Anda di halaman 1dari 13

A.

Latar Belakang
Keberadaan sistem dalam kehidupan manusia sangatlah
penting.Disadari atau tidak, bila pola kehidupan manusia tidak tertata
secarasistematis, tujuan yang paling sederhana pun tidak tercapai.Hal ini
berlakujuga pada di dunia informasi.Keberadaan berbagai informasi yang
beredar dimasyarakat secara luas ditunjang oleh keterlibatan sistem di
dalamnya dantidak ada satupun informasi yang muncul dan beredar dengan
sendirinya.
Dengan kemajuan teknologi komputer memberi peluang penyediaan
informasi yang sangat besar bagi para pengambil keputusan dan
teknologihanya merupakan salah satu dari empat elemen sistem informasi
dalamorganisasi.Untuk mengembangkan sistem informasi, maka kita
perlumemahami prinsip, teknik, dan catatan untuk analisis sistem dan
desainsehingga kita akhirnya dapat memahami bagaimana menganalisa
keadaanbisnis yang secara logis menerapkan teknologi informasi untuk
memenuhikebutuhan perusahaan.
Perkembangan sumber daya informasi akan menyebabkan terjadinya
perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan
yangdilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana
teknis)maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga
telahmenyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer
dalampengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat
memperolehinformasi yang paling akurat dan terkini yang dapat
digunakannya dalamproses pengambilan keputusan.
Salah satu sistem informasi yang umum diterapkan di masyarakat saat
ini adalah sistem informasi manajemen. Keunggulan dari sitem informasi ini
adalah cakupan bidang keilmuan ini sangat luas dan beragam
biladibandingkan dengan sistem informasi yang lain. Sistem
informasimanajemen pun sangat fleksibel karena bisa diterapkan dimana saja
dankapan saja tanpa terikat oleh batasan ruang. Setiap bidang keprofesian
pumemerlukan sistem informasi manajemen karena sistem ini

1
berkaitanlangsung berbagai sumber daya yang digunakan dalam keprofesian
tersebut.
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah salah satu dari lima
subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi
umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional
perusahaan.Subunit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan
manjemen.
SIM menyediakan informasi bagai pemakai dalam bentuk laporan dan
output dari berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model
dapat disediakan dalam bentuk tabel atau grafik.
Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi
terutama penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM.Para manajer
dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk
mengubah dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan
agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika
SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat
membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan
mengidentifikasi dan memahami masalah.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan sistem informasi manajemen dalam operasional
perusahaan?
2. Bagaimana penerapan penggunaan sistem informasi operasional di suatu
perusahaan mampu untuk menunjang strateginya?

C. Kajian Konsep
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan
peralatan) yang bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan
informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan

2
pendistribusiannya.An information system IS an organized means of
collecting, entering, and processing data an of storing, managing,
controlling, and reporting informution so that an organization can achieve its
objectives and goals (Cushing, 1997: 16).
Berdasarkan definisi di atas pengertian sistem informasi adalah suatu
alat yang diatur untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data
sehingga menghasilkan informasi. Informasi tersebut kemudian disimpan,
diolah, dikendalikan, dan dilaporkan sehingga dapat dipakai oleh organisasi
untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
Budi Sutedjo Kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data,
memproses,menyimpan, dan mendistribusikan informasiKomponen-
komponen Sistem Informasi adalah :
1. Hardware (perangkat keras)
2. Software (perangkat lunak)
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan datauntuk menghasilkan output
4. Basisdata: suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait
sehinggamemudahkan proses pencarian informasi
5. Jaringan komputer dan komunikasi data
6. Brainware
Sistem informasi memiliki banyak peranan dalam suatu
organisasi/institusi/perusahaan diantaranya adalah: turut serta dalam
pelaksanaan tugas rutin; mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan
pengendalian dalam sistem; mengkoordinasikan subsistem-subsistem; dan
mengintegrasikan subsistem-subsistem yang ada. Selain memiliki banyak
peranan, system informasi memiliki banyak kemampuan juga, dimana dengan
kemampuan yang dimiliki diharapkan dapat meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya-biaya tertentu, meningkatkan servis terhadap konsumen,
dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya peningkatan dalam

3
pengambilan keputusan. Kemampuan yang dimiliki oleh sistem informasi,
antara lain :
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dengan kecepatan
tinggi
2. Menyimpan informasi dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan
mudahdiakses.
3. Menyajikan informasi dengan jelas
4. Mengotomatisasi proses-proses yang manual
5. Menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi yang murah,
akurat, dan cepat.
Keterpaduan informasi merupakan hasil yang diharapkan dari upaya
pengembangan sistem informasi.Oleh karena itu, perlu lebih
dahuludikemukakan beberapa pengertian dasar dan azaz-azaz sistem
informasi.Sistem diartikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling
berkaitanuntuk secara bersama-sama menghasilkan satu tujuan. Mengenai
hirarkipengelompokkannya, dapat dikemukakan bahwa apabila suatu
komponen didalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka komponen
ini dinamakansubsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama
modul, submodul,aplikasi dan subaplikasi. Hirarki ini berlaku relatif,
tergantung dari jenjangmanajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan
untuksuatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan
untukmelakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan
waktunya.Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam
bentuk berita tertulisatau sinyal elektronis.Pengertian informasi dan data
berlaku sangat relative tergantung pada posisinya terhadap lingkup
permasalahannya.Jenis-jenisinformasi dapat dipandang dari 3 segi yaitu
manajerial, sumber dan rutinitasnya.Dari segi manajerialnya dibagi tiga jenis:
1. informasi strategis
2. informasi taktis
3. informasi operasional

4
Informasi strategis adalah informasi yang digunakan untuk kegiatan
manajerial tingkat atas (top manajemen) dan umumnya mempunyai daya
jangkauuntuk waktu 5 sampai 15 tahun bahkan mungkin 75 tahun.Informasi
taktisdigunakan untuk manajerial tingkat menengah (midle manajemen) pada
umumnyadengan daya jangkau satu tahun.Sedangkan informasi operasional
adalahinformasi yang digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat bawah
(lowmanajerial) dan pada umumnya mempunyai daya jangkau dalam
hitunganbeberapa hari.
Informasi dilihat dari sumbernya dibagi menjadi dua jenis: internal
dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan
keadaan(profile), dan informasi eksternal adalah informasi yang
menggambarkan adatidaknya perubahan di luar organisasi itu.Informasi
eksternal lebih banyakdigunakan oleh kegiatan manajerial tingkat atas.Jenis
informasi dibagi menjadiinformasi insendentil dan rutin.Informasi rutin
digunakan secara periodic terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan
masalah-maslaah rutin.Infomasiinsendentil diperlukan untuk penanggulangan
masalah-masalah khusus.

D. Pembahasan
1. Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Operasional
Perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam
sebuah organisasi.sistem informasi memiliki peran dalam menunjang
kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan
strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung
standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan
berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannnya.Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui

5
browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara
strategis.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat
penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan,
mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.Sejalan dengan semakin
luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan
semakin tidak terlihat.Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena
sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus
dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk
meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset
teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak
langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa
peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah
terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa
teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan
bisnis perusahaan akan informasi.
Didalam suatu organisasi/perusahaan, Sistem Informasi
Manajemen dipergunakan pada tiga tingkatan manajemen :
a. Manajemen tingkat bawah, Sistem Informasi Manajemen
dipergunakan untuk keperluan pengendalian operasional. Pada
tingkatan ini SIM dipergunakan dengan tujuan untuk penghematan
disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan.
b. Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan
untuk keperluan pengendalian manajemen. Tugas seorang manajer
menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar
benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah

6
ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara
efektif dan efisien.
c. Manajemen tingkat puncak, yang tugas utamanya adalah untuk
membuat perencanaan yang strategis.
Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :
a. Sistem informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari
dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi
untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta
produktivitas kantor secara efisien.
1) Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem
informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan
mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data
processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil
dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan
perubahan persediaan.
2) Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang
mengendalikan proses operasional, seperti keputusan
pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi
fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
3) Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk
komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation
(OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail),
teleconferencing, dan lain-lain.

7
b. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen
Konsep SIM (management information system) adalah
meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan
komputer yang tidak efektif.Konsep SIM sangat penting untuk
sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena menekankan
pada orientasi manajemen (management orientation) dari
pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung
pengambilan keputusan manajemen (management decision making)
dan menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus
digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Secara
garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
1) Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi
produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka
dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari.Akses data IRS
berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems.
2) Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari
information reporting systems dan transaction processing
systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan database
khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users.
3) Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang
sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen
atas.Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer
adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk
informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam

8
menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen
atas(Obrien, 2000).
c. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa persaingan dari para pesaing yang berada di
industri yang sama, ancaman dari perusahaan baru, ancaman dari
produk pengganti, kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
kekuatan tawar-menawar dari pemasok. faktor tersebut merupakan
hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran
yang mengarah kepada competitive advantage strategies.Beberapa
strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan
persaingan adalah:
1) Cost leadership (keunggulan biaya) menjadi produsen produk
atau jasa dengan biaya rendah.
2) Product differentiation (perbedaan produk) mengembangkan
cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan
pesaing.
Innovation menemukan cara baru untuk menjalankan usaha,
termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru
dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
2. Penerapan Penggunaan Sistem Informasi Operasional Di Suatu
Perusaan Mampu Untuk Menunjang Strateginya
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga
proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan
telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user
computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS)
dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah
bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang
diinginkan ketika sedang dibutuhkan.Pengembangan dan aplikasi dari
teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi

9
gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis.Sistem pakar atau expert
systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi
sistem informasi.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem
informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu
berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan
sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut
disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup
penting dalam bisnis mereka.
Peran strategi untuk system informasi adalah untuk :
a. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya (low-cost leadership).Dengan menanamkan
investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers
to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau
kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan
pasar.Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.
b. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.Sebuah
contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan
terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah
menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka

10
mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
c. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis.Hal ini berarti memperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih
end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat
basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat
menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing
perusahaan.Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga
dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang
efektif dari perusahaan.Sebagai contoh, banyak usaha yang
menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen
mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.

E. Kesimpulan
1. Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi. sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan
bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi.Adapun peranan dari sistem informasi adalah :
a. Mendukung Operasi Bisnis.
b. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
c. Mendukung Keunggulan Strategis.
2. Penggunaan bauran sistem teknologi informasi yang tepat dan adanya
strategi usaha perusahaan yang kompetitif akan menghasilkan efisiensi
dalam penggunaan sumber daya yang tersedia di perusahaan. Fokus

11
terhadap sistem informasi yang mencakup sistem pendukung operasi dan
sistem pendukung manajemen, dikaitkan dengan ketersediaan
infrastruktur pendukungnya membuat perusahaan mempunyai
kemampuan untuk mencapai tujuannya dan memperbaiki hubungan
perusahaan dengan para pemangku kepentingannya.

F. Saran
Mengingat sistem teknologi informasi memegang peran yang sangat
penting dalam operasional perusahaan, sebaiknya perusahaan
mempertimbangkan secara seksama tentang aplikasi teknologi informasi yang
paling sesuai yang akan diterapkannya, mulai dari perancangan yang
dikaitkan dengan strategi perusahaan sampai dengan proses
penyempurnaannya. Untuk perusahaan yang berfokus kepada hubungan
dengan pelanggan, sistem informasi yang saling terhubung harus
dipertimbangkan dengan memperhatikan fungsi dan peran masing-masing
sistem informasi tersebut

12
DAFTAR PUSTAKA

Cushing, Barry E dkk.1997.Accounting Information System. 7 th. Edition.


Mussachussets: Addition Wesley Longman, Inc.

OBrien, James. 2000. Management Information System: Managing Information


Technology in the Internetworked Enterprise, 4th Edition. McGraw-Hill.
New York.

http://nda-aping.blogspot.com/2009/12/kegunaan-atau-fungsi-sim-pada.html
diakses pada 14 Juni 2017

http://digilib.petra.ac.id/ads-cgi/viewer.pl/jiunkpe/s1/eakt/2001/jiunkpe-ns-s1-
2001-32495015-61-pengeluaran-chapter2.pdfdiakses pada 14 Juni 2017

http://media.diknas.go.id/media/document/4691.pdf diakses pada 14 Juni 2017

13

Anda mungkin juga menyukai