Diusulkan oleh:
Tabel 12.1 The most important FGD systems with non-regenerable sorbents
a. Menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia
yang biasa digunakan adalah NaOH, Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian
besar hemiselulosa harus sudah tercerna
b. Menghancurkan bahan secara mekanik. Proses pencernaan kayu merupakan proses
yang memiliki arti yang sangat penting. Proses ini diatur sedemikian rupa dengan
kondisi terbaik mulai dari suhu, tekanan, dan larutan kimia.
Pada dasarnya, terdapat dua tipe pemutihan yang biasa dilakukan pada pulp. Kedua
metode ini adalah:
Berikut adalah contoh diagram pembuatan pulp sulfit menurut fengel 1995 :
Pada proses ini menggunakan bahan kimia aktif, yaitu asam sulfit, kalsium bisulfit,
sulfur dioksida yang dinyatakan dalam larutan Ca(HSO3)2 dengan H2SO3 berlebih. Bahan
baku yang digunakan biasanya kayu lunak dan larutan pemasak SO2 dan Ca(HCO3)2.
Reaksi pembuatan larutan pemasak adalah:
S + O2 -> SO2
Lignin yang terikat pada selulosa akan bereaksi dengan larutan Ca(HSO3)2
membentuk lignin sulfonat dengan reaksi sebagai berikut:
1. Rendemen yang lebih tinggi pada bilangan kappa tertentu, yang melibatkan
kebutuhan kayu yang rendah;
2. Derajat putih pulp yang tidak dikelantang lebih tinggi
3. Persoalan pencemaran sedikit.
4. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit baik untuk pembuatan kertas tissue dan
kertas-kertas cetak bermutu.
III. Lampiran
Pembagian Materi :