untuk bangunan adalah : Mempunyai
kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi, keras dan tidak mudah hancur, daya
serap air relative kecil, tahan terhadap pengaruh cuaca, tahan terhadap
keausan.
17