Anda di halaman 1dari 2

Prosedur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

No. Dokumen :440.163/UKP.IX/SOP.Pusk/III/2017


No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 16 Maret 2017
Halaman :1/2
UPT Puskesmas dr. Ladingan V Sianipar, M.Kes
Siborongborong NIP. 19671014 200212 1 002
1. Pengertian Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak
diharapkan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau follow up yang tidak sesuai
pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
2. Tujuan 1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah
3. Untuk memperoleh data / angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian / insiden keselamatan pasien berikutnya
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien
3. Kebijak Surat Keputusan Kepala Puskesmas Siborongborong Nomor 65 Tahun 2017 tentang Penanganan
an KTD, KPC dan KNC.
4. Referen Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan
si Pasien Rumah Sakit
5. Prosedu
r
6. Langka 1. Siapapun yang mengetahui / melihat terjadinya IKP terutama dapat melaporkan kepada
h - langkah Sekretariat Tim Keselamatan Pasien
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir yang tersedia atau dapat
membuat laporan di Sekretariat Tim Keselamatan Pasien paling lambat 2 x 24 jam
3. Laporan meliputi : kejadian tidak diharapkan ( KTD ), kejadian nyaris cedera ( KNC / Near
Miss ), kejadian sentinel dan lain lain
4. Laporan saat kejadian untuk pencegahan cedera atau pertolongan segera secara langsung
memberitahukan ke dokter penanggung jawab pelayanan
5. Laporan tertulis ditujukan ke Tim Keselamatan Pasien. Alamat Sekretariat dan No telp yang
bisa dihubungi
6. Laporan tidak boleh difotokopi hanya disimpan dikantor Sekretariat Tim Keselamatan
Pasien. Laporan tidak boleh disimpan di file ruangan perawatan atau di status pasien
7. Contoh hal yang perlu dilaporkan : salah diagnosa dan berakibat buruk bagi pasien,
kejadian yang terkait dengan pembedahan, kejadian yang terkait pengobatan dan prosedur,
kejadian yang terkait dengan darah, kejadian yang terkait dengan IV, follow up yang tidak
memadai, pasien jatuh, benda asing yang tertinggal di tubuh pasien, lain lain kejadian yang
berakibat pasien / pengunjung cedera.
7. Bagan
Alir
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Seluruh unit unit pelayanan
terkait
10. Dokum
en terkait
11. Rekama
n historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai