Anda di halaman 1dari 18

III.

ALAT DAN BAHAN


a. Alat:
1. Alat simulasi model satu kompartemen berupa gelas piala 600 ml yang
dilengkapi dengan 1 kranyang berfungsi sebagai klirens total
2. Buret 50 ml dan klem
3. Botol semprot
4. Standard dan statif
5. Balon karet
6. Pengaduk magnet (Magnetic stirrer) sebanyak 1 buah
7. Beaker glass
8. Spektrofotometer UV Vis dan kuvet
9. Stopwatch
10. Gelas ukur
11. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
12. Pipet volume 1,0 ml; 2,0 ml; 3,0 ml; 4,0 ml; 5,0 ml; 6,0 ml
13. Labu takar 10,0 ml dan 100,0 ml
14. Pipet tetes
b. Bahan :
1. Larutan KMnO4
2. Aquadest
3. Label
4. Tissue

IV. PRINSIP KERJA


Percobaan ini menggunakan alat simulasi sama dengan alat model satu
kompartemen IV bolus. Gelas piala berfungsi sebagai model plasma dengan volume
distribusi 300 mL, sedangkan reservoir berupa buret yang diisi dengan aquades.
Model tersebut dapat mensimulasi konsentrasi obat dalam plasma setelah pemberian
dosis ganda (n = 4). Dosis tetap dapat diberikan tiap kali dengan memasukkan larutan
dengan interval waktu () tetap. Sebagai simulasi obat digunakan KMnO4.

V. CARA KERJA
A. Pembuatan Kurva Kalibrasi
1. Telah disediakan larutan induk KMnO4 dengan konsentrasi 100,08 ppm.
2. Dari larutan induk, dilakukan pengenceran hingga didapat 6 konsentrasi yang
berbeda, yaitu 10,008; 20,016; 30,024; 40,032; 50,04; dan 60,048 ppm.
a. Membuat larutan KMnO4 konsentrasi 10,008 ppm dengan cara memipet 1
mL larutan KMnO4 100,08 ppm, kemudian diencerkan hingga 10 mL
aquadest. Didapatkan larutan 10,008 ppm.
b. Membuat larutan KMnO4 konsentrasi 20,016 ppm dengan cara memipet 1
mL larutan KMnO4 100,08 ppm, kemudian diencerkan hingga 10 mL
aquadest. Didapatkan larutan 20,016 ppm.
c. Membuat larutan KMnO4 konsentrasi 30,024 ppm dengan cara memipet 1
mL larutan KMnO4 100,08 ppm, kemudian diencerkan hingga 10 mL
aquadest. Didapatkan larutan 30,024 ppm.
d. Membuat larutan KMnO4 konsentrasi 40,032 ppm dengan cara memipet 1
mL larutan KMnO4 100,08 ppm, kemudian diencerkan hingga 10 mL
aquadest. Didapatkan larutan 40,032 ppm.
e. Membuat larutan KMnO4 konsentrasi 50,04 ppm dengan cara memipet 1
mL larutan KMnO4 100,08 ppm, kemudian diencerkan hingga 10 mL
aquadest. Didapatkan larutan 50,04 ppm.
f. Membuat larutan KMnO4 konsentrasi 60,048 ppm dengan cara memipet 1
mL larutan KMnO4 100,08 ppm, kemudian diencerkan hingga 10 mL
aquadest. Didapatkan larutan 60,048 ppm.
3. Diukur dengan segera serapannya pada panjang gelombang maksimum sekitar
525 nm menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Sebagai blanko, digunakan
aquades.
4. Dibuat kurva kalibrasi.

B. Simulasi Model Satu Kompartemen Pemberian IV Ganda


1. Alat-alat simulasi yang akan digunakan disiapkan menurut model/skema satu
kompartemen pemberian IV ganda, yang terdiri atas buret 50 ml sebagai
reservoir, gelas piala 600 ml sebagai tempat volume distribusi, yang
dilengkapi dengan 1 kran yang berfungsi sebagai klirens total, dan pengaduk
magnit (magnetic stirrer). Bahan-bahan lain yang diperlukan juga disiapkan.
2. Buret 50 ml disiapkan. Aquades dimasukkan ke dalam buret tersebut yang
digunakan sebagai reservoir.
3. Alat simulasi diisi dengan aquadest (keadaan keran tertutup) sebanyak 300 ml,
sebagai volume distribusi. Kran buret dan kran gelas piala dibuka.
4. Kecepatan alir pada buret dan laju alir gelas piala alat simulasi diatur hingga
diperoleh kesetimbangan antara air yang masuk dan keluar. Kecepatan aliran
diusahakan konstan. Dalam percobaan ini, klirens total dan kecepatan buret
reservoir diatur pada kecepatan 20,0 ml/menit (400 tetes/menit).
5. Magnetic stirrer dimasukkan dalam alat simulasi. Alat dinyalakan dan
magnetic stirrer diputar sambil diatur volume tetap pada 300 ml.
6. Larutan KMnO4dengan konsentrasi 5004 ppm diinjeksikan ke dalam gelas
piala sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet volume dengan interval waktu
pemberian 15 menit. Injeksi larutan KMnO4 dilakukan pada menit ke-0, 15,
30, dan 45 dengan jumlah yang sama yaitu 2mL.
7. Pipet 5,0 ml sampel plasma dari gelas piala dengan pipet volume. Sampel
diambil pada menit ke- 2,5; 5; 7,5; 10; 15; 17,5; 30; 32,5; 45; 47,5; dan 60.
Sampel yang diambil dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Sampling dilakukan
sebelum penginjeksian KMnO4 secara IV sehingga akan didapatkan kurva
yang menurun.
8. Kadar KMnO4 dalam tiap sampel ditentukan dengan mengukur serapan
masing-masing sampel menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada
maks 525 nm. Sebagai blanko, digunakan aquadest.
9. Kurva plot Cp vs t dibuat di kertas semilog, serta parameter-parameter
farmakokinetiknya dihitung.

VI. HASIL PENGAMATAN


A. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Larutan induk = 100,08 ppm
Larutan induk dipipet sebanyak 1,0; 3,0; 4,0; 5,0; dan 6,0 ml, lalu
dimasukkan ke labu ukur 10,0 ml dan di-ad-kan sampai batas volume sehingga
diperoleh konsentrasi 10,008; 20,016; 30,024; 40,032; 50,04; dan 60,048 ppm.
Tabel 1. Data kurva kalibrasi larutan standar KMnO4 pada = 525 nm
C (ppm) A
10,008 0,164
20,016 0,277
30,024 0,406
40,032 0,526
50,04 0,663
60,048 0,794

Pembuatan larutan standar KMnO4


1
x100,08 ppm = 10,008 ppm
10
2
x100,08 ppm = 20,016 ppm
10
3
x100,08 ppm = 30,024 ppm
10
4
x100,08 ppm = 40,032 ppm
10
5
x100,08 ppm = 50,04 ppm
10
6
x100,08 ppm = 60,048ppm
10

B. Perhitungan

Tabel 2. Data kurva kalibrasi larutan standar KMnO4 pada = 525 nm


C (ppm) A
10,008 0,164
20,016 0,277
30,024 0,406
40,032 0,526
50,04 0,663
60,048 0,794
a = 0,0289
b = 0,0127
r = 0,9995
y = a + b x y = 0,0289 + 0,0127
Jadi, persamaan garis kurva kalibrasi adalah y = 0,0289 + 0,0127 x

Data kurva kalibrasi larutan standar


KMnO4 pada = 525 nm
1

0.8
Serapan (A)

0.6

0.4 y = 0.0126x + 0.0289


r = 0.9995
0.2

0
0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000
Konsentrasi (ppm)

Gambar 3. Kurva kalibrasi KMnO4

C. Pemberian KMnO4 dalam Bentuk Intravena Dosis Berganda


Bobot KMnO4 yang ditimbang = 0,5004 gram/100,0 mL
= 500,4 g/100,0 mL
= 5004 ppm
Volume yang disuntikkan adalah 2 mL, maka
Dosis yang disuntikkan = 5,004 mg/mL x 2 mL
= 10,008 mg
Jadi, Do = 10,008 mg = 10008 g, yang mana Do adalah besaran dosis yang
diberikan.
D. Simulasi Model Satu Kompartemen Pemberian IV Ganda
Tabel 3. Tabel serapan sampel plasma setelah waktu tertentu
yang diukur pada = 525 nm.
t (menit ke-) A
2,5 0,327
5 0,276
7,5 0,262
10 0,187
15 0,178
17,5 0,510
30 0,253
32,5 0,568
45 0,285
47,5 0,573
60 0,271

Tabel 4. Tabel harga konsentrasi plasma berdasarkan harga serapan sampel plasma
pada waktu tertentu dengan pengambilan sampel 5,0 mL.
t (menit ke-) A Cp (g/ml)
2,5 0,327 23,472
5 0,276 19,4567
7,5 0,262 18,3543
10 0,187 12,4488
15 0,178 11,7402
17,5 0,510 37,8819
30 0,253 17,6457
32,5 0,568 42,4488
45 0,285 20,1653
47,5 0,573 42,8425
60 0,271 19,0630
Harga Cp (x) didapat dengan memasukkan harga serapan A (y) ke dalam persamaan
kurva kalibrasi:
y = 0,0289 + 0,0127 x
Maka, didapat harga Cp (x) dalam g/ml

Perhitungan Analisis Data Sampel Plasma


ln C1ln C2 ln 19,4567ln 11,7402
k= = = 0,0506/menit
t2t1 155
1 0.693 0,693
t 2 = = 0,0506 /menit = 13,6956 menit
k
D0 10008 g
Vd = = g = 363,9273 ml
C0 27,5 ml

=
= 363,9273 0,0506/ = 18,4147 /
Dari gambar 2 (grafik hubungan antara Cp dan t sampel plasma), diperoleh
harga Cpo
Cpo = Cmax = 27,5 g/mL
Cmin = Cmax. e-kt
= 27,5 g/mL . e-0,0506.15
= 12,8737 g/mL
27,5 /
AUC = = = 543,4783 /
0,0506/

Perhitungan Teoritis (Hitungan)


Vd = volume yang ada dibeaker = 300 ml
Clearance total = kecepatan aliran sampel yang keluar dari keran = 20 ml/
menit
=
Cl 20ml/menit
K = Vd= = 0.0667/menit
300ml
1 0.693 0,693
t 2 = = 0,0667/menit = 10,3898 menit
k

10008
Co = = = 33,36 g/mL
300
33,36 /
AUC = = = 499,6256 /
0,0667/

Konsentrasi plasma dapat dicari dengan menggunakan rumus di bawah ini:


1
= [ ]
1

Pada menit ke-2,5


n = 1; t = 2,5
10008 1 10,066715 0,06672,5
= [ ]
300 1 0,066715
= 28,2363 g/ml
Pada menit ke-5
n = 1; t = 5
10008 1 10,066715 0,06675
= [ ]
300 1 0,066715
= 23,899 g/ml
Pada menit ke-7,5
n = 1; t = 7,5
10008 1 10,066715
= [ ] 0,06677,5
300 1 0,066715

=20,2288 g/ml
Pada menit ke-10
n = 1; t = 10
10008 1 10,066715 0,066710
= [ ]
300 1 0,066715
=17,1219 g/ml
Pada menit ke-15 sebelum injeksi IV
n = 1; t = 15
10008g 1-e-10,066715
Cp = [ ] e-0,066715
300ml 1-e-0,066715

=12,2663 g/ml
Pada menit ke-17,5
n = 2; t = 2,5
10008 1 20,066715
= [ ] 0,06672,5
300 1 0,066715

= 38,6188 g/ml
Pada menit ke-30 sebelum injeksi IV
n = 2; t = 15
10008g 1-e-10,066715
Cp = [ ] e-0,066715
300ml 1-e-0,066715

= 16,7766 g/ml
Pada menit ke-32,5
n = 3; t = 2,5
10008 1 30,066715 0,06672,5
= [ ]
300 1 0,066715
= 42,4363 g/ml
Pada menit ke-45 sebelum injeksi IV
n = 3; t = 15
10008 1 30,066715
= [ ] 0,066715
300 1 0,066715

= 18,4350 g/ml
Pada menit ke-47,5
n = 4; t = 2,5
10008 1 40,066715
= [ ] 0,06672,5
300 1 0,066715

= 43,8396 g/ml
Pada menit ke-60
n = 4; t = 15
10008 1 40,066715
= [ ] 0,066715
300 1 0,066715

= 19,0447 g/ml
Tabel 5. Tabel perbandingan konsentrasi plasma yang diperoleh dari hasil perhitungan
secara teoritis dengan hasil analisis untuk sampel plasma
t (menit ke-) C analisis (g/ml) C teoritis (g/ml)

2,5 23,472 28,2363


5 19,4567 23,899
7,5 18,3543 20,2288
10 12,4488 17,1219
15 11,7402 12,2663
17,5 37,8819 38,6188
30 17,6457 16,7766
32,5 42,4488 42,4363
45 20,1653 18,4350
47,5 42,8425 43,8396
60 19,0630 19,0477

Tabel 6. Tabel perbandingan hasil perhitungan secara teoritis dengan hasil analisis
untuk sampel plasma
Parameter Analisis (Kertas Semilog) Teoritis
k eliminasi (/menit) 0,0506 0,0667
t (menit) 13,6956 10,3898
Clearance (ml/menit) 18,4147 20
Vd (ml) 363,9273 300
Cp (g/mL) 27,5 33,36
AUC (g/mL menit) 543,4783 499,6256

Perhitungan Cmin, Cmax, Cav, , ,
Analisis
Cmin = 11,7402 g/mL
Cmax= 23,472g/mL
0 27,5 0,050615
= = = 24,2048 g/mL
1 1 0,050615

0 27,5

= 1 = 1 0,050615 = 51,7048 g/mL

. 110008 g
= =363,9273 0,050615 = 36,2319 g/mL

Teoritis
Cmin = 12,2663 g/mL
Cmax= 28,2363 g/mL
0 33,36 0,066715
= = = 19,3994 g/mL
1 1 0,066715

0 33,36
= 1 = 1 0,066715 = 52,7594 g/mL

. 110008 g
= =300 0,066715 = 33,3433 g/mL
Gambar plot data model satu kompartemen pemberian IV ganda pada kertas semilog
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, praktikan melakukan simulasi model satu kompartemen
pemberian intravena ganda. Digunakan alat model satu kompartemen yang berfungsi
sebagai model plasma, sedangkan reservoir berupa buret yang berisi aquadest. Larutan
KMnO4 dianggap sebagai obat. Dua ml larutan ini yang mengandung 5004 ppm KMnO4
(dianggap sebagai Do) ditambahkan ke dalam gelas piala berisi aquadest 300 ml
(dianggap sebagai Vd) setiap 15 menit (dianggap sebagai ) yaitu pada menit ke-0, 15,
30, dan 45. Keran pada gelas piala dibuka dan kecepatan aliran dijaga konstan pada 20
ml/ menit yang menggambarkan laju klirens obat.
Pengambilan sampel dilakukan dengan memipet 5,0 ml larutan dari gelas piala
pada menit ke-2,5; 5; 7,5; 10; 15; 17,5; 30; 32,5; 45; 47,5; dan 60 dengan menggunakan
pipet volume. Sampel kemudian diukur serapannya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 525 nm. Perhitungan kadar KMnO4 dalam sampel dilakukan dengan
beberapa metode, yaitu dengan menggunakan persamaan kurva kalibrasi dengan
persamaan kurva kalibrasi y = 0,0289 + 0,0127, dianggap y sebagai nilai serapan dan x
merupakan Cp, dari data ini dapat dianalisis parameter-parameter farmakokinetik dan
dapat digambar kurva yang memperlihatkan kadar obat dalam darah setelah pemberian
dosis berganda, yang jumlah dosis dan jarak waktu atau interval pemberian adalah sama.

Selain itu Cp dapat pula diperoleh dengan menggunakan persamaan =

( ) dengan nilai k diperoleh dari perhitungan teoritis dan Vd berdasarkan

pengaturan yang dijaga tetap 300 ml.


Untuk model satu kompartemen, obat akan dieliminasi menurut kinetika orde
kesatu. Perhitungan nilai tetapan eliminasi (k) dapat melalui dua cara yaitu berdasarkan
kadar plasma tiap waktu berdasarkan hasil analisis percobaan yaitu
ln 1ln 2
= , didapatkan harga k = 0,0506/menit
21

Sedangkan perhitungan nilai k dengan data clearance total, yaitu



= , didapatkan harga k 0.0667/menit

Berikut ini terdapat tabel perbandingan mengenai parameter farmakokinetika


berdasarkan perhitungan analisis dan teoritis.
Parameter Analisis (Kertas Semilog) Teoritis
k eliminasi (/menit) 0,0506 0,0667
t (menit) 13,6956 10,3898
Clearance (ml/menit) 18,4147 20
Vd (ml) 363,9273 300
Cp (g/mL) 27,5 33,36
AUC (g/mL menit) 543,4783 499,6256

Kedua perhitungan secara analisis dan teoritis seharusnya, menghasilkan nilai yang
sama, namun banyak sekali faktor yang berpengaruh dalam percobaan yang sedikit
banyak berperan pada hasil perhitungan. Dalam hal ini harga k memiliki peran penting
dan perbedaan nilai k pada hasil analisis dan teoritis sangat berpengaruh terhadap nilai
dari parameter-parameter farmakokinetika yang lain, hal-hal yang membuat nilai k
berbeda di antaranya:
1. Volume distribusi yang tidak konstan akibat kecepatan aliran buret reservoir yang
berubah dan penambahan dari luar dengan botol semprot.
2. Waktu pengukuran sampel harus tepat antara sampel satu dengan sampel yang lain.
Waktu diatur dalam jarak yang sama, karena perbedaan sedikit saja akan
mempengaruhi perbedaan hasil serapan dan nantinya akan berpengaruh terhadap nilai
k. Pada percobaan ini, pada saat pengambilan apabila ada hambatan balon pipet ,
menyebabkan waktu pengukuran sampel lebih lama.
3. Clearance total dihitung melalui laju alir dari keran. Meski sudah diatur sedemikian
rupa sehingga kecepatan alirannya konstan, namun kenyataannya terkadang alirannya
melambat sehingga data menjadi kurang akurat.
Berikut tabel mengenai konsentrasi obat dalam plasma pada berbagai waktu
tertentu.
t (menit ke-) C analisis (g/ml) C teoritis (g/ml)
2,5 23,472 28,2363
5 19,4567 23,899
7,5 18,3543 20,2288
10 12,4488 17,1219
15 11,7402 12,2663
17,5 37,8819 38,6188
30 17,6457 16,7766
32,5 42,4488 42,4363
45 20,1653 18,4350
47,5 42,8425 43,8396
60 19,0630 19,0477

Berdasarkan data dari tabel di atas, terlihat bahwa konsentrasi obat dalam plasma
terus menurun sebelum pemberian dosis selanjutnya dan konsentrasi obat dalam plasma
mengalami peningkatan setelah dilakukan penginjeksian. Konsentrasi plasma pada menit
ke-2,5 lebih rendah daripada menit ke-17,5 dan begitu pula pada menit-menit selanjutnya
setelah penginjeksian. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi akumulasi obat di dalam
tubuh. Sedangkan untuk perbedaan nilai Cp hasil teori dan Cp hasil analisis dapat terjadi
karena volume distribusi yang tidak selalu konstan karena klirens yang suatu waktu
berubah menjadi lebih lambat dan belum diperbaiki oleh praktikan.
Berikut ini merupakan tabel data Cmax, Cmin, dan Cav:
Parameter Analisis Teoritis
Cmax (g/ml) 11,7402 12,2663
Cmin (g/ml) 23,4720 28,2363

(g/ml) 24,2048 19,3994

(g/ml) 51,7048 52,7594

(g/ml) 36,2319 33,3433

Berdasarkan data di atas dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu obat yang
diberikan secara intravena dosis berganda. Harga Cav berhubungan langsung dengan dosis
dan waktu pemberian dosis. Bila jarak pemberian dosis () diperpendek maka akan
meningkatkan nilai Cav. Nilai Cmin dapat digunakan untuk melihat fluktuasi kadar plasma.
Perbedaan kadar Cmax dan Cmin yang terlalu besar dapat berbahaya, terutama pada obat
yang memiliki indeks terapi yang sempit.

Anda mungkin juga menyukai