Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN RESMI P-2

REKAYASA BAHAN

RESISTIVITAS LOGAM

DISUSUN OLEH :
BINA ATIKA P NRP 02311540000054

ASISTEN

NURHIKMAH KHAERANINGRUM NRP 02311440000082

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017

i
LAPORAN RESMI P-2

REKAYASA BAHAN

RESISTIVITAS LOGAM

DISUSUN OLEH :
BINA ARTIKA P NRP 02311540000054

ASISTEN

NURHIKMAH KHAERANINGRUM NRP 02311440000082

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN : RESISTIVITAS LOGAM

IDENTITAS PENYUSUN LAPORAN


BINA ARTIKA P 02311540000054

IDENTITAS ASISTEN PRAKTIKUM


NAMA : NURHIKMAH KHAERANINGRUM
NRP : 02314400000082

Asisten Praktikum, Penulis,

Nurhikmah Khaeraningrum Bina Artika P


NRP 02311440000082 NRP 02311540000054

Mengetahui,
Koordinator Praktikum

Andhika Suryo P.
NRP 0231144000086

ii
ABSTRAK

Praktikum tentang resistivitas logam dengan tujuan


untuk mengetahui resistivitas pada suatu logam dan untuk
mengetahui serta menjelaskan pengaruh suhu pada resistivitas
logam. Praktikum dilakukan dengan menggunakan dua jenis
bahan logam yaitu logam kaleng sarden dan kaleng coca-cola.
Variabel bebas yang digunakan adalah pemanasan logam yaitu
pada temperature 2000C, 3000C, 4000C dan suhu ruang.
Setelah sample logam dipanaskan kemudian diukur arus yang
mengalir pada tegangan 3,5,9, dan 12 Volt menggunakan
rangkaian dengan resistansi penghantar 520 dan 1000.
Kemudian setelah didapatkan nilai arus nya maka nilai
resistansi rangkaian akibat logam tersebut dapat dicari
menggunakan persamaan , sedangkan resistivitas merupakan
hambatan jenis bahan, nilainya didapatkan dari persamaan
yang melibatkan resistansi penghantar, luas bahan dan panjang
bahan. Kesimpulan akhir dari praktikum ini adalah didapatkan
nilai resistivitas masing-masing sample dan pengaruh suhu
pada resistivitas logam yaitu semakin tinggi suhu maka nilai
resistivitas logam akan semakin besar hingga mencapai
maksimal pada suhu tertentu kemudian akan turun setelah
mencapai suhu maksimal.

Kata Kunci : Logam, Suhu, Resistivitas

iii
ABSTRACT

The practice of metal resistivity in order to know the


resistivity of a metal and to know and explain the effect of
temperature on metal resistivity. Practicum is done by using
two types of metal materials that are sardine canned metal
and coca-cola can. The independent variables used are heat
temperature 2000C, 3000C, 4000C and room temperature.
After the metal sample is heated and then measured current
flowing at the voltage of 3.5.9, and 12 Volt uses a circuit with
a conductor resistance of 520 and 1000. So after that the
circuit resistance obtained by the metal can be searched by
using the equation, whereas resistivity is a material type
constraint, the value of an equation involving the conductor
resistance, material area and length of material. Each sample
and the influence of temperature on metal resistivitas the
higher the temperature then the resistivity of metal will be
greater with maximal at certain temperature then will drop
after reaching maximum temperature.

Keywords: Metal, Temperature, Resistivity

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmatNya sehingga Laporan
Praktikum ini dapat selesai dengan tepat waktu. Sholawat
serta salam juga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada
pihak-pihak yang telah membantu praktikum ini serta
terselesainya laporan praktikum ini sebagai berikut :
1. Asisten Laboratorium Rekayasa Bahan yang telah
mendampingi selama praktikum
2. Teman-teman satu kelompok yang telah bekerja
sama dalam praktikum ini
Laporan praktikum ini tentunya terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna laporan praktikum yang lebih
baik ke depannya. Akhir kata, penulis ucapkan banyak
terima kasih dan mohon maaf apabila laporan ini masih
belum sempurna dan terdapat banyak kekurangan.
Surabaya, 9 Oktober 2017
Penulis.

v
DAFTAR ISI

COVER 1.........................................................................i
COVER 2........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................ii
ABSTRAK
....................................................................Error!
Bookmark not defined.ii
ABSTRACT.....................................................................i
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR...................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................... 2
1.3 Tujuan..............................................................2
1.4 Batasan Masalah.............................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Resistivitas Bahan Logam......................................3
2.2 Arus Listrik.............................................................4
2.3 Hukum Ohm............................................................5
2.4 Konduktivitas Termal (K)......................................5
2.5 Bahan Logam...........................................................7

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN


3.1 Peralatan.........................................................9
3.2 Prosedur Percobaan.......................................9

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


vi
4.1 Analisis Data..................................................17
4.2
Pembahasan...................................................17l

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan....................................................14
5.2 Saran..............................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................16

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai Resistivitas Kaleng Coca cola............8


Tabel 4.2 Nilai Resistivitas Kaleng Sarden...................9

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Resistivitas berbagai jenis logam................3


Gambar 4.1 Hubungan temperature dan untuk kaleng coca
cola...............................................................11
Gambar 4.1 Hubungan temperature dan untuk kaleng coca
cola...............................................................11

ix
x
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini logam sudah sangat tinggi peranannya dalam
kehidupan manusia. Logam banyak digunakan dalam
berbagai kebutuhan manusia sebagai sarana memenuhi
kebutuhan kehidupan sehari hari. Dari unsur unsur
kimia yang ada ternyata lebih dari 76 unsur merupakan
logam dan 30 buah diantaranya banyak digunakan dalam
kehidupan sehari hari. Logam logam yang sering
digunakan antara lain: besi, baja, timah, alumunium,
embaga, seng, dan nikel (Amstead, 1992 : 16). Dalam
menentukan bahan logam apa yang akan digunakan,
maka perlu mengetahui sifat karakteristik dari bahan
logam tersebut.
Logam logam tersebut umumnya mempunyai
sifat mekanik, elektrik, termik, dan lain sebagainya.
Salah satu sifat yang perlu diketahui adalah tingkat
resistivitasnya. Sehingga dengan mengetahui nilai
resitivitas, maka kita dapat menentukan bahan dengan
jenis seperti apa logam yang dibutuhkan. Selain
resistivitas yang akan diketahui, sifat lainnya adalah
tingkat konduktivitas dari suatu bahan, yaitu kemampuan
daya hantar panas dari suatu elektron dan pergerakan
elektronnya.
Sehingga pada praktikum kali ini, kami akan
mencari dan mengetahui nilai resistivitas dari suatu
bahan logam. Contohnya adalah lapisan pada suatu

1
2

kaleng, berapa nilai hantar arus listrik dari suatu bahan


tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini
adalah:
a. Bagaimana resistivitas pada suatu logam?
b. Bagaimana pengaruh suhu pada resistivitas
logam?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan menjawab dari rumusan masalah,
yaitu:
a. Mampu mengetahui resistivitas pada suatu logam
b. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh suhu pada
resistivitas logam

1.4 Batasan Masalah


Pada praktikum P2 kali ini, hanya kan membahas
sifat logam yaitu tingkat resistivitas pada suatu bahan
logam, selain itu mempelajari pengaruh suhu
terhadap resistivitas pada suatu bahan logam.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Resistivitas Bahan Logam


Resistivitas () adalah kemempuan suatu bahan
untuk mengantarkan arus listrik yang bergantung
terhadap besarnya medan listrik dan kerapatan arus.

Semakin besar resistivitas suatu bahan maka


Semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk
menimbulkan sebuah kerapatan arus. Satuan untuk
resistivitas adalah Ohm.m.

Gambar 2.1 Resistivitas berbagai jenis logam

3
4

Sebuah konduktor sempurna akan memiliki


resistivitas sama dengan nol karena semakin kecil nilai
resistivitas suatu bahan maka semakin mudah bahan
tersebut menghantarkan arus listrik. Resistivitas suatu
bahan akan selalu sebanding dengan suhu. Jika suhu
bertambah maka ion ino pada bahan akan bergetar
dengan amplitude yang makin besar. Hal ini
menyebabkan terjadinya tumbukan elektron sehingga
menghalangi penyimpangan elektron dan akhirnya
menghalangi arus yang melintas.
Konduktivitas adalah kebalikan dari resistivitas.
Nilai konduktivitas yang baik dimiliki oleh logam. Nilai
konduktivitas adalah perbandingan antara sifat kelistrikan
dengan konduktivitas termal. Misalnya logam yang
merupakan bahan dengan konduktivitas baik, maka daya
hantar listrik pada bahan ini sama baiknya dengan
kepekaannya terhadap perubahan suhu. Ini dikarenakan
dalam bahan logam terdapat banyak elektron bebas yang
mengangkut muatan baik dalam konduksi listrik maupun
konduksi termal.

2.2 Arus Listrik


Perpindahan muatan listrik dikenal dengan nama
arus listrik, besarnya diukur dalam ampere. Secara
singkat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya
muatan listrik yang mengalir setiap satuan waktu.

Dimana
I = Arus listrik (Ampere atau coulomb/detik)
dt/dq = Laju muatan persatuan waktu (perubahan setiap
satuan waktu

2.3 Hukum Ohm


Arus yang mengalir pada penghantar jika diberi
potensial tetap pada umumnya adalah tetap. Jika kita
memandangnya hanya dari Hk Newton II, muatan
muatan listrik pada logam yang berbeda pada medan
listrik akan mendapat gaya Coulomb F = q E dan gaya
tersebut akan menimbulkan percepatan pada muatan
sehingga kecepatan aliran muatan akan bertambah dan
mengakibatkan naiknya arus listrik tetapi kenyatannya
tidak demikian hal ini terjadi gaya yang ada pada muatan
muatan tersebut bukan hanya gaya Coulomb ada gaya
lain yaitu gaya gesekan.
Dikenal dengan Hukum Ohm sebagai berikut:

Dimana:
J = Rapat arus (A/m2)
= konduktivitas bahan (Ampere/volt)
E = kuat medan listrik

2.4 Konduktivitas Termal (K)


Konduktivitas termal (K) adalah sifat suatu
zat yang mengalami perpindahan panas tinggi.
Konduktivitas termal adalah suatu besaran intensif
bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk
5
6

menghantarkan panas. Konduksi termal adalah suatu


fenomena transport dimana perbedaan temperature
menyebabkan transfer energy termal dari satu
daerah benda pan as ke daerah yang sama pada
temperatur yang lebih rendah. Panas yang ditransfer
dari satu titik ke titik lain melalui salah satu dari tiga
metoda yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

Gambar 2.2 Data referensi konduktifitas termal


Konduktivitas termal tergantung pada
s u h u d a n ketergantungan agak kuat untuk berbagai
konstruksi dan bahan teknik lainnya.
2.5 Bahan Logam
Secara umum logam bisa dibedakan atas dua yaitu :
logam-logam besi (ferous) dan logam-logam bukan
besi (non feorus). Sesuai dengan namanya logam-
logam besi adalah logam atau paduan yang
mengandung besi sebagai unsur utamanya, sedangkan
logam-logam bukan besi adalah logam yang tidak
atau sedikit sekali mengandung besi. Logam-logam
besiterdiri atas : - besi tuang (cast iron) - baja karbon
(carbon steel) - baja paduan (alloy steel) - baja spesial
(specialty steel).

7
8

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan pada
praktikum kali ini adalah:
a. Ampelas
b. Kaleng sarden dan Coca cola
c. Gunting
d. Alat ukur resistivitas
e. Oven

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun langkah kerja pada percbaan kali ini yaitu:
a. Kaleng Cola, dan kaleng sarden diampelas.
Kaleng yang sudah diampelas dipotong dan
dibagi menjadi 4 bagian.
b. Sampel dipasang yang telah diampelas pada alat
ukur resistivitas.
c. Arus pada tiap perubahan voltase dan hambatan
diukur. Voltase yang digunakan adalah 3, 6, dan
9 Volt. Hambatan yang digunakan adalah 560
Ohm dan 1k Ohm.
d. Nilai arus yang didapat (Sumbu X) dan voltase
yang digunakan (Sumbu Y) pada masing
masing hambatan.
e. Diberi perlakuan panas pada 4 sampel logam
selama 30 menit. Sampel 1 dipanaskan 100C,
sampel 2 dipanaskan 200C, sampel 3

9
10

dipanaskan 300C, dan sampel 4 dipanaskan


400C.
f. Langkah b hingga d diulangi.
g. Resistansi dan resistivitas logam dihitung dan
diplot menggunkan grafik.
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data


Dari percobaan yang dilakukan pada praktikum
rekayasa bahan kali ini menggunakan 2 jenis bahan
logam yang berbeda untuk mengetahui nilai
resistivitasnya sebelum dan setelah dipanaskan.
Suhu yang digunakan adalah Suhu kamar, 100C,
200C, dan 400C. Sehingga dibutuhkan 4 sampel untuk
pengambilan data.

Tabel 4.1 Nilai Resistivitas Kaleng Coca cola


Kaleng Coca - cola
Suhu
V I R r r rata Luas P L
5,7 0,6 1 -894,7 -890,87 642,86 0,035 5,8 3,9 -8,018
10,4 1,15 1 -889,4
14,97 1,67 1 -888,4
Kamar
5,7 1,02 0,545 -366,1 -369,77 -3,328
10,4 1,8 0,545 -371,9
14,97 2,6 0,545 -371,3
5,7 6,2 1 87,719 85,474 0,035 5,8 3,9 0,7693
10,4 11,3 1 86,538
14,97 16,2 1 82,164
200
5,7 10,2 0,545 1244,5 1236,74 11,131
10,4 18,5 0,545 1233,8
14,97 26,6 0,545 1231,9
5,7 5,7 1 0 -3,7853 0,035 3,9 -0,034
10,4 10,4 1 0
14,97 14,8 1 -11,36
300
5,7 10,2 0,545 1244,5 1219,19 0,035 3,9 10,973
10,4 18,3 0,545 1214,6
14,97 26,1 0,545 1198,5
5,7 5,7 1 0 6,09981 0,035 3,9 0,0549
400
10,4 10,5 1 9,6154

11
12

14,97 15,1 1 8,684


5,7 10,99 0,545 1383,1 1288,37 0,035 3,9 11,595
10,4 18,6 0,545 1243,5
14,97 26,7 0,545 1238,6

Tabel 4.2 Nilai Resistivitas Kaleng Sarden


Sarden
Suhu
V I R r r rata Luas P L

5,7 0,6 1 -894,74 -227,36 686,45 0,0648 4 3,6 -4,093


10,4 1,1 1 105,77
14,97 1,6 1 106,88
Kamar
5,7 1 0,545 175,44 179,497 3,2309
10,4 1,9 0,545 182,69
14,97 2,7 0,545 180,36
5,7 5,8 1 1017,5 1015,15 0,0648 18,273
10,4 10,6 1 1019,2
14,97 15,1 1 1008,7
200
5,7 10,2 0,545 1789,5 1778,53 32,014
10,4 18,4 0,545 1769,2
14,97 26,6 0,545 1776,9
5,7 6,21 1 1089,5 1084,16 0,0648 19,515
10,4 11,22 1 1078,8
14,97 16,23 1 1084,2
300
5,7 10,1 0,545 1771,9 1749,44 0,0648 31,49
10,4 18,3 0,545 1759,6
14,97 25,7 0,545 1716,8
5,7 5,8 1 1017,5 1017,38 0,0648 18,313
10,4 10,6 1 1019,2
400
14,97 15,2 1 1015,4
5,7 10,5 0,545 1842,1 1816,55 32,698
10,4 18,9 0,545 1817,3
14,97 26,8 0,545 1790,2

4.1.1 Rumus Resistansi


Nilai resistansi yang didapat dengan menggunakan
rumus
V
r= I R

r = Resistansi ()
V = Voltage output (V)
I = Arus (A)
R = Hambatan rangkaian ()

4.1.2 Rumus Resistansi



=

= Resistansi (Hambatan jenis bahan)


r = Resistivitas
A = Luas bahan ( 0.001 m2 )
l = Panjang bahan ( 0.05 m)

Kemudian disajikan dalam bentuk grafik didapatkan hubungan


pengaruh temperature (sumbu X) pada besar nilai (sumbu
Y)

13
14

15

10

5 Series1

0 Series 2
25 200 300 400
-5

-10
Gambar 4.1 Hubungan temperature dan
untuk kaleng coca cola

40

30

20 Series1
10 Series 2

0
25 200 300 400
-10

Grafik 4 1 Hubungan temperature dan


untuk kaleng sarden

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah didapatkan nilai
resistivitas pada masing masing suhu untuk sampel
coca cola dan sarden. Nilai resitivitas kaleng coca - cola
pada suhu kamar dengan nilai hambatan dalam rata - rata
adalah -890,87 meghasilkan resistivitas -8,018. Rata rata
hambatan dalam -369,77 , nilai resistivitasnya -3,328, pada
suhu 200oC nilai rata rata hambatan dalam 85,474 nilai
resistivitasnya 0,7693 dan rata rata hambatan dalam 1236,74
, resistivitasnya adalah 11,131 pada suhu 300oC nilai
hambatan dalam pada -3,7853 didapat nilai resistivitas -
0,034 dan nilai hambatan dalam dengan rata rata 1219,19
memiliki nilai resistivitas 10,973. Sedangkan pada suhu 400oC
didapat nilai rata rata hambatan dalam 6,09981 didapat
nilai resistivitas 0,0549 dan rata rata hambatan dalam
1288,37 didapat nilai resistivitasnya 11,595. Sedangkan
pada sampel sarden, ketika dihitung pada suhu kamar nilai rata
rata hambatan dalam nya adalah -227,36 nilai
resistivitasnya adalah -4,093 dan nilai rata rata hambatan
dalam 179,497 didapat nilai resistivitas 3,2309. Saat suhu
200oC nilai hambatan dalam rata rata nya adalah 1015,15
nilai resistivitasnya 18,273 dan pada hambatan dalam dengan
rata rata 1778,53 memiliki resistivitas 32,014 pada suhu
300oC memiliki nilai rata rata hambatan dalam 1084,16
nilai resistivitasnya 19,515 dan rata - rata hambatan dalam
1749,44 nilai resistivitasnya 31,49 dan pada suhu 4000C
nilai hambatan dalamnya 1017,38 resistivitasnya 18,313 dan
pada nilai hambatan dalam 1816,55 nilai resistivitasnya adalah
32,698. Pada grafik 4.1 dan 4.2 menunjukkan adanya
peningkatan grafik saat suhu mengalami pertambahan, dan
semakin besar nilai resistivitasnya. Akan tetapi data yang
didapat, masih belum sesuai dengan kenyataan, dikarenakan
alat yang digunakan tidak dalam kondisi baik.

15
16

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan


BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini diperoleh kesimpulan antara lain:
a. Nilai resistivitas pada sampel coca - cola pada suhu
kamar dengan resistan 1 adalah -8,018 dan pada
resisten 0,545 nilai resistivitasnya -3,328. Pada suhu
200oC, pada resistan 1 resistivitasnya 0,7693 dan
0,545 resitivitasnya 11,1, pada suhu 3000C nilai
resistan 1 , resistivitasnya -0,034 dan resistan 0,545
nilai resistivitasnya adalah 10,973 dan pada suhu
400oC, nilai resistan 1 resistivitasnya 0,0549 dan
resistannya 0,545 nilai resistivitasnya adalah
11,595. Sedangkan pada sampel sarden, pada suhu
kamar dengan 1 resistivitasnya -4,093 dan 0,545
resistivitasnya 3,2309 saat suhu 2000C pada 1 nilai
resistivitasnya 18,273 dan 0,545 resistivitasnya
32,014, saat suhu 300oC resistan 1 resistivitasnya
19,515 dan 0,545 resistivitasnya 31,49, sedangkan
pada suhu 400Oc pada resistan 1 resistivitasnya
18,313 dan pada 0,545 resistivitasnya 32,698.
b. Pada grafik yang di plot, dengan nilai resistivitasnya
terhadap suhu adalah semakin tinggi nilai suhu
tersebut, maka nilai resistivitasnya akan meningkat
atau bertambah besar.

5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah:
a. Melakukan persiapan dan pengecekan pada alat yang
digunakan, agar diketahui alat yang rusak dan tidak
dapat digunakan untuk praktikum ataupun alat alat
yang masih kurang
17
18

b. Saat menjalankan praktikum sebaiknya dilakukan


secara hati hati dan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Rekayasa Bahan. Modul Praktikum Rekayasa
Bahan. Surabaya: TF-ITS
Callister, william D. 1940. Material Science and
Engineering and Introduction 8th
Holleman, A. F.; Wiberg, E. "Inorganic Chemistry" Academic
Press: San Diego, 2001. ISBN 0-12-352651-5.
Mortimer, Charles E. (1975). Chemistry: A Conceptual
Approach (3rd ed.). New York:: D. Van Nostrad
Company.

19

Anda mungkin juga menyukai