Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Kinerja di Puskesmas Pamatang Silimahuta. Laporan ini

merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi pelaksanaan program

kesehatan gigi di Puskesmas dan diharapkan dapat dijadikan sarana untuk

memantau dan mengevaluasi pencapaian program kesehatan gigi di wilayah kerja

puskesmas yang telah dilaksanakan serta sebagai bahan perbaikan dalam

pelaksanaan program selanjutnya.

Dalam penyusunan laporan kinerja ini kami berupaya untuk menyajikan

data dan informasi tentang pelaksanaan setiap program kesehatan gigi di

Puskesmas Pamatang Silimahuta dari bulan September tahun 2015 sampai dengan

bulan Juni tahun 2017.

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan kinerja ini masih jauh dari

sempurna, oleh sebab itu kami senantiasa mengharapkan petunjuk, saran serta

kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak guna kesempurnaan laporan

ini. Semoga laporan kinerja ini bermanfaat bagi kita semua.

Tigaraja, Juni 2017

Penanggung Jawab Poli Gigi


Puskesmas Pamatang Silimahuta

drg. Bernike I. Sipayung


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari

peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Tujuan diselenggarakannya

peningkatan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatnya kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan peningkatan kesehatan tersebut

telah diselenggarakan berbagai upaya kesehatan gigi dan mulut secara

menyeluruh, berjenjang, dan terpadu dengan menempatkan Puskesmas sebagai

penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama.

Puskesmas wajib melaksanakan program pokok yang bersifat nasional dan

program tambahan yang bersifat lokal sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan

daerah. Fungsi Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan

terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan

kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi dan

mulut secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang berada di wilayah

tersebut.

Mengingat pentingnya peran Puskesmas, maka Puskesmas di tuntut untuk

bekerja secara optimal sesuai dengan tugas dan program-program yang sudah

ditentukan. Salah satu bentuk pertanggungjawaban dari puskesmas terhadap telah

dilaksanakannya penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

adalah dibuatnya laporan kinerja poli gigi tahunan Puskesmas.

Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu

sarana untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat dan hasil
pencapaian program kesehatan gigi dan mulut diwilayah kerja puskesmas serta

sebagai bahan koreksi untuk melihat sejauh mana pelaksanaan dan pengelolaan

dari program yang telah dijalankan selama saya bekerja sebagai

penanggungjawab Poli Gigi di Puskesmas Pamatang Silimahuta, sehingga dapat

membantu dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi guna

mencapai hasil yang lebih optimal dalam pelaksanaan program ini di masa

mendatang.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Memberikan gambaran kesehatan gigi dan mulut yang menyeluruh di wilayah

kerja Puskesmas Pamatang Silimahuta dalam rangka evaluasi dan pemantauan

pencapaian pelaksanaan program program Puskesmas.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Menyediakan data dan informasi umum Puskesmas Pamatang

Silimahuta yang berkaitan dengan pelaksanaan program kesehatan gigi dan

mulut yang dijalankan sesuai peran dan fungsi Puskesmas.

b. Menyediakan data dan informasi pencapaian peningkatan kesehatan gigi dan

mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Pamatang Silimahuta dalam rangka

mencapai Visi dan Misi Puskesmas Pamatang Silimahuta, meliputi indikator

indikator di bidang derajat kesehatan, perilaku masyarakat, kesehatan

lingkungan dan sumber daya kesehatan.


BAB II

PROFIL PUSKESMAS

2.1 GambaranUmum

2.1.1 Data Dasar Puskesmas


Nama Puskesmas : Pamatang Silimahuta

Kode Puskesmas :

Alamat : Jl.

Status Puskesmas :
Status Puskesmas
Dalam Program :
TB Paru
Jumlah Tempat Tidur :

Ruang Laboratorium : Tidak Ada

Kondisi Puskesmas :

Tahun Pembangunan :

Jumlah Pustu : 3

Tahun Perbaikan :
Jumlah Desa yang
:
dilayani
Batas WilayahKerja :

Barat :

Utara :

Timur :

Selatan :
2.1.2 DataPenduduk

1. Luas wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga,

dan Kepadatan Penduduk

2. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

3. Jumlah Penduduk Miskin

4. Jumlah Penduduk Kelompok Khusus ( Bumil, Bulin, Bayi, Balita,

Neonatus dan Buteki)

2.2 Situasi Derajat Kesehatan


1. Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia pada dasarnya merupakan pembangunan seutuhnya
dan suatu proses investasi. Upaya untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi
agar dapat berjalan seiring dengan pembangunan manusia diupayakan melalui
berbagai program pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup, baik dari
aspek kesehatan, pendidikan maupun ekonomi yang nantinya diharapkan dapat
terlahir generasi penerus yang produktif dan berkualitas.
Keberhasilan pembangunan manusia salah satunya dinyatakan dalam
indeks pembangunan manusia (IPM) yang merupakan suatu besaran komposit
yang dibangun dari berbagai indikator tunggal di bidang kesehatan, pendidikan
dan ekonomi. Sehingga intervensi yang dilakukan pada akhirnya ditujukan untuk
mengakselerasi indikator-indikator IPM tersebut. IPM Kabupaten Bandung
mengalami peningkatan dari 72,50 tahun 2008 menjadi 73,39 tahun 2009.

2. Indeks Kesehatan
3. Jumlah Kematian Bayi
Jumlah Kematian bayi dibawah usia satu tahun pada suatu wilayah tertentu
termasuk diwilayah Puskesmas sangat berkontribusi terhadap tinggi rendahnya
Angka Kematian Bayi yang sangat sensitif dan dapat dijadikan sebagai indikator
terhadap ketersediaan, kualitas dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama
yang berhubungan dengan perinatal, disamping itu angka kematian bayi
dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu
serta status gizi keluarga. Merujuk pada hasil laporan KIA Puskesmas Sawahlega
selama tahun 2010 terjadi 2 kematian bayi dari 836 kelahiran hidup yang tercatat
di Puskemas.
4. Jumlah Kematian Balita
Sampai saat ini belum tersedianya data Jumlah Kematian balita di
Puskesmas Sawahlega.

5. Jumlah Kematian Ibu Maternal


Salah satu faktor penentu keberhasilan program dan penilaian kinerja
dalam upaya pencapaian Indikator Indonesia Sehat adalah rendahnya jumlah
kematian ibu melahirkan atau maternal. Pada tahun 2010 jumlah kematian ibu
melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Sawahlega tercatat 1 kasus kematian.

2.3 Situasi Sumber Daya Kesehatan


Sarana Kesehatan

Tenaga Kesehatan
BAB III
PROGRAM KERJA

3.1 Visi dan Misi


1. Visi dan Misi Puskesmas
Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya
bermuara pada peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
terdiri dari 3 komponen yaitu: kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut khususnya komponen kesehatan,
Sejalan dengan visi dan misi Dinas kesehatan Kabupaten Bandung,
Puskesmas Sawahlega mempunyai visi yaitu Menjadi Puskesmas Yang Mandiri,
Ramah, Bermutu dan terjangkau,dalam rangka mewujudkan Kecamatan Sehat .
Sejalan dengan visi Puskesmas Sawahlega maka dalam rangka
pencapaiannya diperlukan misi yang diselenggarakan yaitu :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu.
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan/Pasien.
3. Membina dan meningkatkan rasa tanggung jawab, kejujuran, kesetiaan
dansolidaritas bersama.
4. Berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan Masyarakat

3.2 Program dan Kegiatan


Program yang diselenggarakan di Puskesmas Sawahlega terdiri dari
program kegiatan Pokok (basic six) dan program Pengembangan.
1. Program Pokok / basic six
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan masalah Kesehatan Nasional
yang berkaitan dengan morbilitas, kecacatan dan mortalitas serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada
diwilayah Indonesia.
Program Pokok / upaya kesehatan wajib meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak dan Keluarga Berencana
d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
e. Upaya Pengobatan
2. Program Pengembangan
Merupakan upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan meliputi :
a. Upaya Perbaikan Gizi
b. USILA
c. Kesehatan Jiwa
d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
BAB IV
ANGGARAN

Pembiayaan kesehatan Puskesmas Sawahlega berasal dari berbagai


sumber dana baik yang sifatnya rutin maupun tidak rutin yang dianggarkan dan
dilaksanakan pada tahun 2010, adapun realisasi anggaran
Puskesmas Sawahlega pada tahun 2010 seperti yang terlihat pada tabel dibawah
ini :

BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA

Anda mungkin juga menyukai