Anda di halaman 1dari 6

Green Design :

Green Design Merupakan konsep perancangan sebuah produk atau hasil


teknologi yang lebih memperhatikan dampak dari keberadaannya terhadap lingkungan
baik dalam proses penciptaannya maupun hasil produk yang diciptakan. Aplikasi dari
Green Design ini menyangkut sebuah kerangka kerja yang berhubungan dengan isu
lingkungan hidup

Tujuan dari green design ini yaitu :

1. Mengurangi eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran

2. Mengurangi dampak yang berbahaya dari proses produksi maupun hasil produksi
bagi lingkungan

3. Meningkatkan pemanfaatan dari sumber daya yang dapat diperbaharui

4. Desain semua produk memiliki kemampuan untuk didaur ulang sangat baik

5. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang membahayakan lingkungan. Terdapat 2


tujuan umum dari green design yaitu :

1. Pemanfaatan energi dengan efisien dan tidak menimbulkan dampak yang


berbahaya bagi lingkungan misalnya mengurangi penggunaan emisi yang
menyebabkan pemanasan global.

2. Menciptakan produk yang ramah lingkungan yaitu memperhatikan aspek


penggunaan bahan baku dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Green
Design dapat mencakup beberapa bidang dalam industry di dunia misalnya
industry IT, industry automotif, industry pengolahan makanan, pertanian, dll.

Contoh Green Design :


Sustainable design
Di sejumlah negara, terminologi sustainable design juga digunakan dalam eco
design, green designatau environmental design. Eco design umumnya meliputi
perancangan sosial dan aspek-aspeknya.
Beberapa tahun terakhir ini sustainable design atau design for
sustainability semakin diterima secara global, termasuk 3 pilar utamanya (3P): people,
planet, profit. Perancangan 'berkelanjutan' adalah filosofi mengenai perancangan
obyek fisik dan lingkungan binaan sesuai dengan prinsip ekonomi, sosial dan
lingkungan yang berkelanjutan. Ini merupakan tanggapan atas krisis lingkungan global,
pertumbuhan ekonomi yang drastis, meledaknya populasi dunia, berkurangnya
sumberdaya alam, rusaknya ekosistem serta terancamnya keragaman hayati dunia.
Penerapan filosofi ini cukup luas, dari mikrokosmos (obyek kecil yang digunakan sehari-
hari) hingga makrokosmos (bangunan, kota). Filosofi ini juga diterapkan pada:
arsitektur, perencanaan dan perancangan kota, arsitektur lansekap, desain grafis, dunia
industri dan fashion.

Cita-cita tertinggi sustainable design adalah 'menghilangkan sepenuhnya


dampak negatif terhadap lingkungan melalui pendekatan desain', diwujudkan antara
lain melalui sikap: tidak menggunakan non-renewable resource (sumberdaya tak
terbarukan), meminimkan dampak terhadap lingkungan, serta berupaya menyatukan
kembali manusia dengan lingkungan alaminya.
Prinsip-prinsip Umum :

Meskipun terdapat beragam standard dan pemahaman, beberapa prinsip dasar sustainable
designyang umum diterima adalah meliputi aspek-aspek:
Low-impact material: memanfaatkan bahan non-toxic dan diproduksi secara ramah lingkungan
(mis: pembuatannya hanya membutuhkan sedikit energi).
Efisiensi energi: menggunakan atau membuat produk yang hanya membutuhkan sedikit energi.
Kualitas dan daya tahan: produk yang berfungsi baik (memiliki umur pakai) secara lama berarti
mengurangi perawatan atau penggantian.
Reuse and recycle: rancangan produk harus mempertimbangkan pemanfaatan secara
berkelanjutan hingga setelah masa pakai berakhir (afterlife).
Renewability: bahan berasal dari wilayah terdekat, diproduksi dari sumberdaya terbarukan, serta
(bila memungkinkan) bisa diolah menjadi kompos.
Sehat: produk tidak berbahaya bagi pengguna/penghuni dan lingkungan sekitarnya, bahkan bisa
menunjang aspek kesehatan secara luas.
Standard perancangan 'berkelanjutan' dan panduan perancangan (design guideline) marak
dikembangkan akhir-akhir ini, baik dilakukan oleh organisasi maupun perorangan. Metoda baru
berkembang menjadi apa yang saat ini dikenal sebagai sustainable science, yang diselenggarakan
oleh banyak institusi pendidikan atau pemerintah.

Design Standard :

Standard perancangan, referensi dan performance standard sudah cukup dikenal oleh dunia usaha
dan industri, serta relatif lebih mudah ditentukan. Namun standard perancangan 'berkelanjutan' -
menciptakan hal baru yang lebih baik dan pada saat bersamaan mengurangi dampaknya terhadap
bumi - saat ini masih terus didefinisikan oleh sejumlah organisasi dengan metoda tertentu serta
digunakan oleh komunitas berbeda dengan tujuan tertentu pula.
Salah satu standard yang cukup terkenal adalah LEED (Leadership in Energy and Environmental
Design) yang menggunakan sejumlah pengukuran atas kualitas dan dampak lingkungan untuk
menetapkan pendekatan menyeluruh bagi terciptanya bangunan berkelanjutan serta menetapkan
peringkat proyek tertentu. Beberapa organisasi lainnya mengembangkan cara tertentu untuk
menetapkan pengurangan energi, seperti yang dilakukan oleh Architecture 2030.
Sejumlah metoda perancangan pun dikembangkan untuk menemukan cara-cara yang lebih efektif
dalam menjawab tantangan desain tertentu, meliputi aspek: tingkat keterlibatan semua pihak yang
berkepentingan (stake holder), pemanfaatan teknologi jarak jauh dalam proses perancangan
(remote consultant) dan sebagainya.
Contoh sustainable design :

Sustainable design + green design


ECOLOGICAL DESIGN :

Desain ekologis adalah segala bentuk desain yang meminimalisasi dampak


destruktif terhadap lingkungan dengan mengintegrasikan diri dengan proses terkait
makhluk hidup.
Desain ekologis membantu menghubungkan keterkaitan antara arsitektur
hijau, pertanian berkelanjutan, teknik ekologis, restorasi ekologis, dan bidang lainya.
Organisme hidup terdapat di berbagai sistem yang seimbang dalam
hubungan simbiotik. Gerakan lingkungan pada akhir abad ke 20 dilakukan berdasarkan
pemahaman bahwa kehancuran sistem ini dapat membawa kerusakan yang serius
terhadap ekosistem alam. bidang pertanian dan industri. Revolusi industri yang diikuti
dengan ledakan populasi manusia telah mengubah ekologi menjadi tidak normal.
Sepanjang sejarah manusia, teknologi menjadikan populasi manusia tumbuh secara
draatis, terutama dengan ditemukannya sistem energi yang dimanfaatkan secara
mekanis dalam sistem produksi, terutama di bidang pertanian dan industri. Revolusi
industri yang diikuti dengan ledakan populasi manusia telah mengubah ekologi menjadi
tidak normal.

Contoh Ecological Design :

Anda mungkin juga menyukai