Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iklan adalah pemasangan baris yang harus membayar Rp. 25.000 / hari / baris
(32 karakter atau huruf) ditambahkan pajak pertambahan nilai (PPN) 10%.
Pembayaran biaya pemasangan iklan baris itu dapat dilakukan melalui transfer
ke BCA Jalan Wahid Hasyim atas nama PT. Media Nusantara. Iklan seringkali
kita dapatkan dalam TV bahkan dapat digumakan untuk mencari lowongan
kerja, dan lain-lain. Iklan telah merambah keberbagai sektor dalam kehidupan
kita tidak hanya didapatkan oleh orang kantoran, mahasiswa, rumah tangga,
anak-anakpun sudah mendapatkan yang namanya iklan. Karena perkembangan
iklan semakin maju maka dapat mengoperasikan sebuah iklan baris merupakan
salah satu tuntutan yang wajib untuk kita agar nantinya kita dapat gaptek dalam
ilmu periklanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertina iklan?
2. Bagaimana syarat penulisan iklan baris?
3. Bagaimana cara mengenal syair?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dunia periklanan kita.
2. Untuk mengetahui syarat penulisan iklan baris.
3. Untuk mengetahui cara mengenal syair.
4. Untuk memperdalam pengetahuan.
5. Belajar mencari sumber-sumber sebagai bahan makalah dan presentasi.
6. Untuk memenuhi tugas yang dipercayakan oleh guru pada kami.

Page 1 of 6
BAB II
PEMBAHASAN
DUNIA PERIKLANAN KITA

A. Menulis Iklan Baris


Rp. 25.000 / hari / baris (32 karakter atau huruf) ditambahkan pajak
pertambahan nilai (PPN) 10%.
1. Syarat Menulis Iklan Baris
Dalam menulis iklan baris yang benar kita harus memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut :
a. Mengenal dengan baik barang jasa yang di iklankan.
b. Mengetahui mangsa pasar atau sasaran masyarakat calon konsumen.
c. Mengetahui keinginan masyarakat tentang kualitas produk.
d. Mengetahui tingkat penguasaan bahasa masyarakat.

2. Menulis Iklan Baris


Untuk menulis iklan baris, sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Menentukan Jenis Iklan Baris
Dalam setiap halaman iklan baris di media cetak, sudah ditentukan kolom
jenis barang dan jasa ada kolom iklan baris elektronik, alat kantor,
bangunan, lowongan kerja, dan lain-lain.

b. Memilih Kata dan Singkatan yang Tepat


Setelah mengetahui jenis iklan baris yang akan kamu gunakan
selanjutnya buatlah kalimat singkat tentang iklan yang akan kamu tulis.
Kalimat singkat ini akan memudahkan menulis singkatan yang tepat.
Contoh :
Dijual alat-alat kantor dengan harga pantas yang berminat dapat
menghubungi nomor Telp. 022-7865221. Persediaan terbatas. Kalimat
tersebut dapat diubah menjadi sebagai berikut :
Djl Alt2 Kantor Harga Damai Hub. 022-7865221. Brg terbatas.

B. Membaca Infensif Iklan


Kamu telah menguasai cara menulis iklan baris bukan? Dapatkah kami
menemukan fakta dan opini pada iklan baris yang kamu tulis tadi? Dalam setiap

Page 2 of 6
iklan baris. Kami pasti menemukan fakta dan opini. Fakta adalah pernyataan
atau kejadian yang dapat dibuktikan dengan kata lain, fakta berarti pernyataan
sesuatu yang telah terjadi. Sebaliknya opini adalah pernyataan yang
menimbulkan penafsiran berbeda. Perbedaan ini disebabkan penggunaan kata
yang bermakna belum selesai. Pembelajaran unit ini akan melatih kamu agar
dapat membedakan fakta dan opini dalam sebuah iklan baris.

C. Menemukan Tema dan Pesan Syair


1. Mengenal Syair
Seperti dijelaskan diatas, syair merupakan puisi klasik yang dipengaruhi
kebudayaan arab. Syair memiliki beberapa ciri contohnya :
a. Terdiri atas empat baris;
b. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 10 suku kata;
c. Semua bagian adalah isi;
d. Berirama atau bersajak a-a-a-a
Perhatikan contoh syair dibawah ini :
Yaillahi Khalikul Bahri
Nasibku malang tidak pergi
Ditinggal suami seorang diri
Bakal sengsara setiap hari

2. Menemukan Tema dan Pesan dalam Sebuah Syair


Tema sering disebut pokok bahasan menemukan tema dalam sebuah syair
berarti menemukan substansi atau isi syair. Tema bermacam-macam bentuk,
seperti tema keagamaan, nasehat, pendidikan hiburan dan lain-lain. Sesuatu
yang bentuk diungkapkan penyair disebut pesan-pesan sebuah syair dapat
diketahui langsung atau tersurat penyair. Namun ada juga pesan yang
tersembunyi atau tersirat. Berdasarkan penjelasn tersebut dapat dikatakan
bahwa tema dan pesan syair diatas adalah sebagai berikut ;
Tema : Keluarga
Pesan : Janganlah mudah menyerah pada nasib.
D. Menceritakan Kembali Isi Cerpen
1. Cara mencerita supaya isi cerpen
a. Bahasa
Agar bercerita lebih menarik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya bahasa, penampilan menguasai isi cerita, dan gerakan tubuh.

Page 3 of 6
b. Penampilan
Penampilan sebaiknya disesuaikan dengan isi cerita penampilan meliputi
pakaian, wajah dan intonasi suara. Pakaian sesuai dengan isi cerpen
dapat mendukung dan menjadi daya tarik bagi pendengar yang sesuai
dengan isi cerpen hal lain yang tak kalah penting adalah intonasi suara
perhatikanlah intonasi suara. Intonasi suara meliputi keras-lemah dan
cepat-lambat suara.

c. Menguasai Isi Cerita


Isi cerpen yang akan kamu ceritakan hendaknya telah dikuasai dengan
baik ini sangat penting karena akan menentukan lancar tidaknya kamu
bercerita kelancaran kamu mencerita menunjukan penguasaan isi cerpen.

d. Gerakan Tubuh
Gerakan tubuh dapat menunjang kemenarikanmu dalam bercerita
gerakan mata, tangan, bahu, atau mungkin bibir sangat tokoh sebenarnya
dalam cerpen itu.

e. Penjiwa Tiap Tokoh


Penjiwaan terhadap karkater tokoh yang dicerikan merupakan bagian
yang juga sangat penting untuk diperhatikan ketika bercerita. Untuk itu
kamu perlu memahami dengan benar karakter setiap tokoh cerita : tokoh
antagonis, protagonis, dan tritagonis. Dengan penjiwaan tersebut,
pembaca akan terpengaruh seakan-akan mereka mendengar, melihat
atau bahkan mengalami sendiri persitiwa pada cerita.

2. Menggunakan Ungkapan Dalam Bercerita


Ungkapan merupakan kata atau kelompok kata yang digunakan untuk
merupakan suatu maksud dengan arti kiasan. Ungkapan digunakan dalam
keadaan khusus sehingga pemahaman maknanya pun memerlukan
kosentrasi ini disebabkan ungkapkan atau memiliki susunan kata yang
terbentuk secara tetap dan saling ketergantungan.

Page 4 of 6
BAB III
PENUTUP

A. Saran
Bagi para pembaca yang ingin mengikuti hasil karya orang lain diharap
meminta izin terlebih dahulu kepada pencipta karya tersebut, agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.

Page 5 of 6
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan.2000. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Bachtiar, Arief. 2004. 2700 Peribahasa Indonesia. Surakarta: Cv. Buana Raya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi. Jakarta Depdiknas.

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai