PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain itu Pelaksanaan proyek tidak akan terlepas dari risiko baik
resiko besar maupun risiko kecil. Ketepatan dalam penerapkan manajemen
resiko sangat diperlukan demi kelancaran dan keberhasilan suatu proyek.
Dengan semakin kecilnya potensi risiko maka akan menguntungkan proyek
baik dari segi biaya maupun dari segi pembangunannya. Semakin besar skala
proyek maka semakin besar pula resiko yang dihadapi dan akan menghambat
pelaksanaan proyek bila tidak ditangani dengan benar oleh pihak pelaksana
proyek. Dalam setiap kegiatan dapat timbul suatu risiko yang lebih besar dari
yang terdeteksi atau yang sudah diperhitungkan. Apabila tidak dilakukan
pemantauan dan pengendalian terhadap kejadian atau keadaan tersebut. Untuk
mengurangi dampak yang merugikan bagi pencapaian tujuan fungsional suatu
proyek konstruksi, diperlukan suatu system manajemen risiko yang meliputi
identifikasi, analisa, respon, dan monitoring terhadap berbagai risiko yang
mungkin terjadi selama masa pembangunan. .
B. Rumusan masalah :
C. Tujuan :
PEMBAHASAN
Jumlah dana yang diperlukan untuk pengadaan harta tetap dan modal
kerja awal
4. Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek ini membahas apakah jasa pelayanan
yang diciptakan atau hasil produksi yang dihasilkan oleh suatu produk akan
memenuhi kebutuhan lingkungannya akan jasa dan barang produknya.
Faktor-faktor diatas harus memperhitungkan kebutuhan jasa dan barang
pada masa silam hingga kini dan permintaan akan jasa dan barang dimasa
yang mendatang berdasarkan daya beli yang mampu direalisir oleh
perkembangan ekonomi. Dengan demikian aspek pemasaran dalam studi
kelayakan perlu dipertimbangkan dari segi : Kemudahan dan kemampuan
mendapatkan jasa atau barang yang akan dihasilkan oleh proyek apabila
telah selesai Saluran distribusi (transportasi) dari titik penghasil produk
sampai ke pihak konsumen Latihan Personil Pembangunan dan
pengoperasian proyek sukses melibatkan orang-orang yang terampil
sehingga diperlukan latihan yang berkesinambungan guna menyiapkan
orang-orang yang siap pakai untuk menggarap proyek tersebut dan
mengoperasikannya. Perusahaan yang besar dapat mengadakan program
latihan ini dalam perusahaannya sendiri dengan cara incompany training/
on the job training atau dikirim ke lembaga latihan dan pendidikan di luar
perusahaan. Persiapan personil harus sudah dipikirkan untuk tahapan
operasional (tenaga manajemen) bilamana proyek sudah selesai dan mulai
dioperasikan. Proyek tak dapat beroperasi dengan sukses tanpa dukungan
dari tenagan manajemen yang mampu dan terampil, berdedikasi tinggi dan
memiliki motivasi kerja yang baik.
Dalam sebuah analisi ini ada dua yang akan saya jelaskan, sesuai
dengan apa yang akan dibahas yaitu Kualitatif dan Kuantitatif. Pertama
adalah kualitatif dimana dalam pembahasan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
KUALITATIF
KUANTITATIF
D. Jalan Tol
b. Pembinaan
a. Inspeksi harian
Inspeksi ini dilakukan dengan menggunakan patroli operasi
lalu l intas untuk menemukan kecelakaan kendaraan, kendaraan
ya ng rusak, kerusakan struktur jalan, dan sarana ja lan untuk
mendeteksi dini kerusakan dan pencegahan.
b. Inspeksi bulanan
Inspeksi bulanan dilakukan pemeriksaan pada seluruh kondisi
jalan secara visual maupun dengan menggunakan alat ukur.
c. Inspeksi bulanan
Inspeksi tahunan didasari oleh pemeliharaan jangka panjang
untuk mencegah kemunduran fungsi dan keamanan stntk:tur
jalan. Inspeksi ini dilakukan dengan sangat detail hingga
kerusakan kecil yang terlewatkan pada inspeksi harian dan
bulanan. Inspeksi ini dilakukan dengan pengawasan ketat, dan
mengacu kepada tingkat kerusakan struktur dan pedoman
penentuan kemsakan.
pekerjaan .
A. Kesimpulan
B. Saran