Anda di halaman 1dari 10

ANALISA LAPORAN

KEUANGAN

Disusun oleh :
Jullyanarti (201150048)
Maria Aquinas F.E (201150538)
Lievia Caroline (201250130)
Vedeliea (201250154)
Vedeliena (201250155)
Amelya Arthur (201250168)

TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT


2015
PT Aneka Tambang Tbk,

Profil Perusahaan

ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan


terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang
tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM
mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas
bijih nikel, feronike, emas, perak, bauksit dan batubara. ANTAM memiliki konsumen
jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Mengingat luasnya lahan konsesi
pertambangan dan besarnya jumlah cadangan dan sumber daya yang dimiliki,
ANTAM membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk
dapat memanfaatkan cadangan yang ada menjadi tambang yang menghasilkan
keuntungan.

ANTAM memiliki arus kas yang solid dan manajemen keuangan yang berhati-
hati. ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1968 melalui
merjer beberapa perusahaan pertambangan nasional yang memproduksi komoditas
tunggal. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997
ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek
Indonesia. Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan sahamnya di Australia dengan
status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX
Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.

Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham.
Hal ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna
menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus
pada komoditas inti nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi
untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit. ANTAM
berencana untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi terpercaya,
aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan nilai melalui
pengembangan bisnis hilir. ANTAM juga akan mempertahankan kekuatan finansial
perusahaan. Melalui perolehan kas sebanyak-banyaknya, perusahaan memastikan
akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban, mendanai
pertumbuhan, dan membayar dividen. Untuk menurunkan biaya, perusahaan harus
beroperasi lebih efisien dan produktif serta meningkatkan kapasitas untuk
memanfaatkan adanya skala ekonomis.

Sebagai perusahaan pertambangan, ANTAM menyadari bahwa kegiatan operasi


perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya
pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan
bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri
pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir
juga menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam
pengembangan masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen
sangat penting. Hal ini akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya
gangguan terhadap operasi perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian
yang mendalam terhadap upaya pelestarian lingkungan serta partisipasi secara
proaktif dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu kunci kesuksesan
kegiatan pertambangan.

Liquidity Ratios
Keterangan Hasil
Rumus Hasil 2014
2013
Current Ratio
1,642 1,836

Quick (Acid
test) Ratio 1,410 1,033

Current Ratio = = 1,642

Quick (Acid) Test Ratio = = 1,410


Activity Ratios
Keterangan Rumus Hasil 2014 Hasil 2013
Receivables
8,2326 kali 9,8734 kali
Turnover
Inventory
4,1087 kali 4,6022 kali
Turnover
Asset Turnover
0,4291 kali 0,5146 kali

Average Collection
44,3362 kali 36,9679 kali
Period

Receivable Turnover = = 8,2326

Inventory Turnover = = 4,1087

Asset Turnover = = 0,4291

Average Collection Period

= = 44,3362

Profitability Ratios
Keterangan Rumus Hasil 2014 Hasil 2013
Gross Profit
8,24 % 14,3%
Margin
Operating Profit
-1,904% 3,73%
Margin
Profit Margin
-8,23% 1,87%

Return on Assets
-3,53% 1,87%

Return on
Common -6,5% 3,21%
Equity
Earnings Per Share
Rp 81 / Rp 43 /
shares shares

Payout Ratio
-11,9% 109,47%

Return on
36,18% -30,97%
Investment (ROI)
Return on Net
Operating Assets -11,6% 6,055%
(RNOA)
Sustainable Equity
ROCE x (1 Payout Rate) -7,3% -0,3%
Growth Rate

ROCE (Return on Common Equity)

= = -6,5%

Profit Margin = = -8,23%

Gross Profit Margin = = 8,24%


Operating Profit Margin = = -1,904%

Return on Asset = = -3,53%

Earnings per Share = = -Rp 81 / shares

Payout Ratio= = -11,9%

Return on Investment = = 36,18%

Return on Net Operating Assets (RNOA) = = -11,6%

Sustainable Equity Growth Rate = -6,5% x (1 + 11,9%) = -7,3

Solvency Ratios
Keterangan Rumus Hasil 2014 Hasil 2013
Debt to Total Assets
45,88% 41,5%
Ratio

Debt to Total Asset Ratio = = 45,88%


2014 2013
Cash Rp 2.618.910.283 Rp 2.792.737.848
Receivables Rp 1.098.938.304 Rp 1.189.691.535
Inventories Rp 1.761.888.223 Rp 2.445.933.902
Other S-T Operating Assets Rp 78.220.147 Rp 31.366.435
Payables (Rp 687.476.255) (Rp 547.080.010)
Other Accruals (Rp 161.623.654) (Rp 331.623.859)
Net Operating Working Capital Rp 4.708.857.048 Rp 5.581.025.851

PPE Assets Rp 8.699.660.101 Rp 6.700.155.560


Intangible and Other L-T Operating Asset Rp 222.375.726 Rp 252.179.916
Pension and OPEB Liabilities (Rp 687.476.225) (Rp 547.080.010)
Other L-T Operating Liabilities (Rp 6.251.723.634) (Rp 5.216.118.226)
Long Term Net Operating Asset Rp 1.982.835.967 Rp 1.189.137.240
Average NOA Rp 6.691.693.015 Rp 6.770.163.091

Rasio Keterangan 2014 2013


RASIO LIKUIDITAS
Kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan
Current Ratio 1,642 1,836
menggunakan aset jangka
pendek yang dimiliki
perusahaan
Kemampuan perusahaan
Quick (Acid
untuk memenuhi kewajiban 1,410 1,033
Test) Ratio
jangka pendek secepatnya
RASIO AKTIVITAS
Kemampuan perusahaan
Receivables dengan secara cepat untuk
8,2326 kali 9,8734 kali
Turnover mengubah piutang menjadi
kas
Inventory Kemampuan perusahaan 4,1087 kali 4,6022 kali
Turnover untuk mengukur seberapa
cepat jumlah inventory yang
terjual dalam suatu periode
Kemampuan perusahaan
secara efisien untuk
Asset Turnover menggunakan asset yang 0,4291 kali 0,5146 kali
dimiliki untuk menghasilkan
penjualan
Kemampuan perusahaan
secara cepat untuk menagih
Average
piutang dari hasil penjualan
Collection 44,3362 kali 36,9679 kali
yang dilakukan setiap
Period
harinya dalam suatu periode
tertentu
Rasio Profitabilitas
Kemampuan perusahaan
untuk mengukur persentase
Gross Profit
penjualan yang dihasilkan 8,24% 14,3%
Margin
dalam laba kotor suatu
perusahaan
Kemampuan perusahaan
untuk mengukur persentase
Operating
penjualan yang dihasilkan -1,904% 3,73%
Profit Margin
dalam laba operasi suatu
perusahaan
Kemampuan perusahaan
untuk mengukur persentase
Profit Margin penjualan yang dihasilkan -8,23% 1,87%
dalam laba bersih suatu
perusahaan
Return on Kemampuan perusahaan -3,53% 1,87%
Assets untuk mengukur
profitabilitas asset secara
keseluruhan
Kemampuan perusahaan
untuk mendefinisikan
Return on
seberapa banyak jumlah laba
Common -6,5% 3,21%
yang dapat dihasilkan oleh
Equity (ROCE)
perusahaan dengan saham
yang dimiliki
Kemampuan perusahaan
Earnings Per
untuk mengukur laba bersih Rp 81/ shares Rp 43 / shares
Share
yang dapat dihasilkan dari
Kemampuan perusahaan
untuk mengukur persentase
Payout Ratio laba yang dapat -11,9% 109,47%
didistribusikan dalam bentuk
cash dividend
Kemampuan perusahaan
Return on untuk mengukur seberapa
Investment besar laba yang didapat atas 36,18% -30,97%
(ROI) investasi yang ditelah
ditanam pada perusahaan
Kemampuan perusahaan
Return on Net
untuk mengevaluasi
Operating -11,6% 6,055%
kesehatan keuangan
Assets (RNOA)
perusahaan
Kemampuan perusahaan
Sustainable
untuk mendefinisikan
Equity Growth -7,3% -0,3%
persentase tahunan dari
Rate
peningkatan penjualan
RASIO SOLVENSI
Kemampuan perusahaan
Debt to Total untuk mengukur persentase
45,88% 41,5%
Assets Ratio total asset yang dapat
disediakan oleh kreditor

Kesimpulan:
Dari 2 periode perusahaan yang kami analisis yaitu tahun 2014 dan 2013. Tahun
2013 perusahaan paling baik dilihat dari segi Laporan Keuangannya. Hasil ini
disimpulakn berdasarkan analisis rasio, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas.

Anda mungkin juga menyukai