Pengobatan TB
Pengobatan TB
TUBERKULOSIS
PENGERTIAN :
2. Sebagian besar menyerang paru,tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
BENTUK KUMAN
1. Kuman berbentuk batang,mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan(BTA).
2. Cepat mati bila kena sinar matahari,tetap dapat hidup beberapa jam pada tempat yang lembab.
3. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur dalam beberapa tahun.
CARA PENULARAN
2. Melalui droplet ( percikan dahak), saat penderita BTA positip batuk atau bersin.
3. Setelah kuman masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan, menyebar melalui sistem
peredaran darah,sistem saluran limfe, saluran nafas, atau menyebar langsung ke bagian-bagian tubuh
lainnya.
RISIKO PENULARAN
1. Infeksi Primer
b. Kuman menetap di alveolus dan kuman membelah diri untuk berkembang pada paru-paru
radang paru.
a. Terjadi bbrpa bulan/ tahun sesudah infeksi primer==> daya tahan tubuh menurun akibat HIV
atau gizi buruk.
b. Ciri khas adalah kerusakan paru yang luas dgn terjadi kavitas atau efusi pluera.
1. Hemoptasis ( perdarahan pd saluran nafas bawah ) ==> kematian karena syok hipovolemik/
tersumbatnya jalan nafas.
1. Tanpa pengobatan setelah 5 tahun 50 % penderita akan meninggal dan 25 % akan sembuh
sendiri dengan daya tahan tubuh yang adekuat.
2. Sisanya 25 % sebagai kasus kronik yang tetap menular ( WHO 1996)
1. Gejala umum
2. Gejala lain
Batuk darah
Badan lemah,nafsu makan menurun,BB turun,rasa kurang enak badan (Malaise) keringat malam
tanpa kegiatan, demam lebih dari sebulan.
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
3. Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah imunisasi BCG ( dalam 3-7 hari)
3. Demam lama, berulang tanpa sebab yang jelas( bkn tifus,malaria atau Ispa), dapat disertai
keringat malam.
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit, biasanya multipel sering didaerah leher,
ketiak dan lipatan paha.
6. Gejala-gejala saluran cerna; diare berulang yang tidak sembuh dg terapi diare, benjolan di
abdomen dan tanda-tanda cairan dalam abdomen.
GEJALA SPESIFIK TB
1. TB kulit/skrofuloderma
4. Gejala Mata
Conjunvtivitis phlyctenularis.
2. Paling mungkin adanya infiltrat dg pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal.
Kavitis
KLASIFIKASI PENYAKIT TB
1. TUBERKULOSIS PARU
1 spesimen dahak SPS positip.dan foto rontgen dada menunjukan gambaran tuberkulosis aktif.
Berat==> bila gambaran RO adanya kerusakan paru yang luas mis;proses far advenced atau
milier) dan/ keadaan penderita sangat buruk.
Tb kelenjar limfe, pleuritis eksudativa unileteral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan
kelenjar adrenal.
PENGOBATAN TUBERKULOSIS
1. TUJUAN PENGOBATAN
a) Menyembuhkan penderita
b) Pencegah kematian
c) Mencega kekambuhan
a) OAT FDC( Fixed dose combination ) ==> Tablet yang berisi kombinasi beberapa jenis obat anti
tuberkulosis dengan dosis tetap. Minum OAT Sesuai BB penderita.
b) Dulu menggunakan OAT kombipak yang berisi OAT dalam jumlah banyak dalam sekali minum
a) Lebih aman dan mudah pemberiannya ==> satu tablet FDC mengandung bbrpa jenis obat, shg
dpt dicegah penggunaan obat tunggal ==> resisten
Tablet FDC untuk dewasa : 4 FCD ==> 4 macam obat setiap tablet td :
a) 75 mg Isoniasid ( INH )
b) 150 mg Rifampisin
c) 400 mg Pirazinamid
d) 275 mg Etambutol.
e) Obat ini digunakan setiap hari pada tahap intensif dan untuk sisipan.
g) Tablet FDC untuk dewasa : 2 FCD ==> 2 macam obat setiap tabletnya td ;
h) 150 mg Isoniasid
i) 150 mg Rifampisin.
tablet ini digunakan utk pengobatan intermiten 3 kali seminggu pada fase lanjutan. Obat yang di minum
sesuai BB penderita.
A. Kategore I
B. Kategore II
untuk inj.sterptomisin ;
D. Kategore anak
Tahap lanjutan
Pemeriksaan dahak hrs tetap dilakukan untuk evaluasi pelaksanaan program penanggulangan
tuberkulosis.
Berat Badan Tahap intensif tiap hari selama 56 hari Tahap lanjutan 3 kali seminggu selama 16
minggu
Berat Badan Tahap ainsentif tiap hariTahap lanjutan 3 kali seminggu selama 20 minggu
SELAMA
56 HARISELAMA
28 HARI
30 37 kg 2 tablet 4FDC + 500 mgr Streptomisin inj. 2 tab. 4FDC 2 tab. 2FDC + 2 tab
Etambutol
55 70 kg 4 tablet 4FDC + 1000 mgr streptomisin inj. 4 tab.4FDC 4 tab 2.FDC + 4 tablet
Etambutol
71 kg 5 tablet 4FDC 1000 mgr streptomisin inj. 5 tab. 4FDC 5 tab. 2FDC + 5 tablet Etambutol
Bila pd akhir tahap intensif BTA positip tidak konversi ke BTA negatip
diberikan kepada :
30 mg Isoniasid
60 mg Rifampisin
150 mg Pirazinamid
Tablet ini digunakan setiap hari dalam tahap intensif sesuai berat badan penderita.
30 mg Isoniasid ( INH )
600 mg Rifampisin
Tablet ini digunakan u/ pengobatan setiap hari pada tahap lanjutan . Dosis obat sesuai berat badan
penderita.
BERAT BADAN Tahap intensif tiap hari selama 2 bulan Tahap lanjutan tiap hari selama 4 bulan
1. Diperkirakan sekitar 3-6 % penderita yg diobati dg OAT-FDC dpt mengalami efek samping.
2. Bila diketahui OAT-FDC penyebab efek samping obat distop dan penderita di obati dengan OAT
Kombipak tanpa menyertakan obat yg menyebabkan side efek tersebut.
3. Oleh karena itu OAT kombipak, ttp perlu tersedia sebanyak 5 % di gudang farmasi kabupaten/
kota dan propinsi.
Kesemutan s/d rasa terbakar dikaki INH Beri vit.B6 100 mg perhari
Warna kemerahan pada air seni ( urine ) Rifampisin Tidk perlu diberi apa-apa, tapi perlu penjelasan
pada penderita
Gatal dan kemerahan dikulit Semua jenis OAT Ikuti petunjuk penatalaksanaan OAT
Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua OAT Hentikan semua OAT sampai ikterus hilang
Bingung dan muntah-muntah ( permulaan ikterus krn obat ) Hampir semua obat Hentikan
semua OAT, segera lakukan tes fungsi hati
DAFTAR PUSTAKA
Bahan rujukan;Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkolusis , cetakan ke 5 tahun 2001
rapiadi di 11.46