Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIKA

FLUIDA

NAMA : MUHAMMAD GIFFARY HIFRIANSYAH

NIM : 03021381722086

JURUSAN/KELAS : TEKNIK PERTAMBANGAN/B

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayahNya kepada penulis sehingga makalah momentum,impuls dan tumbukan dapat
selesai pada waktunya. Makalah ini memuat tentang pengertian termodinamika, .
Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca
dengan senang hati. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
sehingga penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Terimakasih semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Indralaya,13 November 2017

penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................1


Daftar isi ............................................................................................2
BAB I PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Termodinamika...................................................................5
2.2 Prinsip Termodinamika..........................................5
2.3 Sistem-Sistem Termodinamika......................................................5
2.4 Hukum-Hukum Termodinamika ..................................................................................8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = perubahan') adalah
fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan
dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam
termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan
benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling
(di luar) sistem disebut lingkungan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada
termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika
adalahproses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika
bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika
kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari
interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana
seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka
dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad
ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan aplikasi hukum termodinamika ?
2. Apa dan bagaimana hukum termodinamika ?
1.3. Tujuan

Peningkatan kualitas pendidikan adalah suatu tugas dan tanggung jawab semua pihak
yang dilakukan. Terutama dalam pengembangan pelajaran di sektor pendidikan Untuk itu
penyusun menulis makalah ini untuk menjelaskan dari termodinamika yang tidak mudah
untuk di pahami oleh setiap individu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Termodinamika

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan
Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan
usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi
energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi,
panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan
mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk
kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika
bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik,
Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri.

2.2 Prinsip Termodinamika

Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa
sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia
dalam kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya
perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika
dimulai dengan pendekatan makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi
media pembawa energi.

2.3 Sistem-Sistem Termodinamika

Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi dan
materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
antara sistem dan lingkungannya, yakni sebagai berikut :
1. Sistem terbuka

Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda (materi)
dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan adanya suatu
aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor
bakar. Sistem mesin motor bakar yaitu ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan
bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem
terbuka ini, baik massa maupun energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel.
Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga
dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :

Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila keluar
dari sistem

Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif jika diberikan
(masuk) kedalam sistem.

2. Sistem tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang
tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam
bentuk panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam
sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama proses berlangsung, tapi volume
bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang bisa bergerak (moving boundary) pada
salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup yaitu suatu balon
udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah
dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.

Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas diberikan kepada sistem (Qin),
maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem. Pengembangan ini
akan mengakibatkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak
mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem
ini disebut dengan control mass.
Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan dinding
diatermik. Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyababkan kedua zat mencapai suhu yang
sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik sempurna tidak
memungkinkan terjadinya suatu pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan dinding
diatermik yaitu dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam
waktu yang singkat (cepat).

3. Sistem terisolasi

Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau
kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas
yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak bisa terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, walaupun hanya penerimaan
sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem
sama dengan energi yang keluar dari sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property (koordinat
sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa (m),
viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang
didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas
jenis dan lain-lain. Suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika
masing-masing jenis koordinat sistem tersebut bisa diukur pada semua bagiannya dan tidak
berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem,
dimana sistem memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika koordinatnya berubah, maka keadaan
sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami
perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
2.4 Hukum-Hukum Termodinamika

Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini menerangkan


bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa perpindahan panas
dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi
hukum penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan termodinamika. Penerapan
hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang ilmu lingkungan,
otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain. Berikut hukum-hukum termodinamika :

1. Hukum I termodinamika (Kekekalan Energi dalam Sistem)

Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa mengubah bentuk
energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, jika sesuatu
diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi
dalam.

Bunyi Hukum I Termodinamika

untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W,
maka akan terjadi perubahan energi dalam U = Q W.

Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan Q bukan
fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang bisa merubah
keadaan. U merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n).

W bertanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika
menerima usaha lingkungan.

Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika melepas kalor
pada lingkungan.

Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke dalam sistem
dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada proses yang terjadi. Pada
hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-batasan lain.
Rumus Hukum Termodinamika I

Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = U+W

Dengan ketentuan, jika:

Q(+) sistem menerima kalor

OR sistem melepas kalor

W(+) sistem melakukan usaha

W(-) sistem dikenai usaha

U(+) terjadi penambahan energi dalam

U(-) terjadi penurunan energi dalam

U = Q W

Keterangan :

U = perubahan energi dalam (joule)

Q = kalor (joule)

W = usaha (joule)

Proses-proses

Isobaris tekanan tetap

Isotermis suhu tetap U = 0

Isokhoris volume tetap (atau isovolumis atau isometric) W = 0

Adiabatis tidak terjadi pertukaran kalor Q = 0

Siklus daur U = 0

Persamaan Keadaan Gas


Hukum Gay-Lussac

Tekanan tetap V/T = Konstan V1/T1 = V2/T2

Hukum Charles

Volume tetap P/T = Konstan P1/T1 = P2/T2

Hukum Boyle

Suhu tetap PV = Konstan P1V1 = P2V2

P, V, T Berubah (non adiabatis)

(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

Adiabatis

P1V1 = P2V2

T1V1 1= T2V2 1

= perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap = Cp/Cv

Usaha

W = P(V) Isobaris

W = 0 Isokhoris

W = nRT ln (V2 / V1) Isotermis

W = 3/2 nRT Adiabatis ( gas monoatomik)

Keterangan :

T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)

P = tekanan (Pa = N/m2)

V = volume (m3)
n = jumlah mol

1 liter = 103m3

1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)

Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693

Mesin Carnot

= ( 1 Tr / Tt ) x 100 %

= ( W / Q1 ) x 100%

W = Q1 Q2

Keterangan :

= efisiensi mesin Carnot (%)

Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)

Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)

W = usaha (joule)

Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)

Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

2. Hukum II termodinamika (Arah reaksi sistem dan batasan)

Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi dan yang tidak.
Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :

Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalorKalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor


Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-
mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika yang menyertai


suatu perubahan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan menyatakan
ketidakteraturan suatu sistem)

Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketia
proses irreversible terjadi.

3. Hukum III termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.hukum ini jugga
menyatakn bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol.
Daftar Pustaka

Giancoli, Douglas C.2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday dan Resnick. 1991, Fisika Jilid I (Terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A.1998, Fisika untuk Sains dan TeknikJilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan usaha untuk mengubah
kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat
pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi
dan kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang
ilmu fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem
pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh
manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit
listrik dan industri.

Anda mungkin juga menyukai