Anda di halaman 1dari 8

STABILITAS SISTEM STRUKTUR

PADA BANGUNAN BERTINGKAT SEDANG

Bentuk=bentuk tertentu dapat terguling secara keseluruhan atau runtuh secara internal,
apabila mengalami pembebanan tertentu (misalnnya angin, gempa), atau beban akibat
penggunaan, atau berat sendiri bangunan.

Beban-beban ini juga menimbulkan gaya pada struktur, tegangan pada bahannya, dan
pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan struktur (keruntuhan) kestabilan
struktur.

1
Perencanaan struktur harus dapat menjamin kestabilan pada segala kondisi
pembebanan yang terjadi. Semua struktur mengalami perubahan bentuk tertentu
apabila dibebani.

Pada struktur stabil : deformasi yang diakibatkan oleh beban pada umumnya kecil, dan
gaya internal yang timbul di dalam struktur mempunyai kecenderungan mengembalikan
bentuk struktur ke bentuk semula apabila bebannya dihilangkan.

Pada struktur yang tidak stabil : deformasi yang diakibatkan oleh beban pada umumnya
mempunyai kecenderungan untuk terus bertambah selama struktur tersebut dibebani.
Struktur yang tidak stabil tidak memberikan gaya-gaya internal yang mempunyai
kecenderungan mengembalikan struktur ke bentuk semula.

2
Stabilitas struktur juga dapat diperoleh dari :
Stabilitas bentuk

segi tiga bujur sangkar persegi empat lingkaran

Bila bentuk tersebut merupakan bentuk solid, maka deformasi


(perubahan bentuk) dari struktur tergantung pada bahan
pembentuknya.
Bila bentuk tersebut merupakan struktur rangka/bingkai,
kekuatan struktur tergantung pada bahan pembentuk sistem
sambungan & bentuk dasar struktur dasar tersebut.
Bentuk dasar paling stabil adalah bentuk dasar segi tiga.

3
Stabilitas letak

h1 = 1/3 h h1 = 1/2 h h1 = 1/2 h

Memperhatikan titik berat


jarak titik berat suatu struktur terhadap
bidang tumpuan sebanding dengan
stabilitas strukturnya.
semakin luas bidang tumpuan
struktur/benda itu sendiri, semakin stabil
struktur/benda tersebut.

4
Meninjau bidang kontak (antara benda dengan bidang dasar)
untuk menambah luas bidang kontak antara
benda dengan bidang dasar pada bentuk
benda/struktur yang punya ketinggian relatif
besar, maka satu-satunya cara adalah
ditanam sebagian sehinga terjadi bidang
jepit.

5
semakin luas bidang tumpuan
struktur/benda itu sendiri, semakin stabil
struktur/benda tersebut.

Memperhatikan penempatan bangunan ketinggian bangunan


berbeda beban resonansi (angin, gempa, beban bergerak,
dll) berbeda.
untuk mencegah agar getaran tidak
menjalar ke lain tempat atau bagian dari
struktur, dibuatlah dilatasi.
bangunan tinggi yang diperhitungkan
terhadap beban dinamis (gempa) lebih
dapat bertahan dari pada bangunan rendah
yang tidak diperhitungkan.

6
Akibat gaya eksternal pada struktur menyebabkan timbulnya gaya internal (tegangan
dan regangan internal)

Dalam struktur. Gaya internal yang paling umum adalah :


Tarik
Tekan
Lentur
Geser
Torsi
Tumpu

7
Tegangan : ukuran intensitas gaya per satuan luas (n/mm2)
Regangan : ukuran deformasi (mm/mm)
Gaya tarik : mempunyai kecenderungan untuk menarik elemen hingga putus
luas penampang
Gaya tekan : cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen
panjang elemen
Lentur : keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya
elemen (baiasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal
ada bagian yang mengalami tarik dan tekan pada arah tegak lurus
penampang.
Geser : keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan
arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap
bagian yang didekatnya tegangan yang muncul disebut tegangan
geser.
Torsi : puntir mengalami tegangan tarik maupun tekan.
Teg. Tumpu : terjadi antara ujung elemen apabila gaya-gaya disalurkan dari satu
elemen ke elemen lainnya tegangan yang terjadi permukaan
elemen.
Defleksi : deformasi yang berlebihan pada elemen struktur harus dibatasi
pada taraf yang diijinkan.

Anda mungkin juga menyukai