Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
fotosintesis mengkonversi lebih dari 100 miliar metrik ton CO2 dan H2O menjadi
selulosa dan produk tanaman lainnya. karbohidrat tertentu (gula dan pati) adalah
makanan pokok di sebagian besar dunia dan oksidasi karbohidrat adalah pusat jalur
berfungsi sebagai struktur dan unsur pelindung pada dinding sel bakteri dan tanaman
(CH2O)n, karbohidrat juga mengandung nitrogen, fosfor atau belerang. Ada tiga kelas
"sakarida" berasal dari bahasa Yunani sakcharon, yang berarti "gula"). Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari aldehida polihidroksi tunggal atau unit keton.
Monosakarida yang paling banyak terdapat di alam adalah 6 - karbon gula D - glukosa,
disebut dekstrosa. Monosakarida lebih dari empat karbon cenderung memiliki struktur
Senyawa yang termasuk dalam biomolekul ini dapat digolongkan dalam berbagai
beranggota 5 dan piranosa, bila mempunyai cincin beranggota 6. Atom karbon suatu
molekul gula dinomori mulai dari ujung yang paling dekat dengan aldehid dan keton
(Toha, 2001).
sangat penting karena aktivitas biologis efektif. Hal ini juga diketahui bahwa jika
sebuah inti aktif atau molekul dihubungkan dengan inti lain, molekul yang dihasilkan
mungkin memiliki potensi besar untuk aktivitas biologis (Kawsar, dkk., 2012).
Glukosa menempati peran sentral dalam metabolisme, baik sebagai bahan bakar
dan sebagai prekursor karbohidrat struktural penting dan biomolekul lainnya. Otak dan
sel darah merah serta sel-sel yang hampir sepenuhnya tergantung pada glukosa sebagai
sumber energi. Namun kapasitas hati untuk menyimpan glikogen hanya cukup untuk
memasok otak dengan glukosa untuk sekitar setengah hari di bawah kondisi puasa atau
2.2 Jagung
munculnya cabang anakan pada beberapa genotip dan lingkungan tertentu. Batang
jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan
satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga
lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah
daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotip,
pada 60 % air atau etanol dan mengalami tekanan hidrostatik tinggi (HHP) hingga
600 MPa. Dampak pengobatan HHP (tekanan hidrostatik tinggi) pada morfologi
granul, struktur lamellae, dan kristal karakteristik diperiksa dengan kombinasi dari
SAXS (pancaran kecil dari X-ray), WAXS (pancaran lebar dari X-ray) dan mikroskop
optik. Semua pati terdispersi dalam air menunjukkan penurunan di daerah dari puncak
pipih dalam data SAXS di q ~ 0,6 nm-1. Semua pati jagung ditangguhkan dalam etanol
menunjukkan tidak ada perubahan terdeteksi baik granul morfologi atau fraktal,
Adapun klasifikasi dari jagung adalah sebagai berikut (Rinaldi, dkk., 2009):
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Genus : Zea
Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoceous) karena bunga jantan
dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina (tongkol) muncul dari
axillary apical tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal diujung
tanaman. Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran yang matang pada
tongkol. Hampir 95 % dari persariannya berasal dari serbuk sari tanaman lain, dan
hanya 5 % yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Karena itu disebut juga
Amilum terdiri atas dua macam polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin.
D-glukosa. Sedangkan amilopektin terdiri atas lebih dari 1.000 unit glukosa. Unit
glukosa dirangkaikan dalam bentuk linier oleh ikatan glikosida (1-4). Amilosa
mempunyai ujung non reduksi dan ujung reduksi. Berat molekulnya bervariasi dari
(Toha, 2001).
lingkaran terdiri atas 6 molekul heksosa dalam ikatan 1-4, secara -glukosidis. Untuk
beberapa zat diketemukan 250 sampai 300 molekul sisa glukosa. Fungsinya sebagai zat
2.4 HCl
Makin tinggi konsentrasi asam klorida makin rendah viskositas gelatin yang
dihasilkan diduga karena pH yang dihasilkan semakin rendah (asam). Faktor yang
mempengaruhi viskositas salah satunya ialah konsentrasi HCl yang semakin tinggi,
menyebabkan kation asam yang terperangkap dalam ossein semakin banyak sehingga
akan berlanjut pada proses penguraian polimer gelatin. Penguraian polimer dapat
berakibat diperolehnya berat molekul yang lebih rendah dan terbentuk polimer turunan
disebabkan oleh perbedaan konsentrasi substrat yang akan dihidrolisis. Pada perlakuan
konsentrasi HCl yang ditambahkan lebih banyak sehingga tingkat degradasi pati selama
hidrolisis lebih tinggi. Asam kuat HCl akan merusak ikatan polisakarida dalam bahan
dengan memotong secara acak molekul polisakarida menjadi bagian yang lebih kecil.
Akibatnya, jumlah polisakarida yang terhidrolisis lebih banyak dan jumlah gula
pereduksi serta gula total dalam hidrolisat lebih tinggi. Komponen utama dalam bahan
sebagian besar adalah serat (selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin) sedangkan pati
sebagian besar telah terhidrolisis pada proses sebelumnya. Gula-gula yang dihasilkan
terutama berasal dari selulosa dan hemiselulosa, sedangkan lignin tersusun dari
senyawa fenolik bukan termasuk polisakarida. Baik gula pereduksi maupun non-
2.5 NaOH
kristalinitas selulosa pada tingkat tertentu, karena NaOH dapat memutuskan ikatan
ikatan inter-molekul selulosa menyebabkan air yang diserap lebih banyak sehingga
NRA meningkat. Nilai retensi air yang tinggi menunjukkan bahwa penyerapan air lebih
banyak, hal ini berarti akan dapat meningkatkan penyerapan enzim selulase ke dalam
substrat selulosa. Disamping itu, enzim selulase sendiri sangat membutuhkan air dalam
menghidrolisis selulosa menjadi gula-gula sederhana. Kondisi ini akan dapat membantu
2.6 Iodin
Penambahan iodium akan terbentuk kompleks pati dan iodium kompleks ini
tersebut. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.
Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara
amilum dengan iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin kemudian dipanaskan,
warna yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang. Sewaktu