Anda di halaman 1dari 10

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

Tanggal/Jam MRS : 10 Mei 2016 / 13.00 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 10 Mei 2016 / 14.00 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnesa dan Alloanamnesa
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus dengan Gangren
Kelingking Kaki Kiri
No. Registrasi : 462802

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 83 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Wonokerto, Ngawi
II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 70 tahun
Alamat : Desa Kemuning, Kramat
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Hubungan dengan pasien : Istri

B. RIWAYAT KEPERAWATAN / KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan luka pada kelingking kaki kiri
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Hari/ Tanggal/ Jam : Selasa,10 Mei 2016 / 13.30 WIB

Jenis Nilai Keterangan


Hari/Tgl/Jam Satuan Hasil
Pemeriksaan Normal Hasil

Selasa, 10 14 -
Hemoglobin g/dL 13,2 Abnormal
Mei 2016 18,1

4,04 -
Eritrosit Juta/L 4,12 Normal
6,13

37,7
Hematokrit % 33,9 Abnormal
53,7

MCV 80 97 fL 82,4 Normal

27
MCH Pg 27,2 Normal
31,2

31,8 -
MCHC g/ dL 33,0 Normal
35,4

4,5
Leukosit Ribu/L 15,40 Abnormal
11,5

150
Trombosit Ribu/L 271 Normal
450

11,5
ROW-CV % 13,9 Normal
14, 5

MPV 0 99,9 fL 8,2 Normal

Neutrofil 37 80 % 87,2 Normal

MXD 4 - 18 % 5,5 Normal

Limfosit 19 48 % 7,3 Normal

Golongan
A
Darah

Glukosa
Darah <200 mg/dL 375 abnormal
Sewaktu
AST (SGOT) < 31 U/l 18 Normal

ALT (SGPT) < 32 U/l 10 Normal

Ureum 10 50 mg/dL 37,8 Normal

0,60
Kreatinin mg/dL 1,61 Normal
0,90

D. TERAPI MEDIS
Infus RL 20 tpm
Hari/ Golongan
Terapi Dosi Fungsi & Efek
Tgl/J dan
Medis s Farmakologi Samping
am Kandungan
Selasa Ceftriaxone 1 gr antibiotik segolongan senyawa, Gangguan
, 10 / 24 cephalospori baik alami maupun pencernaan:
Mei jam n sintetik, yang diare, mual,
2016 mempunyai efek muntah,
menekan atau stomatitis
menghentikan suatu
proses biokimia di-
dalam tubuh,
khususnya dalam
proses infeksi oleh
bakteri dengan
menghambat sintetis
dinding sel bakteri.

Sohobion 3 cc Kandungan : Untuk pencegahan dan Sindroma


/ 24 vit B1 HCl pengobatan penyakit neuropati
jam 100mg, vit B6 karena kekurangan vit (penggunaan
HCl 100mg, B1, B6, B12 seperti dosis besar,
vit B12 beri beri, neuritis jangka
5000mcg perifer, dan neurologis panjang)

Ranitidin 50 Histamin Menghambat secara aritmia,


mg/ antagonis kompetitif histamin vaskulitis,
12 reseptor H2 pada reseptor pada H2 pusing,
jam sel-sel parietal halusinasi,
lambung, yang sakit kepala,
menghambat sekresi confusion,
asam lambung, volume mengantuk,
lambung dan
konsentrasi ion vertigo
hidrogen berkurang.

Rabu, Ceftriaxone 1 gr antibiotik segolongan senyawa, Gangguan


11 / 24 cephalospori baik alami maupun pencernaan:
Mei jam n sintetik, yang diare, mual,
2016 mempunyai efek muntah,
menekan atau stomatitis
menghentikan suatu
proses biokimia di
dalam tubuh,
khususnya dalam
proses infeksi oleh
bakteri dengan
menghambat sintetis
dinding sel bakteri.

Sohobion 3 cc Kandungan : Untuk pencegahan dan Sindroma


/ 24 vit B1 HCl pengobatan penyakit neuropati
jam 100mg, vit B6 karena kekurangan vit (penggunaan
HCl 100mg, B1, B6, B12 seperti dosis besar,
vit B12 beri beri, neuritis jangka
5000mcg perifer, dan neurologis panjang)

Ranitidin 50 Histamin Menghambat secara Aritmia,


mg / antagonis kompetitif histamin vaskulitis,
12 reseptor H2 pada reseptor pada H2 pusing,
jam sel-sel parietal halusinasi,
lambung, yang sakit kepala,
menghambat sekresi confusion,
asam lambung, volume mengantuk,
lambung dan vertigo
konsentrasi ion
hidrogen berkurang.

Kamis Ceftriaxone 1 gr antibiotik segolongan senyawa, Gangguan


, 12 / 24 cephalospori baik alami maupun pencernaan:
Mei jam n sintetik, yang diare, mual,
2016 mempunyai efek muntah,
menekan atau stomatitis
menghentikan suatu
proses biokimia di-
dalam tubuh,
khususnya dalam
proses infeksi oleh
bakteri dengan
menghambat sintetis
dinding sel bakteri.

Sohobion 3 cc Kandungan : Untuk pencegahan dan Sindroma


/ 24 vit B1 HCl pengobatan penyakit neuropati
jam 100mg, vit B6 karena kekurangan vit (penggunaan
HCl 100mg, B1, B6, B12 seperti dosis besar,
vit B12 beri beri, neuritis jangka
5000mcg perifer, dan neurologis panjang)

Ranitidin 50 Histamin Menghambat secara Aritmia,


mg / antagonis kompetitif histamin vaskulitis,
12 reseptor H2 pada reseptor pada H2 pusing,
jam sel-sel parietal halusinasi,
lambung, yang sakit kepala,
menghambat sekresi confusion,
asam lambung, volume mengantuk,
lambung dan vertigo
konsentrasi ion
hidrogen berkurang.

E. ANALISA DATA
No. Hari / Data focus Masalah Etiologi Diagnose keperawatan
jam tgl

1 Selasa, DS: Pasien Kerusakan Kondisi Kerusakan integritas


10 Mei mengatakan ada integritas gangguan jaringan b.d Kondisi
2016 luka di kelingking jaringan metabolik gangguan metabolik
kaki kiri (adanya (adanya gangren)
(14.00 gangren)
WIB) DO : Tampak luka
gangren pada
kelingking kaki kiri
menjalar ke telapak
kaki kiri, panjang
luka 8 cm, bau khas,
lebar 3,5 cm,
kedalaman 0,4 cm,
tidak ada pus, luka
kemerahan ada
jaringan nekrotik

Minggu, 9 Mei
2016, GDS : 390
gr/dl

Senin, 10 Mei 2016,


GDS : 375 gr/dl

2 Selasa, DS : Hambatan Perubahan Hambatan mobilitas


10 Mei mobilitas metabolis fisik b.d perubahan
2016 Klien mengatakan fisik me : kadar metabolisme : kadar
lemas glukosa glukosa darah tidak
(14.00 darah stabil disertai gangren
WIB) DO :
tidak stabil
Klien tampak lemah, disertai
ada gangren di gangren
kelingking kaki kiri

Saat ini kegiatan


pasien tergantung
dari bantuan orang
lain dan perawat

Minggu, 9 Mei
2016, GDS : 390
gr/dl

Senin, 10 Mei 2016,


GDS : 375 gr/dl

Nadi : 82 x/ menit
Suhu : 37C
Tekanan Darah : 110
/ 80 mmHg

F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kerusakan integritas jaringan b.d Kondisi gangguan metabolik
(adanya gangren)
2. Hambatan mobilitas fisik b.d perubahan metabolisme : kadar glukosa
darah tidak stabil disertai gangren
G. RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
.dx

1 Setelah dilakukan tindakan Wound Care Management


keperawatan selama 3x24 jam 1. Observasi luka (lokasi, warna,
kerusakan integritas jaringan kedalaman luka, jaringan nekrotik,
dapat diminimalkan dengan tanda- tanda infeksi)
kriteria hasil: 2. Lakukan teknik perawatan luka
Tissue integrity : Skin and dengan prinsip steril
Mucous Membrane 3. Ajarkan pada keluarga cara
Wound healing : primary and perawatan luka yang benar
secondary intention Hyperglicemia Management
1. Observasi kadar gluksa darah
- Tidak ada tanda-tanda 2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
infeksi yang lain tentang pemberian insulin
- Ketebalan dan tekstur
jaringan membaik
- Menunjukkan
terjadinya proses
penyembuhan luka
- Jaringan nekrotik
berkurang

2 Setelah dilakukan tindakan Activity therapy


keperawatan selama 3x24 jam 1. Mengidentifikasi aktivitas apa yang
hambatan mobilitas fisik dapat dilakukan dan apa yang tidak
dapat teratasi dengan kriteria dapat dilakukan
hasil: 2. Membantu aktivitas yang tidak bisa
dilakukan perlu bantuan orang lain
Mobility 3. Mengajarkan cara beraktivitas
- Dapat makan secara secara mandiri atau dengan
mandiri menggunakan alat bantu
4. Kolaborasi dengan fisioterapist bila
- Dapat berjalan mandiri perlu dan ahli gizi untuk
meningkatkan energy serta diet
- Keseimbangan tubuh
pasien
terjaga saat berjalan
H. IMPLEMENTASI

Hari/tgl/ No. Implemantasi Respon TTD


jam DX

Selasa, 10 1 Mengobservasi luka S : Pasien mengatakan lebih segar


Mei 2016 (lokasi, warna, kedalaman
luka, jaringan nekrotik, O : Tampak luka gangren pada
14.00 tanda- tanda infeksi) kelingking kaki kiri menjalar ke
WIB Observasi kadar gluksa telapak kaki kiri, panjang luka 8 cm,
darah lebar 3,5 cm, kedalaman 0,4 cm, bau
khas, luka kemerahan ada jaringan
nekrotik, tidak ada pus
GDS : 375 gr/ dl

14.15 1 Melakukan teknik S : pasien mengatakan tidak merasa


WIB perawatan luka dengan nyeri ketika dilakukan perawatan
prinsip steril luka
O : dilakukan nekrotomi, tidak ada
pus, luka nampak bersih

14.25 1 Mengajarkan pada S : keluarga mengatakan senang


WIB keluarga cara perawatan diajari cara merawat luka dengan
luka yang benar benar
O : keluarga tampak memperhatikan
cara perawatan luka yang dilakukan
perawat

14.40 1 Memberikan insulin 8 unit S : pasien mengatakan tidak nyeri


WIB pada pasien melalui ketika disuntik insulin
subcutan (lengan kiri)
O : tidak tampak kemerahan pada
kulit setelah disuntik insulin

15.00 2 Mengidentifikasi aktivitas S :klien mengatakan berjalan, makan


WIB apa yang dapat dilakukan masih dibantu orang lain
dan apa yang tidak dapat
dilakukan O : klien nampak dibantu orang lain
saat berjalan

16.30 2 Membantu aktivitas yang S : Klien mengatakan senang dibantu


WIB tidak bisa dilakukan dan perawat dalam berjalan
perlu bantuan orang lain
O : klien berpegangan saat dibantu
berjalan

17.00 2 Mengajarkan cara S : klien mengatakan mengerti


WIB beraktivitas secara mandiri tentang penggunaan alat bantu
atau dengan menggunakan O : klien dapat mengulangi apa yang
alat bantu diajarkan perawat

19.00 2 Memberikan diet rendah S : klien mengatakan makan 1 porsi


WIB lemak, rendah gula dan habis
tinggi protein (nasi, sayur,
lauk) O : klien nampak lahap makan

Rabu, 11 1 Mengobservasi luka S : pasien mengatakan lebih segar


Mei 2016 (lokasi, warna, kedalaman
luka, jaringan nekrotik, O : Tampak luka gangren pada
08.00 tanda- tanda infeksi) kelingking kaki kiri menjalar ke
WIB Observasi kadar gluksa telapak kaki kiri, panjang luka 8 cm,
darah lebar 3,5 cm, kedalaman 0,4 cm, bau
khas, luka kemerahan ada jaringan
nekrotik tapi berkurang, tidak ada
pus
GDS : 325 gr/ dl

09.00 1 Melakukan teknik S : pasien mengatakan tidak nyeri


WIB perawatan luka dengan
prinsip steril O : dilakukan nekrotomi, tidak ada
pus, luka nampak bersih

10.00 1 Mengajarkan pada S : keluarga mau diajari cara


WIB keluarga cara perawatan membersihkan luka dengan benar
luka yang benar
O : keluarga tampak memperhatikan
cara perawatan luka yang dilakukan
perawat

11.00 1 Memberikan insulin 8 unit S : pasien mengatakan seperti digigit


WIB masuk melalui subcutan semut
(lengan kanan)
O : tidak ada kemerahan setelah
disuntik insulin

12.00 2 Mengidentifikasi aktivitas S : klien mengatakan berjalan masih


WIB apa yang dapat dilakukan dibantu orang lain, makan bisa
dan apa yang tidak dapat sendiri
dilakukan
O : klien nampak dibantu orang lain
saat berjalan, makan sudah bisa
mandiri

13.00 2 Memberikan diet rendah S : pasien mengatakan 1 porsi habis


WIB gula dan tinggi protein
(nasi,sayur,lauk) O : pasien nampak makan walaupun
pelan-pelan
Kamis, 12 1 Mengobservasi luka (lokasi, S : pasien mengatakan tidak
Mei 2016 warna, kedalaman luka, nyeri
jaringan nekrotik, tanda-
15.00 WIB tanda infeksi) O : Tampak luka gangren pada
Observasi kadar gluksa kelingking kaki kiri menjalar ke
darah telapak kaki kiri, panjang luka 8
cm, lebar 3,5 cm, kedalaman 0,4
cm, bau khas, luka kemerahan
ada jaringan nekrotik tapi sudah
berkurang, tidak ada pus

GDS : 205 gr/ dl

16.00 WIB 1 Melakukan teknik S : pasien mengatakan tidak


perawatan luka dengan nyeri ketika dirawat lukanya
prinsip steril
O : dilakukan nekrotomi, tidak
ada pus, luka nampak bersih

17.00 WIB 1 Memberikan insulin pada S : pasien mengatakan seperti


pasien 8 unit masuk melalui digigit semut waktu disuntik
subcutan (lengan kiri)
O : tidak ada kemerahan setelah
disuntik

18.00 WIB 2 Mengidentifikasi aktivitas S : klien mengatakan berjalan,


apa yang dapat dilakukan makan bisa sendiri walaupun
dan apa yang tidak dapat pelan-pelan
dilakukan
Membantu aktivitas yang O :klien nampak hati-hati dan
tidak bisa dilakukan dan berpegangan saat berjalan
perlu bantuan orang lain

19.00 WIB 2 Memberikan diet rendah S : pasien mengatakan makan 1


lemak, rendah gula dan porsi habis
tinggi protein (nasi, sayur,
lauk) O : pasien nampak makan
sendiri tapi pelan-pelan

Anda mungkin juga menyukai