Anda di halaman 1dari 2

Waktu Dengung (RT, Reverberation Time)

Pada tahun1898, Wallace Clement Sabine menemukan metode penentuan koefisien absorpsi rata-rata
ruangan berdasarkan pengukuran waktu dengung. Waktu dengung (T60) didefinisikan sebagai waktu
yang diperlukan oleh tekanan suara dalam ruangan utnuk mluruh 1/1000 dari tekanan suara mula-mula,
tatau tingkat tekanan suaranya berkurang sebanyak 60 dB, sejak sumber suara dihentikan (berhenti
memancarkan suara)
Jika Volume ruangan semakin besar, maka waktu dengungnya juga semakin besar. Demikian jika bahan
material dari bangunan itu memiliki koefisien dan luasan yang lebih besar, maka waktu dengung yang
didapat semakin kecil. Parameter waktu dengung (RT) auditorium berbeda-beda tergantung
penggunaannya. RT yang terlalu pendek akan menyebabkan ruangan terasa mati sebaliknya RT yang
panjang akan memberikan suasana hidup pada ruangan (Satwiko, 2004:91). RT untuk jenis speech
auditorium disarankan berada pada 0,60-1,20 detik, sedangkan untuk music auditorium disarankan
berada pada 1,00-1,70 detik (Egan, 1976:154). Bahan penutup bidang permukaan interior yang berkaitan
dengan angka koefisien absorbsi dan refleksi, sangat berpengaruh dalam menentukan besaran RT suatu
auditorium (Doelle, 1972:63). Ruangan yang keseluruhan permukaan dalamnya bersifat menyerap energi
suara (RT sangat pendek) disebut ruang anti dengung (anechoic chamber), sedangkan ruangan yang
keseluruhan permukaan dalamnya bersifat memantulkan suara (RT sangat panjang) disebut ruang
dengung (reverberation chamber).
Background Noise
Dalam setiap ruangan, dirasakan atau tidak, akan selalu ada suara. Hal ini menjadi dasar pengertian
tentang adanya bising latar belakang (background noise). Bising latar belakang dapat didefinisikan
sebagai suara yang berasal bukan dari sumber suara utama atau suara yang tidak diinginkan. Dalam
suatu ruangan tertutup maka bising latar belakang dihasilkan oleh peralatan mekanikal atau elektrikal di
dalam ruang seperti pendingin udara (air conditioning), kipas angin, dan seterusnya. Demikian pula,
kebisingan yang datang dari luar ruangan, seperti bising lalu lintas di jalan raya, bising di area parkir
kendaraan, dan seterusnya. Bising latar belakang tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, akan tetapi dapat
dikurangi atau diturunkan melalui serangkaian perlakuan akustik terhadap ruangan.
Bising latar belakang ini selalu ada pada setiap ruangan. Besaran bising latar belakang ruang dapat
diketahui melalui pengukuran Tingkat Tekanan Bunyi (TTB) di dalam ruangan pada rentang frekuensi
tengah pita oktaf antara 63 Hz sampai dengan 8 kHz, dimana hasil pengukuran digunakan untuk
menentukan kriteria kebisingan ruang dengan cara memetakannya pada kurva kriteria kebisingan (Noise
Criteria NC).
1.

1. Waktu dengung (Reverberation Time)

Waktu dengung (T60) didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh tekanan suara dalam ruangan untuk
meluruh 1/1000 dari tekanan suara mula-mula, atau tingkat tekanan suaranya berkurang sebanyak 60 dB,
sejak sumber suara dihentikan (berhenti memancarkan suara).
Pengukuran waktu dengung dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran pada energi tunak dan
energi impuls. Pada pengukuran energi tunak, digunakan persmaan Sabine sehingga diperoleh gambaran
kasar waktu dengung ruangan tersebut secara kasar. Pada pengukuran energi impuls dilakukan perekaman
terhadap respon sinyal impuls di beberapa titk pengamatan dalam ruangan sehingga niali waktu dengung
spesifik beberapa titik pengamatan dapat diketahui.
Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan menggunakan metode impulse response diperoleh waktu
dengung ruangan bernilai antara 0.855 1.34 detik. Waktu dengung pada frekuensi rendah lebih besar
dibandingkan waktu dengung pada frekuensi tinggi. Berdasarkan referensi, wakru dengung ideal untuk
ruangan kuliah adalah di bawah 1 detik.

Untuk mengurangi waktu dengung dapat dilakukan penambahan permukaan absorbtif yaitu permukaan yang
bertekstur lunak.
1.

2. Noise Criteria

Noise Criteria (NC) mernyatakan tingkat bising latar belakang yang dapat diterima di dalam suatu ruangan.
Bising latar belakang merupakan tingkat bising pada ruangan yang bukan dari aktivitas manusia tetapi
karena pengaruh bising dari dalam ruangan (misalkan lampu dan penyejuk udara) maupun dari luar seperti
bising jalan raya dsb.
Percobaan dilakukan dengan mengukur tingkat bising latar belakang untuk frekuensi 63 hingga 1 KHz. Hasil
pengolahan data diplot pada kurva NC standar. NC yang diperoleh dari percobaan adalah 40 (hasil tertinggi
diantara tiga titik pengamatan). Berdasarkan refensi, bilangan NC untung ruang kelas atau ruangan kuliah
adalah 25. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh adanya gemuruh suara hujan pada saat percobaan.
Ruangan bisa ditreatment misalnya dengan memasang tirai sehingga bising dari luar dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai